"Dia memang binatang!! pandai sekali mulutnya berbicara, mau melayani istri karena kenyamanan istri adalah yang utama, bulshit!! nyatanya dia hanya ingin kenikmatan dariku. lihat sekarang! setelah membuatku sekarat bajingan itu malah pergi. Dia kira tubuhku ini robot yang tidak bisa sakit." Terdengar gerutuan yang disertai umpatan dari bibir pucat Adelia.
Asa yang saat ini memijat tubuh Adelia hanya dapat menunduk takut dengan wajah memerah mendengar yang di ucapkan Adelia.
Dan pipi pelayan kecil itu nampak begitu merah melihat banyaknya bekas yang ditinggalkan oleh Jendral di tubuh nyonya, Jendral memang sangat perkasa.
"Dia pikir dia siapa? seenaknya setelah memakaiku dia pergi hah!! dasar bajingan sialan." Adelia masih belum selesai mengumpat dan bahkan ia menendang air mandi itu karena kesal.
Saat ini Adelia sedang mandi air hangat agar tubuhnya sedikit enakkan ditemani dengan Asa yang memijat tubuhnya dengan lembut.
"Setelah ini bawakan aku makanan yang banyak! aku ini kelaparan, tapi bajingan itu malah tidak membuatku istirahat sedikitpun. Tidak memberi makan pula, memang dasar sialan." Oh tolong bawa obat untuk mengontrol mulut Adelia, tidakkah dia ingat siapa yang dia umpat.
Asa hanya mengangguk dan terus memijat, pelayan itu tidak tau harus mengatakan apa karena dia tidak pernah melihat nyonya mengumpat sebelumnya dan ditambah dengan umpatan yang tidak ia mengerti.
"Oh iya, jangan lupa agar memanaskan makanannya dan aku ingin makanan seperti yang ada di ruang makan bukan makanan hambar."
"Iya nyonya," jawab Asa dengan suara yang begitu kecil.
"Pergi! dan siapkan dengan cepat!" perintah Adelia.
Asa pun langsung bangkit lalu pergi karena ia takut terkena amukan Nyonya. Saat dia baru keluar dari kamar mandi dia hampir terjatuh ketika melihat Jendral yang duduk di kasur dengan senyuman menatap kearah kamar mandi.
'Apakah Jendral sudah lama di sini? apakah Jendral mendengar ucapan nyonya?' mata Asa langsung membulat memikirkannya.
Saat Asa ingin memberi salam, Jendral Agra menyuruh dia diam dan memberi isyarat untuk pergi, dan Asa hanya dapat mengangguk lalu berlalu pergi dengan hati yang berdoa agar Nyonya dapat selamat dari amukan Jendral.
Sedangkan Adelia masih melanjutkan mandinya dengan mata yang menutup dan hampir tertidur, saat akan terlelap ia merasakan pijatan lagi di bahunya.
"Tidakkah kau mendengar perintahku Asa!!" Adelia berkata dengan nada kesal.
"Apa yang membuat istriku kesal?" sebuah bisikan dengan suara maskulin terdengar begitu dekat di telinga Adelia.
'Oh Shit!! bagaimana aku tidak merasakan keberadaannya,' ucap Adelia dalam hati.
Sepertinya bermain dengan Sang istri adalah kesenangan baru bagi Jendral Agra, bahkan ia mempersingkat waktu latihan prajurit hanya karena ingin cepat pulang untuk menemui istrinya.
Entah apa kata orang mendengar bahwa Jendral mereka yang perkasa saat ini mulai menjadi budak cinta.
Tapi apakah itu benar benar sebuah cinta?
"Apakah Istriku kesal dengan Suami karena meninggalkan ia sendiri tadi? jika memang iya, suami ini akan minta maaf karena ia masih harus mengajari prajurit di kemp dan karena melihat kamu kelelahan suami tidak membangunkanmu." Jelasnya cukup panjang.
" hmmm bagaimana aku bisa kesal dengan suami, aku hanya kelelahan," ucap Adelia dengan lesu malas menghadapi permainan mulut suaminya itu.
"Jika begitu maka suami ini akan memijat tubuh istrinya agar ia nyaman," ucap Jendral Agra memijat dengan lembut tubuh Adelia.
"Aku berharap jendral hanya sekedar memijat saja bukan ada tambahan yang lain."
.
.
.
bersambung
salam hangat dari author
jangan lupa like and vote
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Ajusani Dei Yanti
haa asli ngakak aku thorrrr kuh /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
2025-02-14
0
Shinta Dewiana
ha..ha..ha...ternyata suami dengar semua makian istri..wk..wk..wk..
2024-09-28
3
Tuty Tuty
🤣🤣🤣🤣🤣🤣pijit plus plus biasa namanya suami 😁😁😁😁
2024-09-07
0