EPS. 3. Kembali setelah 14 tahun.

Jade berjalan lalu duduk di kursi meja makan. Baru saja dia duduk, ibu tirinya sudah berdiri dan menatap tajam Jade.

"Apakah kamu sangat merindukan anak tirimu ini, mama tiri? Kamu sangat terkejut sampai bangun dari dudukmu." Sindir Jade.

"Siapa yang mengijinkannya masuk?!" Teriak ibu tiri Jade, Malina namanya.

"Shhh.." Jade mengusap telinganya, karena teriakan Malina sangat melengking.

"Tentu aku yang mengizinkan diriku sendiri masuk, aku anak papa dan aku adalah anggota keluarga ini." Ujar Jade dengan tatapan lurus kearah ibu tirinya.

Jade kemudian melirik kearah ayahnya yang kemudian menunduk membuang muka. Jade masih sangat ingat dengan ucapan ayahnya yang mengusirnya dari tanah air, ayahnya yang mengirimnya pergi ke negara ibunya.

"Kamu tidak mau menyambut kepulangan anakmu ini, papa?" Tanya Jade pada ayahnya. Tapi ayah Jade hanya menatap sinis Jade sesaat dan membuang muka.

"Sedih rasanya, aku di usir secara terang - terangan dan hidup menderita dengan mamaku, tapi kamu di sini hidup bahagia dengan anak tirimu dan ibunya." Ujar Jade menyindir ayahnya.

"BRAK!!" Suara sendok yang di banting ke meja, sampai semua orang terkejut.

"Jaga bicaramu!" Bentak ayah Jade, Derec namanya.

"Sudahlah, aku pulang bukan mau membuat keributan dengan papa." Ujar Jade dengan tenang.

"Sebenarnya aku juga tidak sudi pulang kemari, aku lebih ingin melihat papa mati dengan penyesalan. Tapi apalah daya.. aku memiliki ibu berhati malaikat yang terus mengkhawatirkan papa dan mengecualikan nyawanya sendiri." Ujar Jade dan tatapannya melirik ke arah ibu tirinya.

"Kenapa kau pulang, huh?!" Tanya Derec dengan tatapan tajam pada Jade.

"Aku pulang atas pesan terakhir mama, dia meminta aku untuk menjagamu. Karena dirumah ini ada banyak monster yang menggerogoti keluarga ini dari dalam." Ucap Jade lagi sambil melirik bergantian ibu tiri dan kakak tirinya dengan dingin.

"Maksudmu aku dan anakku adalah monter yang menggerogoti dari dalam, Jade??" Ucap Malina, tersindir.

Jade mengangkat kedua bahunya dengan tatapan seolah tidak tahu dan berkata. "Aku tidak bilang kamu orangnya, aku bahkan tidak menyebut nama." Ujar Jade dengan tidak bersalah.

"Jade, kamu baru pulang kenapa kamu harus membuat keributan? Kakak dan mama tidak memusuhimu, jadi tolong jangan bersikap keras dengan kami, bukankah kita keluarga?" Ucap kakak tiri Jade akhirnya angkat bicara, Logan namanya.

Jade tersenyum mendengarnya, tapi bukan senyum ramah melainkan senyuman dingin. Kakak tirinya itu adalah orang yang sangat manipulatif, dulu dia berpura - pura membela Jade ketika kejadian keguguran ibu tirinya terjadi, tapi di saat yang bersamaan juga dia seakan menggiring opini dan menunjuk Jade sebagai pelaku.

"Benarkah? Kalian tidak memusuhiku? Tapi aku melihat mamamu langsung bangun dan marah ketika melihat aku datang." Ujar Jade menatap Logan.

"Mama hanya terkejut, tolong maafkan mama, ya? Kita keluarga, tidak seharusnya kita ribut." Ujar Logan dengan senyumnya.

"Kamu benar kak Logan, kita keluarga tidak seharusnya ribut." Ujar Jade, lalu duduk.

Ibu tiri Jade makin kesal saja, padahal dia sudah menyewa orang di luar negeri untuk membunuh Jade, tapi malah Jade bisa pulang ke tanah air.

"Jangan lupa bahwa kamulah monster yang sebenarnya, karena kamu sudah membuatku keguguran, dulu." Ujar Malina.

Jade memutar bola matanya malas, senjata Malina hanya satu dan itu - itu saja sejak dulu. Dia tahu ayahnya sangat menyayangi Malina dan calon anak mereka dulu, tapi karena sebuah insiden, anak mereka harus keguguran.

"Apakah aku perlu memutarkan rekaman cctv kejadian yang sudah lewat sepuluh tahun itu, sekarang??" Ucap Jade, dan Malina sedikit tertegun mendengarnya.

Jade tersenyum tipis, lalu dia mengambil sebuah apel dari meja dan memakannya. Logan menggenggam tangan ibunya seakan menenangkan emosi ibunya, Jade tersenyum samar melihat ibu dan anak yang masih saja saling melindungi itu.

Tiba - tiba terdengar suara remaja laki - laki dengan suara yang masih baru pecah sedang bernyanyi - nyanyi. Jade mengernyit mendengarnya, sampai yang punya suara masuk ke ruang makan dan menyapa..

"Aku pulang." Ucapnya dengan suara bass yang masih pecah. Seketika suasana mencekam disana berubah, Derec yang sebelumnya berwajah tegang juga langsung sumringah ketika remaja itu datang.

"Sayang, kemari. Bagaimana les pianonya?" Tanya Malina. Remaja itu memeluk Derec, Malina dan Logan secara bergantian.

Jade yang melihat itu semakin tidak mengerti, dia tidak pernah mencari tahu dan tidak pernah tahu perkembangan keluarganya itu. Dia tidak tahu bahwa dirinya memiliki seorang adik.

"Lancar dong.." Ujar remaja itu. Lalu tatapannya teralihkan pada Jade.

"Kita kedatangan tamu, ma?" Tanya remaja itu, Logan lalu bangun dan memperkenalkan remaja itu kepada Jade.

"Liam, perkenalkan dia adalah kakak perempuanmu, kak Jade namanya." Ujar Logan. Baik remaja bernama Liam maupun Jade, keduanya sama - sama terkejut.

"Papa, aku punya adik??" Tanya Jade terkejut pada ayahnya, tapi ayahnya tidak menjawab.

"Ya, Jade. Dia adikmu, Wiliam namanya. Liam, sapa kakakmu." Ujar Logan.

"Dia kakakku? Kenapa wajahnya blasteran, kak?" Tanya Liam, seketika wajah Malina dan Logan sedikit kaku.

"Dia adalah saudara beda ibu denganmu. Kamu tahu bahwa papa pernah menikah sebelum menikah dengan mamamu, bukan? Dia adalah putri papa dengan istri papa terdahulu." Ujar Derec menjelaskan.

Wajah Liam langsung sumringah dan menghampiri Jade, remaja laki - laki itu terlihat sangat masih polos dan lugu.

"Wahh.. jadi aku punya kakak perempuan. Halo kak, aku Liam." Ujar Liam dengan sangat ramah.

Jade sedikit terkejut mendengar bahwa ayahnya tidak menyembunyikan kebenaran bahwa dia memiliki istri lain, Wajah jade yang terkejut tadi langsung berubah menjadi sangat ramah lalu dia bangun dari duduknya dan menjabat tangan Liam.

"Halo adik, aku adalah Jade, kakak perempuanmu. Kakak tidak tahu bahwa mama dan papa memiliki anak lagi, ternyata kakak ketinggalan banyak informasi." Ujar Jade sangat ramah juga. Tapi kata - katanya sangat penuh dengan sindiran.

"Sepertinya papa mencoba membangun keluarga bahagia tanpa diriku, Bagaimana? Apakah papa bisa membentuk keluarga bahagia tanpa bayangan masalalu papa?" Tanya Jade.

"Kamu yang tidak mau kembali, kenapa berkata seolah aku yang melarangmu pulang." Ujar Derec.

Jade mengernyit mendengarnya, jelas - jelas di negaranya ada banyak mata - mata yang mengamati pergerakannya, dan juga Derec sendirilah yang menyuruh Jade pergi ke negara ibunya, lalu mengapa Derec berkata seolah dia tidak tahu apapun?

'Apa ini? Apakah bukan papa yang mengirim mata - mata di sekelilingku?' Batin Jade.

Jade kemudian melirik kakak tirinya yang selalu menyunggingkan senyum munafiknya, lalu berganti menatap ibu tirinya yang tiba - tiba membuang muka.

"Benarkah? Lega mendengarnya, ternyata aku masih di anggap anak." Ujar Jade namun tatapannya tak lepas dari ibu tirinya.

Setelah makan malam itu selesai, saat ini Jade sedang berjalan mengelilingi kamar masa kecilnya. Foto - foto di kamarnya pun rupanya masih ada, hanya saja tidak ada foto dirinya dengan ibunya.

'Ada banyak teka - teki yang tidak aku tahu, mama.. aku sudah pulang kemari sesuai permintaan mama.' Batin Jade.

Jade turun dari lantai dua dan melihat adik laki - lakinya yang sedang duduk di ruang tv sendirian, tidak tahu dimana Derec dan yang lainnya berada.

"Kakak kenapa masih pakai pakaian rapi? Ayo main game denganku, kak." Ajak Liam.

"Kakak tidak bisa main denganmu untuk hari ini, kakak harus pulang." Ujar Jade.

"Pulang? Pulang kemana? Kakak tidak tinggal di sini?" Tanya Liam. Jade tersenyum mendengarnya, hanya adiknya yang bahkan tidak dia ketahui keberadaannya yang menyambutnya di rumah itu.

"Tidak, kapan - kapan kakak akan datang lagi." Ujar Jade lalu mengusap kepala adiknya.

"Kakak pulang, bye." Ujar Jade lagi, lalu pergi dari rumah itu.

Jade mengemudikan mobilnya pergi dari rumah besar itu. Dari jendela, ibu tirinya menatap penuh dendam pada Jade.

"Sudah bertahun - tahun lamanya, kau pulang untuk menghancurkan keluarga bahagia yang sudah dengan susah payah aku bangun? Aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Kau akan aku buat sama seperti ibumu, mati." Gumam ibu tiri Jade.

Singkat cerita, Jade sampai di penthouse Dustin. Dustin melihat wajah dingun Jade, dia mengernyit bertanya - tanya tapi dia tidak menanyakannya kepada Jade.

"Kamu sudah pulang?" Tanya Dustin.

Jade terkejut menyadari keberadaan Dustin di ruang tengah, dia pun mengangguk.

"Besok kita akan ke Villa." Ujar Dustin.

"Oke, aku akan beristirahat, Night." Ucap Jade dan Dustin mengangguk.

"Apa yang membuat moodnya buruk? Dia terlihat seperti singa yang siap menerkam." Batin Dustin.

Jade melemparkan dirinya di ranjangnya lalu air matanya meleleh, dia membayangkan wajah sang ibu yang sudah tiada.

"Oh my goodness.." Gumam Jade sambil menghela nafas panjang.

Di kepalanya tiba - tiba muncul bayangan kebersamaannya dengan sang ibu. Ibunya itu adalah wanita yang sangat berhati lembut dan penyayang. Dia di kecewakan oleh Derec pun rasa cintanya untuk Derec tetap lebih besar dari sakit hatinya.

Flashback on..

"Jade.. Apapun yang terjadi, jangan benci papamu ya, sayang? Papa memang sudah menyakiti mama, tapi kamu jangan membencinya. Papa hanya sedang di butakan oleh dunia." Ujar ibu Jade.

Saat itu Jade berusia 15 tahun, dia sudah tinggal di negara yang sama dengan ibunya selama 3 tahun. Jade sudah mengerti dengan keadaan keluarganya yang berantakan, di dalam hatinya sudah tumbuh kebencian dan dendam terhadap ayahnya dan ibu tirinya, serta kakak tirinya juga.

"Papa sudah membuang kita, ma. Kenapa mama masih saja membela papa!?" Ujar Jade marah.

"Sayang, mama mohon. Kamu bisa mendapatkan papamu kembali jika kamu bisa melindunginya." Ujar ibunya.

"Untuk apa aku melindungi dia!? Dia adalah papa paling buruk di dunia." Ujar Jade.

"Tolong berjanjilah dengan mama, sayang. Apapun yang terjadi, tolong jangan tinggalkan papamu sendirian. Kamu adalah putri kandungnya, lindungi dia dari perempuan kejam itu." Ujar ibu Jade.

"Berjanjilah sayang.." Mohon ibunya.

Flashback end..

Tak terasa Jade tertidur sambil mengenang kenangannya bersama ibunya saat dulu, air matanya bahkan masih mengalir dari sudut matanya.

TO BE CONTINUED..

Terpopuler

Comments

Nur Bahagia

Nur Bahagia

kondisi keluarga nya sama kayak Sierra dulu

2024-09-07

0

syh 03

syh 03

novelnya bagus tp dikit bgt yg baca 😊

2024-03-05

1

lihat semua
Episodes
1 EPS. 1. Perjanjian.
2 EPS. 2. Senyum senyum sendiri.
3 EPS. 3. Kembali setelah 14 tahun.
4 EPS. 4. Terjebak di situasi yang sama.
5 EPS. 5. Menyerahkan bukti dan di serang.
6 EPS. 6. Jebakan untuk Malina.
7 EPS. 7. Dustin insomnia karena Jade.
8 EPS. 8. Ada yang kebakaran jenggot.
9 EPS. 9. Dustin uring - uringan.
10 EPS. 10. Kecurigaan Justin.
11 EPS. 11. Mengenal sisi lain masing masing.
12 EPS. 12. Derec merutuki kebodohannya.
13 EPS. 13. Tidak mau berakhir.
14 EPS. 14. Masih mencari petunjuk
15 EPS. 15. Parasit.
16 EPS. 16. Jade sakit.
17 EPS. 17. Dustin yang OVER perhatian.
18 EPS. 18. TITANES turun tangan.
19 EPS. 19. Mengambil surat ahli waris.
20 EPS. 20. Derec Koma.
21 EPS. 21. Penghitungan saham.
22 EPS. 22. Terimakasih, Dustin.
23 EPS. 23. Mari Berteman.
24 EPS. 24. Jade pemabuk yang rusuh.
25 EPS. 25. Mengambil bukti.
26 EPS. 26. Jangan mengusikku.
27 EPS. 27. Mengunjungi Qilin.
28 EPS. 28. Istri Justin melahirkan
29 EPS. 29. Haruskah?
30 EPS. 30. Datangnya Derec.
31 EPS. 31. Mengunjungi ayah mertua ( palsu )
32 EPS. 32. Ketegasan Derec.
33 EPS. 33. Jade cantik malam ini.
34 EPS. 34. Perangkap.
35 EPS. 35. Menyelamatkan Jade.
36 EPS. 36. Cinta segitiga??
37 EPS. 37. Kisah Jade remaja.
38 EPS. 38. Malina di tangkap.
39 EPS. 39. Keadilan yang tidak adil.
40 EPS. 40. Tidak adil.
41 EPS. 41. Hukuman untuk Malina. {Tanpa Jasad}
42 EPS. 42. Akhirnya menyatakan cinta.
43 EPS. 43. Mabuk cinta.
44 EPS. 44. Menemui Cio
45 EPS. 45. Tuan Bucin.
46 EPS. 46. Kita menikah..
47 EPS. 47. Its my First Time.
48 EPS.48. Sakit tapi suka rasanya.
49 EPS. 49. Satunya di kali berkali - kali.
50 EPS. 50. Kumpul di Vila Sierra.
51 EPS. 51. Mengunjungi makam Dailyn.
52 EPS. 52. Penyerangan
53 EPS. 53. Ratu ku.
54 EPS. 54. J the sword from Khan's
55 EPS. 55. Menghabisi Musuh.
56 EPS. 56. Hapiness..
Episodes

Updated 56 Episodes

1
EPS. 1. Perjanjian.
2
EPS. 2. Senyum senyum sendiri.
3
EPS. 3. Kembali setelah 14 tahun.
4
EPS. 4. Terjebak di situasi yang sama.
5
EPS. 5. Menyerahkan bukti dan di serang.
6
EPS. 6. Jebakan untuk Malina.
7
EPS. 7. Dustin insomnia karena Jade.
8
EPS. 8. Ada yang kebakaran jenggot.
9
EPS. 9. Dustin uring - uringan.
10
EPS. 10. Kecurigaan Justin.
11
EPS. 11. Mengenal sisi lain masing masing.
12
EPS. 12. Derec merutuki kebodohannya.
13
EPS. 13. Tidak mau berakhir.
14
EPS. 14. Masih mencari petunjuk
15
EPS. 15. Parasit.
16
EPS. 16. Jade sakit.
17
EPS. 17. Dustin yang OVER perhatian.
18
EPS. 18. TITANES turun tangan.
19
EPS. 19. Mengambil surat ahli waris.
20
EPS. 20. Derec Koma.
21
EPS. 21. Penghitungan saham.
22
EPS. 22. Terimakasih, Dustin.
23
EPS. 23. Mari Berteman.
24
EPS. 24. Jade pemabuk yang rusuh.
25
EPS. 25. Mengambil bukti.
26
EPS. 26. Jangan mengusikku.
27
EPS. 27. Mengunjungi Qilin.
28
EPS. 28. Istri Justin melahirkan
29
EPS. 29. Haruskah?
30
EPS. 30. Datangnya Derec.
31
EPS. 31. Mengunjungi ayah mertua ( palsu )
32
EPS. 32. Ketegasan Derec.
33
EPS. 33. Jade cantik malam ini.
34
EPS. 34. Perangkap.
35
EPS. 35. Menyelamatkan Jade.
36
EPS. 36. Cinta segitiga??
37
EPS. 37. Kisah Jade remaja.
38
EPS. 38. Malina di tangkap.
39
EPS. 39. Keadilan yang tidak adil.
40
EPS. 40. Tidak adil.
41
EPS. 41. Hukuman untuk Malina. {Tanpa Jasad}
42
EPS. 42. Akhirnya menyatakan cinta.
43
EPS. 43. Mabuk cinta.
44
EPS. 44. Menemui Cio
45
EPS. 45. Tuan Bucin.
46
EPS. 46. Kita menikah..
47
EPS. 47. Its my First Time.
48
EPS.48. Sakit tapi suka rasanya.
49
EPS. 49. Satunya di kali berkali - kali.
50
EPS. 50. Kumpul di Vila Sierra.
51
EPS. 51. Mengunjungi makam Dailyn.
52
EPS. 52. Penyerangan
53
EPS. 53. Ratu ku.
54
EPS. 54. J the sword from Khan's
55
EPS. 55. Menghabisi Musuh.
56
EPS. 56. Hapiness..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!