Tuduhan pada Freya

Agatha dan Freya menatap Alana dengan bingung.

"Apa sandiwaranya sudah selesai?" tanya Alana dengan raut wajah sinis.

"Sandiwara?" ulang Agatha dan Freya bersamaan.

"Tidak perlu ditutupi lagi! Saya sudah tau semua kedok kamu Frey. Saya pikir kamu wanita yang jujur dan pantas buat anak saya, tapi ternyata saya salah,, kamu tidak lebih dari seorang penipu ulung!"

Freya terperangah mendengar penuturan Alana. "Maaf ma... Apa - "

"Jangan panggil saya seperti itu. Saya merasa ji*jik kamu memanggil saya dengan sebutan itu!"

Raut wajah Freya menegang. Dia tidak paham apa yang membuat Alana marah padanya. "Apa saya telah menyinggung keluarga ibu?"

"Sepertinya kamu tidak ingin mengakuinya. Baiklah biar saya bantu kamu mengingatnya!" ucap Alana dengan sorot mata tajam.

Agatha menoleh ke arah Freya seolah meminta penjelasan, namun Freya membalas sang ibu dengan menaikkan kedua bahunya. "Frey benar-benar nggak paham ma", jawabnya berbisik.

"Sudah cukup! Kalian tidak perlu bersandiwara lagi. Biar saya saja yang katakan bagaimana putri cantik anda membuat trik jahat supaya dia bisa masuk ke dalam keluarga kami", ucap Alana seraya mendekati Freya. "Awalnya kamu berpura-pura jatuh di dekat Duan, tapi sayangnya Duan mengabaikanmu", sinis Alana. Dia sangat kecewa setelah mengetahui sifat asli Agatha dari putrinya.

"Saya memang tidak sengaja jatuh bu", sela Freya.

"Lalu apa kamu juga tidak sengaja lewat di sebuah gang sunyi dan menolong Dhita dari para penculik?" tanya Alana dengan tatapan mengintimidasi.

Freya membeku. Dia ingin membantahnya, tapi dia khawatir penjelasan yang akan dia berikan malah akan semakin menambah rumit masalahnya.

Alana menatap Freya dengan tersenyum sinis. "Kamu diam, itu artinya kamu sudah mengakuinya."

Agatha syok mendengar penuturan Alana. Dia gegas memegang tangan Freya dan lago-lagi meminta penjelasan. "Frey, apa itu benar nak?"

"Semuanya tidak benar ma. Frey tidak mengenal pak Duan sebelumnya bahkan keluarganya sekalipun, bagaimana mungkin Frey merencanakan itu semua."

"Mama tau kamu tidak mungkin merencanakan hal jahat", tukas Agatha.

"Kedok kalian sudah terbongkar tapi kalian masih saja berpura-pura bo*doh. Kalian layak mendapat piala oscar pemain film terbaik", sindir Alana.

"Jika ucapan ibu tidak terbukti itu sama saja dengan fitnah!" sela Agatha dengan raut wajah tidak ramah.

"Tentu saya punya buktinya. Ibu mau saya memberi bukti.yang mana?"

Agatha dan Freya melotot kala mendengar ucapan Alana.

"Hahaha... Wajah ketakutan kalian sungguh sangat lucu. Tapi kalian tenang saja. Saya tidak akan pernah melaporkan hal ini ke pihak yang berwajib, karena saya tau Freya punya teman seorang polisi. Saya akan meminta Duan menceraikan kamu!"

Freya terkesiap mendengar kata cerai. Walaupun pernikahannya bukan atas keinginannya sendiri, namun dia sangat menghargai pernikahannya itu.

"Kenapa Frey? Rencanamu gagal total.ya? Maaf... mimpi kamu menjadi menantu orang kaya nggak tercapai?" ledek Alana dengan tersenyum sinis.

Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa aku di tuduh seperti ini? Siapa yang punya niat jahat denganku? Batin Freya bertanya-tanya.

Freya menatap Alana dengan raut wajah serius. "Mungkin ada kesalahpahaman di sini. Saya akan membuktikan pada ibu kalau saya tidak pernah punya niat seperti yang ibu tuduhkan."

"Saya salut dengan kepercayaan diri kamu, tapi sayang sekali kamu salah menggunakannya, hanya untuk mengejar ambisimu."

"Bu, tolong berikan saya waktu untuk membuktikan kalau saya bukanlah seperti yang ibu tuduhkan."

"Terserah kamu mau melakukan apa! Saya tidak peduli!" tukas Alana seraya pergi menjauhi Agatha dan Freya yang membisu diposisinya.

"Ma, mari kita berkemas. Mereka sudah tidak menginginkan kita di sini."

"Iya sayang. Mama mau siap-siap."

Agatha dan Freya gegas beranjak.dari posisinya dan berjalan menuju kamar masing-masing.

*-*

Di tengah perjalanan menuju rumah kediaman orang tua Freya, Duan pun menghubungi Freya

"Halo pak."

"Kamu di mana? Kenapa belum sampai di kantor?"

"Maaf pak. Pagi ini saya keluar dari rumah keluarga pak Duan. Jadi saya meminta izin untuk membawa pulang ibu saya."

"Oke, itu urusan pribadi kamu. Saya tunggu kamu di kantor dalam waktu 30 menit."

"Maaf pak. Mungkin hari ini adalah hari terakhir saya bekerja. Setelah urusan saya selesai, saya akan ke kantor membawa surat resign."

"Apa kamu tau berapa biaya penalty yang akan kamu bayar saat berhenti bekerja sebelum masa kontrak berakhir?"

Freya membisu sesaat. Dia bahkan belum menerima gaji pertama, namun sudah harus mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar penalty.

"Kamu tau biayanya cukup besar. Jadi bekerjalah denganku sampai masa kontrakmu berakhir."

Sepertinya aku tidak punya pilihan lain. Lebih baik aku menjalani masa kontrak ini dulu. Setelah itu aku keluar dari perusahaannya. Batin Freya.

"Bagaimana Frey?" tanya Duan.

"Baik pak. Saya akan ke sana", sahut Freya.

"Bagus. Kalau gitu saya tunggu kamu di kantor."

Duan gegas memutus sambungan telpon.

"Apa yang Duan katakan?" tanya Agatha saat melihat Freya menyimpan kembali ponselnya.

"Dia meminta Frey masuk kerja ma."

Agatha tersentak kaget mendengar ucapan Freya. "Mama kuatir dia punya niat jahat nak."

Freya menarik tangan sang ibu seraya menepuk pelan punggung tangan ibunya itu. "Mama jangan kuatir ya. Frey akan membuktikan pada mereka, kalau Frey tidak bersalah. Makanya Frey harus kembali bekerja."

"Oke sayang. Kalau gitu kamu harus tetap waspada. Mama kuatir orang yang sudah memfitnah kamu ada di kantor itu."

"Ya ma."

Freya meminta sang ibu untuk kembali ke rumah seorang diri. Sementara dirinya langsung berangkat menuju kantor.

"Pagi pak Duan", sapa Freya dengan ramah kala dia tiba dihadapan Duan 5 menit lebih awal dari waktu yang ditentukan Duan.

"Bagus. Kau datang tepat waktu", sahut Duan seraya meletakkan kembali ponsel ditangannya.

"Ada yang bisa saya bantu pak?" tanya Freya dengan sopan seolah tidak ada yang terjadi dalam hubungan mereka.

"Siang ini saya akan bertemu dengan klien dari Hongkong, tolong kamu reservasi di restoran biasa. Sekalian kamu siapkan bahan persentasi yang baru saja saya email."

"Baik pak. Apa ada lagi?"

"Ganti pakaianmu!"

"Baik pak", jawab Freya dengan menahan rasa kesal. Lalu dia gegas berpamitan meninggalkan ruangan Duan. Setelah Freya berada di dekat meja kerjanya, diraihnya paperbag yang berisi pakaian kerjanya. "Aku harus cepat-cepat ganti pakaian", gumamnya seraya melangkah menuju toilet.

Namun siapa sangka Givan memperhatikan semua hal yang dilakukan Freya dari kejauhan. Jika rencana pesta pernikahan mereka batal dan Duan segera menceraikan Freya, maka aku punya kesempatan untuk mendekati Freya. Batin Givan.

"Pak Givan..." panggil Dhea, sang sekretaris hingga membuat buyar lamunan Givan.

"Ada apa?" tanya Givan dengan nada tak ramah.

"Saya baru saja mengirimkan laporan yang bapak minta", ucap Dhea dengan nada lembut.

"Oke!" jawab Givan singkat seraya pergi menjauhi Dhea. Dia sama sekali tidak peduli dengan tatapan menggoda Dhea.

Terpopuler

Comments

Dewi Payang

Dewi Payang

Bisa jd itu semua ulah Givan, bener ga sih kak author😁

2024-02-21

0

Dewi Payang

Dewi Payang

Bagus, pergi dari org2 yg tidak tau berterima kasih dan gampang terhasut

2024-02-21

0

Dewi Payang

Dewi Payang

Suatu hari Alana kena batunya dan menyesal

2024-02-21

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Tak Di duga
2 Tunangan Duan
3 Kecurigaan Freya
4 Menyelamatkan Dhita
5 Freya mirip seseorang
6 Alana membenci Calista
7 Penyelamat Duan
8 Membatalkan Pertunangan
9 Bertamu ke rumah Freya
10 Trik Calista
11 Sebagai Orang Ketiga
12 Dijebak
13 Status Suami Istri
14 Alana marah
15 Memilih baju pengantin
16 Bukan Adik Givan
17 Makan Malam
18 Suasana Mencekam
19 Tuduhan pada Freya
20 Memprovokasi
21 Duan Cemburu?
22 Baju Duan
23 Mengingatkan status
24 Freya Setuju
25 Kekasih Calista
26 Kenapa hatiku sakit?
27 Cemburu
28 Mengikuti Duan
29 Pewaris Group Thompson
30 Ada Penyusup
31 Pesta Pernikahan
32 Milik Duan
33 Papa Freya Kembali
34 Menggoda Duan
35 Mata Lebam
36 Sebuah Pesan
37 Mengalihkan Property
38 Rencana Bulan Madu
39 Givan Marah
40 Bertemu Papa Kandung
41 Perubahan Sikap.Givan
42 Meretas Laptop Givan
43 Memberi Jalan bagi Givan
44 Menyelesaikan Masalah
45 Hamil
46 Roti Sobek
47 Rapat Mendadak
48 Hal Mendesak bagi Duan
49 Menjemput Ibu Angkat Freya
50 Ada apa dengan Agatha
51 Pergi Bulan Madu
52 Di kota Paris
53 Cinta Monyet
54 Aku sangat-sangat Mencintaimu
55 Olive jadi Penguntit
56 Pewaris Group Thompson
57 Sebuah Kesepakatan
58 Duan bertemu Calista
59 Kegelisahan Freya
60 Duan dan Freya saling Diam
61 Duan dan Freya berbaikan
62 Masalah Pabrik Duan
63 Mencari Keberadaan Freya
64 Menemukan Lokasi Freya
65 Sebuah Kesalahpahaman
66 Kekalahan Duan
67 Mirip Freya
68 Mencuri Data Duan
69 Menemukan sedikit petunjuk
70 Pernikahan Frans
71 Menikahi Olive
72 Suara Frey
73 Frans Ketahuan
74 Berita kehamilan Calista
75 Duan menemui Calista
76 Kekalahan Frans
77 Ke Rumah Sakit
78 Bertemu Aubrey
79 Anak Kandung Agatha
80 Pengakuan Agatha
81 Menemukan Cincin Freya
82 Hati Duan Pilu
83 Duan bertemu Olive
84 Menikahi Frans
85 Mencuri Ponsel Olive
86 Menyelamatkan Fey
87 Olive Lolos
88 Penangkapan para pelaku
89 Roni menasehati Dinda
90 Merindukanmu
91 Kebenaran Tentang Frans
92 Suami sayang istri
93 Membantu Friska
94 Kedatangan Agatha
95 Sebuah Rekaman
96 Freya Hamil (End)
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Pertemuan Tak Di duga
2
Tunangan Duan
3
Kecurigaan Freya
4
Menyelamatkan Dhita
5
Freya mirip seseorang
6
Alana membenci Calista
7
Penyelamat Duan
8
Membatalkan Pertunangan
9
Bertamu ke rumah Freya
10
Trik Calista
11
Sebagai Orang Ketiga
12
Dijebak
13
Status Suami Istri
14
Alana marah
15
Memilih baju pengantin
16
Bukan Adik Givan
17
Makan Malam
18
Suasana Mencekam
19
Tuduhan pada Freya
20
Memprovokasi
21
Duan Cemburu?
22
Baju Duan
23
Mengingatkan status
24
Freya Setuju
25
Kekasih Calista
26
Kenapa hatiku sakit?
27
Cemburu
28
Mengikuti Duan
29
Pewaris Group Thompson
30
Ada Penyusup
31
Pesta Pernikahan
32
Milik Duan
33
Papa Freya Kembali
34
Menggoda Duan
35
Mata Lebam
36
Sebuah Pesan
37
Mengalihkan Property
38
Rencana Bulan Madu
39
Givan Marah
40
Bertemu Papa Kandung
41
Perubahan Sikap.Givan
42
Meretas Laptop Givan
43
Memberi Jalan bagi Givan
44
Menyelesaikan Masalah
45
Hamil
46
Roti Sobek
47
Rapat Mendadak
48
Hal Mendesak bagi Duan
49
Menjemput Ibu Angkat Freya
50
Ada apa dengan Agatha
51
Pergi Bulan Madu
52
Di kota Paris
53
Cinta Monyet
54
Aku sangat-sangat Mencintaimu
55
Olive jadi Penguntit
56
Pewaris Group Thompson
57
Sebuah Kesepakatan
58
Duan bertemu Calista
59
Kegelisahan Freya
60
Duan dan Freya saling Diam
61
Duan dan Freya berbaikan
62
Masalah Pabrik Duan
63
Mencari Keberadaan Freya
64
Menemukan Lokasi Freya
65
Sebuah Kesalahpahaman
66
Kekalahan Duan
67
Mirip Freya
68
Mencuri Data Duan
69
Menemukan sedikit petunjuk
70
Pernikahan Frans
71
Menikahi Olive
72
Suara Frey
73
Frans Ketahuan
74
Berita kehamilan Calista
75
Duan menemui Calista
76
Kekalahan Frans
77
Ke Rumah Sakit
78
Bertemu Aubrey
79
Anak Kandung Agatha
80
Pengakuan Agatha
81
Menemukan Cincin Freya
82
Hati Duan Pilu
83
Duan bertemu Olive
84
Menikahi Frans
85
Mencuri Ponsel Olive
86
Menyelamatkan Fey
87
Olive Lolos
88
Penangkapan para pelaku
89
Roni menasehati Dinda
90
Merindukanmu
91
Kebenaran Tentang Frans
92
Suami sayang istri
93
Membantu Friska
94
Kedatangan Agatha
95
Sebuah Rekaman
96
Freya Hamil (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!