Rasain

Langit masih agak gelap. Ya tentu saja, karena aku berangkat kerja jam 5:30 pagi. Aku berjalan pelan menikmati kesunyian sebelum menemukan hiruk pikuk suara bising kendaraan. Pikiranku tiba-tiba dimasuki oleh bayangan cowok yang selalu menggangguku ditempat kerja. Ah, benar juga. Aku harus mengerjainya. Bagaimana ya caranya? Aku terus sibuk berpikir hingga tak terasa sudah naik angkot dan sudah sampai ditempat aku biasa turun.

Di Lobby....

"Selamat pagi. Kami terus terang senang kalau kamu yang shift pagi,"sapa Mas Angga sembari curhat tipis.

Aku terkekeh seperti biasa dan membaca log book. Ah, aku lupa memperkenalkan.

Front Office Department di Hotel Fuyumi ini terdiri dari 1 Front Office Attendant (FDA), 4 Bell Boy, 2 Reservation Staff, 2 Operator Staff, 1 Night Audit, 2 GRO (Guest Relation Officer), 2 Supervisor, 2 Duty Manager, 1 Asst Front Office Manager (ASFOM), dan terakhir adalah 1 Front Office Manager.

Sungguh sangat tidak efektif jika ingin disebut sebagai Hotel Budget System. Dan sebagian besar dari mereka kerjanya hanya menggosip, ngemil, nonton youtube, tidur, dan mengeluh. Aku merasa seperti masuk Paud, dengan beragam peristiwa menakjubkan. Hahaha, sangat lucu dan juga menarik.

"Sejak hotel ini berdiri 2 tahun yang lalu, ini pertama kalinya kami bertemu partner yang datang 30 menit sebelum jam kerja. Kamu shift 2 pun, semua sudah disusun rapi untuk daftar check out besoknya. Pekerjaan kami terbantu,"cerocos Mas Angga.

"Sudah Mas, malu dengernya. Mas Angga kebelakang saja nunggu jam pulang. Saya ambil alih disini. Terima kasih hari ini,"ujarku sambil mempersilakan dia istirahat sejenak sebelum pulang.

Mas Angga melambai-lambaikan tangannya sebelum menutup pintu belakang Front Office Counter. Syukurlah aku bisa membantu meringankan pekerjaannya.

Kemudian datang satu per satu Bell Boy, FDA Zeyna, Pak Bayu ASFOM dan terakhir Kak Messy. Mereka menyapaku sebentar dan aku tetap fokus mengerjakan pekerjaanku. Hari ini jumlah kamar yang akan check out ada 60. Melihat antrian yang panjang, aku harus bergerak cepat.

Saking asyiknya aku bekerja, aku tidak menyadari bahwa aku bekerja sendirian dan partnerku Zeyna sudah menghilang entah kemana.

"Hai, ryosusho desu. Domo arigatou gozaimasu,"(1)

Aku menyerahkan invoice yang sudah dimasukkan kedalam amplop kepada Ichikawa san, tamu terakhir yang ada diantrian.

"Arigatou gozaimasu. Onamae wa?"(2)

"Nanda desu."(3)

"Nanda san, tsugoi ne. Hitoride dake. Soshite fasuto supedo (fast speed). Hayai!"(4) Ichikawa san memujiku dan memberikanku selembar uang 10,000 yen.

Aku merasa tidak enak hati mengambilnya. Berkali-kali aku tersenyum salah tingkah.

Tiba-tiba.........set!! Si cowok tukang ajak pulang bareng mengambil uang tersebut dan menyerahkannya padaku.

"Thank you. She is very good. She just shy,"ucap si cowok itu dan tertawa.

Aku menatapnya sebal tapi berhubung masih ada tamu, kupaksakan bibirku menarik senyum.

Setelah Ichikawa san melambaikan tangan dan si cowok itu membukakan pintu serta mengantarnya masuk kedalam mobil, aku memilih menunduk merapikan lembaran invoice untuk diserahkan ke Night Audit.

"Jangan malu-malu. Ambil aja. Selama saya kerja disini, kamu orang pertama yang saya lihat dikasih tip. Lainnya mana ada gituh,"ujarnya dengan nada setengah Betawi setengah Sunda. Terkadang aku sangat ingin tertawa dengan nada dan gaya bicaranya.

Aku merespon dengan mengangguk, dan seperti biasa tanpa menoleh sedikitpun kepadanya.

"Mau bareng gak?"kejarnya lagi.

"Bareng? Pulang bareng?"

"Iya atuh."

"Kan memang shift nya sama. Jam selesai kerja pasti bareng alias sama,"jawabku sekenanya.

"Maksudnya saya ingin pulang bareng kamu. Eh, menawarkan."

Aku diam berpikir sejenak. Ah kesempatan. Kerjain aahh....

"Oh, boleh saja kalau gak repot,"aku menatapnya.

Aku terkejut dengan ekspresinya. Karena dia berkulit putih, terlihat dengan jelas rona wajahnya bahagia. Masa sih? Ah entahlah...pikiranku hampir saja dikuasai oleh hal sepele begini.

"Ntar duduk aja tempat smoking area ya. Tunggu saya disitu ya. Sepi kalau jam 4 sore. Gak ada yang merokok. Naik motor dari sana. Parkiran agak sempit. Kasian kamu,"jelasnya panjang lebar.

Sungguh sangat terlihat jelas bahwa dia senang aku menyambut ajakannya. Tapi kutepis semua itu dengan pikiran bahwa aku ingin mengerjainya supaya dia berhenti mengajakku bicara. Pintu belakang Front Desk Counter terbuka. Dia buru-buru menjauhiku dan kembali berjaga didepan pintu masuk. Seolah tidak ingin terlihat bahwa dia bicara denganku. Dari awal aku bekerja disini, aku memang terheran-heran dengan reaksinya yang seperti itu.

*****

Langkah suara tergesa menghampiriku. Ini sudah pasti Kak Messy.

"Nanda udah beres semua? Aman?"

Benar kan Kak Messy. Wah kemana saja? Baru tanya sekarang....

"Sudah semua. Tinggal disusun rapi saja."

"Mantap! Tolong preparation kelengkapan mau check in ya!"sambungnya santai dan kembali keruangan belakang.

Astagaaa...Supervisor yang santai sekali. Daripada aku berpikiran negative, aku memilih bekerja saja. Toh aku sudah terbiasa sendiri. Mau kerja atau tidak orang-orang disini, bukan urusanku.

Waktu yang cepat berlalu dihari itu, sudah menunjukkan pukul 3 sore. Aku memandangi semua hasil pekerjaanku dengan perasaan lega. Syukurlah sudah rapi semua. Ketika hendak kumasukkan dalam kabinet check in list, Zeyna menepuk bahuku.

"Kak Nanda sorry, aku lagi dapet. Jadi lemes gak terlalu bantuin,"ucapnya.

Aduuhhh.....aku sungguh lupa bahwa aku shift pagi bersama anak ini. Kemana saja kamu???

Sekarang aku mengerti kenapa Pak Irwan menunjukkan reaksi begitu senang aku bergabung di Hotel Yuki. Cara kerja Front Office nya mirip koboi. Sesuka hati dan berdasarkan mood. Hahaha, aku bisa bayangkan bagaimana pusingnya Pak Irwan.

"Oh gak apa-apa Zeyna. Udah mendingan?"jawabku singkat dan melemparkan sedikit berbasa-basi

"Udah. Karena mau pulang (tertawa). Kak Nina stand-by ya. Aku aja yang briefing overhandle. Tinggal bacain aja kan yang tertulis di Log Book?"

Kuamati raut wajahnya. Waahh...sekali tidak merasa bersalah rupanya. Dan dia tidak malu sudah membiarkanku bekerja sendirian. Aaahh...sudahlah!

"Iya terserah kamu."

"Makasiihh, Kak Nanda the best !!" dia terlihat sangat senang.

Zeyna berjalan menghampiri si cowok yang selalu menggangguku itu. Iseng-iseng kuperhatikan mereka. Waahh, centil sekali Zeyna. 100% tertulis jelas diwajahnya bahwa dia naksir cowok itu. Si cowok terlihat risih dan segera menjaga jarak. Namun ia terkesan masih bersikap santai. Entah suka juga atau memang dia gatal minta digaruk. Hihihi....aku tertawa pelan agar mereka tidak menyadari tawaku.

Waktu bergulir dengan cepat hingga aku sudah selesai ganti pakaian di locker dan bersiap pulang. Tibalah saatnya! Aku membuka pintu loker pelan-pelan dan celingak-celinguk menoleh kanan kiri. Male Locker Room tepat disamping Female Locker Room. Biasanya sore hari, mereka hampir tidak pernah tutup pintu. Suaranya terdengar jelas karena yaahh...dia memiliki suara yang keras dan besar. Kelihatan saja dari setiap dia berbicara bersama teman-teman yang lain.

Tunggu dulu! Ketika bersamaku, dia merendahkan nada suaranya seolah ingin terkesan pelan dan lembut. Masa siiihh? Ah nanti dulu saja. Ini dulu deh!

Aku berjinjit keluar dan menutup pintu locker dengan sangat perlahan. Kuambil langkah seribu dan buru-buru melesat pergi ketempat pemberhentian angkot. Sesekali aku menengok kebelakang takut ia sudah berdiri diluar.

Yes!!! Berhasil.

Kutinggalkan dia. Rasakan kamu. Mudah-mudahan kamu kapok, dan berhenti menggangguku lagi ! Aku dengan suasana hati yang bersemangat melangkah, menaiki angkot dan membayangkan istirahat dikosan sambil membaca novel. Kira-kira dia marah tidak yaaaa sudah kukerjai begitu? Ah, nanti saja dipikirkan kalau hal tersebut terjadi.

Ku tepis pemikiranku dengan tekad yang membara. Besok ya urusan besok. Kuharap dia berhenti mengajakku pulang bareng, atau menghampiriku dan lain sebagainya.

Sayangnya, semua rencanaku sia-sia. Hasil yang kubayangkan diluar khayalanku semua. Tuhan merencanakan hal lain yang sama sekali tidak kusangka.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!