PERKARA SEPOTONG SOSIS

"Ayah maafkan kami. Yang mengambing hitamkan ayah. Kami janji akan jujur tidak akan bohong lagi. "Ucap kedua bocah kecil iti dengan bersamaan dan rasa bersalahnya.

Sedangkan feng yun xie hanya diam. Dam melihat istrinya saat ini. Untuk menasehati putranya bahwa seorang pria itu harus jujur. Tapi dengan sekali tatapan tajam yang ingin penjelasan dari istrinya. Kenapa kedua putranya jadi pintar berbohong.

Membuat wei si memutus keempat mata yang saling bertemu tapi dengan isyarat berbeda.

Saat dia juga tadi sudah marah marah tidak jelas, Dia juga meneriaki nama suaminya dengan keras. jujur dia sangat malu saat ini.

Ini semua karena dia percaya langsung kepada kedua putranya. Dan tidak melihat jelas dan dia juga baru ingat. Saat dia datang dua bocah itu berada si depan kuali tersebut.

Dengan pipi wajah sudah seperti tomat karena malu. Membuat dia tidak bisa apa apa. Hanya permintaan maaf yang bisa dia lakukan. Dan dengan menundukkan kepalanya dia minta maaf.

"Maafkan aku, Suamiku. "ucap wei si yang lupa dengan bagaimana shu wei si memanggil feng yun xie. Dia tidak pernah mengakui feng yun xie suami. Hingga ajal menjemputnya. Dia selalu memanggil dengan sebutan tuan feng.

Dan sekarang dia memanggilnya dengan satu kata yang luar biasa. Yang membuat hati semarah dan sekesal itu. Sirna sudah saat mendengar kata keramat yang diucapkan dengan bibir mania itu.

Dengan sekali melangkah menghampiri shu wei si. Feng yun xie mengambil langkah yang begitu besar. Hingga hanya berapa langkah saja.Dia langsung sampai didepan shu wei si, Dan langsung mengambil inisiatip menyentuh dagu cantik istrinya.Dan perlahan membuat sangat istri sedikit mendongakkan kepalanya. Saat kedua mata mereka saling bertemu.

Dan saling menatap kembali. Tatapan mereka bertahan begitu lama. Hingga mereka tidak menyadari kapan kedua putra mereka pergi dari sana.

"Kamu sedang, Tidak baik baik saja. " Tanya feng yun xie kepada sang istri saat ini. Dia takut istrinya sedang di rasuki roh jahat dan membuat perkataannya berbeda seperti sebelumnya.

Sedangkan shu wei si hanya diam dan menggelengkan kepalanya. Dan dia sedang membuat alasan lain. Agar kecanggungan ini berakhir dengan cepat.

"Em, Daging rusanya nanti tidak bisa diolah kalau terlalu lama di biarkan seperti itu. " Kata shu wei si dengan lembut kepada feng yun xie.

Tanpa sadar feng yun xie tersenyum dan langsung kembali duduk dan melakukan apa yang dia lakukan tadi tertunda karena ada seorang penyusup.

Mereka sejujurnya masih ada rasa yang berbeda untuk kembali melakukan pekerjaan mereka berdua.Yang satu dengan perasaannya yang canggung. Dan yang satu perasaan yang sedang bahagia ugal ugalan.

Tak tak tak Suara pisau besar mencincang daging rusa itu dengan lembut. Sedangkan shu wei si sedang mencuci beberapa sayuran yang dia dapatkan dari hutan saat dia perjalanan pulang.

Dia tidak lupa dengan tumbuhan obat obatan yang dia bawa dari hutan. Dia juga mencucinya dan akan menjemurnya hingga kering.

Mereka kembali keaktifitasnya masing masing. Apalagi akan memasuki musim dingin. Mereka harua menyiapkan bahan matang mempersingkat memasak untuk tiga bulan itu. Karena kayu bakar mereka akan tidak terlalu cukup untuk tiga bulan kalau memasak bahan semua masih mentah. Dan mereka tidak akan bisa mendapatkan ranting kayu yang tertimbun salju saat itu. Apalagi mereka tinggal di daratan feng. Yang musim dinginnya datang lebih cepat dan lebih lama. Karena itu mereka bisa menikmatinya dengan sangat puas.

Hari sudah menjelang sore, Feng yun xie masih sibuk mengurus daging rusa hewan buruannya.

Sedangkan shu wei si, Sudah sibuk mengurus bahan dan calon kulit daging rusa yang dari usus besar dari hewan sapi dari pasar empat hari yang lalu.Tak lupa dia juga sudah menyiapkan tepung, telur ayam dan beberapa bumbu yang sudah diulek dengan halus. Tidak lupa dengan plastik yang nanti akan membungkus usus besar itu dan agar bersih saat di rebus nanti.

Saat sudah selesai, Feng yun xie berdiri dengan merentangkan tangannya yang terlalu lama mencincang daging sebanyak itu. Dulu para pelayan yang melakukan hal itu. Sekarang hanya dia dan istrinya sendiri yang sibuk dengan hal itu.

Dengan mengambil satu ember kayu besar yang terisi penuh dengan daging yang sudah dia cincang. Dia mengangkatnya dan meletakannya di depan istrinya yang sedang mencampur bumbunya dengan tepung dan telur didepannya.

" Sudah selesai. Mencincangnya. Bisa bantu aku mencampur semuanya kan. Suamiku. "Kata shu wei si kembali tanpa sadar dan tanpa melihat sang suami yang kembali di buat bahagia dan berbunga bunga.

Dan saat ini, Mereka kembali menguleni semua daging rusa itu dengan tepung yang sudah berbumbu.Tidak lupa mereka juga satu persatu mengisi usus besar itu.Dengan bahan mentah yang akan dia isi dengan daging sosis itu.

Tidak lupa setelah terisi, se tinggi satu telunjuk jari. Dia mengikatnya lalu diikat kembali di isi dan di ikat sesuai ukuran mereka. Hingga usus besarnya sudah habis. Tapi masih ada beberapa gulung plastik untuk menjadi wadah membuat sosis sesuai ukuran. Dan saat plastik itu, Mereka melakukannya persis dengan mereka memasukannya ke usus besar.

Tidak terasa, Waktu makan malam akan tiba. Semua di teruskan feng yun xie sendirian. Sedangkan shu wei si sedang memasak beberapa hidangan dengan sisa sosis yang sudah jadi waktu itu. Dan memasak sosis asan manis, Tumis acar dengan irisan daging, Tumis daun bawang dengan jamur, Dan tidak lupa dia juga sudah selesai menanak nasi.

Tungku yang masih menyala. Saat dia sudah selesai masak. Dia membiarkannya dan sedang merebus air di kukusan untuk mengukus sosis yang beberapa sudah banyak yang jadi.

Dengan telaten dia meletakan beberapa hidangan sedikit banyak dari kemarin kemarin karena mereka hanya ber empat. Tapi sekarang mereka keluarga besar. Mereka tinggal dengan kakek shu, nenek shu, tuan shu dan juga nyonya shu.

Sedangkan feng yun xie, Hanya diam saja dan bukannya dia kurang setuju. Tapi dia tidak bersuara karena itu bukanlah hal yang penting. yang terpenting, Mereka jauh dari kaisar yang picik itu. Yang akan melakukan apapun yang bisa mengamankan posisinya.

Sejujurnya feng yun xie mendengar kekaisaran seberang mengirim surat peperangan saat ini. Setelah dia diturunkan dan di lepas jabatannya.

Kaisar dan jendralnya melakukan perdamaian karena takut dengan kekejaman feng yun xie di medan perang. Yang selalu disebut dewa kematian itu. Yang membunuh musuh tanpa berkedip dan malah tertawa dengan senang dan puas. Sedangkan dia mendengar dari mata matanya. Jendral feng pulang dari perbatasan di fitnah dan di copot jabatannya. Dan menjadikan kaisar seberang senang dan ingin sekali menarik minat jendral itu agar mau bergabung dengan kekaisaran mereka. Dengan jabatan bupati saat mereka sudah bertemu dengan feng yun xie.

Sedangkan orang yang akan mereka rebutkan. Sedang makan malam dengan bahagia bersama keluarga besar mertuanya. Yang ikut tinggal dengan mereka di kediaman feng.

Prang

"Sialan.... Dimana dia sekarang. "

Terpopuler

Comments

Yurniati

Yurniati

tetap semangat terus update nya thorr

2024-05-03

0

Yurniati

Yurniati

terus update nya thorr

2024-05-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!