Kring kring kring... suara alarm dari ponsel Mariana berbunyi.
Mariana pun terbangun kemudian mengambil ponsel yang berada dimeja, ternyata sudah menunjukkan jam dua pagi.
Mariana beranjak berdiri dan pergi ke kamar mandi untuk berwudhu setelah itu kembali ke kamar untuk melaksanakan sholat sunah tahajud, sholat sunah hajat dan ditutup dengan sholat sunah witir satu rokaat hingga selesai.
"Alhamdulillah, engkau masih memberikan kesehatan pada hamba hingga saat ini, ya Allah, mudahkanlah serta lancarkanlah apapun yang hamba lakukan, amin" ucap Mariana berdoa setelah selesai shalat melaksanakan sholat sunah tahajud, hajat dan whitir.
Setelah selesai Mariana langsung melepaskan mukena dan memasukkan kembali ke lemari dan Mariana melanjutkan tidur, hingga adzan subuh berkumandang dan waktu menunjukkan jam setengah lima pagi.
Kukuruyuk. kukuruyuk.
Suara ayam mulai berkokok hingga berkali-kali, dalam keadaan masih mengantuk, aku segera beranjak dari tempat tidur dan keluar kamar, ternyata bapak dan ibu sudah bangun dan mereka sudah mandi serta terlihat segar.
"Mar cepat wudhu, sholat subuh dulu" ucap bu erna, "iya bu" ucap Mariana menjawab.
Mariana segera kekamar mandi untuk mencuci muka kemudian berwudhu dan melaksanakan sholat subuh di kamar.
Kukuruyuk. kukuruyuk.
Ayam kembali berkokok, Mariana segera pergi ke dapur untuk membantu ibu memasak, sementara bapak menyapu halaman dan menyirami tanah setelah selesai menyapu.
Matahari mulai bersinar nampak cerah dipagi hari, Mariana pun bergegas mandi karena harus bekerja.
"Mar mandi dulu sana setelah itu sarapan, pak sarapan dulu yuk" ucap bu erna yang selesai memasak.
"Iya bu" ucap Mariana
Bu erna tak lupa menyiapkan menu untuk sarapan pagi ini.
"Pak sarapan" ucap bu erna," iya bu, bapak kembalikan selang dulu" ucap pak danu mematikan keran kemudian menggulung selang dan meletakkan ditempat yang aman.
Bapak kemudian melangkah kedapur untuk sarapan.
Selesai mandi Mariana segera ikut sarapan bersama bapak dan ibu,
"lauknya masih tetap semur daging ya bu", ucap Mariana pada ibu, "iya mar kan masih banyak, ini juga ada telur ceplok kesukaan kamu" ucap bu erna, "Bu semur nya aku bawa bekal untuk makan siang nanti siapa tahu ada yang mau, biar cepat habis", ucap Mariana.
"iya mar, boleh, bawa yang banyak biar cepat habis, bagi sama teman-teman kamu, berangkat jam berapa nanti" ucap bu erna, "seperti kemarin bu jam setengah delapan, kan masuknya jam delapan" ucap Mariana.
"Ya sudah sarapan dulu, ini pak telur ceplok nya, mar telur nya" ucap bu erna.
kamipun membaca doa makan dan mulai sarapan pagi dengan lauk semur daging dan telur ceplok kemudian makan dengan perlahan.
Selesai makan Mariana menyempatkan mencuci baju yang kotor terlebih dahulu, sementara ibu menata kembali piring serta gelas kedalam kardus dan memasukkan ke lemari, sementara bapak memberi makan ayam petelur dikandang belakang, ada sekitar tiga ratus ayam petelur yang berukuran sedang, yang dibeli sekitar satu bulan lalu dari kandang pak ahmad.
Selesai mencuci, langsung kubilas dan kujemur di tempat penjemuran, begitu selesai aku bersiap-siap untuk berangkat bekerja dihari kedua lembur lebaran.
"Bu bekal aku mana" ucap Mariana bertanya pada ibu tentang bekal yang akan Mariana bawa untuk bekerja, "ada dimeja tengah mar" ucap bu erna, "iya bu", ucap Mariana yang langsung menstarter motor untuk dipanaskan terlebih dahulu kemudian mengambil bekal dimeja ruang tengah untuk dimasukkan dalam tas kecil.
"Bu, Mariana berangkat kerja dulu" ucap Mariana menghampiri pak danu dan bu erna untuk pamit bekerja dan mencium tangan kedua orang tuanya kemudian mengeluarkan sepeda motor melewati pintu samping rumah. "assalamualaikum" ucap Mariana, pamit berangkat bekerja, "waalaikumsalam" jawab bu erna.
Mariana mulai menaiki sepeda motor dan melajukan kendaraannya dengan kecepatan sedang.
Setelah beberapa saat sampailah Mariana dipabrik, dan masuk melewati pintu gerbang dengan perlahan kemudian memarkirkan sepeda di tempat parkir seperti biasa dan langsung menuju ruangan tempat bekerja.
Mariana menunggu kedua temannya yuni dan jarmi dengan sabar, dan ternyata sudah ada beberapa karyawan yang datang lebih dulu.
"assalamualaikum selamat pagi semuanya" ucap Mariana pada teman satu ruangan dan bersalaman satu persatu sambil menunggu pintu dibuka. "waalaikumsalam", jawab mereka bergantian.
Sambil tetap menunggu entah mengapa aku merasa ingin sekali kekantin yang letaknya tidak terlalu jauh dan masih terlihat dari arah Mariana berdiri saat ini.
Mariana melangkah menuju kantin yang berada tidak jauh dari tempat parkir.
langkah menuju kantin semakin dekat dan nampaknya masih sepi.
"assalamualaikum" ucap Mariana "waalaikumsalam" jawab seorang wanita paruh baya pemilik kantin tersebut yang bernama bu endang, "masuk mau beli apa", ucap bu endang "masih sepi ya bu" ucap Mariana memberanikan diri bertanya, "iya kan pabrik bukanya jam delapan, jadi kantin masih sepi, kamu mau beli atau menitipkan sesuatu" ucap bu endang"iya bu mau menitipkan kue" ucap Mariana.
"ini uang yang kemarin ya dua puluh ribu" ucap bu endang yang memberikan uang pecahan seribuan dan dua ribuan, pada seseorang wanita yang duduk disampingnya, "iya bu terimakasih" jawab wanita yang menitipkan dagangannya.
Setelah menerima uang wanita itu melangkah keluar dan meninggalkan kantin.
"memangnya mau nitip kue apa nduk" ucap bu endang,
"Itu bu kue donat" ucap Mariana, gugup "mau dijual dengan harga berapa, layak tidak dijual di sini, coba saya lihat dulu", ucap bu endang, jantung Mariana terasa berdetak kencang ketika bu endang menanyakan harga dan seberapa layak kue donat itu, di jual di kantin miliknya.
Sambil melihat kearah meja yang saat ini ada satu wadah bakwan sayur dan satu wadah kripik pangsit, "begini bu saya kesini cuma bertanya dulu, misalnya menitipkan kue donat disini apa boleh" ucap Mariana, "iya boleh saja asalkan layak dijual dan harganya tidak terlalu mahal" ucap bu endang.
"Iya sudah kalau begitu besok saja langsung dibawakan, donatnya enak kok bu dan harganya seribuan" ucap Mariana, "ya sudah ditunggu besok saja" ucap bu endang, "iya bu, terimakasih" ucap Mariana.
Mariana pun melangkah keluar dan pergi meninggalkan kantin untuk kembali ke depan ruangan tempat bekerja.
Mariana melangkah dengan penuh senyum kebahagiaan ternyata yuni dan jarmi sudah datang.
"ih kenapa kok senyum-senyum sendiri" ucap yuni, "ada deh mau tau aja" jawab Mariana pada Yuni dan jarmi yang bertanya.
Mandor eka datang dan ceklek kunci pintu terbuka dan pintu segera dibuka oleh mandor eka para karyawan termasuk Mariana mulai masuk dengan perlahan. "assalamualaikum" ucap Mariana begitu memasuki ruang D tempatnya bekerja, "waalaikumsalam", ucap Mariana menjawab sendiri salam yang di ucapkan begitu masuk ruangan dan sebelum duduk di kursi.
Seperti biasa hari ini Mariana menargetkan membuat dua ribu batang rokok.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments