Kebohongan

Hari ini Revana kembali bersiap untuk kampusnya, sesuai dengan ucapan Alvaro kemarin pagi ini Alvaro sudah tiba di rumah Revana.

" Udah siap ? " tanya Alvaro begitu melihat Revana

" Udah, ayo " jawab Revana sambil berjalan menuju mobil

Revana dan Alvaro segera berangkat menuju kampus, tak lupa Revana membawa oleh oleh untuk Ayu, Rio dan teman kelasnya.

" Pulang nanti kayaknya kita gabisa bareng Re " ucap Alvaro sambil fokus menyetir

" Oo gitu yaudah ga apa apa, nanti aku naik ojek online aja biasa "

" Yang penting kamu kabarin aku terus yah, jangan lupa kirim bukti ojeknya "

" Buat apa ? "

" Ya takut kamu kenapa kenapa, jadi bisa aku pantau "

" Amaan Pak Dosen, jangan khawatir yah "

" Harus dong, memastikan kekasihnya selamat hingga tujuan "

Revana memberikan kedua jempolnya kepada Alvaro, dan Alvaro hanya tersenyum.

Alvaro dan Revana tiba dikampus setelah melewati kemacetan pagi ini, sebelum turun Revana merapikan penampilannya.

" Udah cantik sayang " puji Alvaro

" Apasih, udah ah aku duluan yah. Byee "

Revana membuka pintu mobil setelah situasi aman, setelah itu ia langsung pergi menuju kelas.

" Dor " ucap Ayu mengejutkan Revana dari belakang

" Ayuu nyebelin "

" Apatuhh buat gue yah ? " Ayu melihat yang Revana bawa makanan

" Iyaah deh buat sahabat gue yang paling nyebelin " ucap Revana dan keduanya tertawa

Saat mereka tiba dilantai menuju kelas mereka, Revana merasa ingin ke toilet.

" Yu, titip yah gue ke toilet dulu deh kayaknya"

" Ohh yaudah sana, gue ke kelas duluan yah "

Revana segera berlari menuju toilet, dan beruntung toilet dalam keadaan sepi.

Setelah selesai Revana keluar dari toilet, tanpa ia sengaja ia berpapasan dengan Martin teman Alvaro..

" Loh Revana, kamu pacar nya Alvaro kan ? Jadi kamu mahasiswi disini ?"

Revana terkejut dengan cepat menarik tangan Martin

" Sstt jangan kenceng kenceng, nanti ada yang denger " ucap Revana sambil melihat sekitar

" Oo jadi backstreet, oke oke ya saya sih bisa aja tutup mulut. Tapi ada syaratnya "

" Apa ? "

Martin mengeluarkan ponselnya dan memberikan kepada Revana.

" Catat nomor kamu "

" Untuk apa ? "

" Yaa kalau gamau yaudah, saya bisa—"

" Iyah saya catet "

Revana memasukkan nomor miliknya diponsel Martin, setelah usai ia mengembalikan kepada Martin

" Jangan bilang ke Alvaro yah " ucap Martin dan Revana mengangguk

" Saya ke kelas dulu, permisi "

Revana segera pergi meninggalkan Martin, Martin melihat Revana yang mulai menjauh dari dirinya.

Begitu Revana sampai di kelas, Revana langsung duduk di kursi yang sudah ayu siapkan.

" Nih buat Lo " ucap Revana memberikan kepada Ayu

" Aseekk makasih Revanaa " Ayu langsung memasukkan kedalam tas

" Ada yang mau ga ? Kalau gamau yaudah " Revana berteriak dan tak lama teman teman Revana langsung bergerombol ke meja Revana

Saat mata pelajaran pertama dimulai, seluruh murid segera kembali ke kursi masing masing.

" Lo tumben yu ga ngaca dulu " ucap Revana meledek Ayu

" Engga lah, buat apa pacar orang " ucap Ayu sembari melirik Revana

" Haha gue udah rapih belum yu ? "

" Hemm udah " jawab Ayu dengan nada malas dan Revana hanya tersenyum

Tak lama Alvaro masuk kedalam kelas, semua murid langsung diam.

" Selamat pagi semuanya " ucap Alvaro

" Pagi Pak " jawab murid serentak

" Oke, hari ini saya ingin membagikan hasil ujian kepada kalian. Untuk yang belum puas dengan nilainya, atau ingin menambah nilai saya akan memberikan kesempatan untuk remedial "

Alvaro mulai membacakan satu persatu nilai murid, hingga akhirnya selesai.

" Jadi ada yang mau perbaikan nilai ? " tanya Alvaro

Banyak beberapa murid yang mengangkat tangannya.

" Okee, buat yang ingin menambah nilai saya kasih tugas kelompok dan harus di presentasi hari ini. Untuk kelompoknya bebas dan harus berjumlah 4 orang, silahkan membentuk kelompok"

Seluruh murid mulailah sibuk mencari kelompok mereka, setelah selesai merekapun duduk dengan kelompok mereka.

Alvaro mulai memberikan tugas kepada mereka, ia juga memberikan waktu selama 60 menit.

" Buat yang ga ingin menambah nilai, nanti boleh memberikan pertanyaan. Setiap pertanyaan akan saya berikan nilai tersendiri yah " ucap Alvaro

Sambil menunggu Alvaro membuka layar laptopnya, sedangkan beberapa murid yang lainnya hanya asik berbincang.

" Pak Varo ganteng yah " ucap Dian teman kelas Revana

" Kalau cantik mah Vani namanya " jawab Revana

Alvaro berpindah duduk disebelah Revana, hal itu membuat jantung Revana berdebar dan Ayu sesekali melirik kearah Revana.

" Kalian berlima kenapa gamau nambah nilai ? " tanya Alvaro

" Emang harus pak? " tanya Dian

" Yah ga harus, tapi kalian puas dengan nilai kalian ? Kan bisa aja nilai kalian jadi 100 gitu " jawab Alvaro

" Kesempurnaan itu milik Allah Pak, kita mah gamau nilai yang sempurna. " jawab Bayu

" Pak Bapa udah punya pacar pak ? " tanya Andri

" Keliatannya saya udah punya atau belum ? " Alvaro berbalik bertanya

" Keliatannya sih belum deh, ya ga sih ? " jawab Dian

" Haha sudah, saya sudah punya pacar " jawab Alvaro membuat Dian sedikit kecewa

" Tapi ga apa apa, baru pacar belum istri kan yah pak masih adalah kesempatan" ucap Dian

" Lo mau jadi orang ketiga Dian ? " timpal Revana

" Engga nunggu putus aja gue mah " jawab Dian

" Kalau Revana ? Udah punya pacar ? " Alvaro bertanya kepada Revana

" Lahh dia mah jomblo pak " jawab Bayu

" So tau, orang punya sih gue " ucap Revana dengan sewot

" Wah Bayu so tau nih " ucap Alvaro

" Iyalah Bayu tau, orang Bayu Naksir pak sama Revana. Tapi sama Revananya di tolak " timpal Ayu

" Wah buka kartu, nih Andri juga suka sama Revana dia " ucap Ayu

" Normal kali " timpal Andre dengan santai

Alvaro hanya tersenyum mendengar perdebatan mereka, sedangkan Revana hanya diam sambil menenangkan dirinya yang sedang merasa gugup.

" Pak boleh main hp kan yah ? Bosen pak " ucap Bayu

" Ya silahkan, mau nonton film juga ga apa apa " jawab Alvaro dan Dian senang

Revana mengeluarkan ponselnya, dan meletakkan diatas meja.

" Mau ikutan ga pak ? Filmnya romantis pak " ucap Ayu saat ia dan Revana tengah menonton

" Boleh, berarti hpnya di tengah dong kalau gitu di Revana "

Revana mengambil alih ponsel milik Ayu, mereka bertiga pun mulai menonton bersama.

Saat Revana tengah fokus menonton, tanpa ia tau ponselnya menyala karena notifikasi pesan.

Alvaro melihat notifikasi pesan tersebut, ia pun bertanya tanya nomor siapa yang mengirim pesan kepada Revana.

..

Setelah waktu yang diberikan selesai mereka mulai berdiskusi, semua murid pun saling melempar pertanyaan masing masing.

Alvaro masih tetap duduk di sebelah Revana, hingga akhirnya pelajaran pun usai.

" Oke untuk nilai, nanti saya akan kabari di grup yah. Saya permisi"

Alvaro pun keluar dari kelas usai pelajaran selesai, Revana dan Ayu memutuskan untuk pergi menuju kantin.

" Yu kita nongkrong di cafe xxxx yuk " ajak Revana

" Jam 1 aja lah yah " ucap Ayu dan Revana mengiyakan

" Ehh Rio dimana yah yu ? Gue mau ngasih oleh oleh buat dia " ucap Revana mencari Rio

" Engga tau, coba kita ke parkiran aja kali yah ada mobilnya atau engga "

Revana pun setuju ia dan ayu segera pergi menuju parkir mobil kampus.

Saat mereka tengah mencari mobil Rio, tanpa sengaja mereka melihat Alvaro bersama dengan seorang wanita hendak pergi.

" Pak Alvaro sama siapa itu Re ? " tanya Ayu

" Putri " jawab Revana singkat karena kesal

" Mereka mau kemana Re ? "

" Mana gue tau, udah lah yuk kita ke kantin aja lah "

Revana yang sudah merasa kesal pun memilih pergi dari sana, ia sedikit kecewa dengan Alvaro yang tak bisa menepati omongan dirinya.

" Kalian darimana ? Ko dari arah parkir mobil ? " ucap Rio saat berpapasan dengan Ayu dan Revana

" Tadi kita nyari Lo, nih si Revana mau ngasih oleh oleh " ucap Ayu

" Iyah ini gue mau ngasih oleh oleh, kemarin gue jadinya ke Bandung gajadi ke Bogor "

" Ooh gitu, yaudah makasih yah Re. Ehh kalian mau kemana habis ini ? "

" Ke cafe sih, tapi jam 1 aja lah " jawab Ayu

" Sekarang mau ke kantin berarti ? " tanya Rio dan keduanya mengangguk

Mereka pun akhirnya memutuskan untuk pergi ke kantin bersama sama, Revana yang merasa kesal dengan Alvaro memilih untuk diam sampai Alvaro yang mengatakan kepadanya.

***

Sesuai janji mereka, pukul 1 mereka pergi ke cafe xxxxx. Mereka pergi dengan menggunakan mobil Rio, namun begitu Revana sampai di parkir mobil ia melihat mobil milik Alvaro disana.

" Berarti dia sama putri kesini ? " gumam Revana dalam hati

" Ayo Re turun " ajak Ayu

" Kayaknya gak jadi deh, kita pulang aja gimana ? " ucap Revana dengan rasa kecewa

" Kenapa emang Re ? Ada apa ? " tanya Rio penasaran

" Ga apa apa, gue juga naik ojek online aja deh. Gue duluan yah " Revana segera keluar dari mobil, dan pergi menjauh dari cafe.

Ayu dan Rio merasa bingung dengan Revana, terlebih Revanlah yang lebih dulu mengajak untuk ke cafe.

" Kenapa dia Yu ? " tanya Rio

" Engga tau gue juga " Ayu mengangkat kedua bahu nya

Revana yang ingin sendiri memutuskan untuk pergi ke cafe lain, sambil melamun ia terbayang Alvaro.

" huh emang cowo tuh cuma omongannya aja yang manis " gumam Revana sambil mengaduk minumannya

" Boleh gabung ? " ucap seseorang

" Bole..h " Revana mengangkat wajahnya dan melihat Martin

Martin duduk didepan Revana, kini keduanya duduk ditempat yang sama.

" Sendiri Re ? Alvaro kemana ? " tanya Martin berbasa basi

" Engga tau, kelaut kali " jawab Revana dengan malas

" Kalau ada masalah cerita aja sama saya, ya kali aja saya bisa kasih saran "

" Oiya Pak Martin temenan sama Alvaro kan ? Kenal sama Putri ? "

" Pak ? Emang saya setua itu ? Panggil aja Martin kali Re "

" Ya tapi kan nanti situ jadi dosen saya "

" Ya tapi kan diluar dan belum, udah Martin aja tau apa gitu jangan Pak "

" Yaudah Kak, kak Martin kenal sama Putri ? ".

" Kenal lah, mereka dulu sering berdua kemana mana. Sampai orang ngira mereka tuh pacaran, mereka juga kayaknya sempat Deket deh. Kenapa emang ? "

" oo ya ga apa apa nanya aja "

" Iyah mereka itu emang Deket, ya emang kayak orang pacaran sih. Ya tapi kan sekarang kamu pacar Alvaro jadi ya mungkin ga ada yang ngira lagi mereka pacaran "

" Ya beda lah, hubungan saya ga ada yang tau "

" Hemn iya sih, yaudah gausah mikir macem macem. Kalau butuh temen cerita nanti chat aja, udah disave kan nomor saya ?"

" Iyah udah "

Revana dan Martin pun berbincang masalah kuliah mereka dulu, setelah selesai Revana pun berpamitan untuk pulang

" Saya antar aja gimana ? " ucap Martin

" Ehh gausah Kak, saya naik ojek online aja "

" Sayang Re uangnya, udah ayo saya antar "

Revana akhirnya setuju, ia pun pulang diantar oleh Martin.

Sepanjang jalan mereka hanya diam, dan sesekali Revana mengarahkan jalan menuju rumah.

Hingga akhirnya mereka tiba dirumah Revana, Revana pun izin untuk masuk.

" Makasih kak " ucap Revana

" Sama sama Re "

Revana keluar dari dalam mobil, Martin pun meninggalkan rumah Revana.

Saat Revana membuka ponselnya, ia melihat ada pesan masuk dari Alvaro dan Revana pun membalasnya.

Revana meletakkan ponselnya di kasur, ia merebahkan tubuhnya yang merasa lelah.

" Sesusah itu yah buat jujur dan izin Var " gumam Revana sendiri

Terpopuler

Comments

📴

📴

maaf kak boleh kasih saran, ini cerita kan mengkisahkn di kampus alangkah baik'y dgn menggunakan kata "mahasiswa" jgn "murid" jdi trkesan kya disekolahn gt, ☺🙏

2024-02-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!