Transmigrasi Amora

Transmigrasi Amora

1. NOVEL SIALAN

Amora Zamora gadis berusia 24 tahun, memiliki kulit sawo matang, tinggi 175cm.

Amora gadis yatim piatu yang tinggal di kosan setelah keluar dari panti asuhan yang merawatnya selama ini, katanya ingin mandiri.

Amora harus bekerja keras untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari, namun karena satu insiden dia harus di pecat dari pekerjaannya.

Setelah di pecat ia hanya bermalas-malasan, belum berfikir mencari pekerjaan lainnya.

Kerajaannya hanya membaca novel seperti saat ini.

BRAK

Suara barang yang di lempar asal.

"Ah, Novel sialan. Mana ada seorang bapak kejam macam dia sialan, nyesel gue beli novel ini," umatnya setelah membaca novel berjudul "YOU ARE MINE"

KRUCUK KRUCUK

Bunyi perut yang meronta-ronta mintak di isi, membuat Amora bangkit dari tempat tidurnya.

"Mana laper lagi, uang gue tinggal lima puluh ribu doang," ucapnya sambil menenteng uang berwarna biru itu.

"Beli makan apa aja, dah." ucapnya seraya berjalan keluar dari kos-kosan tak lupa ia menguncinya.

Amora berjalan riang keluar gang-gang sempit menuju jalan raya, banyak penjual makanan di sana.

Mata Amora tertuju pada pedang ketoprak di melompat lompat kecil menuju gerobak mang ketoprak.

Amora berjalan tanpa melihat kiri kanan, hingga ada sebuah truk dari arah berlawanan melaju kencang ke arahnya.

BRAK

Tubuh Amora tertabrak truk bermuatan itu, hingga darah mengalir dari kepalanya.

"Uhuk sial, banget hidup gue, andai ada kehidupan kedua gue ingin merasakan kasih sayang orang tua," ucapnya terakhir Amora setelah itu dia benar-benar menutup matanya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di sebuah rumah sakit medika.

Seorang gadis dengan tubuh penuh alat medis terbaring lemah di bangkar rumah sakit.

Sudah dua bulan ia di rawat namun belum juga ada tanda-tanda untuk sekadar membuka mata.

Namun entah keajaiban dari mana tangan gadis itu mulai bergerak, membuat dokter yang memeriksanya tersenyum senang.

"Eughhh," lengkuhan panjang di bareng membuka matanya.

"Kamu sudah sadar mora?" tanya dokter itu dengan antusias.

Ya gadis yang koma itu Amora Queen Gradian, namun sekarang raganya saat ini di tempati Amora Zamora.

"Saya di mana? kamu siapa?" tanyanya sambil menatap sekeliling.

"Kamu tidak mengenal saya, Mora?" tanyanya sambil menatapnya dengan pandang yang sulit di artikan.

"Anda kan, dokter kenapa masih tanya." ucapnya santai.

"Kenapa kamu menyebalkan begini setelah bangun, Mora?" tanyanya kesal.

"Oh, ya?" tanyanya lagi.

Membuat dokter muda itu sangat kesal.

"IYA, AMORA QUEEN GRADIAN," teriaknya kesal.

Amora yang mendengar ucapnya dokter itu terdiam dia serasa familiar dengan nama itu.

"Arghhhh," Kepala Amora tiba-tiba merasa sakit seperti di timpa beban berat membuat dia pingsan.

...----------------...

Di alam bawah sadar amora, di sebuah hamparan bunga lavender yang sangat banyak membuat Amora Zamora menatap sekeliling binggung, karena tidak ada satupun orang di tempat itu.

Hingga seorang gadis cantik datang mendekat ke ayahnya.

"Amora?" panggilnya

Amora menoleh. "Kamu siapa? apa kita kenal?" tanya Amora dengan mata yang memicing.

Gadis itu tersenyum, "Kita adalah orang yang sama Amora, kau adalah aku, aku adalah kau," ucap gadis itu.

Ucapan gadis itu membuat dahi Amora mengkerut, gadis di depannya seakan tahu keheranan Amora hanya tersenyum kecil.

"Intinya kamu ada dalam tubuh aku sekarang, intinya kamu akan bahagia sesuai permintaan terakhir kamu," ucapnya.

Amora mengangguk ia mengerti dia sedang bertransmigrasi. "Gue transmigrasi di dunia apa?" tanyanya.

"Di novel you are mine,"

"Apa novel sialan itu, kenapa harus novel sialan itu coba." frustrasi Amora.

"Kau akan menemukan kebahagiaanmu nanti, aku pamit." ucapnya sambil pergi meninggalkan Amora.

...----------------...

Amora terdapat kembali, melihat sekeliling sama.

Berarti dia tidak mimpi jika jiwanya masuk ke dalam tokoh favoritnya meski berakhir meninggal.

Nampak seorang dokter muda tadi terlihat sangat khawatir, kalau Amora ingat di dalam novel namanya dokter Rey, dokter yang selama ini merawat Amora dari penyakit kanker hatinya.

"Amora kau sadar?" tanyanya membuat Amora memutar bola malas.

"Bukan ini cuma arwahnya," ucapnya kesal sudah tau dia telah bangun kenapa masih tanya lagi.

Dokter muda itu menghela nafas.

"Alhamdulillah jika kau telah sadar, jadi saya tidak pusing jika di tanya terus sama Vanessa." ucanya.

Ah, Amora ingat Vanessa dalam novel You are mine adalah sepupunya, namun semenjak kepergian dirinya untuk berobat dia selalu membuat onar, membully, tawuran dan banyak lagi.

Vanessa dalam novel itu di jelaskan sebagai tokoh antagonis, yang meninggal secara tragis di tangan orang yang paling di cintai karena membela wanita lain.

Sedangkan Amora sendiri di sini sebagai tokoh figuran yang di benci papanya, karena menurutnya kelahirannya membuat istrinya meninggal.

Hingga dia hanya di rawat oleh maid dan tidak boleh tinggal di kediaman utama, Amora meninggal karena melawan penyakitnya kanker hati.

Namun semuanya telah berubah jiwanya telah di isi oleh Amora Zamora.

Dokter Rey yang melihat Amora melamun menepuk bahunya pelan.

"Mora, Are you okey?" tanyanya membuat Amora yang melamun memikirkan alur novel setelah ini bagaimana.

"Ah, iya gue baik. Gimna kabar Vanessa?" tanyanya tiba-tiba.

Amora telah berjanji akan merubah nasib sang tokoh antagonis alias sepupunya itu.

"Kamu sendiri yang melarang saya untuk memberi kabar sama dia, jadi saya tidak tau kabar dia." ucapnya acuh.

Amora menghela nafas berkali-kali, dia memikirkan rencana untuk kedepannya.

"Ya, Sudah. Bagaimana keadaan gue?" tanyanya.

"Ehem, keadaan kamu sudah baik, sebuah keajaiban penyakit kanker hati kamu dinyatakan telah hilang total." ucapnya sambil menatap Amora.

Karena dari di bangun dari koma sikapnya aneh, kalau amora asli sifatnya lemah lembut, sedangkan yang di depannya sangat menyebalkan.

"Em, saya mau kembali ke tanah air." putusnya datar.

Perubahan sikap Amora membuat dokter itu kaget.

"Kamu mau balik lagi kerumah itu?" tanya pelan.

Dokter Rey mengetahui semua masalah Amora yang tak di pedulikan oleh padanya, bahkan saat dia harus berjuang mempertaruhkan nyawanya.

Papanya tidak tau keadaannya.

"Tidak," ucapnya singkat.

"Terus kau mau tinggal dimana? Bagaimana jika kau pakai saya apartemen milik saya," tawarnya.

Membuat Amora menoleh. "Apa kau yakin?" tanyanya.

Dokter Rey menganggukan kepalanya.

"Terima kasih, kalau bisa apa kau bisa mendaftarkan ku sekolah, di sekolahan yang sama dengan Vanessa." pintanya.

Dokter Rey mengangguk. "Saya akan menjadi wali kamu nanti tenang saja," ucapnya sambil tersenyum.

"Apa kau tak mau jalan-jalan di kota paris ini dulu, sebelum kembali ke ibu kota?" tanyanya.

"Em, boleh juga," ucapnya sambil tersenyum manis.

Amora tersenyum miring.

"Gue akan kembali membawa perubahan besar dalam novel ini." ucapnya dalam hati.

Terpopuler

Comments

komentar terbaik

komentar terbaik

gimana urusannya kanker secepat itu dinyatakan sembuh total. ada proses ambil sampel jaringan, nanti ada patologi anatomi, itu bisa dua minggu hasilnya. masih ada cek segala ct scan, mri. setelah itu masih ada treatment pantauan sel sekitarnya, itu awalnya seminggu sekali selama sebulan, bulanan selama tiga bulan, tiga bulanan selama satu semester, semesteran selama satu tahun, sampai setahun sekali selama dua tahun. habis itu baru bisa dibilang bersih.

kebiasaan kalau nulis, tokohnya dikasih penyakit yang seseram mungkin, tapi ngga riset yang betul. survivor kanker gemes kalau baca gini.

2024-03-30

0

Murni Dewita

Murni Dewita

👣👣

2024-03-30

0

Fajar Ayu Kurniawati

Fajar Ayu Kurniawati

.

2024-03-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!