Hafidz bernafas lega karena ia berhasil lolos keluar dari kamar ibu dan bapaknya. Akan gawat jika bapaknya mengetahui kejadian tadi, bisa – bisa hafidz yang dituduh mengambil uang tahlilan almarhumah ibunya. Direbahkannya kembali tubuhnya ketempat semula ia tidur. Batinnya masih menerka – nerka siapa pencuri yang mengambil uang itu. kenapa postur tubuhnya seperti postur tubuh mas Alif.
Hafidz harus mencari tau!
**
Malam terakhir acara tahlilan untuk ibunya sudah usai para tamu sudah pulang. Rumah kini tak sehiruk pikuk tadi karena hanya tinggal saudara – saudara terdekat saja. Di perhatikannya Arumi dari jauh, malam ini aku harus berani mendekati Arumi, begitu bisik hati hafidz.
Perlahan dia mendekati arumi.
“ hai rum !” kata pertama lolos dengan lancar.
“ oh hai mas hafidz !”
“ ehm, ikut mas bentar yuk, aku mau kenalin kamu sama temanku!”
“ ehem, boleh tapi ini piringnya belum selesai dirapiin “ arumi menunjuk rak piring yang telah tersusun beberapa piring yang masih basah.
“ ya udah sini aku bantuin biar cepat!”
Hafidz dan arumi menyusun semua piring hingga selesai. Setelah itu mereka segera menghampiri Zayn dan Irham yang masih ngobrol diteras rumah. Mereka sedang tertawa. Entah apa yang mereka sedang bicarakan.
“ am, zayn.. kenalin ni arumi sepupu gue!” Hafidz berbasa – basi mengenalkan arumi pada hafidz dan zayn setelah ia duduk.
“ duduk rum” hafidz memberikan kursi pada arumi.
“ ya, makasih mas!”
Setelah arumi duduk, irham mengulurkan tangannya pada arumi.
“ hai, aku Irham! Hm, Benar kata hafidz ternyata kamu emang beneran cantik! Kayak bidadari!”
“ makasih tapi aku nggak secantik itu !”
“ hm gitu ya? Tapi menurutku kamu beneran cantik! Ah, udahlah lupain aja! Takut si hafidz cemburu nanti. Oh kenalin ni si Zayn, dia emang gini kalau sama cewek.. jaga pandangan ! heh , Zayn kenalan buruan!”
Irham menyikut lengan Zayn yang duduk disampingnya. Zayn agak grogi.
Ditangkupkan nya tangannya kedada. Ditatapnya sekilas wajah arumi.
“ hai, aku zayn !”
Hanya itu kata kaku yang keluar dari mulut Zayn tanpa menunggu arumi membalas ucapannya, Zayn memalingkan wajahnya kearah lain. Zayn benar – benar menjaga pandangannya.
Obrolan berlangsung hangat dan seru.
“ rum kamu tau nggak ?!”
“enggak!” arumi tertawa kecil.
“buset dah cantik – cantik ternyata bisa ngelawak juga ya! “
“ emangnya orang cantik nggak boleh ngelawak ya ?” ekpresi lucu arumi membuat tawa Irham pecah. Namun segera ia kontrol agar tak jadi pusat perhatian dirumah yang sedang berkabung.
“ ya boleh sih! Hafidz beruntung banget kalau berhasil taklukkan hati kamu rum!”
“ hah emang iya?”
“ iyalah! Hafidz tu nggak pernah dekat ama cewek rum, adik kelas disekolah kami pernah confess ke Hafidz tapi si hafidz nolak , alasannya karena si hafidz udah pacaran sama kamu!”
“ hm, gitu ya..?” Arumi menatap wajah hafidz yang memandang ke arah lain. Padahal arumi tau jika hafidz mencuri – curi pandang padanya.
“ si idz tu beda banget sama aku rum, kalau dia kehidupannya straight aja, kuliah– kerja – nyanyi di kafe! Nggak pernah berurusan sama yang namanya cewek ! tapi kalau aku udah sering rum! aku udah pernah tiduri berapa cewek tiap tahun baru rum!”
“ eh kok malah buka aib sendiri sih mas ?! arumi jadi tau rahasia mas Irham”
“ gapapa, cuma sama kamu, hafidz dan zayn aja yang tau hal ini jadi jangan bocorin ke siapapun ya rum!”
“ iya , inshaAllah .. arumi jaga rahasia mas Irham”
“ makasih rum, emang udah takdir aku kali ya kayak gini, jalannya hidupnya bej*t! Nggak kayak Hafidz yang bisa jaga diri tapi kadang aku pengaruhi hafidz untuk ngelakuin hal yang sama kayak aku rum. aku sediain buat dia jablay setiap tahun baru.. sayangnya dia cuekin tuh jablay.”
“ yang berhasil taklukkan hati si hafidz juga beruntung banget, gimana nggak beruntung! Si hafidz tuh gak pernah sentuhan sama cewek rum.. salaman aja gak pernah mau kena, pandangan matanya aja selalu ke bawah kalo liat cewek”
“ oh ya?! “ timbul rasa takjub dalam pertanyaan arumi.
“ iya rum, beda banget lah sama aku yang gesrek!”
“ nggak usah hiperbola am! Gue nggak sebaik itu! udah rum, nggak usah dengerin dia, anggap aja omongan orang mab*k! Daripada dengerin dia mending kita kepasar malam , mau nggak rum?”
“ tapi kalau nanti mama nyariin arumi gimana? arumi takut dimarahin” sorot mata cemas arumi menatap ibunya.
“ nggak bakal dimarahin, liat tuh lagi asik ngobrolkan?! Kita nggak pergi juga nggak lama dan nggak bikin yang aneh – aneh! Lagian nggak mungkin buat aneh – aneh ditempat umum dan rame , bisa digebukin rum ,ya kan?! jadi gimana mau ya?”.
“ ehm, boleh tapi sebentar aja ya! “.
“iya, cuma sebentar aja”
“ hm, oke deh!”
“ ok? am, zayn.. kami kesana dulu ya! Ntar kalo bude ku nanya kemana arumi , bilang aja gue ajak ke pasar malam”
“ ok, beres tu! “ Irham mengacungkan ibu jarinya pada hafidz. Hafidz dan Arumi pun berlalu meninggalkan teras rumah dengan perasaan berdebar. Hafidz berdebar karena sedang jalan – jalan dengan gadis impiannya.
Sesampainya disana , arumi dan hafidz berdiri di stand khusus aksesoris handphone.
Arumi tertarik dengan satu casing hp bbm dan satu buah headset.
“ mas, Arumi mau ini boleh?!”
“ ehm , boleh tapi nggak sekarang ya rum, maaf mas hafidz nggak bisa beliin sekarang karena uang nya udah habis buat bayar semua biaya proses meninggalnya ibuk, lain kali aja boleh ya?”
Hafidz menatap sendu wajah arumi yang tadinya cerah kini berubah jadi mendung, ada penyesalan dalam hati hafidz karena ia tak bisa memenuhi keinginan arumi padahal ia yang mengajak adik sepupunya melihat pasar malam.
“ ehm, arumi mau casing sama headsetnya, beliin ya mas?
" iya nanti mas hafidz beliin kalo udah gajian ya!"
" janji ya? "
" iya janji !"
" iya uda deh gak apa.. lain kali aja, arumi juga nggak terlalu butuh sih casing dan headsetnya cuma kepengen punya aja” arumi meletakkan kembali dua benda dalam genggamannya ketempat semula.
“ ya udah jalan – jalan lagi ya terus pulang biar nggak terlalu malam pulangnya!”
“ ya ayo mas!”
Mereka kembali mengitari pasar sekitar 1 jam lalu pulang. Saat pulang , rumah mulai hening karena semua penghuni didalamnya sudah tidur.
**
Beberapa hari telah berlalu. Saudara jauh sudah pada berpulangan hanya tinggal hafidz, salwa , bapaknya dan Mas alif. Tapi mas alif jarang pulang kerumah, Entah kemana perginya. Saudara jauh satu – satunya yang selama beberapa hari ini masih datang adalah budenya. Hari ini budenya datang tanpa membawa putrinya. Saat budenya masak didapur. Hafidz mendekatinya.
“ bude !”
“ hm , opo cah bagus?”
“ ehm, bude kalau hafidz minta no hp mbak arumi boleh bude?”
“ iku mbak mu loh idz, ojo aneh – aneh toh kamu !”
“hm , ya sudahlah kalau ndak boleh.. eh tapi mbak arumi cantik ya bude, idz nikah nya sama mbak arumi boleh bude?”
“ojo! golek wedhok lain ora iso opo yo cah bagus?!”
“ndak iso bude wong aku gelem nya sama mbak arumi “
“wes, ndak usah minta nikah karo mbak mu arumi! Kowe karo Arumi iku sepupuan, ndak boleh nikah sebab kalau kalian nikah anak kalian nanti bisa cacat”
Patah arang, hafidz tak lagi bisa membantah jika budenya sudah mengatakan demikian. Mitos yang masih dipercaya orang tua – orang tua jaman dulu, jika menikah dengan sepupuan akan melahirkan keturunan yang cacat. Padahal sebenarnya tidak ada pengaruh nya sama sekali.
Tak mengantongi restu dari budenya, Hafidz memutuskan akan berjuang melalui jalur langit ! akan dia langitkan nama gadis impiannya itu di waktu sepertiga malam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments