Al 20

" Aku yakin Ayyub pasti sengaja melakukannya, kalian tidak lihat tadi ia tersenyum." ucap salah seorang panitia.

" Lalu kita harus bagaimana, kita tidak ada yang berani berkomentar mengenai dia." jawabnya.

Mereka semua hanya bergemuruh di belakang saja, karena mereka tidak ada yang berani untuk menentang Ayyub. Mereka hanya bisa berharap, kalau kelompok tersebut memang bisa mewawancarai Jefri. Karena bila mereka tidak bisa melakukannya, maka mereka pastinya akan mendapatkan hukuman.

Satu persatu kelompok mulai pergi meninggalkan lapangan, mereka mulai melaksanakan perintah yang sudah diberikan. Alia mulai berkeliling untuk mencari Jefri, dan akhirnya gini ia bertemu dengan Jefri di depan ruangan BEM. Sebenarnya ia ragu untuk menanyakannya, tetapi demi tugas yang diberikan akhirnya ia pun memberanikan diri.

" Kak Jefri." panggilnya dan Jefri pun menoleh.

" Iya ada apa ya?" jawabnya dan membuat para mahasiswa dan mahasiswi yang melihat menjadi kaget.

" Aku lagi nggak salah dengarkan, Jefri merespon seorang cewek." pusat salah satu mahasiswa yang tidak percaya dengan hal tersebut.

" Itu adalah kenyataan, tetapi aku juga masih tidak mempercayainya. Seorang Jefri, sungguh ini bisa menjadi berita yang menggemparkan." jawab lawan bicaranya kemudian keduanya pun segera pergi untuk menyebarkan berita tersebut dengan membawa bukti foto.

" Apakah aku boleh minta tolong kak?" tanyanya dan kini teman-temannya pun sangat berharap.

" Apakah ada yang bisa ku bantu, katakan saja!" ucapnya dan mereka semua pun tersenyum.

" Begini Kak, kami mendapat tugas untuk mewawancarai kakak. Dan kami juga dimintain bukti foto dan juga videonya, kira-kira Kakak mau bantu nggak ya." ucapnya dan Jefri pun tersenyum.

" Dari dulu dia tidak pernah berubah, ya sudah kalau begitu mari kita laksanakan." jawabnya dan mereka semua pun tersenyum karena mereka tidak akan mendapatkan hukuman.

Mereka pun mulai melakukan proses tanya jawab, yang di mana Alia sebagai pewawancara. Dan ada beberapa yang mengambil foto dan juga video, tingkah yang mereka lakukan menjadi sorotan para mahasiswi dan mahasiswa yang lewat. Karena hal seperti itu tidak pernah terjadi sebelumnya, dan biasanya Jefri pasti akan marah jika ada yang meminta untuk wawancara.

Mereka juga sangat terkejut melihat senyum Jefri yang begitu lebar, mereka sungguh tidak menyangka akan melihat hal tersebut. Hal yang bisa dikatakan tidak pernah terjadi sebelumnya, sungguh aneh menurut mereka. Tetapi itulah kenyataan yang terjadi, dan tidak bisa dipungkiri mereka juga menjadi terpanah melihat senyum dari Jefri.

Proses wawancara berjalan dengan sangat lancar, dan akhirnya mereka pun telah selesai melaksanakan tugas yang diberikan oleh panitia. Kini mereka pun mulai kembali ke lapangan, karena mereka harus melaporkan hasil kerja mereka. Saat mereka hendak pergi menuju lapangan, tiba-tiba saja Jefri menggenggam tangan Alia.

Tampak semua mahasiswa yang berada di sana menjadi heran, Jefri menerima wawancara saja sudah mengejutkan bagi mereka. Apalagi saat ini Jefri justru menggenggam tangan Alia, yang di mana hal tersebut sangat tidak mungkin terjadi. Kini mereka pun mulai menyadari tatapan tidak menyenangkan, jujur saja Alia tidak menyukai hal tersebut.

" Jefri tolong lepasin tanganku." ucapnya yang kini tanpa embel-embel Kakak dan tampak mahasiswa dan mahasiswa di sana terkejut mendengar penuturannya.

" Kenapa aku harus melepaskan tanganmu Li, sebenarnya masih banyak yang ingin aku ceritakan dengan mu Li." ucap Jefri dan para mahasiswa yang di sana pun terkejut dan mereka pun meyakini kalau keduanya memang sudah saling mengenal.

" Untuk saat ini tidak ada yang perlu kita bicarakan, aku masih dalam masa ini. kalau sampai aku dan timku terlambat, maka kami akan mendapatkan hukuman. Apakah kau tega melihat kami mendapatkan hukuman?" tanyanya dan Jefri pun segera melepaskan genggaman tangannya.

" Ya sudah kalau begitu, kita lanjutkan pembicaraan kita nanti selepas pulang kuliah." ucapnya dan Alia pun mengangguk, kemudian mereka pun segera pergi menuju lapangan.

Tampak para panitia sangat terkejut ketika melihat kedatangan mereka, awalnya mereka menyerang kalau tim itu pasti akan gagal. Sebab Jefri tidak akan mungkin mau menerima wawancara, mereka sungguh sangat terkejut ketika melihat mereka membawa bukti wawancara. Tetapi sangat berlainan dengan Ayyub yang memang sudah menduga kalau hal tersebut pasti akan berhasil, dan bahkan ia juga berencana untuk mendekatkan mereka agar keduanya bisa jadian.

Dalia pun langsung menghampiri mereka, jujur saja ia sangat penasaran dengan apa yang mereka bawa. Keduanya pun langsung memutarkan video tersebut, dan sontak saja semua panitia yang ada di sana menjadi terkejut. Kini mereka meyakini kalau salah satu diantara tim tersebut pasti adalah orang yang memang mengenal Jefri, sebab Jefri tidak akan mungkin mau melakukan yang namanya wawancara.

" Siapa di antara kalian yang sedang dekat dengan Jefri?" tanya seorang wanita.

" Kau itu masih mahasiswa baru, walaupun kau memang adalah anak dari pemilik yayasan. Tetapi bukan berarti kau bisa semena-mena, ini semua itu nggak ada hubungannya." ucap Ayyub yang kesal.

" Tentu aja ini semua ada hubungannya sama aku, Jefri Itu tantangan aku. Ayahku sama ayahnya dia udah sepakat untuk jodohin kami, jadi aku nggak akan biarin siapapun dekat sama dia termasuk cewek-cewek nggak jelas ini." ucapnya dan mengejutkan semua orang yang berada di sana.

Jefri yang mendengar penuturan dari wanita itu, ia pun segera turun ke lapangan untuk bertemu dengan wanita itu. Jujur saja ia sangat kesal dengan penuturan yang diberikan oleh wanita itu, karena sejak awal ia tidak pernah menyetujui perjodohan itu. Dan selama ini hanya wanita itu dan ayahnya saja yang selalu menginginkan perjodohan, tetapi ia selalu saja menentangnya.

" Siapa yang bilang aku dan kamu dijodohkan Laras, tidak ada kata perjodohan di antara kita." ucap Jefri yang tiba-tiba saja dan mengejutkan semua yang ada di sana.

" Tetapi kedua orang tua kita sudah sepakat akan hal itu Jefri." ucapnya yang berusaha menginginkan tangan Jefri namun ditepis.

" Aku tidak pernah menerima perjodohan itu, dan lagian aku sudah memilih ke orang yang aku sukai. Dan aku sudah lebih dulu mengenalnya daripada kau, dan menurutku dia lebih sempurna daripada kau." ucap Jefri yang membuat Laras menjadi kesal.

" Kau tidak bisa seperti itu Jefri, aku bisa meminta Ayahku untuk menghentikan investasinya di perusahaan ayahmu." ucapnya yang mengancam tetapi Jefri tidak merasa takut.

" Silakan saja jika ayahmu ingin mencabut investasinya di perusahaan ayahku, lagian sejak awal aku memang tidak menyukai perusahaan itu. Dan asal kau tahu ya Laras, aku lebih memilih mendirikan karirku dari awal daripada melanjutkan karir ayahku." ucapnya yang kemudian pergi meninggalkan lapangan, tetapi para penonton yang menyaksikan masih berada di sana Dan tidak menyangka dengan apa yang mereka dengar.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!