Bab 09

Lania yang melihat orang-orang sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing. Lania tidak mau jadi satu-satunya orang yang diam mulai ikut bekerja, ia kemudian mengambil ikan dan menusuk otak ikan dengan kawat baja dengan satu tusukan cepat.

Lalu dengan pisau peraknya ia dengan sangat cepat dan terampil memisahkan kulit dengan sisik ikan, setelah ia melepaskan semua sisik, sirip, ekor dan insang, ia mulai membelah perut ikan dan mengeluarkan isinya, ia juga denga cepat memisahkan daging san tulang ikan dengan berbagai macam pisau di tangannya, semua proses itu dapat ia selesaikan selama 10 detik untuk satu ikan berukuran sedang dan 20-25 detik untuk ikan berukuran besar.

Selain itu Lania juga mulai memisahkan semua parasit yang ada di daging ikan keluar hingga akhirnya memanggang daging ikan dengan api setelah menusuk beberapa potongan daging ikan ke stik kayu tajam.

Ia juga memberikan olesan bumbu kacang yang dihaluskan dengan garam dan bumbu dapur lain. Membuat sensasi rasa manis dan gurih pada sate ikan yang sedang dibakar di atas api unggun.

Aroma dari sate ikan itu sangat menggugah selera makan semua prajurit termasuk party pahlawan dan kru kusir.

"Nona Lania, anda benar-benar lady yang sangat berbakat, aku yakin bangsawan yang menikah denganmu akan bahagia," ucap salah seorang prajurit yang mengawal perjalanan mereka ke kota kerajaan Grander.

Lania hanya menanggapinya dengan senyum saja, senyum yang sangat-sangat lembut dan tipis. Namun, senyum itu tidak memiliki arti apapun, hanya senyum hampa semata.

"Lania apakah kau sedang memikirkan sesuatu?" tanya Arif yang nampaknya mencoba mengakrabkan diri pada dirinya.

Lania yang mendengar pertanyaan itu hanya tersenyum tipis saja ia tidak mau terlalu banyak menanggapi ini itu. Ia hanya memakan sate ikan di tangannya tanpa banyak bicara, tak ada yang tahu apa yang Lania pikirkan.

Namun, kisaran 15 detik kemudian, Lania langsung bicara, setelah menghabiskan sate di tusukan sate miliknya.

"Apakah kau sudah mempelajari sihir deteksi?" tanya Lania pada Arif.

"Ahahahahahahaha, sebenarnya aku ingin mempelajarinya. Akan tetapi, waktuku tidak banyak dan tak ada yang bisa mengajariku juga, karena tak ada satupun penyihir elemental membuat sihir deteksi, sehingga tidak ada catatan mengenai sihir itu di perpustakaan," ucap santai Arif.

"Ah begitu, ya sudah," gumam pelan Lania sambil mengambil daun teh, lalu ia meminum teh dengan sangat tenang dan ia menatap ke arah para prajurit yang menyiapkan beer untuk minum.

"Apa kalian berencana meminum Beer dalam perjalanan?" tanya Lania.

"Memangnya kenapa? Beer sangat berguna untuk menghangatkan tubuh kita di malam yang dingin," ucap salah seorang prajurit.

"Lalu bagaimana jika kalian mabuk dan apa yanh terjadi jika bandit menyerang saat kalian sedang teler, coba pikirkan juga hal negatif dari itu. Kita ini sedang dalam perjalanan dan medan perang yang tak pasti, bukan pesta," tegur Lania

"Tenang saja, kami itu kuat dan juga tidak setiap hari ada bandit. Bandit itu cuman menang jumlah kualitas mereka tidak ada apa-apanya," ucap para ksatria meremehkan teguran Lania.

Lania yang merasa kata-katanya tidak akan didengarkan oleh mereka langsung pergi kembali ke kereta kuda, ia mengambil satu barang miliknya, yaitu baju kamuflase yang terbuat dari kain dan ditutupi rerumputan sintetis.

Lalu meskipun rasanya agak gatal dan kurang nyaman. Lania memakainya dan tidur dikuar mengenakan pakaian itu yang membuatnya seperti gundukan rumput di tanah.

Lania lebih nyaman tidur diluar mengenakan pakaian kamuflase karena membuatnya tak terlihat oleh beberapa orang yang kurang awas. Apalagi para prajurit yang berjaga sedang asik minum beer. Lania tak bisa menggantungkan keamanan hidupnya pada orang-orang seperti itu.

Beberapa jam berlalu. Lania terbangun, ia bisa merasakan suara langkah kaki yang asing dari getaran tanah tempat ia berbaring, ia pun bergerak dengan hati-hati dan melihat para bandit datang bergerombol dan para prajurit atau pengawal yang sedang mabuk tak bisa melakukan apapun, para kusir juga bingung mau bagaimana menanggapi situasi mereka hadapi.

Damian, Larisa dan Arif ingin melawan. Namun, jumlah musuh terlalu banyak. Sebagian penjaga terbunuh karena berusaha melawan dalam keadaan mabuk.

Melihat kondisi yang benar-benar gawat. Lania langsung mengambil senjata yang sudah ia persiapkan di sekitar tubuhnya jika saja kejadian seperti ini terjadi, ia menyiapkan paser beracun dan ditembakkan menggunakan sumpit dan satu tiupan cepat jarum beracun melesat dan melumpuhkan satu bandit.

Para bandit sontak terkejut dan bingung saat melihat rekan mereka tumbang tanpa sebab yang jelas.

"Hah? Semuanya waspada ada serangan!" seru kapten bandit

Lania yang mendengar suara si kapten, langsung mengetahui posisi pemimpin para bandit, dengan cepat ia memperhatikan daun-daun di sekitarnya untuk melihat kekuatan angin dan arah geraknya, setelahnya, Lania mengatur sudut elevasi sumpit lalu menarik nafas secukupnya untuk memberikan tenaga dorong yang sesuai.

Dalam satu tiupan peser beracun melesat dan jatuh menancap di mata kapten para bandit.

"Boss!" seru para bandit. Namun, dalam kepanikan itu.

Arif seketika menatap Larisa untuk segera beraksi, Larisa hanya mengangguk dan mengeluarkan sihir area. Domain magic area!" seru Larisa dan seketika area sihir yang seluas 30 meter keluar dibawah kaki Larisa dan membuat Arif, Damian dan beberapa prajurit bersinar.

"Pemulihan tingkat satu, Purify," seru Larisa lagi dan seketika para prajurit yang sedang mabuk perlahan pulih.

"Para bandit sialan!" seru prajurit dan ksatria yang baru saja lepas dari pengaruh minuman keras.

Setelahnya para ksatria yang dipimpin Damian bergerak menyerang para bandit yang sedang panik.

Sementara Arif mengayunkan tongkat sihirnya dan akhirnya mengunci pergerakan kaki para bandit dengan bebatuan yang tiba-tiba menjepit kaki para bandit yang akhirnya membuat mereka semua tidak ada yang selamat.

"Sialan kita benar-benar tidak menyangka akan diserang para bandit. Oh iya dimana Lady Lania?" tanya komandan ksatria yang tak melihat Lania.

Lania yang mendengar dirinya dipanggil, Lania memperhatikan sekitarnya, memastikan tak ada lagi bandit yang bersembunyi, setelah sudah yakin Lania akhirnya berdiri dan melepaskan jubah rumput tempat dia bersembunyi sebelumnya.

"Di sini," jawab Lania sambil berjalan ke arah mereka dengan langkah ringan.

"Terima kasih, Nona Lania, karena bantuanmu kita berhasil menangkis serangan bandit ini," ucap komandan ksatria.

"Lain kali dalam perjalanan panjang, seperti ini, jangan pernah sekalipun meremehkan kekhawatiran orang lain, jadi jangan pernah sekalipun bermabuk-mabukkan di alam terbuka, apapun alasannya," tanggap Lania yang langsung mengambil tanaman herbal yaitu jahe, sehingga akhirnya ia memarut jahe itu dan merebusnya dalam air lalu menghidangkan rebusan air jahe yang ia campur gula dan ia bagikan pada para prajurit yang terluka dan para kusir yang ketakutan.

Lania juga memberikan rebusan jahe itu para party pahlawan dan meminumnya bersama mereka untuk menenangkan situasi, "Sekarang tidak ada alasan lagi untuk meminum beer, karena rebusan jahe jauh lebih sehat dan memberikan rasa hangat yang sama bukan," ucap Lania setelah memperhatikan ekspresi para prajurit yang menikmati minuman yang ia hidangkan.

"Terima kasih, lain kali kami akan mendengarkan saranmu Lady," ucap prajurit dan komandan ksatria yang mengawal mereka.

Lania Guardina hanya diam saja dan memandangi langit, "Langit malam yang indah, penuh dengan bintang. Masih bisakah pemandangan seindah ini bertahan hingga ratusan tahun ke depan?" tanya Lania entah ke siapa, hingga akhirnya ia pergi meninggalkan semua orang dan kembali tidur di dalam jubah rumput.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Frando Kanan

Frando Kanan

next Thor 😃

2024-01-28

1

Frando Kanan

Frando Kanan

gk ada yg Tau...krn masa dpn tdk ada yg Tau gmna hidup para manusia

2024-01-28

1

Frando Kanan

Frando Kanan

ckckck 🙄...dsr penjaga sampah...

2024-01-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!