AL 16

" Terima kasih Kak Amir, aku bersyukur bisa bertemu dengan Kak Amir. Aku yakin Kak Amir pasti bisa membantuku untuk mencari siapa dalang di balik semua ini, jujur saja aku masih belum bisa mengikhlaskannya. Aku yakin ada sesuatu di balik ini semua, dan ini harus kita selidiki." ucap Layla.

" Kau tidak usah terlalu memikirkannya Layla, serahkan semuanya kepada aku dan juga gempa. Kami berdua akan mencari dalang di balik semua ini, kami juga tidak terima jika ada yang menyakiti Yasmin. Dan sekarang bukannya aku ingin menakut-nakuti, bila kepergian kakakmu ada dalang di baliknya. Kemungkinan besar kau dan juga keluargamu akan dalam bahaya, mungkin lebih baik kau tidak percaya pada orang-orang di sekitarmu atau lebih mawas diri." ucap Amir memperingatkan.

" Terima kasih atas saran yang telah Kakak berikan, dan aku rasa memang kami harus lebih berhati-hati. Terutama kepada keluarga dari pacar Kak Yasmin, entah kenapa aku menyimpan kecurigaan kepada mereka." ucapnya.

" Kalau begitu kalian harus berhati-hati, Dan tolong kirimkan alamat rumah pacar dari Yasmin. Aku juga akan menyelidikinya ke sana, karena aku merasa kalau di sana ada sesuatu yang disembunyikan." ucap Amir Dan Layla pun mengangguk.

" Nomor HP Kakak?" tanyanya dan Amir pun menatap ke arah Gempa.

" Minta saja nomorku sama Gempa, kebetulan aku ada urusan dulu. Kalian silakan lanjutkan pembicaraan, kalau begitu bye." ucap Amir yang kemudian pergi meninggalkan tempat tersebut.

" Maaf karena aku telah merepotkan mu gempa." ucapnya Layla.

" Kau sama sekali tidak merepotkan ku, aku jujur sangat bahagia karena bisa membantumu Layla. Jujur saja Aku tidak menyangka ada orang yang ketiga itu kepada kakakmu, dan sepertinya Itu semua memang ada hubungannya dengan keluarga dari pacar kakakmu itu." ucap Gempa.

" Itulah juga yang sedang aku selidiki, entah kenapa belakangan sikap kakakku menjadi berubah. Dan aku justru bertemu dengannya sebelum kepergiannya tetapi ia tampak biasa saja, iya tapi seperti mengetahui kalau iya akan segera pergi meninggalkan dunia ini." ucapnya.

" Memangnya apa yang dikatakan oleh kakakmu itu, sehingga kau mengira kalau sepertinya kakakmu sudah tahu kalau dia akan pergi meninggalkan dunia ini?" tanya Gempa yang penasaran.

" Sebenarnya kakakku tidak mengatakan sesuatu yang membawa curiga, tetapi ia hanya mengatakan kalau aku harus menjaga diriku dengan baik-baik. Padahal selama ini dia tidak pernah mengatakan hal tersebut, dan ia selalu saja berharap kalau aku bergantung padanya." jelasnya.

" Bagimu yang selalu saja dimanja oleh kakakmu itu, pastinya itu adalah hal yang sangat aneh. Dan aku juga merasa aneh jika memang aku memiliki sifat dan karakter seperti kau, dan memang ada kejanggalan dari perkataannya." ucapnya.

" Karena itu aku segera menghubungimu setelah aku membaca diary milik kakakku, dan aku yakin ada sesuatu di balik semua itu." ucapnya.

" Oh iya aku baru tadi katakan sesuatu, sejak tadi kau kan terus bersamaku di sini. Apakah orang tuamu tidak curiga, akan bahaya jika orang tuamu menganggap kau melakukan hal yang aneh." ucapnya.

" Kau tenang saja Gempa, aku sudah meminta izin kepada ayahku. dan sebenarnya sejak tadi kita sudah diikuti oleh bawahan ayahku, tetapi untungnya ia duduk lumayan jauh dari sini. Sehingga ia tidak mengetahui apa yang kita bicarakan, bisa gawat kalau Ayahku sampai mengetahui apa yang telah kita rencanakan." ucapnya yang kini sedikit berbisik di telinga Gempa.

" Kalau begitu ia pasti sudah melapor kalau kita bertemu berdua..." ucap Gempa yang panik dan baru menyadarinya Dan Layla pun hanya mengangguk saja.

" Kenapa kau tampak santai, bukankah takutnya nanti bawahan ayahmu itu justru mengadu hal yang aneh-aneh." ucapnya yang khawatir karena takut nantinya Layla akan mendapat hukuman.

" Aku sudah tidak peduli dengan semua itu, aku juga sudah tidak masalah kalau Ayahku memberi hukuman kepadaku. Yang terpenting kita bisa menemukan bukti mengenai kasus kecelakaan kakakku, jujur saja aku merasa kalau itu bukanlah sebuah kecelakaan." ucapnya yang merasa curiga.

" Tampaknya itu memang bukan sebuah kecelakaan, karena itu aku akan berusaha untuk membantu Kak Amir menyelidiki semua ini. Dan untuk menghindari kecurigaan, lebih baik kau berpura-pura saja seperti tidak mengetahui apapun. Jujur saja ini sangat berbahaya, dan aku takut para penjahat itu justru akan melukaimu dan juga keluargamu." pusat Gempa yang khawatir.

" Terima kasih karena telah mengkhawatirkan aku dan juga keluargaku Gempa, mungkin aku masih bisa berpura-pura untuk tidak mengetahuinya. Tetapi aku tidak bisa untuk tidak menyelidikinya, dan maaf kalau aku akan sering merepotkan mu." ucapnya yang merasa tidak enak.

" Kau tidak usah sungkan kepadaku Layla, justru aku senang bisa membantumu. Tapi aku tetap saja khawatir kepadamu, atau aku meminta orang saja untuk menjagamu." ucapnya.

" Aku rasa hal tersebut tidak diperlukan Gempa, karena bisa saja hal itu justru memancing mereka mencurigai kita. Mungkin ada cara yang lebih baik, kalau kau memang tidak keberatan izinkan aku untuk selalu mengirim Sherlock kepadamu." ucapnya memberi usul.

" Aku sih tidak keberatan akan hal itu, hanya saja itu akan memakan waktu dan akan sangat sulit. Jika kau tidak keberatan, bagaimana kalau aku memasang GPS di handphone mu." ucapnya yang meminta persetujuan.

" Yang kau katakan adalah benarnya juga, kalau begitu pasang aja." jawabnya.

" Kau yakin dengan keputusan mu, jika aku memang GPS di handphone mu. Kau akan tidak bebas, karena aku akan selalu mengetahui keberadaan mu loh." jelasnya.

" Aku tidak akan keberatan dengan hal itu Gempa, bagian itu semua juga demi keamanan diriku. Aku yakin kau adalah orang yang baik, dan aku percaya kepadamu." ucapnya dengan tersenyum.

" Baiklah kalau begitu, Aku janji tidak akan menyia-nyiakan kepercayaanmu kepadaku. Kalau begitu boleh aku minta telepon dulu!" ucapnya Dan Layla pun sejarah memberikan handphone-nya.

Gempa pun segera mengambil handphone milik Layla, karena ia ingin memasang GPS di handphone tersebut. Dan itu semua juga sudah atas izin dari Layla, karena itu ia tidak sungkan lagi untuk melakukannya. Ia sangat senang karena Layla mau percaya kepadanya, dan dia berharap kalau hubungan mereka berdua bisa lebih dari sebatas teman.

Pandangan Gempa terus terfokus kepada handphone milik Layla, ia pun memasangnya dan mengaitkannya dengan email pribadinya. Setelah terpasang Ia pun menunjukkannya kepada Layla, dan kemudian membuka aplikasi di handphonenya. Ia menunjukkan kepada Layla, kalau iya bisa melihat letak keberadaan Laila melalui handphonenya.

Layla merasa senang dengan hal tersebut, karena iya sudah tidak perlu merasa takut lagi. karena Gempa akan selalu memantau keberadaannya, dan pastinya akan membantunya jika ia membutuhkan bantuan. Ia pun tersenyum dengan bahagia, karena tidak pernah merasa takut dengan segala hal apapun lagi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!