MENIKAH

Ditepi Pantai

Nampak seorang laki-laki yang sedang sibuk membuat sett up tempat untuk sebuah foto prewedd.

“woow perfact, nice nice nice.” Agung menggoda temannya yang masih mengotak atik lensa kamera yang akan dia gunakan untuk mengambil gambar.

“Kalo untuk urusan beginian udah deh kaga ada tandingannya gue akuin lo memang keren” Celetuk Aggung kembali.

Angga tidak begitu menanggapi ocehan sahabatnya itu.

Agung adalah sahabat Angga sejak mereka masih SMP, sedaei kecil mereka selalu bekerjasama dalam berbagai hal. Sehingga tidak heran jika diantara mereka sudah tidak ada rahasia lagi.

Terkadang ketika mereka masih sama-sama punya pacar, mereka selalu menutupi kejelekan masing-masing dihadapan pacar mereka. Namun itu dulu, yah dulu ketika mereka masih sama-sama punya pacar.

Kini mereka memilih untuk jomblo dan lebih memilih untuk fokus dalam mengembangkan bisnis nya terlebih dahulu.

“Calon pengantinnya mana ?” Tanya Angga mengalihkan perhatian Agung.

“Masih di ruang make up” Jawab Agung singkat.

Sambil menunggu kedatangan calon pengantin Angga dan Agung terlibat perbincangan semi formal.

“Ga, apa lo belum kepikiran buat cepet-cepet married ? secara umur lo kan udah mateng buat nikah dan dari segi financial juga lo kan udah cukup lah buat rumah tangga.” Tanya Agung sambil menatap kearah sahabatnya tersebut.

"Lo sendiri kenapa belum married ?" Tanya Angga dengan sedikit senyum, menggoda sahabatnya itu.

"Sialan lo, gue lagi nanya, malah lo nanya balik." Agung menjawab ledekan Angga dengan sangat kesal.

Kemudian Angga melirik ke arah Agung sambil tersenyum dan berjalan kearahnya.

“Gung, buat gue pernikahan bukan hanya tentang umur yang sudah cukup atau ekonomi yang sudah mapan, tapi tentang kesiapan mental, lahir dan batin, karena buat gue pernikahan bukan main-main, ini tentang tanggung jawab gue pada anak orang.” Jelas Angga.

"Lagian buat sekarang fokus gue kan masih pada Bunga dan ngembangin usaha kita ini, lo kan tahu sendiri." Lanjut Angga.

Agung hanya menggeleng kepalanya kemudian merangkul sahabatnya itu.

"Ga ngembangin usaha dan menikah itu adalah dua hal yang berbeda, memangnya dengan menikah usaha lo bakal hancur gitu ? kan engga, justru dengan adanya seseorang di samping lo itu akan sangat membantu, sedikit banyak lo bisa membagi beban yang selama ini lo tanggung sendiri." Jelas Agung

“Lagian tidak semua hal bisa lo lakuin sendiri, lo juga manusia biasa bukan robot yang tidak punya hati dan perasaan dan masalah Bunga, percayalah setiap orang bisa bahagia dengan caranya masing-masing, mungkin menurut lo apa yang lo lakukan untuk Bunga sekarang itu akan membuatnya bahagia tapi apa Bunga bahagia juga ? belum tentu Ga, dengan lo punya pendamping justru akan membuat Bunga mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari dua orang sekaligus."

Angga melirik sahabatnya sebentar kemudian mulai merenungi setiap kata yang keluar dari mulut sahabatnya itu.

"Lo sendiri, apa alasan lo sampai sekarang belum mutusin buat married ?" Tanya Angga penasaran.

"Lo kaya ga kenal gue aja, kan tau kalo gue pengen jadi James Bond, hidup kaya raya dan dikelilingi banyak cewek-cewek hahhha."

Angga ikut tertawa mendengar perkataan sahabatnya itu.

"Lagian lo tau gue trauma dengan yang namanya komitmen." Agung menghela nafas panjang.

Angga mengerti dengan apa yang di rasakan sahabatnya itu, pasalnya Agung pernah gagal menikah karen calon istrinya hamil dan menikah dengan orang lain.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!