Sindrom couvade

Jimmy memilih pulang dan melakukan perawatan di rumah, ia tidak betah di rumah sakit. meskipun kondisinya masih lemah. Jimmy sama sekali tidak bisa melakukan apapun, bahkan pergelangan tangannya selalu infus untuk memasukkan nutrisi kedalam tubuhnya melalui selang infus.

Helena masuk kedalam kamar putranya, sambil membawakan buah, siapa tahu Jimmy bisa memakannya.

"Jimmy," Helena duduk disisi ranjang, menatap putranya yang memejamkan matanya sambil bersandar.

Jimmy membuka matanya, jika bisa ia memilih untuk bekerja tanpa henti dari pada harus merasakan sakit yang tidak tahu jenis penyakitnya bahkan tidak ada obat yang bisa membuatnya membaik.

"Ibu," Suara Jimmy begitu lemah.

Helena tersenyum dan mengusap bahu putranya. "Ibu bawakan buah," katanya sambil menyodorkan buah anggur kesukaan Jimmy.

Jimmy menggeleng, tubuhnya terasa lemas, ia ingin makan tapi saat makanan itu masuk pasti akan ia muntahkan kembali, dan rasanya sangat tidak enak.

Helena menghela napas, pandangannya tertuju pada pintu saat suaminya datang.

"James," Helena tersenyum pada suaminya.

"Jimmy kamu mau mendengar bagaimana dulu ibu mu saat hamil dirimu." James duduk di kursi kecil disisi ranjang.

Jimmy hanya bisa menggeleng, entahlah dirinya hanya tidak nyaman dengan keadaanya sekarang, ada sesuatu yang menggelitik perasaanya ada sesuatu yang berkelebat di kepalanya. bukan Celine Istrinya melainkan Laura sang sekretaris, Jimmy merasakan rindu dengan wanita itu entah kenapa hanya saja perasaan aneh itu tiba-tiba muncul.

"Dulu saat ibumu hamil, dia mengalami morning sickness yang parah, mual dan muntah, tidak bisa memasukkan makanan apapun kedalam mulutnya yang ada dirinya terus muntah jika makan. dan seperti dirimu saat ini ibumu terbaring lemas di bantu selang infus, sungguh ibumu menjalani hari berat saat hamil kau dulu." Tutur James.

Jimmy mengerutkan keningnya, menatap sang ayah dengan tatapan bingung.

"Kenapa harus seperti itu, bukan berarti aku sedang mengalami morning sickness kan," katanya dengan nada pelan.

James menggeleng, "Dokter bertanya, apa istrimu sedang hamil dan kau yang mengalami sindrom couvade, yaitu kehamilan simpatik di mana sang suami yang mengalami gejala hamil, tapi bukanya itu tidak mungkin karena Celine tidak sedang hamil."

Deg

Jantung Jimmy berdebar cepat, 'Jimmy aku hamil' kata-kata Laura yang mengatakan hamil terbayang di kepalanya, tapi itu tidak mungkin terjadi.

"Jimmy sebenarnya ibu ingin memiliki cucu, umur ibu dan ayah mu sudah tua, apa kamu tidak berniat untuk memberikan kami cucu disaat usia kami semakin berkurang." Helena menatap putranya dengan sendu.

"Ibu aku-"

Suara Jimmy tercekat, bagaimana caranya menyampaikan jika dirinya mandul dan tidak bisa memiliki anak.

"Jika Celine tidak mau hamil karena karirnya, aku sarankan untuk mu menikah lagi." Ucap James santai.

Jimmy yang tadinya menatap Ibunya kini beralih menatap James.

"Ayah, aku mencintai Celine." Gumam Jimmy, ada perasaan aneh saat dirinya mengatakan itu.

"Kamu jangan dibutakan oleh cinta Jimmy, jika dia mencintaimu maka dia akan membahagiakan mu dan keluarga mu, kalian bukan lagi sepasang muda, hidup masih terus berjalan sebagai penerus Ricardo seharusnya kau bisa berpikir lagi." James berdiri dan meninggalkan Jimmy berserta Istrinya.

Tatapan Jimmy mengarah pada Ibunya.

"Ayah mu benar, meskipun ibu tidak menyukai perselingkuhan dan sebagainya, tapi sebagai putra pertama Ricardo kamu harus memikirkan keturunan yang akan menggantikan mu nanti."

"Tapi Bu aku tidak bisa-"

"Kau bisa jika kau mau," Helena motong ucapan Jimmy, "bicara dengan Celine, jika dia kekeh tidak mau, sebaiknya kau pikirkan ucapan ayah mu."

Helena meninggalkan Jimmy sendiri dengan pikiranya, bagaimana bisa ia punya anak jika saja dirinya memiliki masalah reproduksi pada kelaminnya.

"Bagaimana mungkin," Jimmy terkekeh getir.

*

*

Laura duduk di kursi kerjanya, sesekali membantu Amalia saat ramai pembeli, sejak buka toko bunga Laura cukup ramai dan lumayan cepat mendapat pembeli.

Bahkan Laura juga sedang membuat beberapa pesanan untuk sebuah acara, dan Laura harus menambah pekerja tambahan.

"Amalia, ini alamat yang harus di antar." Laura yang mulai sedikit fasih menggunakan bahasa Indonesia.

"Oke, aku akan pergi mbak." Katanya sambil mengambil alamat yang Laura berikan.

"Lia, kalau pulang tolong belikan em, apa makanan yang kamu beli kemarin?" Tanyanya yang tidak tahu makanan apa yang di beli Amalia kemarin, hanya saja Laura merasa enak dan sekarang ingin.

"Martabak spesial mbak," Jawabnya, "Mbak mua dibelikan?"

Laura mengagguk, "Ah, sepertinya Mbak sedang ngidam, pengen martabak." Amalia tersenyum sambil melirik perut Laura yang sudah terlihat menonjol.

Laura tersenyum sambil mengusap perutnya, "Mungkin, tolong belikan ya."

Dengan semangat Amalia mengangguk, "Siaapp!"

Setelah Amalia pergilah Laura mengecek stok bunga di toko, wanita hamil itu tidak kesulitan mejalani harinya meskipun dalam keadaan hamil, Laura pun rajin kontrol kerumah sakit demi menjaga kesehatan bayinya.

"Nona saya ingin mencari bunga,"

Saat mengecek bunga dan membelakangi jalan, Laura berbalik karena mendengar suara seseorang.

Laura melihat seorang pria yang menggunakan kacamata hitam dan setelah jas yang rapi.

"T-tuan E-emir,"

Suara Laura tercekat, matanya menatap sosok pria yang berdiri di depannya.

Emir membuka kacamatanya dan tersenyum, "Haii, kita bertemu." Katanya dengan santai.

Laura yang masih terkejut belum bisa menguasai dirinya, tiba-tiba perasaan takut menyelimutinya membuat Laura mengintip kebelakang Emir demi memastikan sesuatu.

"Aku sendiri, kamu cari siapa?" Tanyanya yang membuat Laura langsung merasa lega, dan Emir bisa melihat dari ekspresi wajah Laura.

"Tidak mencari siapa-siapa tuan Emir," katanya dengan wajah biasa mungkin, meskipun jantungnya berdebar kencang.

"Aku sedang melakukan perjalanan bisnis, saat melewati jalan ini aku tidak sengaja melihat mu tadi, aku pikir mataku salah mengenalimu karena rasanya tidak mungkin, tapi aku saat rasa penasaran ku membawa kesini, ternyata itu benar kau Laura."

Emir yang sebenarnya tidak sengaja justru menemukan mantan sekretaris atasanya berada di negara yang tidak dia sangka.

Laura hanya menunduk, sedangkan Emir memerhatikan keadaan Laura yang menurutnya aneh, membuat pikiranya berkelana dan menjadi rasa penasaran.

"Laura apa kau hamil?"

Laura mengangkat wajahnya untuk menatap Emir yang menatapnya penuh selidik.

"Hm, aku sudah menikah dan sekarang aku hamil." Katanya berbohong jika dirinya sudah menikah.

Karena saat menuduk tadi Laura berpikir cepat untuk mencari jawaban jika Emir mempertanyakan hal ini, melihat perutnya yang menonjol tidak mungkin Emir akan diam saja, dan ternyata benar.

"Menikah? Kau keluar dari perusahaan karena menikah? Apa suami mu kebangsaan Indonesia?" Tanyanya lagi yang masih di hantui rasa penasaran.

"Ya, dia kebangsaan Indonesia, maka dari itu aku berhenti bekerja dan ikut dengannya tinggal di sini.

"Kamu harus percaya Emir, aku tidak ingin pertemuan kita menjadi masalah, dan mungkin akan membuat Jimmy mengetahuinya,"

*

*

Bantu berikan rating bintang 5 ya sayang 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Bintang Yafi

Bintang Yafi

di awal ceritanya bagus,tapi kok makin kesini ceritanya mirip sekali dengan benih sang cassanova terinpirasi boleh asal jangan nyontek thor🙏🙏🙏

2024-04-24

0

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

emir yg selalu tau

2024-04-08

0

anita

anita

emir bukan org bodoh

2024-03-13

0

lihat semua
Episodes
1 Laura Chow
2 akan membawa benih
3 Tuhan menghukum ku
4 Memikirkan Jimmy
5 Jimmy aku hamil!!
6 Bayangan Laura
7 Meninggalkan
8 Tak berdaya
9 Sindrom couvade
10 Apakah benar-benar hamil
11 Hanya ingin Jimmy
12 Sebuah peringatan
13 Bertemu dokter Richard
14 Hasil rumah sakit
15 Kedatangan Celine
16 Celine balik diserang
17 Dia juga tinggal di Bali
18 Mencari informasi
19 Kurir makanan
20 Kembali merencanakan
21 Berikan anakmu
22 Tawaran
23 Mimpi permen lolipop
24 Memberikan kesepakatan
25 Diculik
26 Jimmy tahu
27 Merindu
28 Jangan pergi jauh dariku
29 Kekesalan Jimmy
30 Mengumpulkan banyak bukti
31 Periksa
32 Pamit
33 Kepulangan Celine
34 Perhatian Jimmy pada Celine
35 Kecemburuan Jimmy
36 Kedatangan Jimmy ke kamar
37 Rindu menjenguk baby
38 Rencana di kepala Celine
39 Jimmy Omes
40 Bertemu wanita
41 Singa betina
42 Cinta belum bersemi
43 Mengungkapkan perasaan
44 Kedatangan mendadak
45 Rasa sakit di khianati
46 Jenis kelamin
47 Kedatangan Jimmy
48 Itu ada bekas Cupang
49 Menginginkan bayi
50 Mencari Laura
51 Terkuak
52 Laporkan
53 Cukup sampai di sini
54 Mengandung setiap tahun
55 Basah
56 Menggunakan handuk
57 Wanita hebat
58 Beby J
59 Jasper Ricardo
60 Sebelumya milikku dan akan menjadi milikku kembali
61 Tidak ingin berurusan dengan sabun
62 Masa lalu
63 Catatan sipil
64 Bertemu Celine
65 Tidak akan membiarkan hal jahat
66 Jadi anakku
67 Datanglah padanya
68 Tidak disiplin
69 Undangan pesta
70 Jantung berdebar
71 Penjahat
72 Jatuh pingsan
73 Hamil
74 Berita
75 Berkunjung ke rumah sakit
76 Mirip dengan Daddy'ku
77 Celine
78 Kenal Mereka?
79 Ya, dia adikmu
80 Dia cantik
81 Bertanya
82 Bayangan
83 Kebenaran
84 Memberi pelajaran
85 Memberi pelajaran 2
86 Kembali merencanakan
87 Taman
88 Culik
89 Kenapa menyimpan sendiri
90 Egois dan serakah
91 Rumah sakit
92 Aku tak mau menikah
93 Hanya mencintaimu
94 Kepergian
95 Wanita keras kepala
96 Permohonan Josephine
97 Membangunkan ular dibawah sana
98 Kemeja tanpa kancing
99 Rayuan Josephine
100 Masih bisa membuatnya lagi
101 Sunrise
102 Sentuh aku dengan cintamu
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Laura Chow
2
akan membawa benih
3
Tuhan menghukum ku
4
Memikirkan Jimmy
5
Jimmy aku hamil!!
6
Bayangan Laura
7
Meninggalkan
8
Tak berdaya
9
Sindrom couvade
10
Apakah benar-benar hamil
11
Hanya ingin Jimmy
12
Sebuah peringatan
13
Bertemu dokter Richard
14
Hasil rumah sakit
15
Kedatangan Celine
16
Celine balik diserang
17
Dia juga tinggal di Bali
18
Mencari informasi
19
Kurir makanan
20
Kembali merencanakan
21
Berikan anakmu
22
Tawaran
23
Mimpi permen lolipop
24
Memberikan kesepakatan
25
Diculik
26
Jimmy tahu
27
Merindu
28
Jangan pergi jauh dariku
29
Kekesalan Jimmy
30
Mengumpulkan banyak bukti
31
Periksa
32
Pamit
33
Kepulangan Celine
34
Perhatian Jimmy pada Celine
35
Kecemburuan Jimmy
36
Kedatangan Jimmy ke kamar
37
Rindu menjenguk baby
38
Rencana di kepala Celine
39
Jimmy Omes
40
Bertemu wanita
41
Singa betina
42
Cinta belum bersemi
43
Mengungkapkan perasaan
44
Kedatangan mendadak
45
Rasa sakit di khianati
46
Jenis kelamin
47
Kedatangan Jimmy
48
Itu ada bekas Cupang
49
Menginginkan bayi
50
Mencari Laura
51
Terkuak
52
Laporkan
53
Cukup sampai di sini
54
Mengandung setiap tahun
55
Basah
56
Menggunakan handuk
57
Wanita hebat
58
Beby J
59
Jasper Ricardo
60
Sebelumya milikku dan akan menjadi milikku kembali
61
Tidak ingin berurusan dengan sabun
62
Masa lalu
63
Catatan sipil
64
Bertemu Celine
65
Tidak akan membiarkan hal jahat
66
Jadi anakku
67
Datanglah padanya
68
Tidak disiplin
69
Undangan pesta
70
Jantung berdebar
71
Penjahat
72
Jatuh pingsan
73
Hamil
74
Berita
75
Berkunjung ke rumah sakit
76
Mirip dengan Daddy'ku
77
Celine
78
Kenal Mereka?
79
Ya, dia adikmu
80
Dia cantik
81
Bertanya
82
Bayangan
83
Kebenaran
84
Memberi pelajaran
85
Memberi pelajaran 2
86
Kembali merencanakan
87
Taman
88
Culik
89
Kenapa menyimpan sendiri
90
Egois dan serakah
91
Rumah sakit
92
Aku tak mau menikah
93
Hanya mencintaimu
94
Kepergian
95
Wanita keras kepala
96
Permohonan Josephine
97
Membangunkan ular dibawah sana
98
Kemeja tanpa kancing
99
Rayuan Josephine
100
Masih bisa membuatnya lagi
101
Sunrise
102
Sentuh aku dengan cintamu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!