"Aku mundur." Ucap Olivia tiba tiba membuat Marvel mengangkat alis nya.
"Kau serius?" Olivia mengangguk dengan semangat.
"Yah aku mundur." Marvel berjalan mendekat pada Olivia lalu melihat lembaran kontrak yang sudah di tanda tangani.
"Aku bisa membayar pinalti berapapun itu." Sambung Olivia dengan yakin.
"Kau sudah membaca semua isi kontrak nya." Olivia mengangguk cepat namun sedetik kemudian diri nya tertegun bahwa ada satu lembar lagi yang belum sempat ia buka dan baca karna sudah terlanjur emosi.
"Bass bacakan apa yang harus dia lakukan bila ingin mundur dari pekerjaan ini." Titah Marvel.
"Baik pak, saya bacakan ya nona Olivia." Olivia menatap asisten Marvel dengan dada berdebar.
"Jika anda yang sudah mendandatangani surat kontrak ini dan ingin mengundurkan diri dari perusahaan ini maka anda harus bersedia menjadi nyonya muda Wangkoso." Mata Olivia membola.
"Apa!"
"Kalian gila hah! Bagaimana bisa pembatalan kontrak harus bersedia menjadi istri, kalau seperti ini berapa banyak istri mu hah." Bentak Olivia membuat semua kaget, bahkan Maria sampai berkaca kaca melihat kemarahan wanita yang ia panggil mommy.
"Mommy Maria takut." Cicit Maria bersembunyi di balik tubuh Marvel.
Sontak Olivia terkesiap tak menyangka amarah nya membuat bocah piyik itu ketakutan.
"Aku sungguh akan gila jika berada di sini." Gumam Olivia.
"Maria kemari." Titah Olivia setelah menghela nafas panjang.
"Kau membuat nya takut." Decak Marvel saat melihat ketakutan di wajah Maria.
Huft.
Ada setitik rasa bersalah di hati Olivia saat melihat Maria sangat ketakutan.
"Maria, sini sayang." Berhasil,dengan nada lembut akhir nya Maria mau mendekat pada Olivia.
"Maria takut saat mommy marahin daddy." Olivia menghela nafas nya mommy lagi mommy lagi.
"Sudah lah jangan takut, maaf kan aku yah, daddy mu memang pantas aku marahi, dia keterlaluan, dia jahat sangat jahat. Dia macam monster." Cetus Olivia melirik sinis Marvel.
"Daddy nggak boleh jahat sama mommy, mommy tenang yah sini ikut aku mom." Olivia mengikuti kemana diri nya di bawa.
Kulkas.
"Ada apa dengan kulkas ini." Tanya Olivia pada Maria yang sedang menatap nya.
"Gendong aku mom." Pinta nya mau nggak mau Olivia menggendong nya.
"Buka mom buka." Pekik nya antusias.
"Baik lah aku akan buka, memang isi nya apa sih sampai kamu begi tu seee nang wooooaaaahhhh ice krim." Pekik Olivia terpukau dengan isi kulkas bagian atas semua nya ice krim dengan varian rasa dan bentuk yang bermacam macam.
"Aku mau yang itu mom." Maria mengambil satu ice krim jangung dan Olivia mengambil tiga ice krim coklat.
"Aku satu aja mom nanti di marahin ayah."
"Ini untuk ku." Cetus Olivia membawa Maria duduk di sofa.
"Ck cuma ice krim aja heboh." Sindir Marvel pada Olivia, sekarang Marvel duduk di kursi kebesaran nya.
"Jangan hiraukan daddy mu ok." Maria mengangguk antusias.
"Nggak jadi mundur?" Ucap Marvel lagi.
"Nggak, lebih baik jadi babu dari pada jadi istri." Jawaban yang membuat Marvel tergelak.
"Setahu ku marga Surya bukan lah kalangan bawah yang nggak bisa beli ice krim." Sindiran yang ketiga namun Olivia melirik nya saja.
"Atau kau di usir dari rumah hem?"
"Ck berisik banget sih lo, lagi makan ice krim juga, gue mampu beli ok, duit gue banyak, tapi gue takut bokap tahu." Marvel mengangkat alis nya mendengar jawaban Olivia.
"Aneh."
Olivia nampak acuh saja dia sedang fokus dengan tiga ice krim nya.
"Enak nggak mom?" Tanya Maria pada Olivia yang mengangguk senang.
"Ayah loh itu yang beli semua nya, kata ayah biar kalau pas aku main ke kantor daddy ada ice krim tapi aku harus makan satu kali saja." Olivia mengangguk.
"Ayah siapa?" Entahlah rasa nya Olivia sangat penasaran dengan cerita ayah Maria ini, nampak sangat penyayang dan telaten.
"Ayah aku, ayah Faisal." Mata Olivia membola, apa tadi kata nya.
"Ayah Faisal?"
"Iyah, ayah Faisal mom, dia baik banget, sabar telaten nggak kaya daddy emosian." Marvel yang mendengar hanya geleng geleng kepala saja, untunglah bass sudah pergi,
"Faisal yang ganteng itu kan?" Pekik Olivia membuat Marvel mengerutkan alis nya, kenapa senang sekali mendengar nama Faisal.
"Iya mom, sebentar aku selalu bawa foto ayah Fas." Maria mencari cari di dalam tas nya, sedang Olivia membuang bungkus ice krim ke tiga nya.
"Ini mom, ganteng kan?" Olivia mengambil satu lembar foto.
"Kyaaaaaaaaaa! Ganteng bangeeeet." Marvel memijit pangkal hidung nya saat mendengar teriakan dari Olivia, berisik sekali, sangat mengganggu pekerjaan Marvel.
"Hei bisa diam tidak hah!" Olivia hanya melirik sebantar sampai cletukan Olivia membuat Marvel dan Maria terperangah.
"Ck kenapa kau tak memanggil ku bunda saja, kenapa harus mommy, kalau bunda kan aku pasangan Faisal aaaaaah pangeran impian ku."
"Ck gila."
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Riska Fatihica
apakah Marvel mulai cemburu... karena Olivia lebih menyukai Faisal....
2023-12-03
0