19. Tertusuk

Srekkk

Sebuah goresan di pundak Amora, membuat dari mengalir.

"Ssstt," desis Amora saat belati di tangan mereka mengenai pundaknya, entah sejak kapan mereka menggunakan benda tajam itu, Amora yang terlalu fokus tak memperhatikan itu.

"Kau curang!" bentak Amora marah.

Tyo ketua thunder terkekeh, "Kau saja yang bodoh," hinanya.

Amora menahan rasa sakit dan perih di pundaknya.

Mereka yang melihat itu mempunyai kesempatan untuk melumpuhkan Amora, dengan gencar mereka menyerang Amora membuatnya sedikit kesulitan.

Bugh

bughhh

Pukulan mengenai kepala belakang Amora membuatnya sedikit pusing dan berdenyut.

Bahkan Tyo sudah menyeringai melihat itu.

"Rasakan wanita sok kuat," ejeknya.

Amora dengan sisa kesadarannya mencoba mempertahankan dirinya.

"Sial, masak gue harus mati dua kali, gak lucu banget mana belum punya kekasih," ucapnya dalam hati.

Pukulan demi pukulan ia layangkan meski energinya sudah terkuras habis, bahkan tubuhnya rasanya sakit semua seperti di timpa besi 50kg.

Saat Amora sedang fokus melawan anak buat Tyo, tanpa Amora sadari Tyo menyeringai di belakangnya dengan menggunakan belati yang pernah melukai pundak Amora, ia berjalan dengan senyum lebar dan mengangkat tinggi-tinggi pisau itu.

Tyo memejamkan matanya, sebenarnya ia takut dengan apa yang ia lakukan, namun melihat kegigihan gadis itu membuatnya marah, akan sulit untuk melumpuhkannya pikirnya.

Jleb

"Argggg," pekik seseorang yang berada di belakang Amora.

Sontak saja Amora membalik badannya.

Ia menatap Ethan yang merelakan tubuhnya tertusuk untuk melindunginya.

"Wow, ada hubungan apa ketua geng Blood eagles dengan gadis murahan ini, hingga ia repot-repot melindunginya," ejek Tua orang yang ingin menusuk tadi.

Ethan merasakan punggungnya terasa nyeri dan sakit, namun ia tahan.

"Lo, bodoh kenapa gak lawan, malah tumbal in badan lo agar tertusuk," ucapnya panik saat darah yang terus mengaliri di punggung Ethan.

Ethan menatap dalam Amora. "Sengaja," ucapnya singkat dan datar.

Jawaban Ethan membuat Amor melototkan matanya.

Prokkk prokkk, "Sudah cukup dramanya, terlalu memuakan." Ucap Tyo yang sedari tadi mendengar mereka berdebat," ujarnya malas.

"Cih," decih mereka berdua langsung membuang muka ke samping.

"Aku tak peduli apa hubungan kalian, yang jelas aku akan membunuh kalian berdua," ujar Tyo dengan menyeringai.

Amora dan Ethan saling tatap mereka berdua langsung menyerang Tyo dengan anak buahnya yang tersisa.

Bughh

Bughhh

"Apa kau malu dengan wajah jelekmu, hingga setiap keluar kau menutupi dengan maskermu," ejek Tyo.

Ya, selama ini musuh-musuh Ethan tak pernah tau wajahnya di balik masker.

Ethan menaikkan satu alisnya.

"Tidak," jawabnya singkat.

Bughh

Dengan sengaja Tyo memukul punggung Ethan yang luka membuat darahnya mengalir semakin banyak.

Tyo yang melihat Ethan yang semakin lemas karena kehabisan darah.

Dengan cepat ia melayangkan pukulan demi pukulan ke area yang terluka.

Bugh

Amora yang telah selesai membereskan anak buah Tyo, berbalik melihat keadaan Ethan yang sangat lemah membuat ia geram.

Bugh

"Dasar pengecut," teriak marah Amora saat Tyo terus menyerang punggung Ethan yang terluka.

Tyo terkekeh. "Itu taktik," jawabnya.

Tyo akan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya, tidak peduli kondisi lawan ia akan terus menyerang lawan yang sudah lemah.

Bughhh

Dughhh

Pukulan dan tendangan Amora layangkan dengan cepat ke arah Tyo, membuat Tyo kuwalahan padahal beberapa saat lalu gadis itu terlihat lemah.

Namun entah dapat kekuatan dari mana, Amora sangat beruntal menyerang Tyo.

" Sial, aku tak bisa terus melawannya, bisa-bisa aku sekarat seperti semua anak buahku," ujar Tyo dalam hati saat melihat semua anak buahnya tergeletak dengan keadaan mengenaskan.

Bugh

Tyo memukul tengkuk Amora untuk mengalihakannya dan benar saja Amora merasakan sakit di kepala belakangnya.

Sementara Tyo dengan cepat menaiki motornya dan pergi dari sana.

"Sttt," Amora meringis saat merasa pusing dan goresan di lengannya merasa perih.

Amora mendekati Ethan yang terbaring.

"Bangun," ujar Amora namun Ethan seakan enggan bangun.

Amora berjongkok sambil menepuk pelan wajah Ethan.

"Bangun setan," ucapnya, namun yang di panggil tidak bergerak sama sekali Amora mendadak panik.

Amora celingak celinguk mencari bantuan, memang jalan yang ia lewati sangat sepi.

Amora mengigit bibir bawahnya dalam ia mencoba memapah Ethan yang tak sadarkan diri.

Dengan susah payah ia memapahnya.

"Makan apa sih lo, berat banget kayak gajah," ucapnya saat ia keberatan membawa Ethan.

"Lo, harus bayar malah setelah lo bangun," omelnya tak henti.

Tubuh kecil Amora sempoyongan membawa tubuh kekar Ethan yang berat menurutnya.

Ia membawa hingga tepi jalan raya yang padat kedaraan, Amora menaruh tubuh Ethan di pinggir jalan ia mencoba menghentikan mobil yang lewat.

Saat ia melihat mobil Audi R8, ia segera merentangkan tangannya berusaha menghentikannya.

Sedangkan pasutri di dalam mobil itu sedikit heran, apa gadis itu ingin bunuh diri pikirnya, mereka menghentikan minimnya tepat di depan gadis itu.

Amora segera berlari ke samping kemudi.

Tok

Tok

Membuat pasutri itu membuka jendela mobilnya.

"Paman, Bibik tolong teman saya," ujarnya dengan tatapan khawatir.

Suami istri itu melihat dari atas sampai bawah keadaan Amora, gadis dengan beberapa luka di tubuhnya dan seragam yang acak-acakan.

"Kamu habis berantem?" tanyanya meringis melihat luka menganga di pundak kiri gadis itu.

Amora mengangguk. "Tolong teman saya, yang sedang terluka parah Paman," pintanya dengan tangan di lipat memohon.

Pasangan suami istri itu saling pandang, istrinya mengangguk membuat sang suami langsung turun.

Amora senang ada yang membantunya takut Ethan kehabisan darah.

Amora menuntun paman itu ke arah Ethan yang terbaring lemah.

Saat sampai sana Paman itu langsung shock.

"ETHAN," teriaknya langsung berjongkok di hadapan Ethan.

Sedangkan sang istri yang mendengar teriakan suaminya segera turun.

Ia berjalan mendekat ke arah pemuda yang terbaring bersimbah darah.

Wanita itu shock melihat keadaan Ethan, sedangkan Amora heran melihat reaksi mereka seakan kenal dengan Ethan.

"Papa, cepat kita bawa Ethan!" titahnya takut terjadi apa-apa.

Pria paruh baya itu segera mengangkat tubuh Ethan dan membawa ke dalam mobil.

Wanita paruh baya itu menatap tajam Amora.

"Dan kau ikut dengan kami!" ucapnya dingin.

Amora menghela nafas ia segera masuk ke dalam mobil di belakang bersama dengan Ethan.

Menjadikan pahanya sebagai bantal.

Mereka langsung membawa mobil itu dengan kecepatan tinggi, menuju rumah sakit terdekat.

"Kamu harus jelaskan semua ini," ucapnya dingin sambil menatap sendu Ethan.

Suaminya mengelus lengan istrinya supaya tenang.

"Tenang sayang, semua akan baik-baik saja," ujarnya.

"Kita urus nanti setelah sampai, jangan emosi!" ucapnya untuk agar istrinya tenang.

Terpopuler

Comments

Chauli Maulidiah

Chauli Maulidiah

heh.. iki piye.. mafia koq kalah.. gak pantes sama sikap dinginnya.

typo mu parah thor, bikin gak nyaman bacanya. cb diperiksa lagi ya..

2024-03-25

1

Mimik Pribadi

Mimik Pribadi

Aku ko watir mtrnya mereka, ditinggal dimana itu motor sport,,,klo ada yng nyuri gimana????? 🤣🤣🤣🤣

2024-03-13

1

Rohimah

Rohimah

kok pada kalah,, wwuuhh kurang seru

2024-02-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!