Penyelamat Duan

Sejak Duan melihat kegigihan Freya melakukan semua tugas yang diberikannya, hal itu membuat presdir tampan yang sudah berusia 26 tahun itu mulai kagum pada Freya.

Tiba-tiba terdengar suara pintu di buka seseorang. "Sayang..." panggil Calista tanpa mengetuk terlebih dahulu.

Duan mendongak serta menatap Calista dengan kesal. "Lain kali ketuklah pintu lebih dulu, karena ini kantor", ucapnya.

"Ada apa denganmu sayang? Kau tidak seperti biasanya."

"Aku tidak pernah berubah! Mungkin dulunya aku lupa memberitahumu hal ini, jadi kedepannya tolong ingat hal ini."

Calista melongo mendengar ucapan Duan. "Ini pasti prank. Iya kan? Di mana kau menyimpan kameranya?" tebak Calista seraya mencari kamera ke setiap sudut.

"Tidak ada kamera apapun! Aku juga tidak sedang bernain-main."

Dia kenapa berbeda hari ini? Apa sekarang dia lebih mendengarkan ucapan ibunya. Batin Calista.

"Kenapa masih bengong di sana? Kalau tidak ada urusan yang berkaitan dengan pekerjaan, silakan tunggu di luar!"

"Sayang.... Sudah dong main-mainnya. Aku takut dengan sikapmu yang sekarang."

"Apa ucapanku kurang jelas?"

"Sayang, ini bukan kamu kan? Apa ibumu yang sudah meracuni pikiranmu?"

Duan tersenyum sinis kala mendengar ucapan Calista. "Sepertinya ucapan mama ada benarnya. Mungkin aku yang telah dibutakan oleh rasa cinta di masa kecil. Tapi aku tidak akan pernah melupakan kenyataan bahwa kau pernah menyelamatkanku."

Calista sedikit tenang kala Duan mengingatkannya peristiwa 12 tahun yang lalu. "Apa kau menganggap hubungan kita ini hanya sebatas balas budi? Kau menganggapku sebagai penyelamatmu dan bukan kekasih atau tunanganmu!" pekik Calista dengan isak tangis. Tubuhnya melorot hingga dia terduduk di lantai.

Hati Duan seakan tersentuh melihat kondisi Calista. Bagaimana pun juga Calista adalah penyelamatnya. "Maaf..." katanya lirih. Lalu dia gegas membantu membenarkan posisi Calista. "Ayo, kita duduk di kursi."

Calista mendongak dengan tatapan mengiba. Si ratu film ini tampak sangat puas melihat sikap Duan yang mulai melunak. Tiba-tiba saja dia memeluk erat Duan. "Jangan tinggalkan aku sayang! Aku akan melakukan apapun yang kau minta."

Duan melonggarkan pelukan Calista. "Ayo, kita duduk dulu", lanjutnya seraya membawa Calista duduk di sofa.

"Tadi itu kau cuma bercanda kan sayang?"

Duan menghela nafas berat seraya duduk di samping Calista. "Huff, mama benar-benar tidak menyukaimu. Dia ingin aku membatalkan pertunangan kita."

"Tidak boleh! Karirku sebagai artis akan hancur!"

Duan terbelalak mendengar ucapan Calista.

Sadar ada yang salah dengan ucapannya. Calista buru-buru meralatnya. "Bu- bukan itu maksudku sayang", ralat Calista dengan raut wajah panik. "Tadi kau mengatakan kalau aku adalah penyelamatmu, tapi kenapa kau mau menghancurkan karirku?"

Baru saja Duan akan membalas ucapan Calista. Tiba-tiba saja pintu ruangannya di buka seseorang.

"Siapa - ?"

Ucapan Duan terhenti kala melihat sang ibu masuk dengan tatapan tidak suka. "Duan, mama tunggu di ruang rapat sekarang!" titahnya tanpa melirik Calista walau sekilas.

"Baik ma."

Alana pun keluar dari ruangan Duan dengan sedikit kesal. Dia tidak menyangka putranya itu belum juga membatalkan pertunangannya.

"Pulanglah dulu. Aku ada rapat dengan komisaris."

"Hm, aku pulang. Tapi saat rapatnya selesai kabari aku ya sayang. Aku ingin memberimu kejutan", sahut Calista dengan tersenyum menggoda.

"Baiklah."

Calista tersenyum seraya bangkit berdiri. Kemudian dia memberi kecupan manis di kening Duan. "Aku pergi dulu", katanya seraya berjalan keluar ruangan Duan.

Duan pun buru-buru meraih ponselnya dan berjalan menuju pintu ke luar.

*-*

.

Alana sudah menunggu Duan dengan perasaan gusar. "Kenapa lama sekali? Jangan-jangan kamu masih belum memutuskannya!" tukas Alana kala Duan sedang berjalan menghampiri sang ibu.

"Mama main serang aja tanpa membiarkanku duduk dulu", protesnya.

"Mama tidak suka menunda-nunda waktu."

Duan duduk seraya menghela nafas berat. "Kenapa kita harus ngobrol di sini ma?"

"Karena kamu tidak bisa mengusir wanita itu!"

"Namanya Calista ma."

"Mama nggak butuh mengingat namanya!" tukas Alana. "Lebih baik kita bahas hal yang penting saja. Apa kamu berhasil membatalkan pertunangan?"

"Duan belum mengatakannya mama keburu datang."

"Apa perlu mama yang lakukan?"

"Tidak perlu ma."

"Kalau begitu mama tunggu kabar baik darimu dua hari lagi", ucap Alana seraya bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju pintu ke luar.

Duan lagi-lagi menghela nafas kala dirinya belum berani untuk memutuskan pertunangan dengan alasan Calista adalah penyelamatnya 12 tahun yang lalu.

Flashback on.

Kisah itu berawal saat Duan pergi bermain ke tempat yang jauh dari rumahnya. Dia pun lupa arah jalan pulang, hingga dia kelelahan dan beristirahat di sembarang tempat.

Tak lama kemudian 5 orang remaja seumuran Duan datang menghampirinya. Mereka bertanya nama dan tempat tinggal Duan. Tanpa pikir panjang Duan memberitahu nama dan tempat tinggalnya, karena dia mengira anak-anak itu ingin bersahabat dengan dirinya.

Kelima anak itu menyadari kalau Duan bukanlah anak kurang mampu seperti mereka. Kelimanya langsung menyita sepeda Duan dan merogoh sakunya.

"Haha... Dia memang anak orang kaya. Disakunya saja ada uang ratusan ribu!" pekik anak berkulit gelap dengan tawa.

"Kembalikan uangku!" teriak Duan yang membuat kelima anak itu tertawa bersama. Mereka pun mulai melucuti jaket Duan.

"Jaket ini bagus. Berikan padaku saja. Aku yakin kau bahkan punya selusin di rumahmu", ucap remaja berambut ikal.

Akhirnya terjadi saling rebut.di antara mereka hingga Duan terjatuh ke dalam danau. Kelima anak itu gegas meninggalkannya tanpa berniat untuk membantu. Tiba-tiba seorang anak perempuan melompat dan menyelamatkan Duan.

"Anak orang kaya tapi nggak bisa renang!" celetuk anak perempuan yang menyelamatkan Duan saat dia berhasil menarik Duan dari Danau.

Duan mendengar samar suara itu namun tidak bisa melihat jelas wajah anak perempuan yang telah menyelamatkannya. Tak lama kemudian keluarga Duan datang, karena mereka berhasil melacak gps di jam tangan Duan. Namun anak perempuan yang telah menyelamatkan Duan pergi setelah melihat keluarga Duan.

Ibu Duan menangis kencang kala melihat kondisi putranya. "Andai saja kau tidak punya trauma pada air, mungkin kau sudah mahir berenang", ucap Alana lirih seraya memeluk Duan yang kala itu berumur 14 tahun.

Flashback off.

Duan bangkit berdiri dan berjalan menuju pintu ke luar.

"Pak Duan", panggil Freya dengan sopan.

"Ada apa?"

"Maaf pak. Saya hanya mau mengingatkan jadwal bapak. Jam dua nanti bapak ada janji ketemu dengan klien PT Sinar Jernih."

"Oke", jawab Duan tanpa menatap Freya. Lalu dia berjalan melewati Freya.

Ada apa dengan pak Duan? Tadi pagi dia begitu semangat menjahiliku. Apa sebenarnya dia sedang ada masalah dengan tunangannya? Batin Freya bertanya-tanya.

Terpopuler

Comments

Teteh Lia

Teteh Lia

malah mikirin karir 🤦‍♀️

2024-02-15

1

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

maaf baru sempat mampir di karya keren ini 👍😍

2024-02-11

0

Dewi Payang

Dewi Payang

Aku kok mikirnya malah si Frey yg nyelamatin. Duan kecil

2024-02-11

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Tak Di duga
2 Tunangan Duan
3 Kecurigaan Freya
4 Menyelamatkan Dhita
5 Freya mirip seseorang
6 Alana membenci Calista
7 Penyelamat Duan
8 Membatalkan Pertunangan
9 Bertamu ke rumah Freya
10 Trik Calista
11 Sebagai Orang Ketiga
12 Dijebak
13 Status Suami Istri
14 Alana marah
15 Memilih baju pengantin
16 Bukan Adik Givan
17 Makan Malam
18 Suasana Mencekam
19 Tuduhan pada Freya
20 Memprovokasi
21 Duan Cemburu?
22 Baju Duan
23 Mengingatkan status
24 Freya Setuju
25 Kekasih Calista
26 Kenapa hatiku sakit?
27 Cemburu
28 Mengikuti Duan
29 Pewaris Group Thompson
30 Ada Penyusup
31 Pesta Pernikahan
32 Milik Duan
33 Papa Freya Kembali
34 Menggoda Duan
35 Mata Lebam
36 Sebuah Pesan
37 Mengalihkan Property
38 Rencana Bulan Madu
39 Givan Marah
40 Bertemu Papa Kandung
41 Perubahan Sikap.Givan
42 Meretas Laptop Givan
43 Memberi Jalan bagi Givan
44 Menyelesaikan Masalah
45 Hamil
46 Roti Sobek
47 Rapat Mendadak
48 Hal Mendesak bagi Duan
49 Menjemput Ibu Angkat Freya
50 Ada apa dengan Agatha
51 Pergi Bulan Madu
52 Di kota Paris
53 Cinta Monyet
54 Aku sangat-sangat Mencintaimu
55 Olive jadi Penguntit
56 Pewaris Group Thompson
57 Sebuah Kesepakatan
58 Duan bertemu Calista
59 Kegelisahan Freya
60 Duan dan Freya saling Diam
61 Duan dan Freya berbaikan
62 Masalah Pabrik Duan
63 Mencari Keberadaan Freya
64 Menemukan Lokasi Freya
65 Sebuah Kesalahpahaman
66 Kekalahan Duan
67 Mirip Freya
68 Mencuri Data Duan
69 Menemukan sedikit petunjuk
70 Pernikahan Frans
71 Menikahi Olive
72 Suara Frey
73 Frans Ketahuan
74 Berita kehamilan Calista
75 Duan menemui Calista
76 Kekalahan Frans
77 Ke Rumah Sakit
78 Bertemu Aubrey
79 Anak Kandung Agatha
80 Pengakuan Agatha
81 Menemukan Cincin Freya
82 Hati Duan Pilu
83 Duan bertemu Olive
84 Menikahi Frans
85 Mencuri Ponsel Olive
86 Menyelamatkan Fey
87 Olive Lolos
88 Penangkapan para pelaku
89 Roni menasehati Dinda
90 Merindukanmu
91 Kebenaran Tentang Frans
92 Suami sayang istri
93 Membantu Friska
94 Kedatangan Agatha
95 Sebuah Rekaman
96 Freya Hamil (End)
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Pertemuan Tak Di duga
2
Tunangan Duan
3
Kecurigaan Freya
4
Menyelamatkan Dhita
5
Freya mirip seseorang
6
Alana membenci Calista
7
Penyelamat Duan
8
Membatalkan Pertunangan
9
Bertamu ke rumah Freya
10
Trik Calista
11
Sebagai Orang Ketiga
12
Dijebak
13
Status Suami Istri
14
Alana marah
15
Memilih baju pengantin
16
Bukan Adik Givan
17
Makan Malam
18
Suasana Mencekam
19
Tuduhan pada Freya
20
Memprovokasi
21
Duan Cemburu?
22
Baju Duan
23
Mengingatkan status
24
Freya Setuju
25
Kekasih Calista
26
Kenapa hatiku sakit?
27
Cemburu
28
Mengikuti Duan
29
Pewaris Group Thompson
30
Ada Penyusup
31
Pesta Pernikahan
32
Milik Duan
33
Papa Freya Kembali
34
Menggoda Duan
35
Mata Lebam
36
Sebuah Pesan
37
Mengalihkan Property
38
Rencana Bulan Madu
39
Givan Marah
40
Bertemu Papa Kandung
41
Perubahan Sikap.Givan
42
Meretas Laptop Givan
43
Memberi Jalan bagi Givan
44
Menyelesaikan Masalah
45
Hamil
46
Roti Sobek
47
Rapat Mendadak
48
Hal Mendesak bagi Duan
49
Menjemput Ibu Angkat Freya
50
Ada apa dengan Agatha
51
Pergi Bulan Madu
52
Di kota Paris
53
Cinta Monyet
54
Aku sangat-sangat Mencintaimu
55
Olive jadi Penguntit
56
Pewaris Group Thompson
57
Sebuah Kesepakatan
58
Duan bertemu Calista
59
Kegelisahan Freya
60
Duan dan Freya saling Diam
61
Duan dan Freya berbaikan
62
Masalah Pabrik Duan
63
Mencari Keberadaan Freya
64
Menemukan Lokasi Freya
65
Sebuah Kesalahpahaman
66
Kekalahan Duan
67
Mirip Freya
68
Mencuri Data Duan
69
Menemukan sedikit petunjuk
70
Pernikahan Frans
71
Menikahi Olive
72
Suara Frey
73
Frans Ketahuan
74
Berita kehamilan Calista
75
Duan menemui Calista
76
Kekalahan Frans
77
Ke Rumah Sakit
78
Bertemu Aubrey
79
Anak Kandung Agatha
80
Pengakuan Agatha
81
Menemukan Cincin Freya
82
Hati Duan Pilu
83
Duan bertemu Olive
84
Menikahi Frans
85
Mencuri Ponsel Olive
86
Menyelamatkan Fey
87
Olive Lolos
88
Penangkapan para pelaku
89
Roni menasehati Dinda
90
Merindukanmu
91
Kebenaran Tentang Frans
92
Suami sayang istri
93
Membantu Friska
94
Kedatangan Agatha
95
Sebuah Rekaman
96
Freya Hamil (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!