kakak

Slruuupt.

Bunyi sruput memakan mie terdengar di dapur kediaman Marvel tengah malam seperti ini.

Olivia yang tak tega akhir nya membuat mie pedas untuk Marvel.

"Minum dulu." Olivia memberikan minum untuk Marvel yang kepedesan.

"Huh pedes tapi enak, kamu pintar buat nya." Puji Marvel pada Olivia yang mengangguk malas.

"Pujian mu tak akan membuatku berbaik hati bangun tengah malam hanya untuk menyalakan kompor membuat semangkuk mie untuk mu." Marvel tertawa mendengar ucapan Olivia.

"Kau ini negative terus tentang ku."

"Aku akan kembali ke atas, kasihan Maria sendirian." Marvel memegang tangan Olivia.

"Bisakah kau menjaga nya, selagi aku menata hati ku untuk meng ikhlaskan semua nya." Olivia mengangguk.

"Tanpa kau minta pun aku akan selalu bersama nya." Ucap Olivia melepas tangan Marvel.

"Terimakasih." Gumam Marvel walau ia tahu ucapan nya tak bisa di dengar Olivia sebab ia sudah meninggal kan dapur menuju kamar Maria.

Olivia menatap wajah ayu Maria. Diri nya iba melihat semua penderitaan Maria.

Bocah sekecil ini harus bisa bersikap dewasa, harus bisa berfikir bagaimana cara nya agar bisa dekat dengan ke dua kakak nya.

"Mommy janji akan selalu bersama mu nak, mom akan buat hari hari mu bahagia." Bisik Olivia memeluk Maria ke dalam dekapan nya.

Tes.

Tanpa Olivia sadari air mata Maria jatuh saat mendengar bisikan Olivia.

Yah Maria mendengar semua nya, saat ia tak merasakan hangat nya pelukan Olivia, ia turun ke bawah dengan pelan pelan, langkah nya menuju dapur terhenti saat mendengar ucapan Marvel.

Hati bocah berumur enam tahun itu berdenyut sakit.

Selama ini ia pun sebenar nya tahu bagaimana status nya, ia tahu diri nya adalah adik dari Marvel dan Faisal, namun Maria berusaha bersikap layak nya anak yang manja agar bisa dekat dengan ke dua kakak nya yang menjaga jarak dari nya.

Sekarang aku tahu alasan kenapa aku di benci. Batin Maria.

Untuk saat ini hingga nanti memang hanya Olivia yang akan berada di pelukan nya.

"I love u mommy."

Deg.

Olivia menunduk namun dia lega saat melihat mata Maria terpejam.

"I love u to honey."

Baik Maria ataupun Olivia mereka memilih tidur dengan saling berpelukan.

Hingga pagi menjelang saat bunyi alarm di ponsel Olivia membuat mata Olivia terbuka perlahan.

Sebenar nya diri nya masih ngantuk. Namun ya sudah lah.

Olivia menyiapkan segala kebutuhan Maria setelah diri nya berdandan cantik.

"Bangun sayang," Bisik Olivia dengan menggoyang goyang kan tubuh Maria hingga terbangun.

"Eenggh mommy, kenapa alarm nya tidak bunyi." Tanya Maria.

"Kan sekarang ada mommy." Jawab Olivia tersenyum.

"Terimakasih mommy su ya ampun mom, Maria belum menyiapkan seragam dan buku pelajaran." Pekik Maria hendak menuruni ranjang, namun dengan cepat Olivia mencegah nya.

"Usst tenang ok, sudah mommy siapkan semua nya, sekarang kamu mandi tapi pelan pelan ok." Maria tersenyum lega.

"Terimakasih untuk semua nya mom, Maria sayang mommy." Olivia mengangguk.

"Mommy juga sayang Maria, gih ke kamar mandi, mommy mau menyiapkan baju daddy mu dulu ok." Pamit Olivia menuju kamar Marvel.

Ceklek

Olivia menghela nafas nya saat melihat Marvel masih terlelap.

Olivia membangunkan Marvel.

"Tuan, bangun lah." Namun Marvel enggan bangun sebab diri nya masih mengantuk akibat terbangun diri hari.

"Tuan ayolah bangun, pagi ini ada pertemuan dengan tuan Andi." Seru Olivia dengan keras membuat Marvel terpaksa membuka mata nya.

"Ah, lelah sekali kau ini asisten yang tidak peka." Gerutu Marvel dengan berjalan menuju kamar mandi.

"Terserah anda tuan." Dengus Olivia sembari membereskan kamar Marvel.

Olivia menyiapkan kebutuhan Marvel.

"Jam berapa pertemuan nya." Olivia memalingkan wajah nya malu saat Marvel masuk ke ruang ganti dengan memakai handuk.

"Jam sembilan tuan." Ujar nya membuat Marvel mengangguk.

"Baik lah, aku ganti baju dulu, apa kau mau di sini saja, melihat seberapa panjang dan gagah joni ku?" Olivia mendelik lantas keluar dari kamar Marvel dengan menghentak hentak kan kaki nya.

"Ogah." Dengus nya.

Olivia memilih dapur untuk membantu bibi menyiap kan sarapan buat mereka.

"Bawang goreng nya enak loh bi, bibi pinter ih buat nya." Pujian Olivia membuat asisten rumah tangga di kediaman Marvel tersenyum.

"Kalau neng mau bawa aja ke meja makan." Olivia mengangguk.

"Terimakasih bi." Olivia girang bukan main saat mendapat satu toples kecil bawang goreng.

Olivia menata makanan untuk Marvel juga Maria.

"Pagi mommy cup." Sapa Maria setelah duduk di kursi nya dan mengecup pipi Olivia.

"Pagi juga sayang, sudah mommy siap kan." Olivia menaruh makanan di piring untuk Maria.

Marvel turun dan duduk di meja makan.

"Pagi semua nya." Sapa Marvel.

"Pagi tuan/ pagi." Olivia mengerutkan alis nya saat Maria hanya menjawab pagi. Biasa nya dia akan menjawab pagi daddy namun ini.

Olivia mengambil makanan untuk Marvel namun tangan nya terhenti saat hendak mengambil bawang goreng.

"Mommy, Kak Marvel tidak suka bawang goreng." Cletuk Maria membuat Olivia menatap nya dan Marvel terpaku saat Maria memanggil nya dengan panggilan,

Kakak?

Deg.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Riska Fatihica

Riska Fatihica

cepat berubah Marvel sebelum Maria makin keras hatinya... ingat Maria tidak salah itu semua sudah takdir....

2023-12-10

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!