Ini Cinta

Rendra memacu mobilnya cepat. Sore itu jalanan lumayan lenggang tak seperti biasanya. Hal itu sangat membantu lelaki yang sedari tadi sudah tak sabar untuk segera sampai di tempat tujuannya.

Selama di Griya tadi, Mayra murung. Walau dia masih ketawa-ketiwi bersama karyawan lainnya, namun bagi Rendra wanita itu kentara sekali sedang dalam kondisi hati yang tidak baik. Hal itu sangat mengganggu pikiran Rendra. Bagaimana pun juga, lelaki itu masih menyukai Mayra. Dia memang tidak akan bisa memiliki wanita yang disukainya itu. Namun dirinya sudah bertekad, selama dia belum menemukan wanita lain untuk dicintai, dia akan menjaga Mayra.

SRUUUTTTT.

Mobil Rendra mendarat sempurna di parkiran. Segera ia berlari masuk ke dalam cafe Orenji, tempat tujuannya.

"Ada yang bisa dibantu, Kak?" Seorang pelayan yang melihat Rendra celingukan bertanya ramah.

"Saya ingin bertemu seseorang, pegawai di sini." Rendra menjawab asal. Karena memang dia tidak tahu siapa nama calon client yang ditemui Mayra pagi tadi.

"Mencari siapa, Kak?" pelayan bertanya memastikan.

"Pegawai di sini yang akan menikah, siapa?"

"Pegawai di sini tidak ada yang akan menikah, Kak. Karena pegawai di sini semuanya masih remaja."

Rendra berdecak kesal membatin,

'Memangnya mereka yang remaja tidak boleh menikah?'

"Ya intinya siapa saja orang disini yang akan menikah, saya ingin bertemu." Rendra menjelaskan.

"Mungkin maksud kakak, ibu Risa? Dia pemilik cafe ini, Kak."

Rendra mengangguk sambil bilang OH dalam hatinya. Ternyata orang yang ditemui Mayra tadi pagi bernama Risa.

"Nah iya itu. Bisa saya ketemu dengan ibu Risa?"

"Maaf kak, kebetulan ibu Risanya sudah pulang."

Mendengar nama Risa disebut, seorang lelaki yang baru datang langsung menghampiri.

"Risa sudah pulang?" tanyanya pada karyawan yang berdiri di depan Rendra. Karena tak biasanya Risa pulang secepat itu.

"Oh bapak. Iya, Pak. Ibu Risa sudah pulang satu jam lalu." Pelayan menjawab pertanyaan lelaki itu ramah.

"Ini, siapa?" lelaki itu bertanya lagi sambil menunjuk Rendra.

"Tidak tahu, Pak. Tapi kakak ini mencari ibu."

"Oh, ya sudah kamu kembali bekerja, ya!"

Pelayan itu mengangguk dan berlalu. Lelaki dengan kemeja hitam mengajak Rendra untuk duduk di salah satu meja cafe yang menghadap parkiran.

Cafe Orenji memang segar dipandang. Temboknya yang bernuansa orange dengan beberapa lukisan jeruk membuat pengunjung betah berada di sana. Cafe itu adalah milik wanita berambut ikal, Risa. Risa menamainya 'cafe Orenji' karena dia suka sekali dengan buah jeruk.

"Ada perlu apa mencari, Risa," tanya lelaki itu.

"Saya butuh menanyakan sesuatu padanya," jawab Rendra tegas.

"Bisa tanyakan pada saya kalau begitu. Ingin menanyakan apa?"

"Kamu bukan Risa kan?"

"Ya, memang. Tapi saya pacarnya, calon suaminya."

Rendra mengangguk mengerti. Rupanya client yang bernama Risa itu akan memakai jasanya karena akan menikah dengan pria di depannya itu.

"Bagaimana?" lelaki itu memastikan.

"Kenalkan, saya Rendra. Saya fotografer yang akan memotret kalian nanti." Rendra menyodorkan tangannya.

"Oh begitu rupanya." Lelaki itu mengerti.

"Sandu," Katanya lagi sambil menyambut tangan Rendra.

***

"Ris, sore tadi aku bertemu dengan Rendra."

Sandu membuka pembicaraan saat keduanya tengah menikmati es krim di taman kota malam ini.

"Rendra siapa?" Risa tak mengerti.

"Loh? Katanya dia fotografer yang akan memotret prewed kita nanti?"

"Oh, dari Griya Cantika?"

"Kurang tahu, aku tidak menanyakannya. Tapi mungkin iya."

"Tidak jadi."

"Apanya?"

"Aku tidak jadi pakai jasa dia."

"Loh mengapa? Bukannya Griya Cantika itu yang katamu hasil fotonya bagus kan?"

"Iya. Dari testimoni orang-orang sih katanya memang bagus. Tapi ya sudahlah. Masih banyak WO lain yang lebih bagus."

"Nah.. itu dia." Sandu menunjuk lelaki yang berdiri 5 meteran dari tempat mereka duduk.

"Siapa?"

"Si fotografer itu, Rendra."

Risa celingukan. Karena dia tidak tahu wajah Rendra. Dia sama sekali tidak pernah bertemu dengannya.

"Ren!!" Sandu memanggil Rendra keras.

Rendra yang sedang asik nongkrong bersama teman-temannya celingukan mencari asal suara.

"Ren, di sini." Sandu melambaikan tangannya.

Akhirnya mata mereka bertemu. Sandu melambai lagi, mengisyaratkan bahwa dia ingin Rendra datang kepadanya. Rendra pun berjalan menghampiri orang yang memanggilnya itu.

"Hai, Bro. Sedang apa di sini?" tanya Sandu saat Rendra sudah berada di depannya. Sandu mengangkat tangannya ingin tos.

"Kumpul dengan teman-teman saja." Rendra menerima tos Sandu.

"Ini Risa?" tanya Rendra langsung, menebak wanita yang duduk di samping Sandu.

"Kok?? Memangnya kalian belum pernah bertemu?" Sandu ikut bertanya.

Lelaki itu bingung. Karena fotografer yang seolah memaksa bertemu dengan kekasihnya sore tadi di cafe, ternyata belum mengetahui wajah kekasihnya.

"Belum." Rendra menjawab pasti.

"Oh, jadi kalian sore tadi baru janjian akan bertemu, begitu?" Sandu menebak.

"Tidak juga. Saya ingin bertemu saja. Ada yang ingin saya tanyakan."

"Soal apa?" Risa akhirnya ambil bicara.

"Mayra sore tadi menangis, ada masalah apa?" Rendra to the point.

Sandu terkejut karena nama mantan pacarnya disebut.

"Oh... hohoho." Risa tersenyum sinis

"Ris??" Sandu penasaran.

Rendra diam siap mendapat penjelasan. Dia yakin Mayra menangis karena wanita itu.

"Ini sebenarnya ada apa?" Sandu bingung.

Risa membuang wajahnya. Sementara Rendra masih menunggu jawaban.

"Kamu bertemu Mayra?" Sandu memegang pundak pacarnya.

"Iya!!" Risa menjawab ketus.

Wanita itu memang tempramental. Dan Sandu sudah hapal itu. Apalagi jika menyangkut soal Mayra. Walau Sandu sudah menunjukkan keseriusan dengan mengajak Risa menikah, namun wanita itu masih saja tidak yakin bahwa kekasihnya itu benar-benar sudah melupakan Mayra.

"Kapan?" tanya Sandu lagi.

"Tadi pagi. Saya yang antar Mayra bertemu dengan clientnya. Dan itu Risa." Rendra ikut menjawab sambil mengarahkan matanya pada Risa.

Mendengar jawaban Rendra, Sandu akhirnya mengerti alasan yang membuat pacarnya membatalkan niat untuk memakai jasa Griya Cantika yang awalnya sangat dia ingini itu.

"Jadi benar kamu yang membuat Mayra menangis?" Rendra bertanya memastikan.

"Iya!!" Jawab wanita itu masih ketus.

"Loh, mengapa? Ada apa sih sebenarnya?" Sandu penasaran.

"Saya tampar dia. Kenapa? Masalah??"

Terpopuler

Comments

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Mampir lagi kak, semangat 😊

2020-11-22

0

Yani SNA

Yani SNA

cemburuu deh.. lanjutkaan

2020-10-03

0

🎯Pak Guru📝📶

🎯Pak Guru📝📶

Saya like karyamu

Feedback ya :

ILMU YANG BERMANFAAT

2020-09-14

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog : Sepasang Sandal Jepit
2 Pengagum Rahasia
3 Semanis Stroberi
4 Kamu Cantik
5 Mantan Pacar
6 Hujan Sore Itu
7 Seikat Mawar Putih
8 Maafkan Aku!
9 Cinta Monyet
10 Warung Lontong
11 Pertemuan Dua Lelaki
12 AUTHOR MENYAPA
13 Cafe Orenji
14 Ini Cinta
15 Rendra Oooh Rendra
16 Calon Mantu
17 Sebuah Pelukan
18 Hati yang Remuk
19 Beradu Akting
20 Kembali Tersenyum
21 Secerah Teletubbies
22 Hadiah Sederhana
23 Kerjasama yang Baik
24 Berebut Hati
25 Cinta yang Salah
26 Ngopi Berdua
27 Akhirnya Berdua
28 Beradu Mulut
29 Wanita Terberuntung
30 Senyap
31 PENGUMUMAN
32 Suami Terbaik
33 Balada Hati
34 Terlanjur Mencinta
35 Gadis Berlesung Pipi
36 Wanita Berbaju Tidur
37 Dokter Ganteng
38 Teman yang Baik
39 Wanita Pencemburu
40 AUTHOR NANYA
41 Bi Marni yang Baik
42 Pesta Ulang Tahun
43 Dua Sejoli
44 Pertemuan tak Terduga
45 Aksi Kakak Gadungan
46 Cafe Kopikita
47 VISUAL RENDRA
48 Si Kumbang Tampan
49 Masih Cinta
50 Rasa Bersalah
51 Cemburu Buta
52 Ada yang Datang
53 Maaf dan Memaafkan
54 Reuni Berdua
55 Warteg Pinggir Jalan
56 Ponsel yang Hilang
57 Pelayan Cantik
58 Saling Curiga
59 Misteri Ponsel yang Hilang
60 Pacaran Lagi
61 Si Suster Muda
62 Semuanya Pas!!
63 Cinta yang Rumit
64 Dua Pria Jomblo
65 Telepon tak Terduga
66 Pemotretan yang Janggal
67 Benci yang Merugikan
68 Kedatangan Tamu
69 Tante yang Baik
70 Janji yang Sakral
71 Mulut Comel
72 Lelaki yang Manis
73 Jalan-jalan Bersama
74 Seteduh Danau Biru
75 Wanita Menakutkan
76 Akibat Satu Wanita Gila
77 Sehangat Wedang Jahe
78 Negosiasi
79 Lewat Telepon
80 Cemburu
81 Sabar pun Berbatas
82 Alasan Tersembunyi
83 Foto Lama
84 Kabar yang Mengejutkan
85 Andai dan Andai
86 Sunyi
87 MAAFKAN
88 Parkiran Motor
89 HALO
90 Pengap
91 Keluarga Sudah Berkumpul
92 Selamat Jalan
93 MUNGKIN
94 Kini Sepi
95 Bi Marni ooooh bi Marni
96 Katakan Saja!
97 Hanya Aku dan Kamu
98 Hidup Adalah Pilihan
99 Bertemankan Ikan
100 Rencana Dokter Muda
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Prolog : Sepasang Sandal Jepit
2
Pengagum Rahasia
3
Semanis Stroberi
4
Kamu Cantik
5
Mantan Pacar
6
Hujan Sore Itu
7
Seikat Mawar Putih
8
Maafkan Aku!
9
Cinta Monyet
10
Warung Lontong
11
Pertemuan Dua Lelaki
12
AUTHOR MENYAPA
13
Cafe Orenji
14
Ini Cinta
15
Rendra Oooh Rendra
16
Calon Mantu
17
Sebuah Pelukan
18
Hati yang Remuk
19
Beradu Akting
20
Kembali Tersenyum
21
Secerah Teletubbies
22
Hadiah Sederhana
23
Kerjasama yang Baik
24
Berebut Hati
25
Cinta yang Salah
26
Ngopi Berdua
27
Akhirnya Berdua
28
Beradu Mulut
29
Wanita Terberuntung
30
Senyap
31
PENGUMUMAN
32
Suami Terbaik
33
Balada Hati
34
Terlanjur Mencinta
35
Gadis Berlesung Pipi
36
Wanita Berbaju Tidur
37
Dokter Ganteng
38
Teman yang Baik
39
Wanita Pencemburu
40
AUTHOR NANYA
41
Bi Marni yang Baik
42
Pesta Ulang Tahun
43
Dua Sejoli
44
Pertemuan tak Terduga
45
Aksi Kakak Gadungan
46
Cafe Kopikita
47
VISUAL RENDRA
48
Si Kumbang Tampan
49
Masih Cinta
50
Rasa Bersalah
51
Cemburu Buta
52
Ada yang Datang
53
Maaf dan Memaafkan
54
Reuni Berdua
55
Warteg Pinggir Jalan
56
Ponsel yang Hilang
57
Pelayan Cantik
58
Saling Curiga
59
Misteri Ponsel yang Hilang
60
Pacaran Lagi
61
Si Suster Muda
62
Semuanya Pas!!
63
Cinta yang Rumit
64
Dua Pria Jomblo
65
Telepon tak Terduga
66
Pemotretan yang Janggal
67
Benci yang Merugikan
68
Kedatangan Tamu
69
Tante yang Baik
70
Janji yang Sakral
71
Mulut Comel
72
Lelaki yang Manis
73
Jalan-jalan Bersama
74
Seteduh Danau Biru
75
Wanita Menakutkan
76
Akibat Satu Wanita Gila
77
Sehangat Wedang Jahe
78
Negosiasi
79
Lewat Telepon
80
Cemburu
81
Sabar pun Berbatas
82
Alasan Tersembunyi
83
Foto Lama
84
Kabar yang Mengejutkan
85
Andai dan Andai
86
Sunyi
87
MAAFKAN
88
Parkiran Motor
89
HALO
90
Pengap
91
Keluarga Sudah Berkumpul
92
Selamat Jalan
93
MUNGKIN
94
Kini Sepi
95
Bi Marni ooooh bi Marni
96
Katakan Saja!
97
Hanya Aku dan Kamu
98
Hidup Adalah Pilihan
99
Bertemankan Ikan
100
Rencana Dokter Muda

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!