olivia terpaku

"Apa itu joni kecil mom?" Ujar Maria membuat Olivia dan Marvel kaget.

"Ah, itu anu ah nggak usah di bahas. Apa dia daddy mu?" Tunjuk Olivia pada lelaki di hadapan nya.

"Iya mom, dia daddy ku, tampan tapi galak." Bisik Maria namun masih bisa terdengar dengan jelas membuat lelaki yang di panggil daddy mendelik.

"Mommy?" Tanya Marvel pada Maria.

"Yes mommy." Tunjuk Maria dengan semangat pada Olivia yang sedang menggeleng.

"Tidak nak kau salah paham, aku diam bukan karna mengijinkan mu memanggil ku mommy, ah ya ampun aku sudah terlambat, dan kau!" Tunjuk Olivia pada Marvel yang kaget karna di tunjuk tepat di depan muka nya.

"Daddy macam apa dirimu hah yang membiarkan anak mu sendirian di belakang pintu kamar mandi menangis di pojokan, ck tidak becus." Sentak nya sembari berjalan melewati Marvel yang sedang menganga mencerna semua nya.

"Daddy." Panggil Maria menarik ujung jas yang di kenakan Marvel.

"Iz, kau ini, bagaimana bisa aku menemukan kekasih jika kau saja memanggil ku daddy." Gerutu Marvel sembari menggendong bocah yang memanggil nya daddy menuju kantin untuk sarapan.

"Tadi ada mommy nggak daddy peluk." Sahut nya membuat Marvel menghela nafas nya, berat sudah jika titisan biang kerok ini berbicara.

"Diam lah." Maria mengerucutkan bibir nya.

"Kenapa sih ayah kerja keluar kota nggak ajak aku, aku sebal kalau sama daddy, soal nya daddy galak." Marvel melirik Maria yang sedang bersidekap sembari bibir maju beberapa centi.

"Lebih baik kita makan, aku lelah pagi pagi sudah mencari mu." Gerutu Marvel mendudukan Maria di kursi dan duduk dengan tenang saat Marvel mengambil sarapan untuk nya.

"Daddy nggak mau suapi aku?" Marvel menggeleng.

"Makan lah, kau sudah masuk ke sekolah dasar kan, mandirilah." Jawab Marvel santai tanpa peduli pada Maria.

Rasanya Marvel sangat lelah pagi pagi harus lari ke sana kemari hanya untuk mencari bocah titisan biang kerok mana belum sarapan.

Sedang Olivia kini berada di ruangan CEO.

"Tanda tangani ini." Olivia mengerutkan alis nya.

"Tunggu tunggu pak, kenapa langsung tanda tangan? Kenapa saya tidak di tanya atau di uji misal nya." Protes Olivia saat tiba tiba saja langsung menuju ke ruangan bos dan lagi langsung tanda tangan bukan lah ini sedikit cepat, kenapa tidak ke hrd lebih dulu. Apa ini sistem di perusahaan ini, bukan kah ini sedikit ceroboh.

"Apa yang perlu saya tanyakan lagi, nilai mu sempurna, bahkan kau sekolah menggunakan jalur prestasi sedari smp dan kau sering menjadi perwakilan dari sekolah olimpiade matematik plus sains sangat menakjubkan bukan? Saya sedang mencari asisten pribadi bos besar, yang cepat tanggap dan pasti nya pintar seperti mu, jadi apa yang perlu di tanya lagi?" Olivia menganga, memang benar sih tapiii.

"Tanda tangan atau pergi." Pilihan yang sudah jelas jawaban nya kan.

Jelas gue terima lah, demi masa depan gue yang haru merebut kantor dari dua rubah itu. Decak Olivia dalam hati.

"Baik pak." Dengan semangat Olivia menandatanganinya tanpa membaca lembaran lembaran yang ia bubuhi tinta.

"Sudah pak."

"Baik lah, mulai besok kau bisa bekerja, ingat harus ke rumah bos dulu." Dahi Olivia mengerut saat mendengar harus ke rumah bos dulu.

"Maksud nya pak?" Olivia menganga saat di tunjukan lembaran lembaran kontrak tadi.

"Ini bapak cari asisten pribadi atau istri pak?" Pertanyaan yang membuat sekertaris bos ini terkekeh.

"Memang itu syarat nya, dan bukan nya anda sudah setuju? Ini bukti nya." Olivia kembali menganga saat sekertaris bos menunjukan tanda tangan nya.

Ah si.al ini mah. Batin Olivia berdecak karna kecerobohan nya.

"Coba di cermati kembali agar besok kau sudah siap apa saja yang harus kau lakukan pada bos kita." Olivia mengangguk sekali baca saja ia bisa mengingat nya.

"Sudah ingat dan sudah faham, ck ini sebenar nya mode cari istri berkedok asisten kenapa nggak sekalian aja pak suruh kelonin bos mu." Gerutu bocah anak sultan ini, dia nggak butuh pekerjaan ini untuk sekedar mendapat kan uang, namun dia butuh pekerjaan ini agar bisa masuk ke kantor pusat milik ayah juga ibu nya.

"Saya lupa menambah yang satu itu, kalau tahu anda menginginkan nya saya pasti menambahkan kembali." Ucapan yang di luar nalar bagi Olivia.

"Ck mana bi." Ucapan Olivia terhenti saat ruangan bos ini terbuka dan yang membuat nya kaget adalah sosok yang masuk ke sana.

Ceklek

"Mommy?"

"Selamat datang bos, saya sudah mendapatkan asisten pribadi yang bos inginkan." Ucap sang sekertaris mendekat pada bos nya. Mata Olivia membola saat mendengar siapa yang di panggil bos di sini.

"Dia orang nya?" Tunjuk Marvel pada Olivia yang sedang terpaku.

"Iya bos." Marvel mengangguk anggukan kepala nya hingga dia mengeluarkan beberapa kata yang membuat Olivia merinding.

"Bagus Bas, kalau dia, aku suka."

Glek.

Mati aku. Batin Olivia berteriak apa lagi melihat tatapan aneh dari bos nya.

Tatapan bos si pemilik joni kecil 👇👇👇👇

Terpopuler

Comments

Rita Riau

Rita Riau

Dylan Wang,,,, kereenn,,
kulkas 12 pintu 🤔 Olivia Bailu Thor 🙏🥰🥰
mampir Thor seru nih kayaknya 👍🏻

2024-01-05

0

Siti Sarifah

Siti Sarifah

Terima kasih macil
visualnya Hu yitian

2023-12-03

0

Riska Fatihica

Riska Fatihica

semoga saja Olivia itu jodohnya Marvel...kan kasihan Marvel dari dulu selalu jomblo....😁🤭

2023-12-03

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!