Setelah tiga hari hidup di dunia kuno, hari ini adalah hari pertama Adelia bangun pagi dan itu pun di bangunkan oleh Asa dengan susah payah dan tak lupa umpatan Adelia menemani pagi ini.
"Ayo! Masa lari keliling gini aja udah capek." Ucap Adelia menyemangati diri sendiri yang saat ini berlari mengelilingi kediamannya.
Dan baru tiga putaran Adelia sudah ngos ngosan begitu juga dengan Asa serta tubuh mereka yang sudah mandi keringat, Adelia tidak bisa untuk tidak mengumpati tubuh lemah ini, yang benar saja dulu ia memiliki tubuh yang sangat bagus bahkan ada empat kotak di perutnya tapi sekarang bahkan untuk berlari saja ia sudah ngos ngosan seperti orang tua.
Setelah lima putaran akhirnya kedua orang itu tidak sanggup lagi mereka langsung terbaring di rumput perkarangan, untung saja tidak ada penjaga di kediaman Adelia.
"Mulai besok bangunkan aku jam 8 Asa, kita akan lari pagi tiap hari," ucap Adelia mengacungkan tangannya semangat.
Mendengar hal itu Asa menghela nafas panjang, satu hari aja secapek ini bagaimana kalau tiap hari lari seperti ini, bisa mati dia.
"Asa ambil kan aku minum!" perintah Adelia masih mengatur nafasnya yang tidak teratur.
"Baik nyonya." Dengan langkah cepat Asa pun berjalan menuju ke dapur yang jaraknya tidak jauh dari kediaman Adelia.
"Apakah kasur yang Suami belikan tidak empuk hingga istri lebih memilih untuk tiduran di atas rumput." Tiba tiba suara yang tidak ingin di dengar oleh Adelia datang tanpa diundang.
Karna malas meladeni Adelia memilih menutup matanya seolah olah ia tertidur.
Jendral Agra tersenyum tipis melihat hal itu, ia mendudukkan diri di samping Adelia yang masih terbaring di rumput, tangannya mengelus rambut Adelia yang saat ini sangatlah lepek karna keringat.
"Aku tak menyangka kalau Putri Adelia sangat suka berolahraga. Kamu terlihat menggoda saat keringatan," ucap Jendral Agra dengan suara pelan seperti berbisik.
Mendengar Jendral yang memanggil dengan menggunakan namanya membuat mata Adelia yang tadinya tertutup pun langsung terbuka, dan hal pertama yang ia lihat adalah wajah jendral yang tersenyum melihat kearahnya.
"Ada apa?" tanya Jendral Agra melihat Adelia yang menatap ia lama seperti menelisik sesuatu di wajahnya.
"Kadang aku bertanya tanya kenapa kamu menerima Aku menjadi istrimu? Bukankah kamu bisa saja menolak perintah kaisar?" pertanyaan yang dari semalam selalu bersemayam di otak Adelia pun ia tanyakan.
Saat pulang dari ruang makan Adelia kembali bertanya kepada Asa tentang hubungan antara putri Aurora dengan jendral Agra dan Asa pun menjelaskan rumor tentang mereka berdua, tidak terlalu mendalam tapi cukup bagi Adelia untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi dan juga dari tatapan kedua belah pihak saat di ruang makan.
"Karna Suami ini sudah tertarik melihat Putri Adelia saat pertama bertemu dan tentu saja Suami senang saat kaisar menganugerahkan pernikahan untuk kita," ucap Jendral Agra dengan santai.
Adelia menatap dalam ke mata itu dan ia bukan pertama kali mengintrogasi seseorang dan ia tau mana orang yang berbohong mana yang tidak dan Jendral saat ini sedang berbohong kepadanya.
.
.
.
bersambung
jangan lupa like and vote
salam hangat dari author.
(Saya mengambil latar dunia kuno cina, jadi rumahnya sangat besar dengan kamar yang dipisah pisah, jadi satu kediaman itu bisa di bilang satu kamar. untuk lebih lengkap lagi bisa lihat drama cina aja)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Susi Andriani
ibaratnya aku cinta padamu tapi bohong
2025-02-18
0
Shinta Dewiana
hook jendral boong..his
2024-09-28
0
Oi Min
ini yg aq bingung tor. klo latar belakang China knp nama cast nya kek barat2 gtu??? tp y sdah lah, tinggal baca ini.
2024-08-26
0