AL 3

" Rumah ini menjadi sepi." ucap Gia yang merupakan Umi dari Dian.

" Kan masih ada Gempa Umi." ucapnya yang baru saja muncul.

" Kau ini mengagetkan Umi saja." ucapnya yang kaget.

" Maaf Umi, habisnya Umi sejak tadi melamun." jelasnya.

" Yauda, Umi juga minta maaf. Umi hanya kepikiran tentang Kakakmu, ia masih belum menghubungi kita." jelas Gia.

" Gempa tau Umi, tapi Umi jangan terlalu memikirkannya. Nanti Umi bisa sakit, dan Kak Dian pasti akan marah sama Gempa." jelas Gempa.

" Maafkan Umi, tetapi Umi masih perlu waktu. Ketiadaan Kakakmu membuat Umi kepikiran, dan Umi juga pernapasan apakah dia sudah makan atau belum." jelas Gia.

" Umi tenang aja ya, Gempa yakin Kakak baik-baik saja." ucapnya dengan tersenyum.

" Iya Umi, ini juga uda keputusan Dian. Biarkan dia mencari ilmu di sana, dan insyaallah dapat bermanfaat bagi pesantren ini." jelas Ahmad.

" Tetapi Umi masih sulit untuk berpisah dengannya Abi, walaupun ini semua demi pesantren." jawab Gia.

" Abi tau yang Umi rasakan, tetapi inilah yang terbaik untuk Dian. Dan rencananya Abi juga akan mengirim Gempa ke sana." jelas Ahmad.

" Abi yang benar saja, Gempa masih kecil Abi." ucap Gia yang langsung memeluk Gempa.

" Ya tidak sekarang Umi, tetapi setelah Gempa lulus SMA." jawabnya.

" Syukur alhamdulillah, Umi kira dalam dekat. Abi nakut-nakuti aja, Umi kan nggak mau sendirian di rumah." jelas Gia.

Tiba-tiba saja terdengar suara ketukan pintu, Gia pun langsung berlari untuk membukakan pintu. Dan ternyata yang datang adalah Kakak dari Ahmad, ia ingin menanyakan perihal kepergian Dian.

" Assalamualaikum." ucapnya.

" Waalaikumsallam, silakan masuk Kak!" ucapnya mempersilahkan, dan lelaki itu pun segera masuk ke dalam.

" Kalau boleh tau, apakah benar kabar yang beredar. Kalau Dian berangkat ke Kairo?" tanya dan Ahmad pun mengangguk.

" Iya benar Kak, kebetulan Dian baru saja berangkat." jawabnya.

" Mengapa kau tidak memberi kami, kami kan jadi tidak bisa bertemu dengan Dian." ucap Anisa yang spontan.

" Sudahlah sayang, nantikan kita bisa bertemu lagi dengannya." jelas Bagas.

" Tapikan ini masih sangat lama." ucapnya dan Gia pun langsung memeluk Anisa.

" Aku tau apa yang Kakak rasakan, karena sebenarnya aku juga bersedih karena harus berpisah dengan Dian." ucap Gia.

Ahmad dan Bagas hanya menggelengkan kepalanya saja, karena mereka sudah mengetahui sifat istri mereka. Dan mereka yakin pasti akan mendapatkan amukan.

" Sepertinya sebentar lagi kita akan mendapatkan amukan." jelas Bagas yang langsung berlari.

" Mas, mau kemana?" tanya Anisa yang langsung menghampiri suaminya.

Bagas pun kebingungan menghadapi Anisa, kini ia hanya diam saja. Dan sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi kepadanya.

" Mas si telat, jadinya nggak bisa ketemu sama Dian." ucapnya.

" Maafin Mas ya sayang." ucapnya.

" Kalian berdua ini, jangan bertengkar di rumah ku." ucap Ahmad dan keduanya pun segera pergi.

...----------------...

Sedikit pengenalan

Alia Atika Ahsan

Putri bungsu dari Abi Gilang Ilham Ahsan dan Ami Inaya Leni Ahsan, memiliki hobi memasak dan menyukai anak kecil. Makanan kesukaannya dodol dan minumannya milk tea.

...----------------...

" Akhirnya rumah kita tenang setelah kepergian mereka." ucap Ahmad.

" Abi jangan begitu dong, walau bagaimanapun mereka adalah kakak Abi. Dan tidak ada salahnya jika mereka menyayangi Dian, karena sejak kecil mereka sudah dekat dengan Dian." jelasnya.

" Yang Umi bilang memang benar, tetapi tingkah mereka itu seperti anak kecil dan itu sangat bisa membuat Abi istighfar setiap bertemu dengan mereka." jawab Ahmad dan keduanya pun tertawa.

" Yang Abi bilang sangat benar Umi, dan hal tersebut juga sering membuat Kak Ciara Fara Tama dan Adiknya Kak Inara Manda Tama cemburu." ucap Gempa.

" Yang kau katakan memang benar Gempa, seharusnya mereka bisa adil. Eh tapi dan tapi, mereka justru lebih menyayangi kalian berdua." ucap Gia.

" Abi akan menasehati mereka nanti, sekarang Umi makan dulu ya. Nanti Abi bisa di marahin sama Dian." ucapnya dengan ekspresi sedih.

" Yauda, sekarang ayo kita makan." ucap Gia dan mereka pun segera pergi menuju meja makan.

Alia dan Feva pun membicarakan kesehariannya Feva di kampus, keduanya sangat antusias dan bersemangat. Hingga tanpa mereka sadari Ami Inaya datang menghampiri mereka.

" Kenapa kedua Putri Ami belum tidur?" tanya Ami.

" Kami masih membahas mengenai perkuliahan Ami." jawab Feva.

" Bahas mengenai perkuliahannya dilanjut besok saja ya, sekarang sudah malam sayang. Kalian harus segera tidur, masih banyak kegiatan yang harus dilakukan esok hari." jelas Inaya.

" Yang dikatakan oleh Ami benar Kak, kalau begitu kita bahasnya besok lagi ya." ucap Alia.

" Ya sudah kalau memang seperti itu, kita akan melanjutkan pembicaraan besok." jawab Feva dengan tersenyum.

Keduanya pun segera membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur, Inaya pun menyelimuti kedua Putrinya. Kemudian setelah itu ia pun keluar dari kamar tersebut, dan pergi menyusul sang suami di kamarnya.

" Ami dari mana?" tanya Gilang yang penasaran.

" Ami baru dari kamar anak-anak, Abi." jawab Inaya dan Gilang pun mengangguk.

" Mereka berdua masih belum tidur?" tanya Gilang yang penasaran dengan kedua anaknya itu.

" Tadinya mereka masih belum tidur Abi, tetapi setelah Umi datang dan meminta mereka untuk tidur. Akhirnya mereka berdua pun tertidur, setelah itu Ami baru pergi ke sini." jelas Inaya.

" Alhamdulillah, kalau mereka berdua sudah tidur. Sekarang juga sudah terlalu larut, lebih baik kita juga tertidur." ucap Gilang dan inayah pun.

Keduanya pun kini mulai tertidur, karena waktu juga sudah menunjukkan petang. Dan esok hari mereka harus melakukan kegiatan rutinitas seperti biasa, dan kegiatan itu adalah kegiatan yang cukup padat.

...----------------...

Sang surya kini menyapa, tampak seorang pemuda tengah dibangunkan oleh Maminya.

" Ayo bangun Jefri." ucap seorang wanita paruh.

" Jefri masih mengantuk Mami, izinkan Jefri tidur 5 menit saja." ucapnya dengan mata masih terpejam.

" Kamu ini calon dokter Jefri, jadi kamu harus segera bangun. Kamu harus membantu Papimu di kliniknya, kamu ingatkan dengan janji yang kamu buat pada saat ingin masuk ke jurusan kedokteran Gigi." ucap wanita itu yang mengingatkan Putra semata wayangnya.

" Iya Jefri tahu, Jefri akan segera bangun. Kemudian Jefri akan menyusul Papi ke kliniknya untuk membantu, karena klinik itu akan Jefri teruskan segala Jefri lulus nanti." ucapnya yang malas kemudian langsung berlari ke kamar mandi.

" Mami tahu kamu pasti sedang tertekan Jefri, tetapi Mami tidak bisa melakukan apapun. Semenjak Kakakmu meninggal, bagimu jadi bersikap seperti ini kepadamu. Seandainya saja Rama masih ada di sini, mungkin kamu tidak akan mengalami nasib seperti ini Nak." batin wanita itu yang kemudian segera keluar menuju ruang makan.

" Di mana Jefri Mami?" tanya Robert Willy Azzam yang merupakan Papi Jefri.

" Jefri masih sedang bersiap Papi." jawabnya dengan tersenyum.

" Kalau bicara itu jangan sambil tersenyum, kebiasaanmu itu bisa menjadi kebiasaan buruk bagi Jefri. Kamu adalah Nira Rika Azzam, jadi kamu tidak boleh menunduk ataupun tersenyum ketika berbicara. Kamu harus menuruti aturan yang ada di keluarga ini, jangan membuat keluarga ini malu." ucap Robert.

" Maafkan saya Mas, Saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi." ucap Nira.

" Memang seharusnya tidak ada kata lain kali, kalau sampai hal ini terjadi lebih dari satu kali. Jangan salahkan aku jika aku berbuat yang tidak pantas kepadamu, selama ini aku sudah menghormatimu sebagai istriku. Tetapi jika kau berbuat hal yang akan mempermalukan nama keluarga besarku, maka aku tidak akan segan-segan untuk memberi hukuman kepadamu." ucap Robert.

" Setiap hari aku harus melihat perilaku seperti ini, Papi tidak akan pernah berubah. Janji yang kami ucapkan hanya omong kosong semata, dan aku sudah lelah dengan semua ini." batin Jefri sambil menuruni anak tangga.

" Aku sudah turun, ayo kita berangkat." ucap Jefri yang memang sudah malas melihat pertengkaran.

" Kamu tidak sarapan dulu nak?" tanya Nira.

" Jefri sarapan di kantor aja Mi, nanti bisa kesiangan. Mami nggak usah khawatir ya." ucap Jefri.

Terpopuler

Comments

xoxo_lloovvee

xoxo_lloovvee

1 like for you
jangan lupa mampir ya ke novelku ya ✌️

2024-04-26

1

Floricia Li

Floricia Li

lucu banget sukanya dodol 😂

2024-03-17

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!