Bab 04

Sementara itu. Lania ternyata bersembunyi di dalam pagar tanaman hias, ia berkamuflase dengan sangat cepat. Namun, tentu saja ia terluka parah saat terjatuh dari istana lantai dua di tanah, ia cukup kesakitan menahan nyeri yang diakibatkan hentakan keras saat terjatuh, belum lagi benturan itu mengakibatkan cedera memar di sikunya dan karena sebelumnya ia juga memecahkan kaca, tangan dan kakinya juga terluka.

'Aku terlalu fokus pada pikiranku sendiri, sampai-sampai aku lupa akan insting manusia dunia lain yang sudah leveling, selain itu dia kayanya sudah lama menatapku, ada kemungkinan dia sudah mendapatkan informasiku melalui panel sistem yang hanya dimiliki oleh manusia dunia lain,' pikir Lania yang mencoba kembali ke kamarnya dengan terjinjit-jinjit saat berjalan, karena rasa sakit di kakinya, membuatnya kesulitan untuk berjalan.

Keesokan harinya.

Lania kemudian bangun dan para pelayan lain langsung menatap Lania dengan tatapan yang sulit dijelaskan.

"A-ada apa dengan kalian?" tanya Lania penasaran dengan tatapan teman sekamarnya.

"L-Lania, hal apa yang sudah kamu lakukan sampai kamu dihukum seperti ini?" tanya pelayan lain yang rupanya khawatir melihat kondisi Lania yang penuh luka dan takut kalau Lania mendapatkan hukuman yang lebih berat nanti jika Lania menerima luka itu dari hukuman sebelumnya.

Lania hanya tersenyum melihat kekhawatiran teman sekamarnya, "Tenang, ini bukan hukuman, aku hanya sedikit ceroboh lalu terjatuh ke lantai marmer saat berlari hehehe," jawab Lania menenangkan para maid yang jadi teman sekamarnya."

Nampak dua maid yang berada di kamar Lania itu saling pandang, mereka nampak ragu dan kurang percaya dengan apa yang Lania katakan.

"Kami tidak tahu apa yang terjadi padamu Lania, tapi untuk saat ini kami akan percaya-percaya saja," ucap pelayan berambut biru tua gaya poni tail, berkulit putih bersih dengan mata hijau berkilau, lania mulai tersenyum ke arah mereka.

"Terima kasih, Amira, Bell, kalian berdua mau mengkhawatirkan kondisiku itu sangat membuatku terharu," gumam Lania

Amira dan Bell tersenyum ke arah Lania dan menepuk kepalanya, "Tentu saja kami khawatir padamu, kau itu teman sekamar kami," ucap Bell gadis pelayan berambut pirang dengan rambut ikal bergelombang, panjang sehelai rambutnya diperkirakan berkisaran antara 20-24 cm

"Aku akan mempersiapkan diriku, tolong carikan sesuatu untuk menutupi bekas luka ini, karena akan mengundang perhatian yang tidak perlu," ucap lembut Lania

"Oke," ucap teman sekamar Lania.

Dengan cepat Amira membantu Lania berdiri dan mengganti pakaian, lalu Bell datang memberikan kaos kaki dan sarung tangan untuk menutupi bekas luka dari Lania di bagian betis sampai paha, lalu bagian lengan sampai sikut.

"Aku pergi dulu, tuan putri pasti sudah menungguku," ucap Lania.

"Em, tapi beruntungnya kami yang bertugas memandikan dan merias tuan putri hari ini, jadi kita berdua juga ikut," ucap keduanya yang akhirnya menemani Lania ke kamar tuan putri untuk melakukan tugas masing-masing.

"Princess Talia, ini aku Lania, apa anda sudah bangun?" tanya Lania sambil mengetuk kamar Talia.

Namun, tak ada jawaban setelah 10 detik, Lania sedikit diam dan mencoba membuka pintu.

"Ano bukankah tidak sopan membuka pintu tuan putri tanpa izin?" tanya Bell.

"Aku pelayan pribadinya, aku akan bertanggung jawab jika memang ini adalah tindakan yang tidak sopan," ucap Lania dan saat pintu terbuka.

Terlihat jendela terbuka dan Talia tidak ada di kamar, "Tuan putri menghilang," gumam pelan Lania sambil masuk kamar dan memeriksa keadaan kamar.

"Ada apa Lania? Kenapa kau kelihatan panik?" tanya Amira.

"Mira! Tuan putri tidak ada di kamar!" setu Bell yang juga memeriksa ke seluruh sudut kamar.

"Eh yang benar saja!" seru kaget Amira, "Kita harus bagaimana? Jika hal ini sampai diketahui Kaisar kita pasti dihukum berat!" panik Amira.

"Aku juga tidal tahu!" balas Bell.

"Kalian berdua diamlah dan jangan sentuh apapun, lalu pergi keluar dan jangan beritahu siapapun!" seru Lania.

"Eh... Tapi....?"

"Tuan putri ada kemungkinan diculik oleh seseorang, aku akan menyelesaikan masalah ini sendiri. Kalian diam jangan bicarakan hal ini pada siapapun, kecuali Kaisar mengerti," ucap Lania yang langsung berlari ke luar kamar setelah menemukan beberapa jejak perlawanan kecil dan pembobolan jendela, Lania yakin ini penculikan.

Lania kemudian memeriksa tanah di dekat jendela tuan putri yang rusak atau dibobol. Benar saja Lania menemukan bekas jejak sepatu yang begitu dalam, Lania yakin orang yang melakukan penculikan ini begitu terburu-buru sampai-sampai lupa menutupi jejak kakinya.

'Sepatunya cukup mewah dan kokoh, pola seperti ini biasanya ada pada sepatu kulit dari pola bekas jejaknya, sepertinya di desain untuk bisa bergerak didaerah licin atau berlumpur tanpa perlu takut tergelincir, tipe-tipe sepatu seperti ini biasanya digunakan oleh para petani yang menanam tanaman di padang lumpur. Tapi kenapa dan apa motifnya, dan terakhir apa pasti ini ulah para petani?' pikir Lania.

'Petunjuk yang aku dapat cukup sedikit, tapi selain digunakan para petani, sepatu boots dari kulit biasanya akan lebih sering digunakan oleh tentara bayaran, tapi siapa yang membayar dan untuk apa,' pikir Lania lagi sambil pergi sebentar.

Tak lama kemudian Lania ke kandang anjing, "Nona Lania ada keperluan apa di sini?" tanya salah satu penjaga.

"Aku ingin meminjam anjing yang terlatih untuk melacak seseorang," ucap Lania.

"Seseorang?" tanya sang pelatih anjing.

Lania hanya mengangguk mendengarnya, "Hem oke tapi siapa yang ingin kau cari dan mana tuan putri, bukankah kau biasanya di dekat tuan putri.

"Itu tidak penting, Sekarang aku butuh anjingnya," jawab Lania.

"Maaf permintaanmu terlalu mencurigakan, meskipun kau pelayan pribadi tuan putri. Namun, meminta sesuatu yang berbahaya seperti anjing pemburu tanpa tujuan hanya akan membawa masalah!" seru pria itu.

"Baiklah akan aku jawab, tuan putri menghilang dan aku menemukan jejak kekerasan dan perlawanan di kamar tuan putri, meski hanya sedikit, aku melihat ada beberapa helai rambut yang bukan milik tuan putri, bekas cakaran di tembok tanda tuan putri mencoba untuk bertahan, lalu tetesan darah di bingkai jendela yang aku tidak tahu itu darah siapa. Yang pasti aku butuh anjing pelacak untuk mengetahui lokasi tuan putri ataupun si pelaku dan bau yang harus diendus adalah kancing baju Princess Talia yang aku temukan di tanah," jawab Lania.

Petugas kandang anjing tiba-tiba merasa serius mendengar penjelasan Lania. Mereka segera membimbing Lania ke anjing pelacak yang terlatih. Lania kemudian memberikan kancing baju yang ditemukan di tanah untuk anjing pelacak mencium baunya.

Dengan antusias, anjing pelacak segera menangkap aroma dan mulai bergerak, mengikuti jejak yang terbentang di sepanjang istana. Lania mengikuti dengan hati-hati, mempertimbangkan setiap kemungkinan.

Anjing itu membawa Lania melintasi jalan-jalan kecil di kota, mengarah ke hutan yang berada di pinggiran kekaisaran. Lania menyadari bahwa ini bukanlah perbuatan biasa; ada kekuatan yang mendorong penculikan Tuan Putri hingga mencapai batas hutan.

Setelah berjalan beberapa lama, Lania dan anjing pelacak berhenti di depan sebuah goa yang tampaknya terlupakan. Jejak berakhir di sana. Lania memeriksa sekitar dan melihat pintu rahasia yang tersembunyi di balik tumbuhan.

Dengan hati-hati, Lania membuka pintu tersebut dan menemui dunia bawah tanah yang luas. Tidak sendirian, Lania menyusup ke dalam, berusaha memahami motif dan muslihat yang mungkin ada di balik penculikan ini.

"Kau sedang apa?" tanya seseorang yang heran dengan Lania yang ada di tempat sepi dan mencurigakan.

"Tuan pahlawan sendiri sedang apa?" tanya Lania, sambil memperhatikan Arif di hadapannya yang dalam full equipment.

Lania agak khawatir kalau Arif mengenalinya. Namun, ia tidak mau bertindak ceroboh dengan menyerang duluan, belum lagi ia punya hal penting yang harus diurus.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Frando Kanan

Frando Kanan

next Thor 😃.

2024-01-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!