Setelah kejadian itu, Anna benar-benar sering bermimpi buruk tentang Nikolai. Hari demi hari ia harus menelan rasa takut setiap bertukar pandang, apalagi sampai di perintah untuk menyimpan buah atau makanan ke kamar Nikolai. Begitu menyiksa setiap harinya.
"Anna, nyonya menyuruhmu untuk membantunya membersihkan perpustakaan." Ucap Bibi Zasha yang baru keluar dari mansion.
"Baik bibi."
Anna kembali berjalan masuk ke dalam mansion, menyusuri koridor yang hampir tak berujung dengan langkahnya yang hati-hati. Ia takut berpapasan dengan Nikolai di salah satu ruangan, jadi setiap terdengar suara seseorang hendak membuka pintu, Anna pasti langsung sembunyi.
Sampai ia tiba di ruang perpustakaan, di sana hanya terdapat sosok wanita yaitu nyonya Barley tengah berdiri sambil melihat beberapa buku yang sudah usang.
"Nyonya.." Anna berjalan mendekat
"Oh Anna, bantu aku membawa ini ke gudang. Kita harus menggantinya dengan buku baru."
Anna mengangguk lalu mulai membawa sekardus buku dengan jilid kuno bertuliskan bahasa mandarin. Sulit dipahami oleh Anna yang hanya bisa bahasa Rusia.
Ia lalu membawa kardus itu menuju gudang, tapi di tangga lantai dua ia malah berpapasan dengan Nikolai yang ternyata berniat membantu sang ibu di atas.
Deg
Rasa takut benar-benar memenuhi hati Anna, ingin rasanya berlari secepat kelinci, tapi bagaimana dengan tugasnya?
"Gardenia?" Nikolai merengut. Ia tak menyangka bisa bertemu gadis yang terus bersembunyi itu dengan mudah hari ini.
"A-a-ampun.." Alih-alih memberi hormat, Anna malah terpejam takut.
Hal itu membuat Nikolai terkekeh gemas. Ia sangat tahu kenapa Anna melakukan itu, tapi ia sengaja sok polos.
"Ampun? Untuk apa?"
Anna kembali dilanda rasa takut, ia sangat tahu pria dihadapannya tengah bermain drama. Wajahnya begitu datar bahkan Anna tak mengenal ekspesi itu. Semacam seringai kecil dibalut raut wajah yang sedikit menyebalkan dan mesum, mungkin.
"Ahh aku ingat, kamu gadis yang sembunyi itu kan?"
Degg
Jantung Anna seketika terasa berhenti. Menatap kakinya saja sudah terasa pusing, dan kardus berisi buku itu terasa begitu berat di tangannya.
"Kamu seperti kura-kura. Berlarilah lebih cepat dari ini, atau.. kamu mau aku pakaikan sepatu kuda?" Nikolai berbisik pelan.
Mendengar itu, Anna sontak membola. Ia berniat segera berlari saat ini juga, tapi ia tak berpikir bisa melakukannya, mengingat bagaimana mereka berhadapan sekarang ini.
Lengan yang ia pakai memegang kardus berisi gundukan buku seketika lemas dan hampir menjatuhkan dus itu beserta isinya.
"Ahh!"
Sebelum buku-buku itu terpecah belah di tangga, Nikolai lebih dulu membantu menahan tangan Anna yang lemas.
"Pegang dengan benar, apa kamu mau tanganmu kupakaikan tali untuk mengendalikannya? Aku suka boneka tali." Nikolai kembali berbisik pelan.
Entah kenapa rasanya di samping Anna bukan seorang manusia, melainkan setan yang tengah mengganggu. Ada rasa takut dan membuat bulu kuduknya berdiri.
"Tuan saya harus membawa ini ke gu--"
"Kau yakin tangan ini bisa membawanya kesana? Mau taruhan?" Nikolai menyela.
"Tidak." Anna menepis lalu berlari sambil membawa kardus berat ditangannya. Meski berat, tapi saat ini tak ia hiraukan. Yang terpenting bisa pergi dari sana secepat mungkin.
...***...
Sesampainya di gudang, ia dengan cepat menyimpan dus itu lalu duduk sambil menyandar pada meja usang. "Hufft.. Tadi begitu mengerikan." Ia mengusap-usap dadanya sambil menghela napas lega.
Setelah itu, ia kembali bangun karna pekerjaanya belum selesai. Masih tersisa beberapa kardus berisi buku usang yang harus ia pindahkan ke gudang.
"Semoga aku tidak bertemu dengan iblis itu lagi." Gumam Anna sambil menaiki tangga.
Tapi ekspektasi memang selalu tak sesuai realita. Sesampainya ia kembali ke perpustakaan, disana terdapat Nikolai yang juga berniat mengangkat kardus.
"Haa?!!" Jerit Anna dalam hati.
"Oh gadis telaga!" Nikolai malah berseru sok kenal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Era Simatupang
sumpah AQ MW tertawa tapi annanya ketakutan
2024-12-04
0
Dia Amalia
stres lh kau Anna 🤣😂🤣
2024-06-13
0
Lyn
Niko jahilnya kebangetan sih, dasar psyco
2024-05-29
0