Markas Pertahanan Leonhart - 8 Maret 537
"Baik saya menerimanya Tuanku"
Dengan meneguhkan hati dan pikirannya Reina memilih untuk membalaskan dendamnya, ia tidak ingin menyesal karena tidak membalaskan dendam Javier dengan tangannya sendiri
"Baiklah karena Reina menerimanya maka pertarungan kalian telah diputuskan, pertarungannya akan dilakukan setelah ini dan aku sendiri yang akan menjadi hakimnya jika aku memutuskan Reina sudah kalah maka Count Hewiis akan dibebaskan"
Count Hewiis melihat ini sebagai peluang yang artinya jika ia mungkin bisa melakukan serangan fatal maka ada kemungkinan kalau ia akan berhasil memenangkan pertarungan dan keluar dari tempat Leonhart hidup-hidup
Walau seperti terlihat memberikan pertarungan yang lumayan adil untuk mereka berdua niat Alaric hanyalah menghindari kemungkinan Reina terbunuh walaupun sebenarnya Alaric tidak dapat melihat masa depan dimana Reina akan kalah
Perbedaan Reina dengan Count Hewiis sendiri sangatlah besar namun tetap saja ia akan berusaha untuk menjaga semua orangnya dalam kemungkinan terbaik yaitu mereka masih hidup
Karena orang yang sudah mempertaruhkan hidup dan mati mereka seperti Count Hewiis ini bisa saja akan melakukan segala cara untuk hidup mereka sendiri
Dalam kehidupannya yang sebelumnya sebagai pahlawan Leon Hart, ia sudah beberapa kali bertemu dengan orang-orang seperti itu yang bahkan dapat melakukan apa saja yang penting mereka bertahan hidup
Karena itu Alaric berusaha untuk benar-benar menghindari kemungkinan buruk itu, baginya hidup satu orang bawahannya lebih berharga dari pada hidup seluruh kerajaan
"Lalu untuk kalian berempat, hmmm...."
Alaric mencoba berpikir karena ia tidak menyukai situasinya
"Jumlah kalian terlalu banyak dan untuk menentukan bagaimana kalian membayar ganti rugi kami akan menjadi terlalu lama... Kalau begitu mari kita main lempar koin"
Mereka semua terkejut mendengar apa yang disarankan oleh Alaric namun setelahnya mereka merasa lega karena mereka berpikir Alaric tidak akan membunuh mereka jika penentuan ganti ruginya hanya berdasarkan lempar koin saja
Namun pemahaman mereka berbeda dengan apa yang dipikirkan oleh Alaric
"Kita akan bermain lempar koin dan kalian cukup menebak bagian depan atau belakang, jika tebakannya benar kalian hidup namun jika salah kalian akan mati, dengan begitu kita bisa mengurangi jumlah orang yang agak banyak ini"
Mereka semua terkejut dan tidak bisa berkata apa-apa karena mereka tau jika mereka menolak mereka akan di bunuh karena sekarang hidup mereka akan di tentukan oleh sebuah lemparan koin
"Kau pilih salah satu!"
Alaric menatap ke arah orang paling ujung ia memiliki badan cukup gemuk dan dengan rambut coklat, seluruh tubuhnya saat ini sedang berkeringat karena rasa takut yang luar baisa
"B-Ba-Bagian belakang,... Saya pilih bagian belakang"
Dengan dipenuhi rasa gugup dan rasa takut ia menentukan pilihannya satu-satunya yang bisa ia lakukan hanyalah berharap kalau tebakannya benar
"Baiklah jika yang muncul bagian belakang maka kau hidup namun jika yang muncul bagian depan maka kau mati"
Alaric melemparkan koin itu dengan jari tangan kanannya lalu ia menangkapnya dengan tangan kanannya juga, saat menangkapnya punggung tangan Alaric berada di atas lalu ia membalikkan tangannya untuk membuka koin itu
Alaric membuka koin itu dengan posisi agar orang yang menebak itu juga bisa melihat hasilnya
"Ah..Sayang sekali bagian depan yang muncul"
Ketika melihat hasilnya orang itu langsung keringat dingin, ia melihat masa depan kematiannya sudah sangat dekat
"Ti-Tidak, Tuan tunggu.. Biarkan saya hidup, say--"
Perkataan orang itu terhenti karena tubuhnya sudah berlubang setelah terkena sihir dari Alaric
"Lalu selanjutkan kau, pilih salah satu!"
Orang selanjutnya adalah orang yang berada tepat di samping orang tadi, orang ini memiliki tubuh yang bagus dan selain itu ia juga menggunakan armor yang bagus juga
'Sepertinya ia adalah kapten prajurit Bargos'
"Saya pilih bagian belakang"
Baginya ini adalah pilihan 50/50 dan hidupnya ditentukan oleh pilihan ini, tentu saja ia merasa gugup dan takut namun ia berusaha keras agar terlihat lebih tenang karena harga dirinya sebagai kapten prajurit
"Baiklah pilihanmu adalah bagian belakang, jika kau benar kau bertahan hidup"
Alaric melemparkan koinnya dengan cara yang sama lalu ia juga menangkap koin itu menggunakan tangan kanannya dimana punggung tangannya berada di atas sama seperti sebelumnya
'Dia adalah orang yang mirip dengan Edward, aku tidak tau mengenai kemampuannya namun mentalnya saja sudah setingkat dengan Edward jika melihat bagaimana ia masih bisa mengendalikan rasa gugup dan takutnya walau sekarang hidupnya dalam bahaya... Sayang sekali orang seperti ini malah menjadi bawahan Bargos'
Alaric kembali memutar tangannya untuk membuka koin itu
"Sayang sekali yang muncul adalah bagian depan"
Mengetahui Hasilnya kapten prajurit tadi hanya bisa pasrah ia tidak mencoba mempertahankan hidupnya karena hal itu sudah ditunjukkan oleh orang sebelumnya
Ia dengan tegas menerima takdirnya, ia sendiri tau kalau suatu saat ia akan mati namun tidak menyangka kematiannya akan ditentukan oleh lemparan koin
"Siapa namamu?"
"Nama saya Grantz"
"Ooh Grantz nama yang bagus, aku menyukai sikapmu namun sayang sekali aku harus membunuhmu disini karena itu setidaknya aku akan memberikan kematian tanpa rasa sakit kepadamu"
Alaric menyukai sifat Grantz yang seperti seorang kesatria sejati karena Alaric memang suka dengan para kesatria yang pemberani
Meski begitu Alaric tidak akan mencoba untuk mengampuni nyawa Grantz walau jika ia membawanya menjadi prajurit Leonhart akan sangat menguntungkan namun Alaric tidak ingin melanggar apa yang ia putuskan
"Saya berterimakasih atas kebaikan hati anda"
Grantz hanya bisa berterimakasih karena tidak akan mati mengenaskan seperti Marquis Bargos, ia sudah menyadari kalau dirinya akan mati disini karena itu setidaknya ia jika tidak merasakan rasa sakit yang luar biasa itu sudah cukup baginya
"Reina pedangmu"
"Baik Tuan"
Reina yang berada di belakang Alaric menyerahkan pedangnya lalu Alaric berdiri dari kursinya sambil membawa pedang Reina
Ia berdiri tepat di belakang Grantz lalu ia mengambil sebuah sapu tangan di kantongnya dan menutupi mata Grantz dengan sapu tangan itu,
Grantz merasa aneh namun ia sama sekali tidak mengeluarkan pikirannya karena entah mengapa ia merasa kalau ia hanya perlu mengikuti saja
Ini adalah cara mengeksekusi yang diajarkan oleh seseorang yang Alaric kenal di kehidupannya yang sebelumnya sebagai pahlawan Leonhart, orang itu berasal dari dunia lain dan katanya cara eksekusi itu berasal dari dunianya dan sering dilakukan di masa lalu
'Moon Sword 1st move: Half Moon'
Dengan tebasan yang cepat namun juga lembut leher Grantz tiba-tiba sudah jatuh ke tanah dua, semua orang kecuali Reina yang melihat kejadian ini benar-benar tidak bisa berkata apa-apa
Mereka tidak menyangka kalau Alaric yang merupakan seorang penyihir bisa menggunakan pedang selihai itu karena itu mereka tidak bisa berkata apa-apa
'Itu tadi gerakan pertama dari 24th Move Moon Sword: Eclipse'
Itulah yang dilihat Reina gerakan itu mirip sekali dengan gerakan yang Alaric tunjukkan kepadanya beberapa hari yang lalu dan tentunya Reina sangat mengetahui gerakan itu karena saat ini ia sedang berlatih keras untuk menguasainya
"Selanjutnya giliranmu!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments