"ahh, pagar belakang nya dikunci lagi, gimana gue bisa keluar?" seru berlian pada Yura yang menemani nya untuk kabur.
"ya elah, kaya anak lugu aja lo...biasanya kan Lo main manjat aja sampai rok Lo robek.."sahut Yura.
"minggir Lo Ra.."
Berlian memanjat tembok pagar belakang yang cukup tinggi ,tanpa mempedulikan kakinya yang mulus bergesekan dengan semen hingga lecet. dengan bersusah payah, ia pun tiba di pagar bagian atas.
"Li...Lian"
Seru anya, yang berlarian menyusul para sahabatnya. Membuat berlian yang telah siap melompat langsung menoleh.
"gak jadi Li...Lo gak jadi di laporin kepolisi...om Lo ternyata orang hebat ya...Lo gak bilang-bilang..."
"haa, hebat...hebat gimana?"
Berlian yang memang tak tau menahu tentang asal usul Kenan.terlihat sangat bingung, ia masih berusaha di kawat duri yang tertancap di bagian atas tembok.
"turun li woy...udah aman!"
Teriak Anya dan berlian masih tak mempedulikan, ia telah mengambil ancang-ancang untuk melompat ke jalanan belakang sekolah.
"berlian...turun!"
Mendengar teriakan laki-laki itu, berlian langsung mengurungkan niat untuk melompat. Kenan telah berdiri dengan wajah sangarnya, membuat berlian sedikit gentar.
"saya sudah memperingatkan jangan bikin masalah lagi Lian..! Sekarang kamu malah mau membolos di jam sekolah. Saya bilang turun!" tegas Kenan dengan suara lantang nya.
"saya gak mau dilaporin ke polisi om.."
Seru berlian yang kini tengah berdiri diantara kawat berduri membuat Kenan semakin ngeri.
"gak ada yang mau laporin kamu. Turun sekarang juga..!" perintah sang suami.
"iya..iya! beneran kan om ...awas kalau om bohong "
Berlian merangkak menuruni tembok, sama dengan saat naik.kedua kaki mulusnya pun kembali bergesekan dengan semen.
"minggir sedikit om, nanti om kena pas saya lompat." teriak berlian dari atas dan Kenan pun memundurkan langkah.
"awas hati-hati..!"
Seru Kenan yang cukup ngeri membayangkan jika gadis itu sampai terjatuh.
"saya bantuin kamu .."
Kenan bersiap hendak menyambut tubuh langsing sang istri.namun karena kehilangan keseimbangan ia terpeleset, pasangan suami istri itu pun jatuh saling berhimpitan. Posisi berlian persis diatas Kenan dan mereka saling bertatapan lima detik lamanya. Teman-teman nya benar Kenan sangat tampan,apalagi jika dilihat dari jarak dekat seperti ini.
"cieee...romantis dong"
Serempak sorakan itu terdengar dan berlian segera bangkit dari atas tubuh suaminya.
"hallo om, aku Anya sahabat nya berlian.."
gadis centil itu hendak mengulurkan tangan nya untuk membantu Kenan berdiri. Namun teman-teman yang lain langsung menyikutnya. Karena mereka pun ingin melakukan hal yang sama. Akhirnya,Kenan bangkit sendiri tanpa bantuan siapa-siapa.
"tuh, nambah lagi kan lecet di kaki kamu.." ucap Kenan saat melihat istrinya mengusap memar di lututnya.
"sekarang kita pulang.."
Kenan menarik lengan istrinya menjauh dari halaman belakang sekolah.
"tapi saya masih ada jam pelajaran om.." tolak berlian yang telah melepaskan genggaman sang suami.
"benar, kata om kamu berlian. Sebaiknya kamu pulang dulu istirahat "
Sahut mr.pram ya sudah dari tadi memperhatikan pasangan itu.
"nanti saya yang akan memberi tau wali kelas ,kalau kamu ijin hari ini." lanjut pria plontos itu sambil tersenyum.sehingga membuat berlian bingung, mengapa guru BK itu tiba-tiba saja mendadak ramah.
***
"Lian...Lian..."
Abian sang kekasih menyerukan namanya dari kejauhan. Membuat berlian menghentikan langkah, sambil kembali melepaskan genggaman tangan suaminya.
Setengah berlari ketua OSIS tampan itu mendekat ke arahnya.
"kamu gak apa-apa sayang, aku denger kamu berantem lagi sama Farisa.?" tanya Abian sambil mengawasi Kenan yang sedang melipat tangan di dada.
"gak apa-apa,tadi om Kenan udah ngobrol sama guru BK dan masalah nya udah selesai."
Abian mengamati keadaan kekasih nya yang sedikit kacau. Dan pandangan matanya tertuju pada memar di kaki berlian.akibat memanjat tembok belakang sekolah.
"Itu kenapa?" ia berjongkok hendak menyentuh namun Kenan telah berdehem keras.
" berlian, ayo kita pulang!" perintahnya tegas.
"aku pulang dulu ya bi, besok kita ngobrol lagi!" pamit berlian sedikit kesal dengan tingkah suaminya.
"iya , hati-hati sayang..nanti aku telpon kamu"
Abian hendak mengusap kepala berlian ,namun Kenan kembali berdehem lebih kencang membuat laki-laki itu mengurungkan niatnya.
"ayo...Lian!"
Desak Kenan lagi dan gadis itu langsung menuruti. Mengikuti langkah suaminya sambil masih memandangi wajah bian yang tampak tertunduk lesu.
"om nyebelin.."
Teriak berlian sembari menutup pintu mobil cukup kencang, sehingga pak sutar sang supir menutup kedua telinganya.
"saya udah bilang ,gak boleh ada sentuhan fisik dengan laki-laki mana pun. paham!"
Kenan pun menutup pintu mobil tak kalah kencang, saat duduk persis disamping berlian.
Pak sutar hanya bisa memegangi dada nya saja , berharap kedua telinganya masih bisa berfungsi dengan baik setelah ini.
"pak ambilkan kotak p3k" perintah Kenan yang langsung dipatuhi oleh sang supir.
"sekarang kamu rebahan, letakkan kakinya disini!" Kenan menunjuk kedua pahanya dan berlian langsung membuang muka.
"gak mau..." tolaknya tegas.
Kenan menarik kedua kaki gadis itu dengan paksa.yang membuat berlian sulit untuk melawan.
"tiduran...sana!" perintah Kenan seraya meletakkan bantal di bagian kepala berlian.
Dengan penuh kelembutan dia membersihkan luka memar di kaki sang istri. Mengolesi dengan obat luka agar tak kena infeksi. Berlian mengamati saja gerak gerik laki-laki itu, Walau terasa sedikit perih tapi ia merasa nyaman.ia pun terlelap ke alam mimpi.
"akhirnya anteng juga si bocah"
Ujar Kenan sambil menutupi luka dengan plester. Ia memindah posisi gadis itu agar lebih nyaman.meletakan kepala berlian di atas pahanya sambil mengusap pelan rambut gadis itu.tentu saja berlian yang sudah tertidur tak lagi melakukan perlawanan.
'kamu gak akan bisa melawan saya Lian.saya akan jadi pawang kamu." ucapnya didalam hati.
Drrtt... drrtt...
Ponselnya berdering dan Kenan langsung menjawab panggilan dari Teddy sang asisten.
"ya Ted.."
"Harus sekarang..?"
"udah Lo siapin semua..?"
"oke deh...Lo handle kantor...gue berangkat sekarang "
Kenan mengakhiri panggilan lalu memberi tau pak sutar untuk balik arah.
"loh, gak jadi pulang pak?" tanya pria paru baya itu.
"gak pak, kita langsung ke bandara. Teddy udah nyiapin private jet. Saya harus terbang ke Bali sekarang"
Perintah Kenan setelah mendapat kabar dari Teddy.bahwa malam ini di Bali ada meeting penting dengan klien yang berasal dari Filipina.
"mbak berlian gimana pak? Nanti saya antar pulang setelah dari bandara.?"
Kenan berpikir sejenak ,lalu timbul sebuah ide konyol dikepalanya. Yang pasti membuat berlian uring-uringan setelah sadar nanti.
"berlian akan saya bawa.."
Kenan menyeringai berharap sang istri akan tetap tertidur pulas seperti ini.hingga mereka tiba di Bali nanti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments