Laki-laki yang tanpa mengunakan atasan itu terbangun dari tidurnya, ketika sang mentari sudah mulai melihatkan cahaya dan menebus jendela kaca yang langsung mengusik tidur seorang pria.
la terduduk, dengan mata menyipit ke arah sebelah kiri, tepat di sampingnya, melihat tempat tidurnya yang tidak menemukan apa-apa namun terlihat kusut.
"Itu sama sekali bukan mimpi! Aku merasakannya, ada seseorang yang memelukku," ujarnya mengingat saat semalam ia dipeluk seseorang, namun awalnya itu hanya sebuah mimpi atau ilusi sebagainya. Karena, siapa yang berani menerobos ke apartemennya malam-malam, apalagi password-nya hanya dia yang tahu.
"Hantu mana yang berani menggodaku, dan memelukku seenaknya, tapi tak ku pungkiri tadi malam adalah tidur ternyenyakku," ucapnya bangun langsung ke kamar mandi.
Lima belas menit kemudian ia keluar dari kamar dengan pakaian santai tapi malah menemukan jae duduk di sebuah sofa dengan sebuah sepatu wanita di atas meja.
"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya laki-laki itu yang masih berdiri di balik pintu dengan kedua tangan yang ia letakkan kedalam saku.
Jae langsung berdiri dan sedikit menunduk.
"Maafkan aku Tuan, ada sesuatu yang perlu ku katakan," ucapnya.
Laki-laki itu mendekat, matanya melihat sepatu wanita yang ada di atas meja.
"Untuk apa kau membawa sepatu wanita ke tempatku? Dan seenaknya meletakkannya di atas meja?" ucapnya membuang sepatu itu dengan satu kakinya begitu saja.
Daemin sudah biasa melihat sifat majikannya seperti ini, bahkan ada yang lebih parah, namun yang membuatnya tak mengerti adalah pertanyaan majikannya mengenai sepatu wanita ini.
"Bukan aku yang membawanya Tuan, justru aku menemukannya di bawah meja dan kursi," jujurnya.
Kedua alis laki-laki itu terlihat menyempit pendengar pengakuan tangan kanannya.
"Hmmzz, apa semalam Tuan membawa seorang wanita ke sini? Dan melakukan_" tanya Daemin sedikit hati-hati namun ia tetap penasaran dengan asal usul sepatu wanita ini.
"Kau sudah bosan hidup, hah?" Ucap tuannya dengan melayangkan pandangan tajam pada Daemin, yang langsung menelan ludah.
"Tapi, Tuan tidak mungkin sepatu ini datang sendiri kan?" tanya Daemin.
"Lalu kau pikir aku yang memakainya?" tanyanya lagi.
"Bukan itu maksudku, tapi jika Tuan punya teman wanita, setidaknya itu adalah sedikit kemajuan," ucap Daemin dengan pandangan yang menunduk.
"Daemin, kalau aku mau, aku bisa mendapatkan siapa pun yang aku mau, hanya saja tidak wanita sembarangan yang bisa dekat denganku," ucapnya langsung duduk dan menekan sebuah tombol yang ada pada mesin yang seukuran dispenser yang spontan mengeluarkan minuman ginseng yang lengkap dengan cangkir dengan ukiran ginseng merah yang mempesona.
"Bagaimana kau masuk ke sini?" ucapnya meminum ginseng itu, sebenarnya pertanyaan itu memang sudah memenuhi pikirannya ketika melihat Daemin sudah ada di apartemennya.
"Sebenarnya, kemarin aku lupa memberi tahu Tuan, kalau ada masalah dengan pintu kunci digitalnya, maksudku digitalnya error," jelas Daemin takut-takut.
Mendengar penjelasan Daemin, laki-laki itu langsung menaruh cangkirnya sedikit kasar.
"Error kau bilang Daemin? Bagaimana mungkin," ungkapnya tak terima.
'Itu mungkin saja Tuan secara apartemen ini sudah lama tak di pakai, dan masalahnya pin apa saja yang dimasukkan dengan 6 digit tetap saja akan memberikan akses masuk dan terkunci otomatis," jelas Daemin.
Laki-laki itu membuang napas kasar.
"Aku tak peduli urus semuanya, aku tak terima masalah lagi."
Daemin mengangguk
"Untuk pemeran wanita untuk Alpha, kita sudah mendapatkannya."
"Siapa?"
"Amanda Lika.Dia juga sudah pernah juga bergabung dalam beberapa drama Kerajaan walaupun bukan pemeran utama," jelas Daemin.
"Baiklah, lakukan proses syuting perdana nanti sore, aku akan datang ke sana" pungkas laki-laki itu.
"Tapi tuan, ini memang bukan peran penting, cuma aktris yang berperan sebagai salah satu pelayan kabarnya mengalami kecelakaan,"
"Cuma peran pelayan, apa susahnya mencari pengganti," jawabnya singkat.
"Memang kita sudah mendapatkan pemain yang baru, yaitu Quen Putri" jawab Daemin.
"Quen Putri? Ratu skandal itu?" Daemin kembali mengangguk.
"Apa tak salah dia mau mengambil bagian ini, dengan rumor tentang sifatnya yang anti mainstream?"
"Pihak kita sudah mengkonfirmasi ini semua pada managers dan penanggung jawabnya yaitu Xender Fernandez sudah ada kesetujuan dari mereka."
"Xender Fernandez?" Pikir laki-laki itu tak asing dengan nama itu.
"Beberapa hari ini, dia juga ikut membantu jumpa vers Quen Putri yang merupakan adik kandungnya," jelas Daemin.
"Xender Fernandez, Quen Fernandez. Tak ku sangka ternyata Xender memiliki seorang adik, dan adiknya adalah ratu skandal itu. Tapi jika melihat video yang kemarin, aku yakin Xender akan memburu orang-orang itu melihat sifatnya yang kadang tak pandang bulu," jawabnya mengeluarkan smirknya.
Setelah kepergian Daemin, laki-laki itu kembali melihat sepatu wanita yang tadi sempat dibuangnya dengan kaki.
"Jadi memang semalam ada yang menelusup kekamarku dan mengambil keuntungan dariku, Xavier Leon Alexander, kucing mana yang berani naik keranjangmu? Aku akan mencari tahu siapa wanita itu," batinnya sambil membuka ponselnya.
Di tempat lain, terjadi keributan kecil. Tepatnya di rumah Quen.
Quen yang ditelfon Alena untuk segera ke rumah karena ada urusan penting membuat gadis itu melupakan sejenak kejadian tadi malam.
"Bagaimana kakak dan Alena bisa mengambil keputusan tanpa persetujuanku?" Sesal Quen setelah membaca surat kontrak yang diberikan Xender.
"Kalau aku minta persetujuanmu, kau tetap tidak setuju kan untuk peran seorang pelayan," jawab Xender menjawab.
"Kakak sudah tahu jawabannya kan? Kenapa harus mengusulkan namaku untuk peran kecil seperti itu? Aku ini aktris besar selalu mendapatkan peran utama." Sifat angkuh Quen mulai keluar ke permukaan.
Jangan lupa tinggalkan jejak
Like
Vote
Komen
Ulasan bintang nya
And Subcribe
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments
Ayu Dani
dari nol lagi quen
2024-04-01
0