Kastil Leonhart - 16 April 537
Samar-samar cahaya matahari yang masuk lewat jendela kamarnya membuat Alaric terbangun, dengan sedikit perasan pusing di kepalanya ia mulai melihat secara jelas setelah beberapa saat
Dan di sana ada seorang maid perempuan yang sedang membersihkan kamarnya, Alaric yang terbangun masih memegangi kepalanya karena terasa pusing
"Tuanku apa anda tidak apa-apa?"
Maid tadi bertanya karena memang Alaric terlihat terlihat mengkhawatirkan
"Ya aku tidak apa-apa, hanya sedikit pusing saja"
Alaric mengangkat wajahnya dan menjawab kepada Maid itu lalu ia berdiri dari kasurnya, ia ingin menunjukkan kalau memang ia benar-benar tidak apa-apa
Ia tidak ingin membuat Maid itu khawatir karena memang rasa pusing yang Alaric rasakan mulai menghilang secara perlahan
"Apa kita pernah bertemu sebelumnya?"
Ketika Alaric melihat Maid itu ia merasa seperti melihat seseorang yang ia kenal namun ia tidak bisa mengingat siapa dan dimana ia bertemu dengannya
"Ini adalah pertama kalinya saya melayani anda Tuanku namun mungkin anda pernah melihat saya beberapa kali di sekitaran kastil"
Sejak Lahir Alaric selalu diperlakukan istimewa dan sangat berhati-hati, setiap prajurit, pelayan dan maid yang melayaninya adalah orang pilihan langsung dari Archduke saat itu
Namun setelah Alaric menjadi Archduke ia mulai memerintahkan untuk berhenti melakukan perlakukan istimewa kepadanya yang diperintahkan oleh Archduke sebelumnya
Karena itu mungkin sekarang ada maid yang baru saja melayani Alaric karena memang dari dulu Alaric di jaga secara istimewa
Itulah maksud dari pelayan itu namun saat ini yang berada di tubuh Alaric adalah Leon Hart jika ia merasa pernah bertemu dengan seseorang sebelumnya maka kemungkinan ia bertemu dengan orang itu di kehidupannya yang sebelumnya
'Ya untuk sekarang lupakan saja dulu mungkin dia hanya mirip dengan seseorang yang aku kenal dulu, atau mungkin saja dia keturunan dari salah satu pengikutku di masa lalu'
"Bisakah kau membantuku memilihkan pakaian karena aku ingin bertemu beberapa orang hari ini"
Alaric sudah berjanji untuk bertemu dengan Nyonya Hewiis hari ini karena permintaan dari Nyonya Hewiis dan mereka akan datang ke Leonhart di pagi hari ini
Karena Alaric menerima permintaan itu jadi hari ini mungkin ia akan membicarakan hal penting dengan keluarga Hewiis
Karena itu ia ingin maid ini memilihkannya pakaian agar Alaric terlihat lebih baik karena ia sendiri tidak memiliki selera yang bagus terhadap hal ini
'Kehidupan seorang bangsawan memang merepotkan namun mau bagaimana lagi, segala hal dari seorang bangsawan akan dinilai'
Alaric harus menunjukkan sesuatu yang menawan agar nantinya ia tidak dianggap rendah dan diremehkan, tentu saja bahkan jika ia tidak datang dengan pakaian yang bagus mana mungkin keluarga Hewiis akan meremehkannya
Namun ia tidak ingin nantinya mereka memiliki pandangan yang kurang bagus tentangnya karena ia adalah perwakilan nama Leonhart, ia membawa seluruh Leonhart bersamanya
"Baiklah Tuanku"
......................
Alaric saat ini sedang melakukan beberapa pekerjaan di mejanya, ia lumayan berhati-hati agar tidak mengotori pakaian yang ia kenakan saat ini karena pakaian itu berwarna utama putih
Pakaian yang Alaric pakai saat ini memiliki warna yang cukup berbeda dengan pakaian yang sering ia pakai, biasanya ia selalu memakai pakaian berwarna hitam atau pakaian berwarna gelap
Namun sekarang pakaian yang ia kenakan berwarna putih dan sedikit warna biru tua disekitarnya, jujur saja jika seseorang melihatnya seperti ini ia merasa sedikit malu karena merasa berbeda dari dirinya yang biasanya
Namun karena ia yang meminta maid itu memilihkannya pakaian jadi ia memutuskan untuk terus mengenakannya karena ia tidak ingin menyakiti perasaan maid itu
Dan selain itu ia juga berpikir kalau mungkin saja pakaian ini cocok untuknya selain itu ia juga lumayan di tata sangat rapi seperti rambutnya yang biasanya tidak ia pedulikan sekarang tersisir rapi
Saat ini rambut Alaric biasanya acak-acakan sudah di sisir belah pinggir dan poninya yang biasanya hanya turun ke bawah di buat lebih melingkar
'Maid itu mengatakan kalau penampilanku sempurna maka ya sudahlah tak ada yang perlu aku khawatirkan'
"Tok,Tok,Tok"
"Tuanku ini saya Reina"
Suara Reina terdengar setelah suara ketukan pintu dan Alaric sudah menduga kemungkinan mengapa Reina mendatanginya
"Masuklah"
Setelah Alaric mengizinkan Reina membuka pintu dan ia mulai masuk ke dalam
"Tu--"
Belum selesai ia bicara Reina langsung mengalihkan pandangannya setelah ia melihat sosok Alaric yang sangat berbeda dari sebelumnya
'Apa-apaan reaksi itu apa jangan-jangan dia tidak menyukainya?'
"Ada apa Reina? Apa kau tidak apa-apa?"
Alaric bertanya dengan kebingungan, pikiran negatif mulai muncul di kepalanya ia mulai mempertanyakan semua hal tentang penampilannya
"Ah maafkan saya Tuanku"
Reina yang mendengar suara Alaric langsung mencoba untuk bersikap tenang lalu ia mengusap wajahnya dan menarik nafas
"Saya ingin menyampaikan kalau Nyonya Hewiis sudah tiba dan saat ini sedang menunggu anda di ruang tamu"
"Aku mengerti, mari kita turun"
Alaric sudah menduga kalau Reina datang memberitahukan tentang Nyonya Hewiis yang sudah tiba dan menunggu
Alaric beranjak dari kursinya dan mulai berjalan dengan Reina yang berada di sampingnya walau sedikit agak jauh...
"Reina apa kau benar-benar tidak apa-apa?"
Alaric menyadari kalau Reina menjaga jarak darinya, ia mulai bertanya-tanya apakah pakaiannya ini tidak cocok sampai-sampai Reina mencoba untuk tidak terlalu dekat dengannya
"Ti-Tidak tuan, saya baik-baik saja"
Lalu Alaric melirik ke arah Reina yang dibelakangnya, Ketika Alaric melihatnya Reina mengalihkan pandangannya dan ia mulai berjalan semakin pelan
"Wajahmu merah? Apakah kau sakit?"
Alaric berhenti dan berbalik sementara Reina yang semakin di tatap Alaric wajahnya semakin memerah sampai ia menutupi wajahnya
"Ti-Tidak sungguh tidak apa-apa Tuan"
"Ya baiklah jika kau bersikeras namun pastikan untuk istirahat kalau kau merasa sakit"
Alaric khawatir kalau Reina memaksakan dirinya namun ia juga tidak merasakan ada gejala sakit dari Reina karena itu ia memutuskan untuk membiarkannya saja
'Ya mungkin wajahnya memerah itu karena alasan lain seperti rasa malu mungkin? Aku pernah mendengar kalau seseorang merasa malu ia akan memerah... Apa jangan-jangan Ia menjadi malu ketika melihat penampilanku yang berbeda?... Ya mungkin saja begitu... karena dia adalah orangku mungkin saja dia juga merasa malu melihatku yang sangat tidak cocok dengan pakaian ini'
Sepertinya Alaric menebaknya dengan benar namun juga salah
Tak lama mereka berjalan akhirnya mereka sampai di tempat ruang tamu, Prajurit yang melihat Alaric sampai mereka langsung membukakan pintu dan Alaric langsung masuk
Di dalam ruangan itu ada Nyonya Hewiis dan putrinya Christina Hewiis lalu ada dua orang pengawal mereka dan satu orang pelayan dari keluarga Hewiis
Selain dari keluarga Hewiis di dalam ruangan juga ada dua orang prajurit Leonhart yang berjaga di depan pintu dan sosok Sebastian yang berdiri di dekat meja
Mereka yang duduk langsung berdiri dan mereka semua mulai memberi hormat kepada Alaric dengan menundukkan kepala mereka walau dua orang dari mereka semua sempat terdiam sebentar sampai akhirnya menundukkan kepalanya
Alaric berjalan lalu ia duduk di kursi seberang tempat Nyonya Hewiis duduk, lalu semua yang memberi hormat mulai mengangkat kepala mereka kembali
"Silahkan duduk"
Setelah Alaric mempersilahkan mereka, Nyonya Hewiis dan putrinya mulai duduk
"Jadi apa yang membawa kalian kemari?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments