antara batu dan kaleng

"Mommy jangan naksir sama ayah yah?" Olivia mengerutkan alis nya mendengar bocah piyik ini berbicara.

"Loh kenapa?"

"Kalian nggak cocok." Ujar nya dengan sangat serius membuat Olivia serta Marvel yang sedang bekerja ikut mencuri dengar.

"Apa masalah nya? Aku cantik, aku kaya dan baik hati serta tidak sombong, kenapa bisa tidak cocok?" Sanggah Olivia yang tidak terima bahwa diri nya tak cocok dengan pria idaman nya.

"Soal nya ayah tuh sabar, penyayang, lembut kasihan kalau sama mommy, mom kan galak." Ujar Maria dengan polos nya.

"Apa!" Pekik Olivia.

Hahahahahha.

Olivia mendengus mendengar suara tawa dari mulut Marvel, ck sangat menyebalkan.

"Mommy cocok nya sama daddy, soal nya sama sama galak, sama sama emosian." Sambung Maria membuat tawa Marvel terhenti dan berganti sebuah deheman.

"Tau ah, aku marah dengan mu." Decak Olivia pada Maria.

"Mom jangan marah, Maria cuma bercanda kok, tapi tetap aja mommy nggak boleh sama ayah, mommy harus sama daddy." Ucap Maria dengan mimik takut menatap Olivia yang sedang tiba tiba terdiam.

"Mom, Maria minta maaf yah, mommy mau kan jadi mommy nya Maria, Maria kesepian, Maria mau sama mommy, bobo peluk mommy." Ujar Maria dengan air mata yang sudah menetes membuat Marvel terpaku mendengar semua ucapan bocah piyik itu.

"Mom jangan marah hiks hiks." Lirih Maria dengan sesenggukan membuat Marvel berdiri mendekat, dia juga heran kenapa Olivia terdiam.

Langkah Marvel terhenti saat mendengar suara tangis.

"Hiks hiks hiks sakiiiiiit." Marvel menghela nafas nya menatap Olivia yang sedang menangis.

"Ck, dendaman banget sih sama anak kecil juga." Decak Marvel namun suara tangis Olivia semakin tinggi.

"Huaaaaaa sakiiiiiit."

"Ck, secinta itu lo sama Faisal hah. Sampe sampe lo bisa cuekin Maria demi Faisal hah!" Sentak Marvel, jelas dia nggak terima Maria menangis karna di cuekin Olivia.

"Huaaaaa gigi ku sakiiiiiit aaaah ini nyeri sekaliiiiii tooolooooong." Teriak Olivia merasakan sakit yang luar biasa saat merasakan nyeri di gigi nya.

Ini lah alasan sebab ayah Olivia tak pernah membiarkan Olivia memakan ice krim, sebab Olivia akan merasakan nyeri di gigi nya yang luar biasa.

"Sa sakit gigi? Ya ampun ini gimana. Baaaaassss.!!" Panggil Marvel pada Bastian hingga Bastian terperanjat menuju ruangan bos nya.

"Kenapa bos." Tanya Bass kaget sebab diri nya melihat bos nya panik, Maria yang menangis menatap Olivia yang sedang nungging karna rasa sakit yang luar biasa.

"Panggil dokter gigi cepat!" Titah Marvel dengan panik membuat Bass bergegas memanggil dokter keluarga Wangkoso.

"Sakiiiiiitt hiks hiks hiks." Rintih Olivia.

Maria menangis sesenggukan melihat wanita yang ia panggil mommy menangis begitu pilu.

"Ya ampun lama sekali dokter nya sampai Bass." Sentak Marvel dia memeluk Maria yang sedang menangis.

Sedang Bastian hanya menggaruk kepala nya, lama bagaimana sedang diri nya saja baru menutup telfon.

"Mommy dad, kasihan dia dad." Marvel mengangguk berusaha menenangkan Maria.

"Iya iya, sudah tak apa, sebentar lagi dokter akan sampai." Benar saja selang lima belas menit fokter sampai dengan tergesa gesa bahkan tak mengetuk pintu.

Brak.

"Siapa yang sakit." Ucap nya dengan nafas yang memburu.

"Dia / mommy." Tunjuk Marvel dan Maria pada Olivia yang sedang nungging karna sakit.

"Dia sakit gigi nya, tolong dok." Seru Marvel dan dokter segera mendekat untuk mengecek keadaan wanita yang sedang nungging.

"Loh Via?" Olivia membuka mata nya.

"Huaaaaa kakaaaaak gigi ku sakiiiit toloooong." Rintih nya menatap kakak sepupu nya.

"Sebentar."

"Minum ini." Sambung nya dengan memberika obat pada adik sepupu nya.

Glek.

"Tahan ok, sebentar lagi sakit nya akan hilang." Bisik nya memeluk Olivia agar tenang.

Maria turun dari gendongan Marvel dan mendekat pada ke dua orang yang sedang berpelukan.

Tak bisa di biarkan, Olivia adalah mommy nya, maka dia akan berusaha memisahkan nya.

"Om dokter jangan peluk peluk mommy ku!" Sentak Maria membuat semua kaget, apa lagi Marvel yang sudah kelabakan takut takut dokter bermarga Surya itu salah faham.

"Apa, mommy mu?" Ucap dokter itu di rasa Olivia sudah tenang dan sedikit mengantuk karna kelelahan akhir nya sedikit mengurai pelukan nya.

"Lepas nggak. Itu mommy ku." Dokter itu menatap Marvel dari atas hingga bawah.

"Kau anak om Martin?" Di angguki oleh Marvel.

"Marvel atau Faisal?" Sambung nya untuk memastikan.

"Ah, saya Marvel." Ucap Marvel, karna biasa nya dokter muda ini akan mengurus keluarga nya yang sakit kecuali Marvel dan Faisal yang memang ketahanan tubuh nya bagus karna sering berolah raga sejak masih sekolah menengah pertama.

"Bagaimana keadaan nya." Tanya Marvel.

"Apa dia makan ice krim?" Marvel mengangguk.

"Iya om dokter, mommy makan ice krim tiga." Ucap nya dengan menunjuk kan tiga jari nya membuat dokter bermarga Surya itu menghela nafas nya.

"Olivia tak bisa makan ice krim, karna setelah itu dia akan merasakan sakit yang luar biasa di gigi nya, itu lah sebab nya om Adi melarang keras bocah ini makan ice krim." Jelas nya membuat Marvel terpaku.

"Maaf kan saya dok, lain kali akan saya peringatkan dia." Jawan Marvel.

"Eeemm baik lah, saya pamit dulu, saya bawa Olivia kalau begitu." Pamit dokter dengan menggendong Olivia membawa pulang bersama nya.

"Nooooo!" Sentak Maria. Marvel berusaha memberi pengertian pada Maria bahwa dokter itu kakak Olivia dan karna Olivia sakit maka harus di bawa pulang.

"Hiks hiks mommy." Marvel menghela nafas nya.

"Mommy mu akan kembali besok untuk bekerja ok, tenang lah." Bisik Marvel di sambut senang oleh Maria.

"Bass apa aku sanggup, ck kenapa om Adi menitip kan nya padaku, kau lihat baru sehari saja sudah heboh." Gerutu Marvel membuat Bass terkekeh.

"Bukan kah anda yang menolak nona Seli? Jadi pilihan terakhir ya ada pada nona Olivia." Jawab Bastian santai. Marvel menghela nafas nya.

"Seli nggak asik Bass, dia terlalu pendiam." Cetus Marvel membuat Bastian tergelak.

"Hahaha kalau begitu pas dong, lebih baik Olivia yang heboh, kan anda nggak suka yang kalem." Sindir Bastian pada Marvel yang sedang mencebik, ia memang menolak Seli karna di rasa bagi nya Seli sangat pendiam, terlalu membosan kan untuk Marvel yang memang tak suka keheningan.

"Ck om Adi punya anak kok bisa bertolak belakang begitu. Yang satu batu diem mulu yang satu nya lagi kaleng berisik banget." Decak Marvel.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***