"Lek kopinya baru saja selesai mar buatkan" ucap Mariana pada lek kojin, "sudah mar tidak usah jangan lupa mampir kerumah nanti ditunggu lo" ucap lek kojin, "insyaallah lek kalau tidak kemalaman" ucap Mariana
"Mar ajak bapak dan ibumu makan dulu sana, kakek mau sholat ashar dulu", ucap kakek, "iya kakek" ucap Mariana masuk ke dalam rumah setelah lek kojin dan bek sumi pergi pergi meninggalkan rumah kakek.
Kakek kemudian pergi ke kamar untuk melaksanakan shalat ashar yang sebelumnya sudah berwudhu terlebih dahulu.
"Danu ajak semuanya makan dulu" ucap nenek, "iya mak, ayo bu kita makan dulu" ucap bapak mengajak ibu makan terlebih dahulu.
Mariana juga menyusul bapak dan ibu menuju dapur untuk makan.
Mariana melihat di meja makan ada rendang, sayur sup, telur ceplok dan sambal tomat.
Bapak dan ibu kemudian mengambil piring dirak piring begitu juga dengan Mariana ikut mengambil piring dan mengambil sedikit nasi di rice cooker, dan mengambil sedikit rendang serta satu telur ceplok, akupun mengucap doa makan dan makan dengan perlahan.
"Pak ini kopinya, bu ini tehnya"ucap Mariana memberikan kopi dan teh pada bapak dan ibu, setelah selesai makan.
"Alhamdulillah, terimakasih ya mar" ucap pak danu dan juga bu erna.
"Iya pak bu" ucap Mariana kemudian menikmati teh hangat yang di buatnya.
Selesai makan dan menikmati minuman Mariana bapak dan ibu, langsung kembali ke depan untuk menemui nenek yang duduk di kursi tamu sambil berzikir.
"Bu Mariana sholat dulu ya, soalnya tadi di rumah belum sempat sholat" ucap Mariana, "iya mar cepat karena sebentar lagi sudah magrib" ucap bu erna.
"nek, aku pinjam mukenanya, aku mau sholat ashar dulu" ucap Mariana pada nenek," sudah makanya mar cepat sekali"ucap nenek, "sudah nek" ucap Mariana, " kalian juga kenapa cepat sekali kalau makan"ucap nenek, " sudah mak" ucap pak danu "makanan di dapur masih banyak, jangan sampai kalian kelaparan di sini" ucap nenek, "sudah nek, Mariana sholat dulu" ucap Mariana.
"ya sudah kalau mau sholat wudhu dulu sana" ucap bu erna menyuruh Mariana berwudhu terlebih dahulu, "mukenanya kamu ambil dilemari tempat shalat" ucap nenek, "iya nek", ucap Mariana.
Mariana pun pergi berwudhu terlebih dahulu kemudian sholat ashar di tempat shalat yang ada dikamar nenek.
Di sholat kakek masih berzikir Mariana datang untuk mengambil mukena di lemari dan kemudian melaksanakan shalat ashar dibelakang kakek.
"Assalamualaikum" ucap Agus, "waalaikumsalam", ucap bu erna menjawab salam "lek danu, bek erna kapan datang" ucap agus yang baru sampai di rumah dengan seorang perempuan yang langsung bersalaman dengan nenek, bapak dan ibu kemudian duduk tidak jauh dari nenek, "ayo sambil dicicipi kuenya adanya cuma seperti ini", ucap nenek, "iya nek, sama saja dirumah saya juga seperti ini" ucap salma calon istri agus, "gus ajak makan kedapur dulu sana", ucap nenek, "iya nanti saja nek" ucap Agus, "ayo sambil dicicipi kuenya nggak usah malu-malu" ucap bu erna.
Selesai melaksanakan shalat ashar Mariana langsung keluar, sementara kakek masih khusyuk berzikir, "gus dari mana, rumah depan kok sepi" ucap Mariana yang baru keluar dari kamar nenek, dan langsung duduk tepat di samping pak danu, "sudah kerumah belum, lihat dulu dong", ucap agus sambil tersenyum, "pintunya saja ditutup, sepi, nggak ada orang" ucap Mariana lagi, "ada coba lihat dulu sana", ucap agus, "kalau sekarang sudah ada ya sudah yang saya tanyakan tadi, bukan sekarang" ucap Mariana merasa kesal dengan tingkah agus.
Mariana kemudian bersalaman dan berkenalan dengan salma, calon istri agus, "hai aku Mariana" ucap Mariana menyebutkan nama, "iya aku salma, calon istri agus" ucap salma, "ooo calon istri, ayo sambil dicicipi kuenya".
Mariana pergi meninggalkan mereka ke arah dapur dan berinisiatif untuk membuat teh hangat untuk nenek dan kopi untuk kakek "sambil dicicipi kue lebarannya mbak Salma sudah tidak puasa, bebas pilih makanan "ucap Mariana sambil melangkah ke dapur.
Setelah cukup lama berzikir akhirnya kakek selesai dan keluar "sudah dari tadi gus", ucap Kakek kemudian duduk, "baru saja datang", ucap Agus.
Sementara aku yang berada didapur menyalakan kompor untuk merebus air, dan mematikan kompor setelah air yang dimasak mendidih, "kakek buatin kopi atau teh" ucap Mariana dari arah dapur begitu tahu kakek sudah selesai berzikir, "kopi saja mar" ucap kakek,"siap kakek" ucap Mariana.
Sambil membuatkan teh hangat lagi untuk Mariana sendiri dan nenek, Mariana juga membuakan kopi untuk kakek.
Melihat bude marliyah sudah pulang bapak dan ibu datang untuk berlebaran di rumah beliau.
"Mar ibu mau ke depan dulu ya kerumah bude kamu" ucap bu erna, "iya bu nanti Mariana menyusul" ucap Mariana.
"Ini kopi buat kakek dan ini teh buat nenek, silahkan dinikmati mumpung masih hangat" ucap Mariana.
"gus ajak mbak salma kedapur, makan dulu" ucap Mariana, kemudian kembali melangkah kedapur, untuk menikmati teh hangat yang dibuat.
"iya gus makan dulu sana"ucap nenek kemudian menikmati teh hangat, "gus ayo makan dulu", ucapku dari dapur, "ayo Salma kita ke dapur dulu" ucap agus sambil mengajak salma kedapur untuk makan, "mar buatin kopi dong"ucap agus yang sudah berada di dapur dan meminta Mariana membuatkan kopi.
"Ya Allah buat sendiri to mas agus, mau kopi, mau teh, tinggal ambil tu disana" ucap Mariana sambil menunjuk tempat kopi, gula dan teh diletakkan, "makan dulu mbak Salma sudah disiapkan tadi sama nenek, kamu juga gus makan dulu sana" ucap Mariana pada agus dan salma agar mereka mau makan, "iya bawel" ucap agus pada Mariana, "ayo dek Salma cepat kamu makan dulu, biasa saja disini tidak usah malu, malu-malu", ucap agus pada salma, " iya mas" ucap Salma kemudian mengambil piring dan makan dengan beberapa lauk yang dihidangkan di meja.
Salma pun mengambil piring untuk makan sementara agus hanya duduk menemani salma makan, "nggak makan to gus" , ucapku pada agus, "iya nanti saja masih kenyang, biar salma dulu", ucap agus, salma pun makan dengan lauk yang tersedia dan makan dengan perlahan.
"Astaghfirullah", ucap Mariana seraya membuat agus kaget, "aduh, ada apa mar bikin kaget saja" ucap agus, "minal aidzin walfaizin mohon maaf lahir dan batin ya "ucap Mariana sambil meraih tangan kanan agus untuk bersalaman, " maafin adikmu yang cantik ini ya", ucap Mariana kemudian menadahkan tangan untuk meminta sesuatu.
"apa-apaan sih mar", sambil memukul tanganku yang terus menadahkan tangan dihadapannya setelah bersalaman.
"THR lebarnya mana", ucap Mariana meminta THR lebaran pada Agus, "aduh mar, kamu kan sudah bekerja, untuk apa minta THR" ucap agus.
Mendengar hal tersebut Mariana tidak lagi menadahkan tangan dihadapannya, "hah, ya sudahlah, kalau mau ngasih THR ke adiknya yang cantik ini, syukur Alhamdulillah, kalau tidak, ya, namanya juga pelit, mau bagaimana lagi"ucap Mariana pelan, "apa kamu bilang, aku pelit, enak aja", ucap agus, membuat nya mengambil dompet disaku celananya dan menyodorkan uang dua lembar dua puluh ribuan pada Mariana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments