Seolah tak merasa terbebani sama sekali, Kenan rela membopong bayi besar alias istrinya itu kesana-kemari. Mulai dari mobil menuju ke private jet. Hingga turun dari pesawat menuju mobil penjemputan. Yang akan membawa mereka ke villa pribadi miliknya.
Selama perjalanan,berlian yang sedang tertidur sama sekali tak merasa terusik. Sepertinya ia nyaman-nyaman saja, walaupun tubuh ramping nya dipindahkan kesana-kemari.
Sebelum tiba di Bali ,Kenan sudah meminta pada salah satu staf nya membelikan pakaian ganti untuk berlian.dan saat di villa pakaian-pakaian itu sudah tertata rapi di dalam lemari.
Berlian mengerjap-ngerjapkan matanya yang masih mengantuk.udara sejuk dikamar itu membuat tubuhnya sedikit menggigil. Walaupun telah menggunakan selimut tebal tetap saja udara dingin menusuk ke tulang nya.
Berlian tersentak saat matanya telah terbuka Ruangan itu terasa sangat asing baginya.ia seakan berada di negeri dongeng dengan tempat tidur yang ber kelambu putih yang dihiasi bunga-bunga.desain kamar pun bertemakan hutan tropis, yang membuat nya seolah-olah berubah menjadi seorang bidadari dari negeri khayangan.
'mimpi nih pasti gue...'
Berlian mencubit lengan nya berkali-kali,lalu mengaduh kesakitan. Ternyata ini semua kenyataan dan ia merasa takut seketika.
'Gue ada dimana nih...?'
gumamnya ,seraya bangkit dari tempat tidur dengan wajah yang panik.kamar luas itu terasa sangat asing baginya.
Seingatnya ia tadi masih dalam perjalanan pulang bersama Kenan.dan tertidur di mobil tapi kenapa tiba-tiba terbangun ditempat seperti ini.
"Mama..."
"Papa..."
"Om kenan..."
Ketiga nama itu ia serukan, namun tak terdengar sahutan apa-apa . berlian rasanya sudah ingin menangis. Mungkin ini semua adalah hukuman dari kenakalan nya selama ini ,hingga orang tuanya dan Kenan membuangnya ke negeri antah berantah.
"mama...papa ...maafin Lian! Lian janji gak akan nakal lagi.."
Hiks... hiks... hiks...
"om ken... please tolong!"
Hiks.. hiks..
berlian melangkah gontai menuju balkon kamar yang pintunya tak terkunci, tangisan nya terhenti saat melihat pemandangan indah bak di surga, terpampang di depan mata.sebuah kolam renang yang luas.yang seolah menyatu dengan pantai berpasir putih,ia menuruni anak tangga yang terhubung dengan kolam renang.
'keren banget sumpah...dimana ini ya?'
Pekiknya didalam hati sambil menyentuh air kolam yang berwarna biru muda.
Berlian kembali masuk kedalam kamar dengan perasaan yang lebih baik.mulai berpikir jika ini adalah sebuah hukuman, maka hukuman ini terlalu indah untuk nya.dia merasa pasti akan betah tinggal berlama-lama ditempat senyaman ini.
Gadis itu membuka pintu kamar ,ingin menjelajahi tempat yang lainnya lagi.begitu pintu terbuka ia kembali dihadapan dengan pemandangan yang memanjakan mata.
Tempat ini memang sangat indah, dengan beberapa ruangan yang tertata rapi dan eksotik.yang terlihat dari atas tempat nya berdiri. Dan berlian juga sempat melihat beberapa wanita yang berpakaian Kebaya dan dengan bunga yang diselipkan di telinganya. berlalu lalang dilantai bawah.mengapa tempat ini terlihat seperti di Bali? Pikir berlian dalam hati.
Berlian memasuki kamarnya kembali menuju ke lemari.lagi-lagi ia merasa takjub melihat beberapa pakaian yang telah tersedia, saat membuka pintu lemari. Baju-baju yang seperti nya cukup untuk nya. Tertata sangat rapi, sepertinya seseorang telah merencanakan perjalanan ini.
"aaaaaaa..."
Pekik berlian saat berbalik setelah menutup pintu lemari. Lelaki gagah itu telah berdiri dihadapan nya. Kenan sudah mengganti pakaian dengan kaos dan celana pendek, sedangkan dirinya masih mengenakan seragam SMA.
"Kita ada dimana sekarang ..?om culik saya ya..pas saya tidur." ketus berlian.
"harusnya kamu bersyukur, saya bawa ikut kesini. Dari pada saya turunin di tol tadi."
Kenan menyeringai dengan gaya sombongnya, yang membuat berlian ingin menghadiahi nya bogem mentah.
"kita lagi ada di Bali sekarang..saya ada meeting dadakan disini, kalau kamu saya tinggal dirumah nanti gak ada yang bakal mengawasi kenakalan kamu yang cukup bikin puyeng."
Ternyata benar firasat berlian kalau saat ini dia sedang ada di pulau Dewata.satu tempat yang memang sangat ia idam-idamkan untuk dikunjungi.
"berarti benar om udah culik saya, om udah bawa saya diam-diam tanpa persetujuan dari saya dan kedua orang tua saya. Om bisa saya laporkan sekarang...!"
Ancam berlian dan Kenan langsung tertawa menggelengkan kepalanya.
"gak ada yang salah ,jika saya ingin membawa istri saya sendiri Lian..kamu mau lapor kemana juga silahkan!" jawabnya santai.
Berlian kesal mendengar fakta itu, Kenan benar sebagai suami ia berhak membawa istrinya kemana pun ia pergi.
"besok kamu izin sekolah dulu , nanti saya kabari wali kelas kamu.."
Berlian masih menekuk wajahnya, walau ia menyukai liburan dadakan ini. Tapi tetap ia merasa terpaksa menuruti keinginan sang mantan duda.
"ngeliatin apa lagi sih? Mandi dulu sana, bau kecut kamu tuh"
Cerocos Kenan asal , membuat berlian langsung mencium bau tubuhnya sambil menggerutu.
Kenan yang tengah mengetikan sesuatu di laptop nya, mendongakkan wajah dengan mulut ternganga saat berlian yang baru saja keluar dari kamar mandi lewat dihadapan nya.
Gadis itu mengenakan pakaian renang yang cukup seksi, ia juga mencepol rambut panjangnya, hingga menampakkan bahu dan lehernya yang cukup menggoda iman.
Kenan sempat menelan ludah, menikmati pemandangan indah didepan mata. Tapi saat berlian menajamkan matanya Kenan kembali berpura-pura fokus pada layar laptop nya.
"tadi saya Nemu pakaian renang ini di lemari , saya boleh berenang kan om?"
pamit berlian , seperti seorang anak yang sedang minta izin pada orangtuanya. Tentu saja sebagai remaja yang masih sekolah. Ia terbiasa meminta persetujuan orang tua terlebih dahulu, sebelum melakukan apapun walau masih sering ia langgar jika tak di izinkan.
"boleh kalau cuma berenang di villa ini aja, jangan sampai keluar kepantai." tegas Kenan.
"oke.."
Berlian tampak sangat senang, ia berlarian menuruni tangga menuju ke kolam renang.
"jangan lari-lari Lian... hati-hati!"
Seru Kenan yang sama sekali tak dijawab oleh gadis itu, hanya berselang beberapa detik saja.
Byurr...
Berlian sudah melompat kedalam kolam.
"om sini deh ...ikutan berenang bareng yuk..airnya seger banget, bersih gak bau kaporit "
Teriak berlian dari arah kolam renang, yang terdengar sangat nyaring ditelinga kenan.
"om...om ken..!"
Ulangnya lagi yang membuat Kenan tak lagi konsentrasi untuk bekerja. Ia menutup layar laptop nya dan bergegas menyusul sang istri.
"sini om...buruan ikutan nyebur..!"
Lagi-lagi berlian berteriak kencang dari kolam renang , bahkan lekuk tubuhnya terlihat sempurna .terbalut pakaian renang yang ketat.
'untung aja ini private villa , jadi gumam saya aja yang bisa melihat kamu lian..coba kalau ini tempat umum udah saya kurung aja di dalam kamar kamu.'
Batin Kenan didalam hati yang telah merebahkan diri di kursi santai dipinggir kolam renang.
"yah, om malah tiduran..ikutan tenang dong om, gak seru kalau saya sendirian." protes Lian sambil merengut.
"kamu aja deh, saya males..gak suka basah-basahan gitu." jawab Kenan Tanpa berniat untuk membuka matanya.
Berlian mengamati sekitar ,manik matanya beremua dengan air mineral yang terletak diatas meja. Ide jahil pun timbul dikepalanya, dia meraih botol mineral lalu membukanya dan mengguyur wajah suaminya yang sedang tertidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments