Aaaaaaa,,,,
Pekik Berlian saat baru saja keluar dari kamar mandi, dan melihat pria dewasa sedang berbaring di ranjang nya.Untung saja dia sudah menggunakan bathrobe yang menutupi seluruh tubuhnya. Tapi tetap saja ia merasa risih.
"Om kenapa udah ada disini sih? Bukan nya kamar Om ada disebelah." pekiknya tak suka berada didalam kamar berdua dengan pria yang berstatus sebagai suami nya itu.
"Kenapa mesti teriak sih? Lupa ya kalau saya ini suami kamu.!" jawab Kenan cuek sambil mengetikan sesuatu di ponselnya.
"Tapi kan kita udah janji ,gak akan ada sentuhan fisik."seru Berlian mengingatkan.
"Siapa juga yang mau nyentuh kamu? Pede banget sih!" Kenan tersenyum mengejek.
"Kamu itu kan masih belum dewasa, belum ada seksi-seksi nya sama sekali, jadi saya gak bakalan tertarik,masih bau kencur!"
Berlian mendengus kesal. Sebagai wanita yang mulai tumbuh dewasa, dia merasa cukup terhina dianggap tidak seksi sama sekali. Dan ia tak merasa bau kencur karena memang tak menyukai jamu jenis apapun.
"Terus ngapain Om kesini? Sengaja banget mau ngeliatin saya abis mandi."
Berlian membalikan badannya meraih pakaian didalam lemari. Dan Kenan mulai memperhatikan lekuk tubuh gadis itu dari belakang.
Ternyata apa yang dikatakan beberapa detik lalu bertolak belakang dengan kenyataan.Karena faktanya,tubuh berlian sangat indah dipandang mata. Sedikit kurus tapi berisi di bagian-bagian tertentu.Memang ia tak terlalu tinggi tapi lekukan tubuhnya sangat proporsional. Dan cukup memanjakan mata, apalagi mata duda yang sudah lama tak menikmati kehangatan seorang wanita seperti nya.
"Kenapa diem?" Berlian membalikan tubuhnya dan Kenan kembali pura-pura fokus pada ponselnya.
"Om keluar dulu deh ,saya mau pakai baju!" perintah Berlian namun Kenan pura-pura tak mendengar nya.
"Om,,, keluar dulu sana!" sungut gadis itu.
"Pakai aja bajunya, gak ada salahnya dong kalau saya lihat! Kan perjanjian nya cuma tidak boleh menyentuh , berarti ngeliat doang boleh kan?" kata Kenan seraya menggerling kan matanya.
"Ayo dong Lian , hitung-hitung sebagai hadiah pernikahan dari kamu untuk saya." Kenan memasang wajah nakalnya. Beberapa botol parfum dan bedak pun melayang dikepalanya.
"Ah ,kamu memang sadis. Gak asyik baru juga nikah udah kdrt." ucapnya sambil mengusap kepalanya yang berdenyut nyeri.
"Jangan mesum makanya." sergah Berlian yang langsung masuk kekamar mandi dan dengan cepat menguncinya.
Kenan clingak-clinguk didepan kamarnya, tak seperti biasanya suasana rumah tenang pagi ini. Bebas dari teriakan Ibunya ataupun rengekan manja dari Siska , yang selalu menghiasi paginya.
Sepertinya rencananya telah berhasil,dengan menikahi Berlian otomatis Ibunya ataupun Siska tidak lagi mengganggu kehidupan nya.
Dan Kenan tersenyum puas menikmati kenyamanan ini.
Kenan yang sudah berpakaian kerja rapi,memasuki ruang makan dan baru kali ini setelah 6 bulan terakhir. Ia bisa sarapan dengan tenang.
"Istri saya mana Bi?" tanyanya penuh wibawa pada Bi Pipin asisten rumah tangga nya.
"Mba Lian belum keluar dari kamar nya Pak!" jawab sang pelayan sambil menuangkan jus kedalam gelas untuk majikan nya.
"Sudah jam berapa ini ? Katanya mau sekolah!" Kenan melirik jam tangan yang sudah menunjukkan pukul 06:30 pagi.
"Biar saya bangun kan dulu Pak"
"Jangan bi ,biar saya aja!" Kenan menghentikan sarapan nya sejenak demi menuju kamar istri kecilnya.
Tok,,,tok,,,tok
"Li,,,Lian"
Tak ada sahutan dari dalam,Kenan langsung saja menerobos masuk kedalam kamar dan menemui sang istri yang masih tertidur pulas.
"Ya ampun Berlian..!" ia menarik selimut yang menutupi seluruh tubuh berlian.Dan melihat pakaian tidur yang dikenakan sang istri terangkat sebagian keatas.
Darahnya berdesir melihat paha mulus istri kecilnya yang terpampang nyata dihadapannya. Tapi Kenan berusaha mengontrol perasaan nya agar tak berpikir yang macam-macam.
"Lian,,,bangun katanya mau berangkat ke Sekolah?"
"Hem.."
Hanya terdengar gumaman yang tak jelas dan berlian malah membalikkan tubuhnya.
"Li,,,Lian.." Kenan menepuk-nepuk bahunya dan berlian merasa sedikit risih.
"Sebentar lagi Ma, Lian masih ngantuk." ucap Lian dengan suara parau.
Sepertinya dia masih merasa tinggal bersama Ibunya,dan Kenan tertawa pelan mendengar gumaman itu.
"Berlian"
Kenan membalikan tubuh gadis itu dan spontan Berlian bangun walau sedikit malas seraya melingkarkan tangan nya dileher sang suami.
"Gendong dong Ma ,,,Lian masih ngantuk!" racau nya dengan nada manja dan kenan merasakan sekujur tubuhnya bergetar, pelukan Berlian begitu hangat terasa dan ia langsung merasa nyaman.
"Ayo dong Ma ,,,gendong!" kali ini Berlian telah bergelayutan di bahu sang suami, Kenan terkekeh geli melihat tingkah manja sang istri.
"Saya gendong ya..!" bisiknya ditelinga istrinya dan Berlian langsung mengangguk tanpa membuka matanya.
Kenan mengangkat tubuh ramping itu ,menggendong seperti bayi koala dan sebelum sampai dikamar mandi. Tiba-tiba ada sebuah suara teriakan membuat mereka terkejut bersamaan. Lalu Berlian langsung sadar ke alam nyata.
"Kenan,,," pekik sang ibu yang menerobos masuk kedalam kamar bersama Siska.
Otomasi gendongan pun terlepas dan berlian hampir saja terjatuh kelantai. Gadis itu bingung dengan apa yang telah terjadi sehingga dirinya berada dalam gendongan suaminya.
"Mami tau kalian tuh pengantin baru tapi harus tau situasi dong ,masa jam segini masih gendong-gendongan?" sergah sang Ibu dan Kenan langsung menghembuskan nafas beratnya, ternyata sang Ibu masih saja setia menganggu hari-hari nya.Walaupun kedatangan nya tak sepagi biasanya.
"Duh, Mami ngapain tiba-tiba main nongol aja sih? Namanya juga pengantin baru Mi mana pernah puas, ya gak sayang?"
Kenan merangkul pundak istri nya dan Berlian langsung mencubit pinggang Kenan dengan keras.Kenan berusaha menahan perih hingga air matanya menetes.
"Tapi kan kamu harus berangkat kekantor Ken, dan kamu harus berangkat sekolah kan?" Hellen menunjuk menantu barunya.
"Bukan bangun pagi nyiapin keperluan suami malah kamu nya yang belum mandi." gerutunya menyalahkan sang menantu.
"Saya emang biasa berangkat telat ke sekolah dan saya gak akan merubah itu walaupun sudah menikah." tegas Berlian yang sudah melipat tangannya di dada.
"Eh bocah piyik ,berani kamu ya ngelawan saya?" seru Hellen menggeram.
"Ibu duluan yang ngatain saya!" sahut Berlian tak mau kalah.
"Poor my ken, dapat istri gak mau ngurusin keperluan kamu." ucap Siska sambil mengusap lembut dada Kenan ,merapikan dasi yang dikenakan pria tampan itu.
"Ayo Ken ,kita keruangan makan aku siapin sarapan buat kamu.!" ajak Siska dengan suara yang cukup mendesah.
"Please Siska, jangan begini lagi tolong hargai istri saya." Kenan mendorong tubuh wanita itu agar menjauh darinya.
"Mami sama siska kemeja makan aja duluan,nanti saya dan Lian menyusul." ucap Kenan sembari menutup pintu kamar dan tak lupa menguncinya.
Ternyata keadaan masih tetap sama ,Ibunya maupun Siska masih saja mengganggu kehidupan nya meski ia sudah menikah lagi.
Tapi ia senang ,Berlian memiliki keberanian untuk melawan. Tidak seperti istrinya dulu yang sangat lemah hingga meninggalkan dirinya begitu saja, karena tak tahan dengan ulah Ibunya dan Siska.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Dewi @@@♥️♥️
bagus berlian ,lawan tuh mertua rese
2024-02-09
0