BRAKK
"Ast"
Suara benda jatuh dan pekikan seseorang membuat asistensi semua yang berada di kantin, melihat ke tempat kejadian.
"Hiks.. sakit," ucap seorang gadis dengan tampang polosnya.
Semua orang yang berada satu meja dengan gadis itu sontak berdiri.
Sedangkan gadis yang membawa nampak tadi hanya menatap datar mereka semua.
"Drama segera dimulai," Ucap Amora yang sedari tadi melihat kejadian itu.
Seorang pria tampan, kulit putih dengan tatapan marah, menatap marah ke arah gadis yang membawa kuah bakso itu.
"Lo, bisa gak sih sehari aja, gak buat masalah dengan Alena, Hah!" bentaknya.
Dia adalah Samuel dirgantara sang tokoh utama, sedangkan gadis yang di bentak sang tokoh antagonis Vanessa merissa gradian.
Memiliki wajah bak dewi yunani, visual yang tak tanggung-tanggung yang di buat author, Amora mengakui itu.
"Kenapa diam? mendadak bisu lo," ucap seorang pria bertubuh kecil namun mulutnya sangat pedas kalau soal Alena, Dia Deri Alfarizi anggota inti Geng Blood Eagles.
"Kalau dia gak julurkan kakinya, makanan gue juga gak akan tumpah, lagian gitu aja lemah," ucapnya santai.
Kennedy yang mendengar adik kesayangan di hina menatap marah Vanessa.
"Kenapa lo tega banget sih, Ness. Bukan melindungi lo malah bully dia, Kenapa Ness?" tanya Kennedy.
"Emang dasarnya iblis akan tetap iblis, tak akan berubah jadi bidadari dan sampai kapan pun gue juga gak akan pernah suka sama lo," ucap sarkas Samuel sambil memeluk Alena yang terisak.
Membuat hati Vanessa berdenyut mendengar pengakuan Samuel.
"Hiks maafin Alena Kak Ness. Kalau Kak Ness benci Alena karena berpacaran sama Kak Sam, Alena rela kok putusin Kak Sam," ucapnya dengan air mata berlinang.
Semua yang ada di kantin menatap iba pada Alena.
"Kenapa lo selalu merebut kebahagian Alena, Ness. Dia sepupu lo sendiri, kenapa lo setega itu," ucap Kenneth yang sedari tadi diam melihat adiknya menangis.
Vanessa terkekeh. "Gue merebut, gak salah lo bilang gue merebut bahkan dia yang merebut semua milik gue," ucapnya.
"Dan satu lagi sepupu gue cuma Amora, jadi stop jangan pernah sebut dia sepupu gue," ucapnya dengan mata memerah.
Semua orang di kantin berbisik-bisik ingin tau sesok Amora yang selalu Queen bully itu sebut.
Sedangkan si kembar mendengar kata adik yang tak di anggapnya mengepalkan tangannya erat.
Kennedy maju hendak melayangkan tamparan ke wajah Vanessa, namun seseorang gadis mencekal tangan itu yang sedikit lagi mengenai wajah Vanessa.
Vanessa yang memejamkan matanya membukanya saat tak merasa terkena pukul.
"Jadi orang jangan pengecut, beraninya sama wanita," ucapnya sambil menatap dingin Kakak kandung pemilik raga yang ia tempati.
Ya, gadis itu adalah Amora dia melihat semua drama yang mereka buat, namun saat melihat Vanessa yang ingin di tampar dengan cepat ia mencekal tangan itu.
Vanessa menatap sok gadis di depannya, gadis yang sangat ia rindukannya.
"Mora," panggilnya dengan mata yang berkaca-kaca.
Amora menoleh dan melepas cekalan tangan itu, Vanessa yang langsung memeluk erat Amora.
"Mora, lo kembali?" tanyanya.
Semua yang ada di kantin melihat gadis mungil namun sangat cantik dan manis, mereka menduga itu yang namanya Amora, karena melihat respons Vanessa.
Si kembar yang mendengar nama adiknya di sebut menatap gadis yang di peluk Vanessa yang sangat mirip dengan almarhumah mamanya.
Mereka berdua menatap benci ke arah Amora, karena sedari kecil keluarga besarnya telah menanam kebohongan menyalahkan semua kematian mamanya kepada Amora.
"Hiks sakit," lirihnya saat semua orang terfokus kepada gadis yang tiba-tiba datang dan ikut campur, membuat semua melupakannya.
Si kembar menoleh ke arah Alena dan langsung mengendongnya meninggalkan kantin.
Sementara Vanessa dan Amora masih saling berpelukan.
Teman-teman Vanessa telah pergi entah kemana, karena setiap kali berdebat dengan Samuel Vanessa selalu melarang untuk membantunya, jadi mereka memilih pergi dari pada melihat temannya di sakiti.
Amora yang melihat dirinya dengan Vanessa menjadi pusat perhatian menarik tangan Vanessa menuju taman belakang sekolah.
Sesampainya di sana mereka duduk di salah satu bangku di bawah pohon rindang.
"Lo, kemana aja selama ini Mor? tiga tahun gue tungguin lo, lo tau semua orang berubah Mor, mereka sering pukul gue, hanya karena aduan gadis yang tadi menangis di kantin," ucapnya sambil menangis.
Amora menghela nafas ternyata mereka sangat kejam dengan anak kandung mereka sendiri.
"Gue koma," ucapnya singat.
Vanessa terkejut mendengar itu.
"Apa? kenapa dokter Rey gak pernah bilang?" tanyanya sambil menatap memintak penjelasan Amora.
"Gue yang larang, gue gak mau lo kepikiran dan ya gue sudah dinyatakan sembuh total," ucapnya membuat Vanessa bernafas lega.
"Syukurlah," ucap Vanessa.
"Siapa gadis tadi? sepertinya dia sangat dekat dengan kedua kakak gue?" tanyanya sambil terkekeh miris.
Tanyanya pura-pura, entah mengapa hatinya sakit saat melihat perlakuan hangat kedua kakaknya kepada gadis lain.
Vanessa menatap Amora sedih.
"Dia anak angkat bokap lo, tapi lo hak perlu sedih gue akan selalu ada buat lo kok Mor," ujarnya tak mau melihat Amora sedih.
Amora tersenyum menatap Vanessa.
"Gue gak papa Ness, lagian mereka sedari gue kecil gak pernah mengangap gue ada, jadi buat apa gue sedih." ucapnya namun dalam hatinya terasa sakit, mungkin itu perasaan asli dari si pemilik raga menurut Amora.
Vanessa menghela nafas. "Terus lo sekarang tinggal di mana, Mor?" tanyanya karena Amora tidak pulang ke rumah.
"Tenang aja gue bahagia kok, gue tinggal di kediaman Abraham," ujarnya sambil tersenyum manis.
Vanessa menatap Amora berbinar.
"Serius lo tinggal di rumah dokter Rey?" tanyanya.
Amora memutar bola mata malas ia menganggukan kepalanya.
"Gue, kapan-kapan main boleh ya?" tanyanya dengan tatapan memohon.
Amora yang melihat itu hanya mengangukan kepalanya.
"Ya, sudah kita balik ke kelas bentar lagi bel," ujar Amora.
Vanessa dengan senang hati mengandeng tangan sepupunya itu.
£ PERKENALAN GENG BLOOD EAGLES £
1.Samuel Dirgantara
Pemuda dengan mata hitam legam, wajah tampan, tinggi di atas rata-rata, berbadan kekar.
Dia sang panglima geng Blood Eagles.
2.Kenneth billy gradian
Pemuda tampan namun sayang wajah dingin dan datarnya, membuat semua orang takut berhadapan dengannya.
Dia sang penyusun strategi di geng Blood Eagles.
Kennedy willy gradian
Adik kembar Kenneth namun sifat mereka berbeda.
Kennedy tidak akan segan melukai seseorang atau membalas ucapan seseorang dengan pedas, jika berhubungan dengan adik angkatnya Alena.
Dia inti geng Blood Eagles.
Deri Alfarizi
Cowok playboy dengan deretan wanita yang mengantri untuk menjadi pacaranya.
Memiliki wajah tampan, namun sayang tubuhnya yang jauh dia atas rata-rata, sering di hina sahabatnya boncel.
Dia inti geng Blood Eagles.
Alzian Dion Abi putra
Inti geng Blood Eagles, sifatnya sebelas dua belas dengan dafi.
Tapi Zian sering php ke pada setiap gadis yang di gombalinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Ayu Dani
Aduh menguras emosi
2024-03-13
0