WABAH DATANG KEMBALI.

Membuat dia dengan yakin ingin meninggalkan tempat itu.

Tanpa pikir dua kali pun. Mereka langsung berangkat.

Dan mereka bertemu dengan Feng yun xie sang menantu dan putrinya shu wei si.

Mereka sekarang tinggal dan mendirikan rumah di tempat milik keluarga feng sendiri.

Tuan shu benar benar sangat senang dan prediksinya benar benar sesuai dengan apa yang dia angankan dulu.Benar benar terwujud. Dia benar benar menaruh hartanya ditempat yang tepat. Putrinya adalah harta milik mereka yang tak ada nilainya.

Saat matahari mulai beranjak naik ke atas.

Feng yun xie sudah siap siap untuk berburu di hutan yang ada dalam daratan feng itu sendiri.

Bukan hanya feng yun xie yang akan berburu saat ini .Melainkan kedua tuan muda shu yang tak lain kakak iparnya juga akan berburu saat ini.

Saat feng yun xie keluar dari rumahnya. Dia mendapati kedua kakak iparnya sedang mengasah tombak dan juga membawa busur dan anak panahnya. Tak lupa mereka ditemani hewan hewan miliknya yang akan menjadi tunggangannya saat berburu.

Salah satu kakak iparnya melihat dia, Keluar dari rumah dengan ditemani harimau putihnya.Salah satu dari mereka menyapa feng yun xie yang sedang diam berdiri di teras halamannya.

" Selamat pagi, Tuan feng" Sapa shu lan hu dengan tersenyum sopan.

Feng yun xie benar benar tidak bisa mengatakan apapun untuk berbicara basa basi menyapa kedua kakak laki laki istrinya. Karena dia tidak berkarakter suka bicara basa basi.

"Tuan shu wan lu dan tuan shu lan hu.Anda berdua juga akan berburu hari ini. " Tanya feng yun xie. Saat dia mendengar sapaan dua kakak iparnya. Dia kembali lontarkan pertanyaan kepada mereka berdua.

Dengan tersenyum mereka mengangguk sebagai jawaban kepada feng yun xie saat ini. Tanpa kembali mereka berbincang bincang. Feng yun xie sudah naik hewan peliharaannya dan turun dari tebing tinggi dimana mereka tinggal saat ini, Dan dia masuk hutan bagian dalam untuk berburu. Hewan seperti rusa ,banteng, domba, kambing hutan, kelinci, burung pegar, Dan juga lainnya terlalu berlimpah hingga hewan buas tidak lagi yang bisa memakan mereka dengan habis. Karena populasi hewan sebagai makanan terlalu banyak hingga memenuhi sebagian hutan. Dan hutan di daratan feng sedikit tidak seimbang. Tapi dengan adanya mereka sekeluarga. populasi hewan sebagai rantai makanan akan seimbang di dalam habitatnya.

Feng yun xie berangkat terlebih dahulu. Jangan sampai dua bocah nakalnya itu bangun dan merengek ingin ikut berburu. Sedangkan shu wei si sedang menanak nasi dan memasak beberapa daging yang masih dan seharusnya ini harus dihabiskan hari ini juga. Sedangkan sosis daging rusanya masih banyak dan ada di kuali penyimpanan yang didalamnya ada es yang dimiliki tabib itu saat masih menjadi tabib dia pintar memadatkan air menjadi es dan sekarang kegunaannya adalah menjaga makanan agar tahan lama di cuaca yang akan mulai dingin dua hari lagi.

Mereka berburu hari ini untuk menyambut musim dingin yang akan turun dua hari yang jumlahnya tidak bisa diprediksi sama sekali. Karena alam tidak bisa mereka ajak kompromi.

Saat ini feng yun xie sudah sampai ke dalam perdalaman hutan. Sedang mengintai hewan buruan bersama harimaunya.

Sedangkan ditempat lain saat ini.

Kaisar dan jendralnya sedang dalam dilema yang sangat berat dan besar. Wabah penyakit cacar air kembali menyerang desa yang menjadi ladang penghasilan pajak terbesar di kerajaan saat ini.

Kalau wabah penyakit ini tidak bisa di selesaikan dengan cepat akan menyebar dan mempengaruhi pendapatan negara saat ini.

Hingga mereka semua mengadakan rapat mendesak diwaktu seperti ini.

Di aula istana.

Kaisar sedang duduk disinggah sananya.

Sedangkan jendral dan para perdana mentri serta mentri lainnya juga hadir dalam pertemuan saat ini. Karena menyinggung kasus dimana wabah penyakit cacar air ini bukan cacar air biasa. Karena para tabib yang mereka datangkan dari kerajaan sekutu dan juga kerajaan ini benar benar angkat tangan.

Hingga perdana mentri kiri. Menyinggung tuan shao dan juga tabib ajaib shao saat ini.

Pria berkumis seperti ikan lele dengan topi bulatnya sedang berdiri di tengah aula istana dan mengatakan pendapatnya saat ini.

"Yang mulia kaisar, Bagaimana kalau kita mencari tabib tua shao. Atau kalau tidak nona tabib shao juga bisa memecahkan krisis yang kita alami saat ini. " Kata pria berkumis lele tersebut dengan santai. Dia memang tidak tahu menahu soal insiden itu. Dan mereka hanya memberi kabar bahwa nona shao sedang tidak ada dikerajaan. Tapi sejujurnya nona shao sudah mereka buang jasadnya di tengah hutan dan ditemukan oleh tabib tua shao yang tak lain ayahnya sendiri.

Lalu jasadnya dimakamkan di tengah hutan bunga dan obat obatan yang ada di kedalaman hutan hujan.

Saat tabib tua shao ingin meminta bantuan kaisar dan ingin tahu siapa yang membunuh putrinya. Tak disangka kaisar sendiri yang merencanakan pembunuhan tersebut. Dan saat itu pula kediaman tabib shao kosong tak ada siapapun. Semua ramuan dan obat obatan juga hilang tak ada jejak ditempat penyimpanan obat milik keluarga shao.

Ayah dan putri itu menghilang bagai di telan bumi. Kalau kaisar sudah tahu kalau nona shao sudah tidak bisa diharapkan karena dia sendiri yang membunuhnya. Tapi dia juga tidak tahu dimana tabib tua itu saat ini.

kaisar yang mendengar usulan dari perdana mentri kiri. Langsung memberi perintah pada bawahannya untuk mencari dimana tabib tua shao saat ini. Mereka harus bisa menemukan pria tua itu.

Wabah penyakit cacar air ini bukanlah sebuah pergantian cuaca. Tapi seseorang yang dengan sengaja memang meracuni air sumur mereka dengan wabah tersebut. Agar bakteri jahat berkembang pesar di air minum serra air mandi para warga desa dan inti ekonomi kerajaan.

Mendengar perintah kaisar. Semua sudah sedikit lega dengan masalah wabah. Tinggal masalah surat perang dari kerajaan lain dan membuat jendral tua yang sudah lama ikut berperang juga mengusulkan sesuatu.

"Yang mulia kaisar. Bagaimana tanggapan surat perang itu. " Tanya jendral tua yang memiliki tahi lalat di pipinya. Dia yang selalu berperang digaris depan dengan jendral feng yun xie. Dan sekarang dia akan berperang di medan perang dengan jendral yang mana. Dia tak bisa menyerahkan nyawanya sendiri untuk kesejahtraan kerajaan karena dia sudah melihat sendiri. Akhir kesetiaannya keluarga feng yabg berakhir seperti satu tahun yang lalu.

Mendengar pertanyaan itu. Kaisar melihat pria tua itu dan akan mengatakan bahwa dia yang akan memimpin. Tapi di urungkan karena pria itu sudah mundur dari jabatan jendral perang dan hanya ikut dalam strategi saja di istana. Jadi dia tidak jadi menyuruh pria tua itu maju didepan.

kaisar melihat seluruh para jendral. Tapi semua tidak seperti jendral feng yang selalu menawarkan diri untuk bertahan digaris depan dan menyerang balasan.

Terpopuler

Comments

IndarWati

IndarWati

rasain.. ini namanya karma yg dijemput sendiri oleh Kaisar anjing🐶.. sebenttlagi kerajaannya hancur krn kedzoliman nya.. 😬

2024-05-01

1

Yurniati

Yurniati

tetap semangat terus update nya thorr

2024-04-20

1

Yurniati

Yurniati

Terus update nya thorr

2024-04-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!