Bab 3

"Entahlah aku juga tidak tau, aku akan menghubungi sutradara," ujar Alena mengeluarkan ponselnya mencoba menghubungi orang yang di maksud.

Quen melihat Alena tampak berbicara serius, sebelum akhirnya Alena mendatanginya.

"Kita ke perusahaan sekarang," ujar Alena mengambil tas Quen dari atas meja.

"Untuk apa, bukankah ada syuting," tukas Quen .

"Sutradara Jeno mengatakan kalau proses syuting di tunda, dan sekarang kita harus ke Star Dream secepatnya," ujar Alena langsung menarik tangan Quen.

Tak butuh waktu lama, kini Quen dan Alena sudah berada di gedung agensinya, mereka langsung menuju ruang rapat, Quen yang khas sekali memakai kaca mata hitam langsung duduk di sebuah kursi yang kosong bersama Alena.

Dengan elegan dia menurunkan kaca matanya menatap anggota rapat yang menatapnya talk suka, apalagi Jessica yang duduk di dekat Alvian.

"Karena semuanya sudah hadir, aku langsung saja. Tak jauh dari kabar yang beredar kalau proses syuting untuk begain again terpaksa ditunda dan tidak menutup kemungkinan akan batal tayang," ucap Alvian yang langsung menuai berbagai macam reaksi dari semua yang hadir.

Begitu pun Quen, iya juga ikut terkejut dengan informasi ini, tapi dengan baiknya ia menutupi semua itu dengan wajah datarnya seolah-olah bukan sesuatu yang serius yang sedang terjadi.

"Kenapa bisa begini? Bukankah sebentar lagi semuanya akan selesai?" tanya Jessica bertanya selaku artis yang berperan dalam film tersebut juga terlihat tak terima.

"Kebanyakan para client yang berperan besar dalam film ini menarik kembali dana yang mereka berikan dan membatalkan kontrak," jawab Alvian tegas.

"Untuk sementara, kalian bisa mengambil keuntungan untuk masalah ini, seperti liburan misalnya sebelum job baru datang dan banyak memakan waktu," ujar Alvian.

"Baguslah," jawab Quen dengan santai yang kembali mengundang pandangan orang.

"Quen, bisa-bisanya kau menerima ini dengan santainya? Apa kau tak dengar proyek film ini terancam gagal tayang!" ucap Jessica.

"Lalu aku harus apa? Kalau terancam batal ya batal, itu saja jadi masalah," ucap Quen.

Alena menyenggol lengan Quen tapi gadis itu tetap tak peduli.

"Tentu saja ini masalah, jangan mentang-mentang kau jadi pemeran utama dan dengan gampangnya kau bersikap seperti itu, kita semua sudah berusaha begitu keras untuk proyek ini," ujar Jessica yang tentu untuk cari muka.

"Kau pikir aku juga tidak bekerja keras? Waktuku lebih banyak tersita dari pada waktumu, jadi jika terancam batal apa itu semua salahku?" lawan Quen.

Brukkkk

Alvian dengan keras mengebrak meja, membuat yang disana terpelonjak kaget, terutama Quen dan Jessica yang dari tadi terus berdebat.

"CUKUP HENTIKAN!!!" teriak Alvian.

"Semuanya silahkan keluar, kecuali Quen, ada suatu hal yang ingin kubicarakan denganmu," ujar Alvian.

Mendengar itu, semuanya keluar kecuali orang yang di suruh tinggal.

Mereka penasaran apa yang akan Alvian dan Quen bicarakan berdua.

Pasalnya hubungan mereka bukan sesuatu yang dirahasiakan lagi, semuanya sudah tahu jika Quen dan Alvian memiliki hubungan khusus semenjak satu tahun yang lalu.

"Ingin mengatakan apa? Waktuku tak banyak," ujar Quen membuka Suara.

"Apa kau tak ingin tahu kenapa para investor itu membatalkan kontrak? Mungkin masalah ini tak terlalu penting bagimu, makanya kau bisa bersikap dengan acuh seperti ini, tapi bagi yang lain, tidak semudah itu. Alasan di balik pemberhentian proses syuting yaitu dirimu sendiri Quen, semua masalahnya darimu!" Jelas Alvian.

"Aku?" tunjuk Quen pada dirinya tak percaya dengan tuduhan kai terhadapnya.

"Apa kau lupa kejadian semalam? Sifat angkuh, dan merendahkan orang, apalagi orang itu adalah teman kerjamu sendiri! lagi-lagi Citra Star Dream di mata orang semakin buruk. Apa yang mereka katakan? Kalau Star Dream mempunyai artis yang tidak memiliki tata drama dan menjadi contoh yang sungguh buruk untuk industri artis dinegara ini dan orang itu adalah dirimu Quen ," ucap Alvian panjang lebar.

Quen terdiam hingga akhirnya ia angkat bicara.

"Kau marah karena pandangan orang terhadap Star Dream atau marah karena Star Dream juga mengalami banyak kerugian?" tanya Quen .

"Quen Putri!" Bentak Alvian.

"Jika opsi yang kedua, aku dengan senang hati akan membayar kerugian perusahaan berapapun itu, aku akan meminta managerku untuk mengurusnya, jika tidak ada lagi yang ingin anda sampaikan, aku akan pergi," kata Quen beranjak dari kursi dan pergi membuka pintu meninggalkan kai dengan raut wajah yang sulit untuk dijelaskan.

Jangan lupa tinggalkan jejak

Like

Komen

Vote

Ulasan

Dan subcribe

Makasih banyak atas dukungan nya🙏🙏

Terpopuler

Comments

Ayu Dani

Ayu Dani

jejak

2024-04-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!