"Ilmu pemanggilan manusia dunia lain, adalah hal tabu dan sesat," gumam pelan Lania. Sekarang karena Lania sudah selesai dengan urusannya pada orang-orang suci Kekaisaran, ia pun kembali ke istana Kekaisaran secara diam-diam, hal ini tentu saja agar ia bisa kembali tidur dan menantikan hasil dari pejuangannya, ia penasaran apakah Kekaisaran panik atau tidak jika semua petinggi Relegius atau orang suci di Kekaisaran mati.
Jika Kekaisaran panik, maka tujuannya memutus rantai pemanggilan sudah selesai. Namun, jika pihak Kekaisaran masih tenang-tenang saja, maka artinya masih ada sosok lain yang bisa membantu Kekaisaran dalam pemanggilan pahlawan.
Ke esokan harinya.
Kaisar nampak panik, karena semua petinggi Gereja terbunuh dan buku yang baru saja ditulis hilang dan tak ditemukan.
"Ini sepertinya ini adalah pembunuhan terencana," gumam pelan Arif memeriksa mayat para petinggi Gereja.
Sementara itu, Lania ia diminta oleh tuan putri dari kekaisaran untuk menemaninya ke tempat pekara.
"Kira-kira siapa pelakunya dan kenapa dia tega melakukan ini?" tanya gadis Maiden di kelompoknya Arif.
Lania yang mendengar itu langsung mendekat, "Lania kau mau kemana?" tanya tuan putri pada pelayannya.
"Ampun tuan putri, hamba hanya ingin melihat lebih dekat," jawab Lania.
"Kalau begitu aku ikut," ucap tuan putri sambil berjalan cepat mengikuti langkah Lania.
Semua penduduk Kekaisaran geger, Karena jika petinggi Gereja mati, maka tidak ada yang tahu formula pemanggilan pahlawan dan kalau tak ada yang tahu, maka akan sulit jika para iblis menyerang kembali di saat mereka hanya punya satu pahlawan yang kekuatannya bahkan belum sampai maximal, apalagi kenyataan, mengenai pahlawan sebelum Arif mati dalam penginapan.
"Apa mungkin ada mata-mata dari pihak iblis?" ucap para warga kota mulai berteori sana-sini dan merasa kalau kota mereka sudah tidak aman.
"Entahlah, tapi ini benar-benar memprihatinkan," ucap mereka.
"Kalian jangan cemas, ayah .. Ah tidak maksudku Yang Mulia Kaisar, pasti memikirkan cara untuk menangkapnya!" seru tuan putri menenangkan rakyatnya.
"Ah maaf Kanjeng Putri, kami hanya cemas, karena baru-baru ini ada pembunuhan pada pahlawan bernama Raito dan juga pembantaian pihak Gereja," jelas mereka.
"Tenang saja, jangan panik, siapapun mata-mata itu pasti akan tertangkap nantinya!" seru tuan putri, "Benarkan Lania?" tanyanya.
Lania sedikit melirik putri dari Kaisar, karena pelaku pembunuhan itu adalah orang yang ditanya yaitu Lania. Namun, meski demikian Lania bukanlah bawahan Raja iblis.
"Em, Kaisar yang baik tentunya tidak akan membiarkan kotanya diteror oleh orang jahat," tanggap Lania sedikit tersenyum palsu mendukung kata-kata tuan putri.
Untuk beberapa hari kedepan Lania memilih untuk tidak beraksi sementara, ia membiarkan Arif hidup. Selain itu ia masih menyelidiki banyak hal secara diam-diam sambil melayani putri Kekaisaran.
Hingga isu mengenai mata-mata iblis sudah mulai reda, Lania langsung mengintai Arif di malam hari, ia sudah mencatat semua kegiatan harian Arif sekaligus teman satu Partynya Arif.
"Hei, Lania, menurutmu kenapa ada orang yang membunuh petinggi Gereja dan membunuh pahlawan yang akan melindungi Kekaisaran?" tanya tuan putri atau anak dari Kaisar pada Lania yang ditugaskan jadi pelayan pribadinya.
Lania hanya melirik tuan putri dan sebisanya memberikan jawaban singkat yang bisa ia pikirkan untuk menghindari kecurigaan yang mungkin muncul kalau ia menjawab terlalu detail.
"Aku juga tidak tahu. Namun, ada kemungkinan ada satu sekte yang tidak setuju menggantungkan diri mereka pada orang dunia lain, jadi mereka membunuh orang-orang Gereja agar tidak bisa memanggil orang dunia lain yang mereka takutkan akan menindas mereka yang lebih lemah," ucap Lania.
"Itu mustahil, orang-orang dunia lain selama ini sangat ramah pada kita!" seru Tuan Putri.
"Yang Mulia, sifat asli manusia akan keluar ketika mereka semakin berkuasa. Mereka terlihat baik hanya karena masih belum mencapai potensi penuhnya. Dan juga tak ada yang bisa menjamin setelah Raja iblis tidak maka manusia dunia lain itu akan tetap baik pada kita, itulah yang kemungkinan mereka pikirkan," jawab Lania
Malam hari kemudian, terlihat Lania kemudian menyiapkan hal yang ia butukan dalam operasi pembunuhan kali ini adalah Besi berkarat yang dilumuri kotoran manusia dan hewan. ia simpan ke dalam wadah khusus.
Lania kemudian berjalan menuju ke kamar Arif, ia juga sudah mengganti pakaiannya menjadi seperti seorang Assassin, yang dimana ia mengenakan pakaian serba hitam dan kerudung dan cadar untuk menutupi identitasnya.
'Tugasku ini sangat merepotkan sekaligus sangat-sangat kontroversial, hal ini membuatku harus menjaga identitas, belum lagi salah sedikit maka aku yang akan mati,' batin Lania.
Lania kemudian mengendap-endap, ketika berada di depan pintu, Lania menggunakan lock pick sederhana untuk membobol pintu dan setelah kunci terbuka, Lania masuk ke dalam kamar tanpa mengenakan sepatu agar tidak memunculkan suara saat ia bergerak.
Ketika ia sudah dekat dengan Arif, Lania sedikit diam, ia berpikir, kalau ia sudah menghapus tata cara pemanggilan manusia dunia lain, jadi apakah ia masih harus membunuh Arif untuk hal itu.
Karena terlalu lama berpikir Arif pun membuka matanya entah karena alasan apa.
"Siapa kau?!" seru kaget Arif yang melihat Lania yang mengenakan pakaian serba hitam, berkerudung dan bercadar yang membuat sosok di hadapannya terlihat seperti Ninja.
Kaget karena Arif terbangun, dengan cepat Lania menyerang dengan besi tajam berkarat di tangannya.
Melihat itu, tentu saja membuat panik Arif, ia langsung bergelinding menjatuhkan diri dari Ranjang dan besi tajam berkarat itu menancap di kasur yang ditempati Arif.
"Fire Burst!" seru Arif sambil mengarahkan tongkat sihirnya ke arah Lania. Namun, Lania yang punya reflek cepat langsung Mengibaskan spray kasur ke arah Arif dan Spray itupun terbakar dan membuat apapun yang berdekatan dengan spray kasur itu ikut terbakar.
Prank
Suara kaca jendela pecah pun terdengar sesaat setelah kebakaran terjadi yang disebabkan dari Lania yang melompat keluar jendela.
"Oi tunggu!" seru Arif yang berlari melihat keluar jendela yang hancur, ia hanya diam karena ia benar-benar kehilangan jejak.
Sementara itu. Lania ternyata bersembunyi di dalam pagar tanaman hias, ia berkamuflase dengan sangat cepat. Namun, tentu saja ia terluka parah saat terjatuh dari istana lantai dua di tanah, ia cukup kesakitan menahan nyeri yang diakibatkan hentakan keras saat terjatuh, belum lagi benturan itu mengakibatkan cedera memar di sikunya dan karena sebelumnya ia juga memecahkan kaca, tangan dan kakinya juga terluka.
'Aku terlalu fokus pada pikiranku sendiri, sampai-sampai aku lupa akan insting manusia dunia lain yang sudah leveling, selain itu dia kayanya sudah lama menatapku, ada kemungkinan dia sudah mendapatkan informasiku melalui panel sistem yang hanya dimiliki oleh manusia dunia lain,' pikir Lania yang mencoba kembali ke kamarnya dengan terjinjit-jinjit saat berjalan, karena rasa sakit di kakinya, membuatnya kesulitan untuk berjalan.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Frando Kanan
next Thor 😃
2024-01-16
0
Frando Kanan
tega? wkwkwkwkwkwkwk 🤣🤣🤣🤣🤣....luar biasa idiot.....pdahal lo sendiri gk Tau apa tujuan kaisar sialan itu
2024-01-16
0
Frando Kanan
yeah...kaisar sialan akhirny panik 😆😈
2024-01-16
0