MEMBANGUN RUMAH.

Mereka menaiki seluruh tebing curam tersebut. Dan mendapati hal yang mengerikan di atas sana. Jurang yang begitu dalam. Dari atas daratan feng yang indah itu menjadi jurang kematian.

Sedangkan dari berbagai sisi hanya tebing uang mengelilinginya. Saat mereka masuk ke dalam mereka sudah dinyatakan akan meninggal dimakan siluman. Yang lebih ganas dari jurang itu. Siapa yang masuk tak pernah kembali.

Next

Sesampai di daratan paling tinggi di dalam daratan feng ini. Barulah mereka mengamati sekeliling. Disini ada begitu banyak lahan yang kosong dan memang sebesar sebuah istana mungkin. Dan di depan mereka ada dua bangunan rumah bertingkat dua. Dan ada bangunan yang tidak bertingkat yang tak lain sebuah dapur untuk mereka.

" Ayah, ibu, dan semuanya. Rumah kami tidak bisa menampung begitu banyak anggota keluarga. Kalian memasang tenda saja dulu di sekitar rumah kami. Karena ini sudah malam. Biarkan saya yang memasak malam ini. Kalian bisa membantu mendirikan tenda masing masing kan. " Kata Shu wei si dengan tersenyum lembut. Sedangkan yang lain hanya mengangguk pasrah karena mereka juga belum bisa memasak makanan di tenda karena takut terbakar.

Mendengar perkataan anak paling muda di keluarganya,Mereka bergegas berhenti.

Mereka semua turun dari hewan yang mereka tunggangi. Dan mengeluarkan beberapa tenda yang mereka bawa kalau mereka berada di hutan dan akan mendirikan tenda. Melanjutkan perjalanan di malam hari akan beresiko besar bagi kelompok besar seperti mereka.

Mereka sibuk memasang tenda. Sedangkan wei si sibuk menyiapkan makanan. Sedangkan dua putranya masih tertidur pulas ditemani feng yun xie saat ini dengan mengipasi kedua bayi itu dengan telaten. Siapa yang menyangka seorang jendral perang sedang sesantai ini. Menikmati nikmatnya hidup santai tanpa memikirkan medan perang.

Saat mereka selesai memasang tenda dan meletakan beberapa set perlengkapan tidur untuk mereka berdua kakak kakaknya dan mereka tidak lupa mempersiapkan alas dan selimut untuk anak anak mereka yang masih kecil. Sedangkan ke tiga orang tua itu tinggal di kamar yang ada di rumah wei si.

Karena mereka hanya memiliki tiga sekat kamar tidur. Dan semuanya di isi oleh barang barang yang berada di cincin hitam yang feng yun xie pakai saat ini.

Saat kedua keluarga kakak laki lakinya keluar dari tenda. Wei si membawakan beberapa masakan dan nasi kepada kakak pertamanya. Dan mereka mengunakan mangkuk mereka sendiri. Karena wei si tidak memiliki banyak mangkuk dan juga sumpit. Karena mangkuk dan sumpit mereka digunakan oleh tiga orang paling tua yang ada di dalam sana.

Yang kedua, Wei si juga memberikan beberapa masakan persis seperti milik kakak pertamanya dan dia berikan ke keluarga kakak kedua mereka. Dan sama mereka harus menggunakan mangkuk dan sumpit mereka sendiri sendiri. Kedua keluarga kecil mereka makan malam dengan sendiri sendiri seperti biasanya. Hanya acara besar yang mewajibkan mereka makan bersama sekeluarga.

Saat mereka selesai makan. Para istri kakaknya langsung bergerak cepat membersihkan semua alat makan yang kotor.Mereka mencucinya dengan bersih dan meniriskan di rak bambu milik wei si. Saat semua sudah kering mereka menumpuknya hingga satu. Dan memasukannya ke dalam dapur wei si. Setelah itu mereka mengambil mangkuk mereka masing masing dan meletakkannya di dalam tenda besar itu.

Malam sudah larut. Kedua tenda itu langsung tertutup rapat dan penghuninya tertidur dengan nyaman dan damai. Karena mereka merasa aman. Dan rumah feng yun xie juga sudah padam penerangannya menandakan mereka juga sudah tertidur dengan nyenyak.

Keesokan harinya.

Mereka sekeluarga bangun pagi pagi. Keluarga kakak kedua dan pertama sibuk mengorek beras membersihkannya di air yang mengalir di lereng belakang mereka.

Mereka berdua tertawa dan berbincang bincang layaknya para wanita yang tidak akan memikirkan besok apa mereka masih bisa makan. Mereka juga memiliki dua anak masing masing. Sedangkan kedua kakaknya tidak bisa berdagang kembali kekaisaran bagaimana mereka akan memiliki uang dan membeli sesuatu dengan itu. Memikirkan itu membuat wei si sangat sedih.

Tapi di sini kan daging begitu berlimpah. Dan tanaman liar juga banyak yang bisa mereka masak. Untuk apa dia memikirkan hal yang tidak bisa mereka bayangkan. Mereka juga bisa menanam padi, jagung, dan lain lain di tanah seluas ini. Untuk apa dia memikirkannya coba. Saat mereka selesai mengorek beras mereka menyalakan tungku yang mereka buat dari beberapa batu tadi pagi sekali. Dan mengambil kayu kering di sekitarnya dan mengumpulkannya jadi satu. Mereka akan berbagi satu sama lain.

Mereka menanak nasi dengan berbincang bincang sambil memotong dan membersihkan beberapa sayur liar yang mereka petik dari tempat mereka mencari kayu bakar. Dan mengobrol bersama.

Lalu mereka kembali ke depan tungku dan menaruh wajan mereka mengolesinya dengan sedikit minyak dan menumis bumbu lalu memasukan sayuran itu. Setelah matang yang satu mengeluarkan satu ekor ayam utuh. Yang satu mengeluarkan daging tanpa lemak sepotong besar. Lalu mereka mencucinya dan memotong daging serta ayam mereka. Lalu mereka memasak sesuai selera masing masing. Setelah selesai mereka melihat nasi mereka yang sudah matang.

Lalu mereka letakan di bakul nasi. Menutup tungku dengan batu dan mematikan apinya. Dan membawa masakan mereka ke tenda mereka masing masing. Sedangkan wei si hanya melihatnya dari atas kamarnya saat itu. Sedangkan ketiga orang paling tua juga sedang menikmati sarapan bersama yu yang dan juga sao li. Sedangkan feng yun xie sedang membantu kedua kakak iparnya untuk menebang beberapa kayu berkualitas bagus di bawah daratan feng. Dan juga mereka akan membangunnya setelah semua cukup dan mereka bawa ke atas tebing. Dengan kekuatan mana mereka berdua. Beberapa menjadi papan papan untuk dindingnya. Dan beberapa menjadi atap serta tiang tiangnya.

Mereka akan membangun rumah secara bertahap dan juga hanya dua rumah saja. Sedangkan untuk dapur mereka akan memiliki yang sederhana saja.

Saat dirasa semua cukup. Mereka menyimpan sebagian di cincin ruang mereka.Saat semua sudah dibagi menjadi sama rata. Saat sampai di atas tebing mereka sudah lapar dan haus. Lalu mereka sarapan bersama dengan keluarga mereka masing masing.

Beberapa hari telah berlalu.

Tiga hari mereka tinggal di daratan feng.

Dan tiga hari ini mereka sudah selesai membangun rumah mereka sesuai tempat mereka mendirikan tenda yaitu bersebelahan.

Saat rumah mereka sudah selesai di bangun. Mereka memindahkan semua barang mereka ke rumah mereka masing masing dan meletakkannya sesuai tempatnya.

Dan saat ini mereka bisa mengeluarkan kasur mereka yang terbuat dari kapuk kapas berkualitas tinggi yang mereka bawa.

Uang sisa penjualan toko dan juga rumah mereka masih utuh untuk kehidupan mereka sehari hari membeli sesuatu yang tidak ada di sini. Mereka berkeluarga dengan nyaman dan damai di sini.

Sedangkan kedua orang tua shu wei si juga sudah dibuatkan feng yun xie sebuah rumah untuk tinggal mereka bertiga. Karena mereka tidak ingin menganggu kehidupan menantu mereka. Hingga kedua orang tua itu di buatkan di bekas dimana tenda kedua putranya di dirikan saat itu.

Mereka mengisi kediaman mereka seperti rumah mereka dulu. Memasang gorden dan lain lain.

Setahun yang lalu. Hanya dia sekeluarga yang tinggal di sini. Sekarang keluarga shu juga menambah suasana menjadi sedikit rame. Mereka berburu saat persediaan daging mereka habis. Mereka akan pergi kekaisaran lain untuk membeli ayam dan unggas lainnya. Untuk persediaan mereka. Mereka akan memeliharanya hingga menjadi banyak. Untuk persediaan masa depan mereka.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***