INDAH DAN INTAN PART 1

Pagi Harinya

Matahari pagi mulai masuk menembus ke sela-sela jendela kamar Indah yang sudah didesign senyaman mungkin dengan memperhatikan tingkat pencahayaan dan sirkulasi udara yang sangat baik.

Sayup-sayup Indah membuka matanya dan melihat jam yang berada didinding kamar nya sudah menunjukan pukul 07.00

"Hoaaaammmm Sudah pagi ternyata” gumam Indah sambil berusaha mengumpulkan kesadarannya sebelum akhirnya dia pergi mandi dan bersiap berangkat ke kampus.

45 menit kemudian Indah sudah rapih dan bersiap untuk turun menuju meja makan. Disana sudah ada bu Lisna dan pak Andy yang menunggunya untuk sarapan bersama.

“Pagi mah, pagi pah,” sapa Indah dengan senyum manisnya.

“Pagi sayang” Jawab mereka dengan kompak.

Ketiganya duduk dikursi masing-masing dan segera menghabiskan makanan yang tersedia kemudian bergegas untuk melakukan aktivitasnya masing-masing. Indah pergi kuliah, pak Andy pergi ke kantor sedang bu Lisna pergi ke butik miliknya.

Sampailah Indah di parkiran kampus dan ternyata disana sudah ada yang menungguinya sedari tadi.

“Hai Ndah,” sapa Intan yang merupakan sahabat Indah.

“Hai Ntan, kamu sudah lama disini ?” Jawab Indah sambil melangkahkan kakinya mendekati Intan.

“Ah tidak juga, aku baru sampai, cuman aku liat mobilmu belum ada makanya aku tunggu kamu disini”

“Uuucccchhhhh co sweet, thank's ya udah nungguin” Jawab Indan sambil mencubit hidup Intan dan melingkarkan tangan kanan dipundak sahabatnya itu.

“Eh Ndah gimana apa persyaratan magang kamu sudah siap semua ?” Tanya Intan sambil berjalan menuju kelas mereka.

“Belum, sedikit lagi lah, kamu sudah ?”

“Udah donggggsssss, tinggal diserahin ke Ketua Jurusan untuk ditanda tangan terus di serahin deh ke perusahaan tempat kita magang."

“Ya sudah kalau beitu kamu bantu aku ya, biar nanti kita serahin berkasnya barengan."

Intan hanya mengacungkan jempolnya saja.

Merekapun masuk kelas dan mengikuti perkuliahan seperti biasanya selama hampir 2 jam.

“Ntan makan dulu yu, laper ni” ajak Indah sambil mengelus perutnya yang sudah berontak akibat kelaparan.

“Ayo, mau makan diamana ?”

“Kita ke caffe yang deket perusahaan aja yu sekalian kita serahin ni berkas” ajak Indah yang sudah selesei melengkapi berbagai persyaratan untuk magangnya.

“let's go” celetuk Intan.

Mereka melajukan kendaraan mereka masing-masing menuju perusahan yang dimaksud untuk menyerahkan berkas dan kemudian melipir ke caffe yang ada persis disebelah perusahaan.

Setelah menyelesaikan tugasnya, Indah dan Intan langsung berjalan keluar perusahaan menuju caffe karena mereka sudah sangat kelaparan.

Sambil menunggu pesanan mereka, Indah dan Intan saling bercerita tentang keinginan dan cita-citanya setelah mereka lulus nanti.

Indah membayangkan jika dia sudah lulus, dia akan melanjutkan kuliah S2 nya ke Inggris, kalaupun itu tidak terwujud karena Indah yakin bahwa orang tuanya tidak akan mengizinkannya pergi maka dia akan tetap melanjutkan S2 nya di Indonesia.

Setelah itu, dia akan membangun perusahaannya sendiri, diluar dari perusahaan milik ayahnya, lalu menikah dan menikmati hidup bersama anak dan suaminya.

Berbeda halnya dengan Intan, ketika lulus nanti, dia akan segera menikah karena sudah dijodohkan oleh orangtuanya.

Meskipun dijodohkan, Intan dan calon suaminya diberikan waktu cukup lama untuk saling mengenal satu sama lain.

Sepertinya usaha kedua orang tua Intan dalam perjodohan ini berhasil, karena kini mereka sudah saling mencintai dan menjalin hubungan selama kurang lebih 1.5 tahun.

Terkadang Indah sedikit iri dengan kisah cinta Intan yang sepertinya selalu mulus dan bahagia, berbeda dengan dirinya yang kurang beruntung dalam hal percintaannya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***