Wajah Putri Adelia memerah dengan rahang mengeras mendengar ucapan Adelia bahkan senyuman yang sedari masuk menghiasi bibir Putri pun hilang digantikan dengan wajah datar.
Hal ini benar benar mempermalukan Sang Putri di depan orang orang.
"Aku tak menyangka bibi memiliki mulut yang begitu licin, itu benar benar menyakiti hati Putri ini." ucap Putri Aurora sambil berwajah sendu.
Orang orang pun memandang kasihan sang Putri, rata rata pejabat yang ada di ruangan itu tau bagaimana perasaan sang Putri pada Jendral sedari dulu dan hal ini pasti sangat menyakiti hati Putri Aurora.
"Prajurit!! Tangkap Lady Adelia dan masukkan ke penjara karena telah melukai hati Putri Aurora di hari ulang tahun Putri." tiba tiba titah Kaisar turun dengan suara lantang tanpa perantara.
Dua orang prajurit langsung berjalan ingin mencekal tangan Adelia tapi tubuh dua orang itu lebih dulu terpelanting kebelakang karna tendangan Jendral Agra yang sudah berdiri di belakang Adelia.
"Aku tidak ingin menghancurkan pesta Putri Aurora, tapi jika Kaisar ingin memenjarakan Istriku maka jangan salahkan aku kalau pesta ini berhenti di tengah jalan." ucapan dingin Jendral yang membuat semua orang terdiam.
Tangan kaisar terkepal erat dengan tatapan yang begitu tajam dilayangkan kepada Jendral Agra tapi itu tidak mempengaruhi Jendral sedikitpun.
"Tidak perlu berlaku seperti itu Suamiku, putri hanya sedih dan karena kaisar sangat mencintai putri Aurora makanya ia marah kepadaku, jangan memperpanjang urusan yang tidak perlu seperti ini."
Adelia berkata seperti orang yang begitu murah hati padahal semua orang juga tau dia sedang mengkritik kaisar yang begitu gegabah mengambil keputusan hanya karena Putri bersedih.
"Putri tidak perlu bersedih, walaupun aku tidak memiliki harta tapi aku masih memiliki mahar yang diberikan oleh Jendral dan aku memberikan sedikit hadiah untuk Putri." ucap Adelia menyuruh Asa yang sedari diam di samping Adelia untuk maju membawa kotak kecil.
Wajah Putri tampak begitu buruk karena mencoba memaksakan senyum.
"Ternyata Lady Adelia benar benar miskin, kotak yang ia berikan adalah kotak hadiah terkecil, aku penasaran sekecil apa hadiahnya." ucap seseorang dengan suara yang tidak begitu besar tapi karena suasana yang hening itu bisa di dengar oleh semua orang, dia adalah Pangeran Harry.
Setelah tiba di tangga pertama menuju tempat Putri Aurora duduk, Asa membuka kota itu dan mata orang orang yang tadinya mengejek pun terbelalak melihat keindahan yang ada di dalam kotak itu.
Sebuah batu berwarna hijau yang ketika terkena cahaya orang orang bisa melihat inti batu itu, begitu indah dan jernih walaupun ukurannya sebesar kepalan tangan anak kecil.
"Begitu indah." tiba tiba sebuah suara membuat semua orang tersadar dari keterpukauan, itu adalah pangeran Lotus.
"Aku tak menyangka Lady Adelia yang miskin bisa memiliki hadiah yang begitu indah." ucap Pangeran Lotus sambil tersenyum pada Adelia.
Adelia membalas senyum itu, lalu ia mundur dua langkah sejajar dengan Jendral Agra.
"Itulah keberuntungan orang miskin ini Pangeran, Dewa memberikanku Suami yang begitu kaya." ucap Adelia sambil mengalungkan tangannya di lengan Jendral.
Semua mata pun menatap Adelia iri, apalagi Putri Aurora yang tadinya ingin mempermalukanku Adelia tapi malah dia yang dipermalukan.
.
.
.
Bersambung
jangan lupa like and vote ya
salam hangat dari author
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
kriwil
udah kek jalang aja menyukai paman sendiri
2025-01-24
1
Shinta Dewiana
ha. .ha..ha....paten juga jendral tetap membela ustrinya....sungguh kaisar tiran....hedeh
2024-04-06
1
Cherry🍒
gatau kan kalian berkat kerja keras asa menggosok batu hingga kinclong hahahaha
2024-04-03
0