3. Yuan Li Wei

Zaragoza, yang kini berada dalam tubuh Yuan Li Wei, masih diliputi kebingungan. Akal sehatnya belum mampu mencerna semua kejadian yang menimpanya. Ia tak tahu bagaimana bisa terdampar di tempat asing ini, di dunia yang terasa benar-benar berbeda dari dunia yang ia kenal.

"Aku? Yuan Li Wei? Bagaimana semua ini bisa terjadi? Tadi aku dijatuhkan ke sungai, hanyut, terbentur batu... aku meregang nyawa. Lalu jiwaku seperti ditarik paksa, dan saat aku membuka mata, aku dikelilingi orang-orang berpakaian seperti di zaman kerajaan? Dinasti? Atau kekaisaran? Entahlah, kepalaku bisa pecah memikirkan ini semua. Apa alam nirwana menolakku hingga aku dibuang ke dunia lain? Mama... Papa... tolong Goza," gumam Zaragoza lirih, mencoba menyusun ingatan dan kenyataan yang baru saja ia alami.

Tok tok tok

"Masuk," ucapnya singkat, mempersilakan si pengetuk masuk ke dalam.

Ternyata, orang yang masuk adalah Gu Ren, pelayan pribadi Yuan Li Wei. Wajahnya terlihat cemas, namun terselip pula kebahagiaan melihat tuannya telah siuman.

"Nona, apa Anda sudah merasa lebih baik?" tanya Gu Ren penuh perhatian.

Zaragoza, yang kini terjebak di tubuh Yuan Li Wei, tidak menjawab dengan kata-kata. Ia hanya menatap Gu Ren dan menganggukkan kepala pelan.

"Ayah nona akan datang menjenguk nanti. Kalau nona masih merasa lemas, izinkan saya membantu mempersiapkan mandi," ucap Gu Ren lembut. Sikapnya tulus, dan Zaragoza bisa merasakannya, bahwa wanita ini benar-benar peduli dan setia melayani Yuan Li Wei.

Yuan Li Wei tersenyum ke arah Gu Ren, lalu menggelengkan kepala pelan sebagai isyarat bahwa ia tidak ingin dibantu saat mandi nanti.

"Baiklah, kalau begitu saya antar nona ke kamar mandi, ya," ucap Gu Ren dengan lembut.

Yuan Li Wei mengangguk, dan dengan bantuan Gu Ren, ia perlahan bangkit dari ranjang, berjalan menuju kamar mandi.

...****...

Saat berendam dalam air hangat yang dipenuhi beraneka macam bunga, pikirannya melayang ke segala arah. Aroma lembut bunga-bunga dan kehangatan air membuatnya tenggelam dalam renungan yang dalam.

"Apakah aku harus melupakan identitasku sebagai Zaragoza dan menerima identitas baruku sebagai Yuan Li Wei?" gumamnya lirih.

"Bisakah aku menjalani kehidupan baru ini sebagai Yuan Li Wei? Dengan lingkungan, aturan, dan dunia yang sepenuhnya berbeda?"

"Baiklah... aku sudah memutuskan. Aku akan mengubur Zaragoza. Selamat datang, Yuan Li Wei," katanya pelan, meski dalam hatinya masih banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang kehidupannya sekarang.

Setelah selesai mandi, Yuan Li Wei mengambil kain putih yang ditinggalkan Gu Ren dan melilitkannya pada tubuhnya. Saat ia keluar dari kamar mandi, Gu Ren sudah menunggunya di depan pintu, membawa sebuah gaun indah berwarna hijau keemasan. Bahkan di dunia modern, Yuan Li Wei belum pernah memakai gaun seanggun itu.

"Gu Ren, apakah semua pakaian di sini seperti ini?" tanya Yuan Li Wei, mengingat sebelum mandi pun ia sudah mengenakan gaun, dan kini akan mengenakannya lagi.

"Iya, nona. Di sini, para perempuan memang memakai gaun seperti ini setiap harinya. Nona Li Wei tidak perlu khawatir. Saya akan membantu nona untuk mendapatkan kembali ingatan nona," jawab Gu Ren penuh semangat dan ketulusan.

"Bisakah kamu keluar terlebih dahulu? Saya ingin memakai baju. Rasanya kurang nyaman jika harus berganti pakaian di depan orang lain," ucap Yuan Li Wei dengan hati-hati, khawatir perkataannya akan melukai hati Gu Ren.

"Baik, nona. Pakaian ini saya letakkan di atas ranjang. Jika butuh bantuan, nona bisa memanggil saya kapan saja," jawab Gu Ren lembut, lalu meninggalkan kamar. Yuan Li Wei hanya membalas dengan senyuman manis.

Ia pun mengambil baju yang sudah disiapkan Gu Ren. Gaun itu pas di tubuhnya, menonjolkan siluet anggun dan membuatnya terlihat begitu cantik.

"Haaah... Oke, nona Yuan Li Wei, di mana pun dirimu sekarang, aku sangat berterima kasih karena kau telah memberikan kehidupan ini padaku. Semoga kau bahagia di tempatmu berada saat ini. Aku izin mengambil alih peranmu di dunia ini," bisik Yuan Li Wei, seolah berbicara pada jiwa yang pernah menghuni tubuh itu.

Ia lalu duduk di depan meja rias. Baru kali ini ia benar-benar memperhatikan bayangan dirinya di cermin.

"Cantik... Wajah yang sangat cantik. Li Wei, kenapa kamu sampai tercebur ke kolam? Apa kamu tidak puas dengan kecantikanmu sendiri? Tapi sungguh, ini wajah yang luar biasa. Putih bersih, halus, dan mulus..." gumam Zaragoza yang kini hidup dalam tubuh Yuan Li Wei. Ia menatap pantulan dirinya dengan penuh rasa kagum, seolah tak percaya bahwa kecantikan itu kini menjadi miliknya.

Sayangnya, saat matanya tertuju pada deretan alat rias di atas meja, ia langsung mengernyit.

"Sayang sekali, alat make-up di sini jauh berbeda dari dunia modern. Ini terbuat dari apa? Bedak dan lipstiknya pun aneh... Tidak, aku tak mau memakainya. Terlalu berisiko kalau sampai merusak kulit wajahku."

Ia mengabaikan semua alat rias itu, memilih menikmati kecantikannya yang alami. Ia hanya menyisir rambutnya dan menata dengan sederhana, merasa itu sudah cukup.

Tok tok tok.

Terdengar suara ketukan di pintu. Yuan Li Wei segera bangkit dari kursi dan berjalan membukanya. Begitu pintu terbuka, ia mendapati sepasang pria dan wanita paruh baya berdiri di hadapannya.

"Li Wei, putriku... Apa kamu sudah merasa lebih baik, nak? Bagaimana kondisimu sekarang?" tanya Yuan Gi dengan suara penuh cemas. Ia melangkah maju hendak memeluk Yuan Li Wei, namun gadis itu dengan sigap mundur selangkah ke belakang.

"Siapa?" tanya Yuan Li Wei pelan, matanya penuh tanda tanya saat menatap pria di depannya.

"Ini ayah, Li Wei. Apa kamu tidak mengenali ayahmu sendiri, putriku?" ucap Yuan Gi, suaranya bergetar.

Yuan Li Wei hanya menggeleng perlahan.

"Ayah?" ulangnya lirih.

"Iya, sayang... Ini ayahmu," ucap Yuan Gi sambil langsung menarik Yuan Li Wei ke dalam pelukannya.

"Maafkan ayah, Li Wei... Ayah tak bisa menjagamu dengan baik, sampai kau bisa terjatuh ke kolam seperti itu... dan sekarang kau bahkan tak mengenali ayahmu sendiri," isaknya lirih, menyesali kelalaiannya.

"Jangan salahkan dirimu, Ayah... Mungkin aku yang kurang berhati-hati hingga bisa terjatuh," jawab Yuan Li Wei pelan. Suaranya lembut, seolah mencoba menenangkan hati pria itu.

Setelah melepaskan pelukannya, Yuan Gi kembali menatap putrinya dengan khawatir. "Apakah kamu sudah merasa lebih baik sekarang, sayang? Apa tubuhmu masih terasa sakit?"

"Sudah, Ayah. Aku merasa jauh lebih baik sekarang," jawab Yuan Li Wei sambil mengangguk kecil. Di dalam hatinya, ia bisa merasakan ketulusan pria itu. Entah siapa Yuan Li Wei sebelumnya, tapi ayahnya benar-benar menyayanginya.

Tak lama kemudian, seorang wanita paruh baya ikut melangkah maju dengan mata berkaca-kaca. "Sayang... Ibu sangat khawatir padamu. Untung saja kau selamat. Ibu sangat sedih saat mendengar kau jatuh ke dalam kolam," ucapnya, lalu langsung memeluk Yuan Li Wei erat.

Namun saat berada dalam pelukan itu, suara lembut dan dingin berbisik tepat di telinga Yuan Li Wei.

"Kenapa kau tidak mati saja? Ingat ini baik-baik. Kalau aku tidak berhasil membunuhmu hari ini, maka besok atau lusa... aku pasti akan melakukannya."

"Ah, jadi wanita itu yang mencoba membunuh Yuan Li Wei..." batin Yuan Li Wei. Matanya menatap tajam ke arah wanita yang baru saja memeluknya. "Tenang saja, Nona Yuan Li Wei. Aku, Zaragoza, yang kini mengambil alih hidupmu... akan membalaskan dendammu pada semua orang yang berniat jahat padamu."

Saat Yuan Muren melepaskan pelukannya, Yuan Li Wei tetap diam tanpa ekspresi. Namun sorot matanya menyiratkan kemarahan yang mendalam.

"Ibumu sangat khawatir padamu, Li Wei. Sejak tadi dia terus menangis," kata Yuan Gi mencoba mencairkan suasana. Tapi Yuan Li Wei hanya membalas dengan diam seribu bahasa.

"Kalau begitu, ayo kita makan bersama di paviliun ayah. Tadi saat perjalanan pulang, ayah sudah membelikan makanan kesukaanmu," lanjut Yuan Gi dengan nada penuh harap. Dalam hatinya, ia berharap hilangnya ingatan putrinya bisa menjadi awal baru, mungkin saja kini Li Wei bisa menerima Yuan Muren sebagai ibunya.

"Kalian duluan saja. Saya akan menyusul bersama Gu Ren," jawab Yuan Li Wei tenang.

"Baiklah, kalau itu maumu. Ayah akan menunggu di paviliun," ucap Yuan Gi sebelum berjalan pergi bersama Yuan Muren, meninggalkan Yuan Li Wei dan Gu Ren di kamar.

Begitu langkah mereka menjauh, Yuan Li Wei pun menoleh pada pelayannya.

"Gu Ren... siapa wanita tadi?" tanyanya dengan nada datar namun tajam.

Gu Ren mengepalkan tangan diam-diam. Sejak tadi ia menahan diri agar tidak mencakar wajah Yuan Muren di tempat.

"Itu ibu tirimu, Nona. Istri dari Ketua Ketiga, Tuan Yuan Gi. Namanya Yuan Muren. Karena Nona kehilangan ingatan, izinkan saya memberitahu satu hal penting, Nyonya Yuan Muren sangat tidak menyukai Nona. Dia sangat licik. Di depan Tuan Yuan Gi, dia akan bersikap manis seolah perhatian, tapi saat tak ada yang melihat, dia bisa berubah menjadi sangat kejam."

"Terima kasih telah mengingatkan aku, Gu Ren. Kalau begitu, tolong antarkan aku ke paviliun ayah," ucap Yuan Li Wei pada Gu Ren.

Di sepanjang jalan menuju paviliun Yuan Gi, Gu Ren menceritakan banyak hal tentang Yuan Li Wei, termasuk di mana dia tinggal sekarang. Gu Ren juga menceritakan kelicikan Yuan Muren dan anaknya, Yuan Mina. Yuan Li Wei memiliki kakak kandung bernama Yuan Tanzi yang kini sedang menempuh pendidikan di Akademi Kerajaan Zuyeng.

Sesampainya di paviliun Yuan Gi, mereka kebetulan melihat sang pemilik paviliun yang sedang berbincang dengan seseorang.

"Li Wei, kenapa hanya berdiri di sana? Ayo, duduk di samping ayah," kata Yuan Gi, menyadari kehadiran putrinya di paviliun.

Yuan Li Wei pun menghampiri dan duduk di samping Yuan Gi, yang kemudian memperkenalkan Ketua Ke-4 kepadanya.

"Li Wei, perkenalkan, ini Ketua Ke-4. Kamu bisa memanggilnya Paman Yuan Min," ucap Yuan Gi, memperkenalkan dengan penuh perhatian karena Yuan Li Wei sedang mengalami kehilangan ingatan.

"Ketua Ke-3 sangat lucu. Kenapa harus memperkenalkan kami lagi? Tidak mungkin Li Wei lupa pada saya," ujar Yuan Min sambil terkekeh pelan.

"Ah, aku belum menceritakannya padamu. Li Wei mengalami lupa ingatan setelah terjatuh ke dalam kolam," jawab Yuan Gi dengan wajah penuh kesedihan.

"Efek terjatuh ke dalam kolam ternyata separah ini. Kalau begitu, nona Yuan Li Wei, perkenalkan saya, Yuan Min. Kamu bisa memanggil saya Paman Min," ucap Yuan Min.

"Baik, Paman Min," jawab Yuan Li Wei sambil tersenyum tipis.

"Yuan Gi, saya pamit dulu, kembali ke paviliun saya. Mari, nona Li Wei," kata Yuan Min, kemudian pergi meninggalkan paviliun Yuan Gi. Ia berencana memberi tahu orang-orang di klan Yuan tentang kondisi putri Ketua Ke-3 yang kehilangan ingatan.

"Li Wei, mari kita ke ruang makan. Ibumu sudah menunggumu di sana," ujar Yuan Gi. Yuan Li Wei mengikuti ayahnya menuju ruang makan, dan memang di sana sudah ada Yuan Muren dengan senyumnya yang terkesan memuakkan bagi Yuan Li Wei.

Ketiganya pun makan bersama dan berbincang-bincang. Yuan Li Wei memanfaatkan kesempatan ini untuk menggali informasi tentang kehidupannya yang lalu.

"Ayah, Tanzi gege menjadi murid di Akademi Kerajaan Zuyeng, kenapa aku malah di rumah dan tidak belajar di akademi?" tanya Yuan Li Wei dengan penasaran, setelah mendengar dari Gu Ren bahwa Yuan Tanzi dan Yuan Mina berada di akademi, sementara ia malah di klan.

"Putriku, kamu harus berlatih lebih giat agar bisa masuk ke akademi," jawab Yuan Gi dengan wajah sendu.

"Li Wei sayang, kau tidak memiliki dasar kultivasi sama sekali. Di dunia ini, orang yang tidak memiliki kultivasi dianggap sebagai sampah. Itulah alasan kenapa kau tidak bisa belajar di akademi," kata Yuan Muren dengan nada mengejek, lalu kembali menunjukkan ekspresi ramahnya. Sungguh wanita yang licik.

"Aku... tidak memiliki kultivasi?" tanya Yuan Li Wei tidak percaya.

"Kau punya, putriku. Hanya saja, kau belum mengasahnya. Belajarlah lebih giat lagi, putriku," ucap Yuan Gi dengan senyuman hangat, namun matanya tajam menatap Yuan Muren.

"Suamiku, jangan berikan harapan palsu pada Li Wei. Kami sudah memberinya banyak ramuan untuk menumbuhkan kultivasinya. Tapi apakah ada hasilnya? Tidak ada, bukan?" Yuan Muren berkata sambil melirik Yuan Li Wei dengan tatapan meremehkan.

"Ramuan? Penumbuh kultivasi? Sepertinya wanita itu telah memberikan ramuan yang mencurigakan kepada Yuan Li Wei. Sebaiknya aku cari tahu lebih lanjut di perpustakaan klan Yuan. Tadi, Gu Ren bercerita bahwa klan Yuan memiliki perpustakaan. Ya, nanti aku akan minta Gu Ren untuk mengantarku," batin Yuan Li Wei, merasa curiga terhadap Yuan Muren dan berencana mencari tahu lebih banyak mengenai cara menumbuhkan kultivasi yang tepat.

"Ayah, aku sudah selesai makan. Li Wei pamit dulu. Lain kali aku akan datang lagi," ucap Yuan Li Wei, hendak meninggalkan paviliun Yuan Gi.

"Li Wei, putriku... Jangan dengarkan kata-kata ibumu. Teruslah belajar dengan giat agar bisa masuk ke Akademi Kerajaan," kata Yuan Gi, lalu mendekat dan memeluk putrinya. Yuan Li Wei membalas dengan anggukan dan senyuman kecil.

Yuan Li Wei pun keluar dari paviliun dan mencari Gu Ren di depan, namun tidak ada. Ia memutuskan untuk kembali ke paviliunnya sendiri dan mencari Gu Ren di sana. Benar saja, Gu Ren sedang menunggunya di paviliunnya.

"Gu Ren, antarkan aku ke perpustakaan klan Yuan," ucap Yuan Li Wei pada Gu Ren yang sedang berdiri menunggu di samping pintu.

*

MAAF YA KALO ALURNYA MEMBOSANKAN. SELAMAT MEMBACA, KRITIK DAN SARAN SELALU AKU TERIMA DEMI CERITA INI JADI LEBIH BAIK LAGI😊

Terpopuler

Comments

Cumi 19

Cumi 19

ceritanya bikin baper abis, thor! Gak sabar nunggu karya selanjutnya! 😍

2024-02-17

0

lihat semua
Episodes
1 1. Zaragoza
2 2. Tubuh Baru
3 3. Yuan Li Wei
4 4. Peningkatan Basis Kultivasi Yuan Li Wei
5 5. Kematian Gu Ren
6 6. Mimpi Itu Lagi
7 7. Benang Merah
8 8. Pembalasan Dendam Yuan Li Wei
9 9. Pergi ke Klan Yu
10 10. Bangsa Stone
11 11. Klan Yu
12 12. Akhir Bagi Bangsawan Ming
13 13. Kekaisaran Yungxi
14 14. kembali ke klan Yuan
15 15. Raja Mallory
16 16. Permintaan Maaf
17 17. Memberikan Kesempatan
18 18. Rencana Masuk Akademi
19 19. Akademi Kerajaan - Pertama
20 20. Akademi Kerajaan - Kedua
21 21. Akademi Kerajaan - Ketiga
22 22. Akademi Kerajaan - Keempat
23 23. Bulan Purnama Merah
24 24. Misteri Hutan Belakang Akademi
25 25. Penyihir Ilmu Hitam
26 26. Penyihir Ilmu Hitam - Kedua
27 27. Pergi Ke Alam Neraka
28 28. Siapa Dia?
29 29. Mimpi Yuan Li Wei Sebagai Zaragoza
30 30. Temani Aku
31 31. Pangeran Arogan
32 32. pertarungan Yuan Li Wei
33 33. Undangan Jamuan Dari Raja
34 34. Rumah Bordil
35 35. Acara Jamuan Makan Malam
36 36. Kemarahan Raja Mallory
37 37. Arena Pertarungan
38 38. Terpana
39 39. 7 Murid Terbaik
40 40. Kembali Ke Klan
41 41. Sorot Mata Biru
42 42. Peti Pendingin
43 43. Ayo Kita Menikah
44 44. Aku Membenci mu
45 45. Ratu Arabel
46 46. Murid Master - Pertama
47 47. Murid Master - Kedua
48 49. Murid Master - Ketiga
49 49. Kekacauan Di Alam Neraka
50 50. Tantangan Spiritual
51 51. Panggilan Jiwa
52 52. Pengunduran Diri Yuan Li Wei
53 53. Mengunjungi Ratu Arabel
54 54. Sesaat Bersama Ratu Arabel
55 55. Menjadi Murid Master Ke - 14
56 56. Dukungan Dari Teman
57 57. Bersama Dengan Kakak
58 58. Bukit Master
59 59. Sakit
60 60. Pergi Ke Alam Neraka
61 61. Memohon
62 62. Kita Adalah Keluarga
63 63. Perkenalan
64 64. Perkenalan - Kedua
65 65. Perkenalan - Ketiga
66 66. Telepati
67 67. Antara Cinta dan Penghianatan
68 68. Ulang Tahun
69 69. Kedatangan Master
70 70. Tusukan Rambut
71 71. Menemui Master
72 72. Pendeta Kuil Kuno
73 73. Pemilik Sorot Mata Biru
74 74. Pertarungan Sengit
75 75. Tekad Yuan Li Wei
76 76. Maukah Kau Menjadi Kekasihku?
77 77. Beri Aku Waktu
78 78. Di Antara Pilihan Dan Luka
79 79. Cinta Dan Canda Di Bawah Langit Malam
80 80. Tugas Pertama Dari Master
81 81. Pertemuan Dengan Zarkaan
82 82. Kembali Ke Alam Neraka
83 83. Siapa Naga Jelek Itu Nona?
84 80. Di Ambang Kehancuran
85 85. Akhir Untuk Pengikut Zarkaan
86 86. Malam, Fajar dan Rahasia
87 87. Maafkan Aku Biyun
88 88. Bukan Pesaing Biasa
89 89. Upacara Penghormatan Terakhir
90 90. Pertemuan Yang Tak Terduga
91 91. Pertemuan Dengan Dewan Iblis
92 92. Keseriusan Dari Xiao Biyun
93 93. Munculnya Keraguan
94 94. Kau Milikku, Li Wei
95 95. Kilasan Masalalu
96 96. Yuan Li Wei Kehilangan Ingatannya
97 97. Ingatan Yang Terbangun
98 98. Kembalinya Ingatan Yuan Li Wei
99 99. Antara Dusta dan Kebenaran
100 100. Menyerah Untuk Mencintai
101 101. Jangan Pergi, Tetaplah Disini
102 102. Ikatan Yang Terputus
103 103. Hati Yang Tetap Terikat
104 104. Kepulangan Yuan Li Wei
105 105. Keikhlasan Cinta Xiao Biyun
106 106. Dekapan Sang Raja Iblis
107 107. Meminta Penjelasan
108 108. Raja Neraka di Meja Makan Keluarga
109 109. Hari Pernikahan
110 110. Milik Raja, Milik Neraka
111 111. Keluarga D'Evandros - Tamat
Episodes

Updated 111 Episodes

1
1. Zaragoza
2
2. Tubuh Baru
3
3. Yuan Li Wei
4
4. Peningkatan Basis Kultivasi Yuan Li Wei
5
5. Kematian Gu Ren
6
6. Mimpi Itu Lagi
7
7. Benang Merah
8
8. Pembalasan Dendam Yuan Li Wei
9
9. Pergi ke Klan Yu
10
10. Bangsa Stone
11
11. Klan Yu
12
12. Akhir Bagi Bangsawan Ming
13
13. Kekaisaran Yungxi
14
14. kembali ke klan Yuan
15
15. Raja Mallory
16
16. Permintaan Maaf
17
17. Memberikan Kesempatan
18
18. Rencana Masuk Akademi
19
19. Akademi Kerajaan - Pertama
20
20. Akademi Kerajaan - Kedua
21
21. Akademi Kerajaan - Ketiga
22
22. Akademi Kerajaan - Keempat
23
23. Bulan Purnama Merah
24
24. Misteri Hutan Belakang Akademi
25
25. Penyihir Ilmu Hitam
26
26. Penyihir Ilmu Hitam - Kedua
27
27. Pergi Ke Alam Neraka
28
28. Siapa Dia?
29
29. Mimpi Yuan Li Wei Sebagai Zaragoza
30
30. Temani Aku
31
31. Pangeran Arogan
32
32. pertarungan Yuan Li Wei
33
33. Undangan Jamuan Dari Raja
34
34. Rumah Bordil
35
35. Acara Jamuan Makan Malam
36
36. Kemarahan Raja Mallory
37
37. Arena Pertarungan
38
38. Terpana
39
39. 7 Murid Terbaik
40
40. Kembali Ke Klan
41
41. Sorot Mata Biru
42
42. Peti Pendingin
43
43. Ayo Kita Menikah
44
44. Aku Membenci mu
45
45. Ratu Arabel
46
46. Murid Master - Pertama
47
47. Murid Master - Kedua
48
49. Murid Master - Ketiga
49
49. Kekacauan Di Alam Neraka
50
50. Tantangan Spiritual
51
51. Panggilan Jiwa
52
52. Pengunduran Diri Yuan Li Wei
53
53. Mengunjungi Ratu Arabel
54
54. Sesaat Bersama Ratu Arabel
55
55. Menjadi Murid Master Ke - 14
56
56. Dukungan Dari Teman
57
57. Bersama Dengan Kakak
58
58. Bukit Master
59
59. Sakit
60
60. Pergi Ke Alam Neraka
61
61. Memohon
62
62. Kita Adalah Keluarga
63
63. Perkenalan
64
64. Perkenalan - Kedua
65
65. Perkenalan - Ketiga
66
66. Telepati
67
67. Antara Cinta dan Penghianatan
68
68. Ulang Tahun
69
69. Kedatangan Master
70
70. Tusukan Rambut
71
71. Menemui Master
72
72. Pendeta Kuil Kuno
73
73. Pemilik Sorot Mata Biru
74
74. Pertarungan Sengit
75
75. Tekad Yuan Li Wei
76
76. Maukah Kau Menjadi Kekasihku?
77
77. Beri Aku Waktu
78
78. Di Antara Pilihan Dan Luka
79
79. Cinta Dan Canda Di Bawah Langit Malam
80
80. Tugas Pertama Dari Master
81
81. Pertemuan Dengan Zarkaan
82
82. Kembali Ke Alam Neraka
83
83. Siapa Naga Jelek Itu Nona?
84
80. Di Ambang Kehancuran
85
85. Akhir Untuk Pengikut Zarkaan
86
86. Malam, Fajar dan Rahasia
87
87. Maafkan Aku Biyun
88
88. Bukan Pesaing Biasa
89
89. Upacara Penghormatan Terakhir
90
90. Pertemuan Yang Tak Terduga
91
91. Pertemuan Dengan Dewan Iblis
92
92. Keseriusan Dari Xiao Biyun
93
93. Munculnya Keraguan
94
94. Kau Milikku, Li Wei
95
95. Kilasan Masalalu
96
96. Yuan Li Wei Kehilangan Ingatannya
97
97. Ingatan Yang Terbangun
98
98. Kembalinya Ingatan Yuan Li Wei
99
99. Antara Dusta dan Kebenaran
100
100. Menyerah Untuk Mencintai
101
101. Jangan Pergi, Tetaplah Disini
102
102. Ikatan Yang Terputus
103
103. Hati Yang Tetap Terikat
104
104. Kepulangan Yuan Li Wei
105
105. Keikhlasan Cinta Xiao Biyun
106
106. Dekapan Sang Raja Iblis
107
107. Meminta Penjelasan
108
108. Raja Neraka di Meja Makan Keluarga
109
109. Hari Pernikahan
110
110. Milik Raja, Milik Neraka
111
111. Keluarga D'Evandros - Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!