Hanya ingin Jimmy

Bali....

Laura menutup toko bunganya saat sudah menjelang sore, tokonya hanya buka pagi sampai jam 5 sore saja. Kehamilannya yang semakin besar membuat Laura tidak ingin ambil resiko, biar bagaimanapun bayinya adalah keluarganya satu-satunya yang akan ia miliki.

"Lia kamu tidak mau ikut denganku?" Laura berdiri di belakang Amalia yang masih mengunci pintu.

"Ngak mbak, malam nanti ada acara dirumah." Katanya sambil mengecek pintunya sudah benar-benar terkunci.

"Acara apa? kamu mau menikah?"tatapan Laura memicing menatap gadis didepanya.

Amalia terkekeh lebar, "Bisa di gorok aku sama kak Arman kalau berani nikah muda." Katanya sambil mengulurkan kunci.

"Emm, aku tidak begitu mengerti Amalia. Tapi kalau boleh aku mau ikut apa boleh?" Laura tampak ingin banyak tahu kehidupan orang-orang disini. Budayanya mungkin tidak begitu jauh namun ada adat yang mungkin Laura belum ketahui.

"Boleh dong, nanti aku kenalin sama ibu ku." Amalia tersenyum senang.

"Yasudah, kita pulang dulu kerumah nanti kita berangkat bersama." Amalia mengangguk dan ikut Laura pulang ke rumah.

Setelah membuka toko bunga, Laura membeli rumah sederhana yang tidak besar dan tidak kecil, namun begitu nyaman untuknya tinggali, Laura juga menyuruh orang untuk datang membersihkan rumahnya dua hari sekali, agar dirinya tidak terlalu lelah, karena takut terjadi sesuatu dengan kandungannya.

Setelah bersiap Laura pergi menuju rumah Amalia, keduanya menaiki kendaraan Amalia yang pulang pergi naik motor. angin sore membuat Laura begitu senang, ia tidak pernah merasakan suasana seperti ini, setelah pulang kerja Laura menghabiskan waktu di rumah saja.

"Nanti aku pinjamkan pasmina ya Mbak, ngak papa kan." Amalia memakirkan motornya di samping rumah.

"Ngak papa, lagi pula aku yang mau ikut kamu." Laura tersenyum.

Amalia bilang, jika dirumahnya ada acara kirim doa wafatnya sang ayah, dan kelurga Amalia adalah kelurga muslim berbeda dengan Laura yang memang pendatang dari luar negeri.

"Iya deh. Ayo Mbak masuk aku kenalin ke ibu dan kak Arman." Amalia menggandeng tangan Laura mengajaknya masuk.

"Assalamualaikum wahai ibundaku yang paling cantik!"

Suara lempeng Amalia berhasil membuat seseorang keluar dari dalam dan melihat adiknya yang sedang tersenyum lebar.

"Kalau pulang bisa ngak salam aja gak usah lebay..!" Ketus seorang pria yang menatap sebal adiknya itu.

"Wahai kak Arman Maulana yang paling tampan dan rupawan, jawab salam dulu baru ngomel!"

Pria bernama Arman itu mendelikkan matanya, hingga tatapannya mengarah pada sosok yang berdiri di belakang adiknya tanpa bisa terlihat jelas.

"Siapa yang kamu bawa Lia?" Tanya Arman sambil bersedakep dada.

"Ehh lupa kalau bawa mbak bos, hehe." Amalia menggeser tubuhnya, dan terlihatlah sosok wanita cantik dengan perut yang sedikit besar.

"Mbak Laura, Bos yang sering aku ceritain."

Laura terseyum, dengan kepala menunduk sedikit.

"Mbak itu kakak ku yang galak, makanya ngak ada yang mau sama dia." Bisik Amalia namun masih bisa didengar Arman dengan jelas.

"Ck, kamu memang adik durhaka Lia." Kesal Arman yang malah membuat Amalia tertawa.

"Selamat sore, maaf aku yang ingin ikut Amalia." Tutur Laura.

"Hm, silahkan. Lia kakak mau ke warung, ibu masih keluar sebentar." Kata Arman sambil berlalu pergi lewat pintu samping.

"Kakak ku emang begitu mbak, gak mau akrab sama orang," Amalia mengajak Laura masuk kedalam.

"Kenapa?" tanya Laura yang kepo.

"Ngak tahu, kayak alergi aja gitu sama perempuan, makannya ngak pernah dengar kak Arman punya cewek."

Laura hanya mengangguk, ia duduk di kursi meja makan di mana banyak kue yang masih di wadah.

"Ini mau di susun di mana Lia?" tanya Laura sambil menatap beberapa kue yang belum pernah ia lihat apalagi merasakan cita rasanya.

"Nanti aja mbak, nunggu ibu paling lagi tempat pak ustad!" Seru Amalia dari dalam kamar.

"Lia mbak boleh minta ngak? Kayaknya mbak kepengen makan." Laura mengusap sudut bibirnya yang basah karena menginginkan kue didepanya itu.

"Ambil mbak, ngak ada yang larang!"

Tangan Laura terulur pada kue yang berbetuk unik, seperti piring bulat dan bergerigi, di tengahnya seperti terdapat fla yang baunya menggugah selera.

"Itu namanya pie susu, cemilan khas di sini!"

Suara bariton di belakang membuat Laura tersentak, hampir saja menjatuhkan pie susu yang ia ambil.

"Em, maaf aku tiba-tiba menginginkan kue ini." Cicit Laura.

Arman berjalan mendekat, megambil sebuah piring dan meletakkannya di atas meja.

"Makan saja, katanya wanita hamil suka ngidam dan menginginkan makanan yang dilihat." Arman menyodorkan piring yang sudah ia isi dengan beberapa pie diatasnya pada Laura.

"Ini saja, tidak perlu banyak." Laura menolak.

"Nanti bayi mu ngences,"

"Eleeh modus!"

Suara Amalia di ambang pintu membuat Arman mendengus kesal. Laura hanya bisa menatap keduanya dengan kening berkerut.

*

*

"Aku tidak menyangka kau akan datang secepat ini Celine,"

"Aku hanya butuh bukti didepan mataku, jika kau salah maka tidak akan ada ampun untuk mu Andrew!" Lirik Celine sinis.

Pria bernama Andrew hanya bisa terkekeh, tangannya merangkul bahu Celine dengan senyumnya yang menawan.

"Aku tidak mungkin memberikan informasi palsu, lagi pula aku tidak ingin lama-lama memendam rindu," Andrew mendekatkan wajahnya pada wajah Celine.

"Tugas mu belum selesai, aku tidak ingin melihat bayi itu lahir jika benar dia hamil anak Jimmy." Celine mendorong dada bidang Andrew yang hampir menciumnya.

Andrew mendesahh kasar, wajahnya masam.

"Memangnya apa yang kau harapkan? Biarkan saja wanita itu hamil dan melahirkan Jimmy tidak mungkin mencarinya bukan?"

Celine menatap tajam Andrew, "Kau bodoh! Jika bayi itu lahir maka aku akan kehilangan Jimmy, aku tidak mau Jimmy meninggalkanku dan memilih wanita ******* yang bisa melahirkan anaknya itu!" Kesal Celine dengan tatapan mata yang berkilat marah.

"Ayolah Celine, aku bisa menerima mu tanpa melihat kekurangan mu." Andrew menangkup wajah Celine menatapnya dengan penuh rasa.

"Sayangnya kamu bukan Jimmy Andrew, aku hanya ingin Jimmy yang berada di sisiku!!"

*

*

Weekkk, sepertinya Entun eror, karya lainya Udah update tapi gak bisa tampil, moon maaf bukannya gak update, tapi emang Entunnya yang eror 🤧

Terpopuler

Comments

Sapna Anah

Sapna Anah

kenapa Jimmy ga tau klu kelin ada main SMA Andrew,,apa karena cinta,,

2024-04-30

0

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

kn celine biyang keladinya

2024-04-08

0

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

ternyata celine licik ya

2024-02-16

0

lihat semua
Episodes
1 Laura Chow
2 akan membawa benih
3 Tuhan menghukum ku
4 Memikirkan Jimmy
5 Jimmy aku hamil!!
6 Bayangan Laura
7 Meninggalkan
8 Tak berdaya
9 Sindrom couvade
10 Apakah benar-benar hamil
11 Hanya ingin Jimmy
12 Sebuah peringatan
13 Bertemu dokter Richard
14 Hasil rumah sakit
15 Kedatangan Celine
16 Celine balik diserang
17 Dia juga tinggal di Bali
18 Mencari informasi
19 Kurir makanan
20 Kembali merencanakan
21 Berikan anakmu
22 Tawaran
23 Mimpi permen lolipop
24 Memberikan kesepakatan
25 Diculik
26 Jimmy tahu
27 Merindu
28 Jangan pergi jauh dariku
29 Kekesalan Jimmy
30 Mengumpulkan banyak bukti
31 Periksa
32 Pamit
33 Kepulangan Celine
34 Perhatian Jimmy pada Celine
35 Kecemburuan Jimmy
36 Kedatangan Jimmy ke kamar
37 Rindu menjenguk baby
38 Rencana di kepala Celine
39 Jimmy Omes
40 Bertemu wanita
41 Singa betina
42 Cinta belum bersemi
43 Mengungkapkan perasaan
44 Kedatangan mendadak
45 Rasa sakit di khianati
46 Jenis kelamin
47 Kedatangan Jimmy
48 Itu ada bekas Cupang
49 Menginginkan bayi
50 Mencari Laura
51 Terkuak
52 Laporkan
53 Cukup sampai di sini
54 Mengandung setiap tahun
55 Basah
56 Menggunakan handuk
57 Wanita hebat
58 Beby J
59 Jasper Ricardo
60 Sebelumya milikku dan akan menjadi milikku kembali
61 Tidak ingin berurusan dengan sabun
62 Masa lalu
63 Catatan sipil
64 Bertemu Celine
65 Tidak akan membiarkan hal jahat
66 Jadi anakku
67 Datanglah padanya
68 Tidak disiplin
69 Undangan pesta
70 Jantung berdebar
71 Penjahat
72 Jatuh pingsan
73 Hamil
74 Berita
75 Berkunjung ke rumah sakit
76 Mirip dengan Daddy'ku
77 Celine
78 Kenal Mereka?
79 Ya, dia adikmu
80 Dia cantik
81 Bertanya
82 Bayangan
83 Kebenaran
84 Memberi pelajaran
85 Memberi pelajaran 2
86 Kembali merencanakan
87 Taman
88 Culik
89 Kenapa menyimpan sendiri
90 Egois dan serakah
91 Rumah sakit
92 Aku tak mau menikah
93 Hanya mencintaimu
94 Kepergian
95 Wanita keras kepala
96 Permohonan Josephine
97 Membangunkan ular dibawah sana
98 Kemeja tanpa kancing
99 Rayuan Josephine
100 Masih bisa membuatnya lagi
101 Sunrise
102 Sentuh aku dengan cintamu
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Laura Chow
2
akan membawa benih
3
Tuhan menghukum ku
4
Memikirkan Jimmy
5
Jimmy aku hamil!!
6
Bayangan Laura
7
Meninggalkan
8
Tak berdaya
9
Sindrom couvade
10
Apakah benar-benar hamil
11
Hanya ingin Jimmy
12
Sebuah peringatan
13
Bertemu dokter Richard
14
Hasil rumah sakit
15
Kedatangan Celine
16
Celine balik diserang
17
Dia juga tinggal di Bali
18
Mencari informasi
19
Kurir makanan
20
Kembali merencanakan
21
Berikan anakmu
22
Tawaran
23
Mimpi permen lolipop
24
Memberikan kesepakatan
25
Diculik
26
Jimmy tahu
27
Merindu
28
Jangan pergi jauh dariku
29
Kekesalan Jimmy
30
Mengumpulkan banyak bukti
31
Periksa
32
Pamit
33
Kepulangan Celine
34
Perhatian Jimmy pada Celine
35
Kecemburuan Jimmy
36
Kedatangan Jimmy ke kamar
37
Rindu menjenguk baby
38
Rencana di kepala Celine
39
Jimmy Omes
40
Bertemu wanita
41
Singa betina
42
Cinta belum bersemi
43
Mengungkapkan perasaan
44
Kedatangan mendadak
45
Rasa sakit di khianati
46
Jenis kelamin
47
Kedatangan Jimmy
48
Itu ada bekas Cupang
49
Menginginkan bayi
50
Mencari Laura
51
Terkuak
52
Laporkan
53
Cukup sampai di sini
54
Mengandung setiap tahun
55
Basah
56
Menggunakan handuk
57
Wanita hebat
58
Beby J
59
Jasper Ricardo
60
Sebelumya milikku dan akan menjadi milikku kembali
61
Tidak ingin berurusan dengan sabun
62
Masa lalu
63
Catatan sipil
64
Bertemu Celine
65
Tidak akan membiarkan hal jahat
66
Jadi anakku
67
Datanglah padanya
68
Tidak disiplin
69
Undangan pesta
70
Jantung berdebar
71
Penjahat
72
Jatuh pingsan
73
Hamil
74
Berita
75
Berkunjung ke rumah sakit
76
Mirip dengan Daddy'ku
77
Celine
78
Kenal Mereka?
79
Ya, dia adikmu
80
Dia cantik
81
Bertanya
82
Bayangan
83
Kebenaran
84
Memberi pelajaran
85
Memberi pelajaran 2
86
Kembali merencanakan
87
Taman
88
Culik
89
Kenapa menyimpan sendiri
90
Egois dan serakah
91
Rumah sakit
92
Aku tak mau menikah
93
Hanya mencintaimu
94
Kepergian
95
Wanita keras kepala
96
Permohonan Josephine
97
Membangunkan ular dibawah sana
98
Kemeja tanpa kancing
99
Rayuan Josephine
100
Masih bisa membuatnya lagi
101
Sunrise
102
Sentuh aku dengan cintamu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!