Cinta Monyet

Hari ini Mayra libur kerja. Libur kerjanya di Griya Cantika sebenarnya tak menentu, tergantung pada jawal para calon/pengantin, atau jika ada keperluan yang mendesak saja. Griya Cantika adalah sanggar pengantin milik Gendis, tantenya Mayra. Seorang wanita berumur 40 tahunan yang pernikahan dengan suaminya hanya bertahan 10 tahunan saja.

Tante Gendis menikah saat berusia 25 tahun, dan menjanda tepat di usia 35. Sekarang adalah tahun kelimanya dia menjalani hidup seorang diri. Gendis adalah adik bungsu dari ibu Mayra yang masih tinggal di Solo. Griya Cantika adalah cabang wedding organizernya yang pertama. Gendis sengaja membuka cabang di Bandung agar di kelola oleh ponakannya itu. Jadi sebenarnya Mayra adalah boss di Griya Cantika. Namun dia lebih suka menganggap semua karyawan di sana adalah sama. Tidak ada atasan atau bawahan. Semua diminta bekerja sama melalukan yang terbaik demi kemajuan Griya. Gendis memonitoring jalannya Griya hanya lewat telepon dan email, selebihnya dia hanya berkunjung beberapa kali saja dalam setahun.

Seperti biasa, hari libur adalah saatnya Mayra mengajak putri kecilnya bermain di luar rumah. Dan libur kali ini digunakannya untuk pergi ke supermarket berbelanja kebutuhan dapur bersama bi Marni.

Sampai supermarket, Anggun berjingkrak kegirangan menunjuk segala macam makanan dan minuman. Dia duduk pada stroler yang di dorong oleh Mayra, sementara bi Marni mendorong troli belanjaan.

"Mammaaah, mammaah, tuh, ituuh." Anggun berceloteh gemas.

Mayra mengambilkan biskuit kesukaan Anggun.

"Mau ini, sayang? Kita beli yang banyak yaaa. Chaaadaa." Mayra menyerahkan satu bungkus biskuit pada putrinya yang langsung di genggamnya erat tak mau lepas.

Sementara pada troli bi Marni sudah penuh dengan biskuit, jelly, susu, dan juga diapers Anggun, belum dengan belanjaan keperluan dapur lainnya.

Sedang asik berkeliling supermarket, Mayra di kejutkan oleh suara lelaki yang tak asing di telinganya.

"Hai, Mayra??"

Lelaki itu menyapa agak ragu. Dia takut salah orang.

"Hai, Ndu?"

Wanita yang disapanya menjawab, tanda dia tak salah orang. Mereka bersalaman. Keduanya saling tak menyangka bisa bertemu di supermarket siang itu. Lelaki itu adalah Sandu, mantan pacar Mayra saat SMA di Solo dulu.

"Kamu sekarang di Bandung? Ini anak kamu?" Sandu menunjuk Anggun yang sedang asik makan biskuit.

"Iya, ini Anggun, anakku. Aku sudah lumayan lama di sini. Kamu, juga di Bandung sekarang?"

Bi Marni pamit sebentar akan membeli sabun cuci dan pewanginya di rak sebelah. Daripada tetap di sana berdiam diri, bi Marni lebih memilih untuk segera membeli barang-barang yang sudah ia tulis di kertas daftar belanjaan.

"Aku ada kerjaan di sini," ucap Sandu menjelaskan.

Mayra manggut-manggut mengerti. Dia sudah lama tak bertemu dengan mantannya itu. Semenjak lulus SMA, Mayra langsung meninggalkan Solo untuk berkuliah di Yogyakarta. Dan di sanalah Mayra bertemu dengan Azka, suaminya.

"Kamu sendirian?" Mayra penasaran karena tak seorang pun bersama Sandu.

"Iya, sendirian. Hehe."

Mayra manggut-manggut lagi. Dilihatnya troli bawaan Sandu. Disana banyak sekali mie instant dan juga kopi sashet siap saji tinggal seduh.

"Itu untukmu semua?" Mayra penasaran sambil menunjuk troli lelaki di depannya.

"Hehe, iya."

"Ooookeee."

Mayra enggan bertanya lebih lanjut. Padahal dia ingin sekali bertanya apakah mantannya itu sudah menikah atau belum? Punya anak atau belum? Ya, tapi itu terlalu pribadi. Mayra memilih mengurungkan niatnya.

***

"Woaaah!!"

Mayra takjub dengan pemandangan di depannya. Lampu-lampu rumah warga di bawah sana berkerlip layak bintang. Malam itu wanita dengan gaun abu berenda hitam dapat melihat bintang di darat dan langit.

"Kamu suka?" Azka menggenggam tangan wanitanya erat.

Malam itu dia mengajak istrinya makan malam di sebuah restoran yang terletak di pinggiran jalan yang menanjak menuju daerah pegunungan. Azka sengaja memilih meja yang paling ujung. Dari sana terlihat jelas jurang di bawah bangunan restoran yang bernuansa kuning pias itu. Dari meja-meja makan yang tertata rapi, pengunjung disajikan dengan pemandangan alam yang bisa dinikmati hanya dengan melongokkan kepala ke bawah. Pohon-pohon berjejer tak beraturan, dan rumah-rumah warga yang terlihat kecil dengan lampu warna-warni.

Mayra dan Azka duduk berhadapan pada meja yang di atasnya menyala satu lilin kecil. Wanita cantik itu tersenyum.

"Terimakasih, Yank." Mayra menangkupkan tangannya pada tangan suaminya.

"Maafkan aku, Yank." Azka menjawab tidak sesuai pernyataan istrinya.

"Kok?"

"Suda lama sekali aku tidak pernah lagi mengajakmu kencan berdua seperti ini."

Mayra terkekeh. Ia maklum, suaminya memang sibuk ahir-ahir ini. Hampir setiap hari Azka selalu pulang malam. Malam ini Anggun ditemani bi Marni. Mayra dan Azka sengaja meminta bi Marni untuk menginap hari ini. Sementara mereka ingin berdua dulu, menikmati waktu layak orang pacaran.

"Tidak apa, Yank. Kamu terbaik."

Ingin rasanya Mayra memeluk suaminya itu. Lelaki dengan pandangan yang selalu teduh. Lelaki yang sama sekali tidak pernah berkata kasar walau sedang marah sekali pun. Lelaki yang sangat sayang padanya dan putrinya. Lelaki yang sudah sempurna menjadi ayah dan suami untuknya.

Tak lama, makanan pesanan mereka datang. Nasi pandan dengan cumi goreng yang berbalut tepung renyah, lengkap dengan saos tiramnya, serta satu mangkuk tumis brokoli dengan banyak irisan cabai merah. Restoran yang mereka datangi memang menyuguhkan berbagai macam menu, dari segala macam olahan daging sampai ikan asin. Dan malam itu Azka memilih cumi saos tiram yang katanya paling laris terjual.

"Bismillah." Mayra menyantap suapan pertamanya. Azka memerhatikan.

"Ini enak sekali, Yaaank!!"

Azka tersenyum puas melihat istrinya menyukai menu yang ia pilih. Keduanya makan dengan lahap.

"Yank, nanti kita agendakan untuk selalu pergi berdua seperti ini ya. Yaaa minimalnya sebulan sekali". Azka mengajukan permintaan.

Semenjak ada Anggun, mereka memang jarang sekali bahkan tidak pernah pergi berdua untuk kencan. Padahal itu penting sekali untuk pasangan suami istri agar hubungan mereka tetap harmonis. Dengan bepergian berdua, hati akan terasa semakin lekat, kembali seperti muda-mudi yang dimabuk cinta saat pacaran.

Hubungan suami istri selalu perlu pembaharuan agar mereka tak cepat bosan karena monoton hanya itu dan itu saja yang dilakukan setiap harinya. Dan Azka setuju. Dia ingin memraktekkannya untuk hari-hari ke depan bersama istrinya tercintanya itu.

Selesai makan, Mayra dan Azka segera bergegas pulang. Bagaimana pun nikmatnya suasana di atas sana, mereka tetap terfikirkan Anggun. Mereka berjalan menuju parkiran.

Sesampainya di parkiran,

"May, kita bertemu lagi."

Sapa seorang lelaki yang baru keluar dari mobil yang bersebelahan dengan mobil Azka.

"Oh, hai." Mayra menjawab sapaan lelaki dengan kemeja hitam di depannya. Lelaki itu adalah Sandu.

Azka yang tidak tahu lelaki itu siapa, menaikkan kedua alisnya mengisyaratkan pada Mayra bahwa ia ingin diberitahu.

"Oh, kenalkan Yank, ini Sandu teman SMA ku dulu."

Azka mengulurkan tangan dan segera di sambut oleh Sandu.

Tak lama, seorang wanita berambut ikal keluar dari mobil Sandu dan langsung menggandeng lengan lelakinya itu. Mereka kini berempat. Berdiri di depan mobil saling berpasangan. Mayra melempar senyum padanya ramah. Namun senyum Mayra tak mendapat balasan setimpal. Ia malah mendapat sorot mata sinis dari wanita yang ia yakin belum pernah ditemui sebelumnya.

Terpopuler

Comments

Baranzha_Putri

Baranzha_Putri

bom like kak semangat ya 😉

2020-10-29

0

Yani SNA

Yani SNA

mulai seruu..yukk lanjutkaan

2020-10-03

0

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

jejak like

2020-09-27

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog : Sepasang Sandal Jepit
2 Pengagum Rahasia
3 Semanis Stroberi
4 Kamu Cantik
5 Mantan Pacar
6 Hujan Sore Itu
7 Seikat Mawar Putih
8 Maafkan Aku!
9 Cinta Monyet
10 Warung Lontong
11 Pertemuan Dua Lelaki
12 AUTHOR MENYAPA
13 Cafe Orenji
14 Ini Cinta
15 Rendra Oooh Rendra
16 Calon Mantu
17 Sebuah Pelukan
18 Hati yang Remuk
19 Beradu Akting
20 Kembali Tersenyum
21 Secerah Teletubbies
22 Hadiah Sederhana
23 Kerjasama yang Baik
24 Berebut Hati
25 Cinta yang Salah
26 Ngopi Berdua
27 Akhirnya Berdua
28 Beradu Mulut
29 Wanita Terberuntung
30 Senyap
31 PENGUMUMAN
32 Suami Terbaik
33 Balada Hati
34 Terlanjur Mencinta
35 Gadis Berlesung Pipi
36 Wanita Berbaju Tidur
37 Dokter Ganteng
38 Teman yang Baik
39 Wanita Pencemburu
40 AUTHOR NANYA
41 Bi Marni yang Baik
42 Pesta Ulang Tahun
43 Dua Sejoli
44 Pertemuan tak Terduga
45 Aksi Kakak Gadungan
46 Cafe Kopikita
47 VISUAL RENDRA
48 Si Kumbang Tampan
49 Masih Cinta
50 Rasa Bersalah
51 Cemburu Buta
52 Ada yang Datang
53 Maaf dan Memaafkan
54 Reuni Berdua
55 Warteg Pinggir Jalan
56 Ponsel yang Hilang
57 Pelayan Cantik
58 Saling Curiga
59 Misteri Ponsel yang Hilang
60 Pacaran Lagi
61 Si Suster Muda
62 Semuanya Pas!!
63 Cinta yang Rumit
64 Dua Pria Jomblo
65 Telepon tak Terduga
66 Pemotretan yang Janggal
67 Benci yang Merugikan
68 Kedatangan Tamu
69 Tante yang Baik
70 Janji yang Sakral
71 Mulut Comel
72 Lelaki yang Manis
73 Jalan-jalan Bersama
74 Seteduh Danau Biru
75 Wanita Menakutkan
76 Akibat Satu Wanita Gila
77 Sehangat Wedang Jahe
78 Negosiasi
79 Lewat Telepon
80 Cemburu
81 Sabar pun Berbatas
82 Alasan Tersembunyi
83 Foto Lama
84 Kabar yang Mengejutkan
85 Andai dan Andai
86 Sunyi
87 MAAFKAN
88 Parkiran Motor
89 HALO
90 Pengap
91 Keluarga Sudah Berkumpul
92 Selamat Jalan
93 MUNGKIN
94 Kini Sepi
95 Bi Marni ooooh bi Marni
96 Katakan Saja!
97 Hanya Aku dan Kamu
98 Hidup Adalah Pilihan
99 Bertemankan Ikan
100 Rencana Dokter Muda
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Prolog : Sepasang Sandal Jepit
2
Pengagum Rahasia
3
Semanis Stroberi
4
Kamu Cantik
5
Mantan Pacar
6
Hujan Sore Itu
7
Seikat Mawar Putih
8
Maafkan Aku!
9
Cinta Monyet
10
Warung Lontong
11
Pertemuan Dua Lelaki
12
AUTHOR MENYAPA
13
Cafe Orenji
14
Ini Cinta
15
Rendra Oooh Rendra
16
Calon Mantu
17
Sebuah Pelukan
18
Hati yang Remuk
19
Beradu Akting
20
Kembali Tersenyum
21
Secerah Teletubbies
22
Hadiah Sederhana
23
Kerjasama yang Baik
24
Berebut Hati
25
Cinta yang Salah
26
Ngopi Berdua
27
Akhirnya Berdua
28
Beradu Mulut
29
Wanita Terberuntung
30
Senyap
31
PENGUMUMAN
32
Suami Terbaik
33
Balada Hati
34
Terlanjur Mencinta
35
Gadis Berlesung Pipi
36
Wanita Berbaju Tidur
37
Dokter Ganteng
38
Teman yang Baik
39
Wanita Pencemburu
40
AUTHOR NANYA
41
Bi Marni yang Baik
42
Pesta Ulang Tahun
43
Dua Sejoli
44
Pertemuan tak Terduga
45
Aksi Kakak Gadungan
46
Cafe Kopikita
47
VISUAL RENDRA
48
Si Kumbang Tampan
49
Masih Cinta
50
Rasa Bersalah
51
Cemburu Buta
52
Ada yang Datang
53
Maaf dan Memaafkan
54
Reuni Berdua
55
Warteg Pinggir Jalan
56
Ponsel yang Hilang
57
Pelayan Cantik
58
Saling Curiga
59
Misteri Ponsel yang Hilang
60
Pacaran Lagi
61
Si Suster Muda
62
Semuanya Pas!!
63
Cinta yang Rumit
64
Dua Pria Jomblo
65
Telepon tak Terduga
66
Pemotretan yang Janggal
67
Benci yang Merugikan
68
Kedatangan Tamu
69
Tante yang Baik
70
Janji yang Sakral
71
Mulut Comel
72
Lelaki yang Manis
73
Jalan-jalan Bersama
74
Seteduh Danau Biru
75
Wanita Menakutkan
76
Akibat Satu Wanita Gila
77
Sehangat Wedang Jahe
78
Negosiasi
79
Lewat Telepon
80
Cemburu
81
Sabar pun Berbatas
82
Alasan Tersembunyi
83
Foto Lama
84
Kabar yang Mengejutkan
85
Andai dan Andai
86
Sunyi
87
MAAFKAN
88
Parkiran Motor
89
HALO
90
Pengap
91
Keluarga Sudah Berkumpul
92
Selamat Jalan
93
MUNGKIN
94
Kini Sepi
95
Bi Marni ooooh bi Marni
96
Katakan Saja!
97
Hanya Aku dan Kamu
98
Hidup Adalah Pilihan
99
Bertemankan Ikan
100
Rencana Dokter Muda

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!