Rapat, dan Buah Iblis Mytical Zoan

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di Enies Lobby beberapa kapal Angkatan Laut datang untuk inspeksi di sana. Terdapat mayat sang hakim yang sangat di andalkan oleh Pemerintah Dunia.

Mendengar laporan dari bawahan nya, Sengoku pun frustasi. "Sial!!! Kenapa kau kembali berulah Ryu, dasar sialan kau!!! Akan ku tangkap kau apapun caranya" geram Sengoku.

Sedangkan itu para tetua lima Gorosei memanggil semua petinggi Angkatan Laut, dari Vice Admiral hingga Fleet Admiral.

Semua laksamana disana hanya bisa menundukan kepala serta menunggu nasib dari omelan kelima tetua Gorosei. Suasana di ruangan rapat itu menjadi sangat sunyi, hanya terdengar suara bisikan ke-lima terus.

"Kami sangat kecewa atas kerja mu Sengoku" ucap salah satu dari kelima tetua dengan kumis yang berumbai.

"Ma-maaf kan saya tetua, tapi pergerakan orang itu sama sekali tidak dapat di tebak" ucap Sengoku yang masih menunduk.

"Eum, sebelumnya dia menyerang Marijoa, lalu membunuh salah satu dari Vice Admiral, lalu membuat Vice Admiral yang menjaga Marijoa berkhianat, lalu sekarang dia membunuh hakim dari Enies Lobby" ucap tetua yang memakai kupluk dengan kumis dan jenggot yang agak lebat membaca laporan.

"Bagaimana kau akan bertanggung jawab atas semua keributan ini Sengoku?" tanya tetua berambut dan berkumis putih panjang ke bawah.

"Sebetulnya saat ini saya masih memikirkan cara agar dapat menangkap dia tetua" ucap Sengoku.

"Kalau aja, ada cara agar dia bisa di tangkap dengan mudah" ucap tetua berkacamata

"Maaf tetua, tapi sepertinya saya ada ide" ucap Aokiji. "Apa itu? Katakan segera, kita harus menyelesaikan masalah ini secepatnya" ucap tetua berambut klimis dan pirang.

"Kenapa kita tidak memancing nya ke suatu tempat, lalu kita akan mengirim personel terkuat kita untuk menjebak nya" ucap Aokiji memberi saran.

"Eum seperti nya itu ide yang bagus, tapi bagaimana cara kita memancing dia? Apa yang bisa membuat dia tertarik?" tanya tetua berkupluk.

"Mungkin hanya ada satu tetua" ucap Sengoku. "Apa itu?" tanya kelima tetua.

"Buah iblis tetua, dia pasti membutuhkan sebuah buah iblis untuk memperkuat dirinya, walaupun dia tidak ingin memakan buah iblis, tapi bisa di berikan kepada kru kapalnya agar kekuatan di atas kapal mereka menjadi lebih kuat" ucap Sengoku.

Kelima tetua terlihat berpikir. "Kau benar, tapi emang nya buah iblis seperti apa yang dapat membuat dia tertarik?" tanya tetua berkumis tebal kebawah.

"Ada berapa buah iblis yang kita miliki sekarang?" tanya tetua berkacamata.

"Hanya ada sepuluh tetua, semuanya tipe Paramecia" ucap Sengoku. "Kurasa dia tidak akan tertarik dengan buah iblis itu" ucap tetua berambut pirang.

Mendengar itu Sengoku terdiam, dia tau kalau buah iblis yang mereka miliki saat ini tidak akan menarik perhatian Ryu.

Salah satu tetua berdiri dari kursinya dan pergi dari sana tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Tapi tak berselang lama, tetua itu kembali dengan memegang sebuah kotak yang dilapisi emas dan di rantai yang terbuat dari batu laut.

Tetua itu kembali duduk dan meletakkan kotak itu di meja. "Didalam sini adalah buah iblis yang akan bisa menarik perhatian Ryu, buah iblis tipe mytical zoan model Phantom Phoenix" ucap tetua itu membuat kesemua yang hadir terkejut.

"Tapi sebelum ini dibuka, jangan sampai ada yang membocorkan informasi ini kepada siapapun" ucap tetua berkumis tebal kesamping.

Para Admiral hanya mengangguk, tentu saja, orang bodoh mana yang mau membocorkan informasi ini ke yang lain, yang ada mereka akan menjadi buronan Pemerintah Dunia.

Setelah itu tetua tadi membuka rantai dari batu laut dan membuka kotak tersebut. Didalamnya terdapat buah iblis berwarna merah dengan tekstur yang seperti api.

"Jadi, siapa yang akan memancing dia dengan buah iblis ini?" tanya tetua berambut pirang. "Biar aku saja" ucap Akainu yang sedari tadi hanya diam, semua yang hadir tau bagaimana sifat dia, akan menggunakan cara yang paling sadis untuk menangkap atau membunuh buronan nya.

"Apa kau yakin?" tanya tetua berkacamata meragukan. "Tentu tetua, aku yang akan memancing dia ke pulau Kenzan, aku akan memastikan kalau buah iblis ini kembali dalam keadaan baik baik saja" ucap Akainu, sebenarnya Akainu menginginkan buah iblis itu untuk dirinya sendiri, namun apalah daya, dia sudah memakan sebuah buah iblis, jadi tidak bisa memakan untuk yang kedua kalinya.

"Oke kalau begitu, tapi kami tidak akan membiarkan mu kesana sendirian, terlalu beresiko" ucap tetua berkumis tebal kebawah.

"Kalau begitu saya akan ikut untuk menemani Admiral Akainu" ucap Vice Admiral Tokikake. Kesempatan juga bagi dia untuk membalas kepada Ryu, itulah yang dia pikirkan.

"Masih kurang, Tsuru kau ikut dengan mereka" perintah tetua berkupluk. "Baik tetua" Tsuru hanya bisa mengiyakan.

"Kalau begitu kalian bertiga bisa bersiap siap, dan ingat, untuk menjaga buah iblis ini lebih berharga dari nyawa kalian tersendiri. Jangan sampai di makan orang, mengerti?!" tanya tertua berambut pirang.

"Kami mengerti" ucap mereka bertiga serempak. "Kalau begitu kalian semua boleh keluar, dan buah iblis ini kami titipkan sementara kepada kalian, ingat ini rencana dan buah iblis ini rahasia jangan sampai ada yang tau selain yang hadir disini, pergilah" ucap tetua berambut pirang memberikan kotak berisi buah iblis yang udah di tutup dan di ikat dengan rantai baru laut itu kepada Akainu.

"Tetua tidak usah khawatir, saya akan segera melaksanakan nya" ucap Akainu pergi meninggalkan ruangan rapat mengikuti yang lainnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!