Nomor?

Revana mengangkat alisnya karena merasa bingung, namun Alvaro tetap mengulurkan tangannya memberikan ponselnya.

" Buat apa bapa minta nomor saya? " kata Revana akhirnya

" Yah buat komunikasi masalah tugas atau yang lain, memang ga boleh? " jawab Alvaro

" Kalau bapa mau nanya masalah tugas, bapa saya kasih nomor ketua kelas aja gimana? terus bikin grup, daripada bapa cuma minta nomor saya? "

" Saya maunya nomor kamu "

Revana menghembuskan nafas dengan kasar, ia pun menyerah dan mengambil ponsel Alvaro dari tangannya.

Revana langsung memasukkan nomor kedalam ponsel Alvaro, setelah selesai ia mengembalikan kepada Alvaro.

" Saya udah boleh keluar kan pak? " tanya Revana dengan malas

" Oke boleh silahkan, tapi tetap nilai berkurang " ucap Alvaro

Revana memutar bola matanya karena malas, ia pun langsung keluar dari ruangan Alvaro dengan cepat.

Alvari kembali duduk di kursinya, ia menatap nomor milik Revana yang sudah ia miliki.

.

Karena kesal Revana pergi ke kantin untuk membeli minuman dingin, kemudian ia memilih untuk duduk di taman sendirian.

" Tuh dosen aneh banget sih, udah dosen baru engga jelas pula. Mampus telpon aja tuh berkali-kali, mau sedot wc dia " ucap Revana dengan kesal

" Jadi yang tadi bukan nomor kamu? " ucap seseorang dari belakang

Revana membulat kan matanya, perlahan ia menoleh ke belakang ke sumber suara.

" Pak Alvaro " ucap Revana dengan gugup

Alvaro duduk di sebelah Revana, ia meraih ponsel Revana yang sedang ia pegang.

" Mau ngapain? " tanya Revana panik

Alvaro tak menggubris ia mengetik nomor miliknya di ponsel Revana, ia pun mencoba menghubungi dari ponsel Revana.

" Saya ga butuh jasa sedot wc " ucap Alvaro yang dengan senang mendapatkan nomor Revana

" Udah kan pak? yaudah gih, bapa keruangan bapa atau kemana gitu emang ga ada kelas lagi apa pak " ucap Revana sembari melihat sekitar yang cukup ramai

" Ayo " ajak Alvaro

" Ayo kemana? " kata Revana bingung

" Pergi, daripada sendiri disini. Ya anggap aja permintaan maaf kamu, karena kamu bohong sama saya " jawab Alvaro

Revana pun setuju, daripada ia harus berduaan di taman yang ada jadi bahan gosip nantinya

" Jalan duluan, saya di belakang bapa " ucap Revana dan Alvaro setuju

Alvaro berjalan menuju parkiran, Revana pun tetap mengikuti dari belakang.

Hingga akhirnya keduanya sampai di depan sebuah mobil, Revana pun bingung.

" Mau kemana pak? " tanya Revana

" Ayo ikut " jawab Alvaro yang sudah membuka pintu mobilnya

Dengan ragu Revana masuk kedalam mobil milik Alvaro, ia langsung memasang sabuk pengaman.

" Kenapa kamu takut saya macam macam? " ucap Alvaro melihat ekspresi wajah Revana

" Yaa wajar kan " jawab Revana

Alvaro hanya tertawa kecil, ia langsung menyalakan mesin mobilnya pergi meninggalkan halaman kampus.

Revana sesekali melirik kearah Alvaro yang sedang fokus menyetir, sedangkan Alvaro ia hanya fokus menatap lurus kearah jalan.

" Bapa kenapa ga jalan sama istri bapa? kenapa harus jalan sama saya? " Revana mencoba bertanya kepada Alvaro

" Saya belum menikah " jawab Alvaro dengan datar

" Atau jalan sama pacar bapa? "

" Saya ga punya pacar juga "

" Cewe yang lagi bapa deketin deh gitu, masa ga ada? ada dong pak "

" Kamu " jawab Alvaro yang kemudian menoleh kearah Revana

" Saya? pak kita aja baru kenal pak, masa bapa mau deketin saya. Saya murid bapa lo " jawab Revana karena terkejut

Alvaro menepikan mobilnya, ia menatap Revana dengan serius.

" Kalau gitu, izinin saya buat dekat sama kamu lebih dari dosen dan murid " ucap Alvaro yang membuat Revana semakin terkejut

Terpopuler

Comments

Widya Ayu Saputri

Widya Ayu Saputri

eaakk,,,sat set puolll

2024-06-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!