Jimmy aku hamil!!

Sejak pulang dari perjalanan bisnis, Jimmy maupun Laura sama-sama sibuk dengan pekerjaannya, keduanya bertemu ataupun bicara hanya untuk pekerjaan saja, tanpa adanya obrolan lain seperti yang pernah mereka lakukan saat perjalanan bisnis yang membuat keduanya begitu dekat dan intim.

Laura pun tidak ambil pusing, karena memang seperti itu pekerjaan yang dia lakoni sebelumnya, tidak pernah berinteraksi lebih pada Jimmy saat di kantor. Berjalan profesional kerja.

waktu tidak terasa berputar begitu cepat, sudah satu bulan lebih setelah agenda perjalanan bisnis itu. Semua berjalan seperti biasa bahkan Celine istri Jimmy kerap datang ke kantor untuk menemui suaminya jika tidak sibuk, Sadar jika dirinya hanya menjadi wanita pemuas yang sudah dibayar, Laura sama sekali tidak memperdulikan hal itu. Laura hanya bisa melihat tanpa bisa menyentuh, itulah yang Laura rasakan.

Hari ini keduanya sedang bertemu klien di restoran hotel yang menjadi tempat Jimmy dan Laura akan bertemu klien.

Laura sebagai sekertaris mejelaskan bagaiman menjalin kerja sama dengan perusahaan Jims comperation. Wanita itu dengan sigap dan profesional saat mejelaskan ide dan gagasan untuk kerjasama mereka kedepannya, prospek keuntungan yang akan mereka dapatkan dan semua Laura jelaskan dengan sangat baik, bahkan pria yang duduk di seberang Laura terlihat begitu kagum dengan sosok wanita cantik dan cerdas seperti Laura ini.

"Sepertinya saya tidak perlu berpikir lagi, biar saya tanda tangan saja." Ucap pria yang duduk didepan Laura.

Laura tentu saja mengembangkan senyum, ini adalah kerja sama penting yang akan sangat menguntungkan untuk Jims comperation, Laura pikir ia akan kesulitan menyakinkan kliennya, tapi ternyata ia begitu mudah mendapatkan kerja sama ini.

"Tuan Jimmy anda harus memberikan bonus untuk sekertaris anda ini, saya rasa keuntungan yang di dapat tak sebanding dengan kerja keras sekerataris anda untuk meyakinkan para klien anda." Tutur pria bernama Alex.

Jimmy hanya melirik Laura sekilas, wanita itu memberikan berkas untuk di tanda tangani dua belah pihak.

"Saya tidak akan memeras otak manusia tanpa ada imbalan." Balas Jimmy dengan senyum tipis.

Tuan Alex hanya terkekeh setuju, "Jika dia bosan bekerja dengan anda, perusahaan saya siap menerimanya." Kata tuan Alex lagi sambil menatap Laura yang hanya tersenyum.

"Jika anda menginginkannya, anda bisa membawanya. Tapi saya rasa Nona Laura yang tidak mau ikut dengan anda, bukan begitu Nona Laura!" Jimmy mengarahkan tatapan pada Laura yang juga sedang menatapnya.

Mendapat tatapan seperti itu seperti mendapatkan sebuah ancaman, membuat Laura tersenyum kaku.

"Saya sudah nyaman bekerja dengan tuan Jimmy tuan, terima kasih atas tawarannya." Balas Laura dengan sopan.

Jimmy tersenyum miring sedangkan tuan Alex terlihat masam.

"Baiklah kalau tidak ada lagi yang perlu di bahas saya permisi, karena ada pekerjaan penting yang menunggu."

Laura mengerutkan keningnya, lima belas menit lagi jam pulang kantor, dan Jimmy tidak lagi memiliki janji dengan klien, lalu pekerjaan penting apa yang dikatakan Jimmy.

"Sepertinya dia hanya omong kosong, kenapa dia seperti pria yang sedang memiliki kecemburuan." Laura bicara dalam hati.

"Ah, baiklah." Tuan Alex tersenyum saat menjabat tangan Laura. "Nona Laura, jika anda masih sendiri ijinkan saya untuk mendekat."

Jimmy yang mendengar telinganya terasa panas, apalagi genggaman pria itu tidak terlepas dari tangan Laura.

"Maaf Tuan saya sudah punya seseorang yang saya cintai, dan-"

"Dan anda sudah tentunya ingat tunangan anda tuan Alex." Suara dingin Jimmy membuat Laura tersenyum dan menarik tangannya dari genggaman tuan Alex.

"Ah, rupanya anda ketinggalan gosip tuan Jimmy, kalau saya ini sedang jomblo."

Laura mengulum senyum, tidak menyangka para pria kaya ini justru membahas hal yang tidak penting.

*

*

Laura mengerutkan keningnya saat mobil yang dikendarai Jimmy memasuki basemen apartemen tempatnya tinggal, dari mana Jimmy tahu alamatnya? Pikir Laura.

"Tuan-"

Laura menelan ludah saat Jimmy menatapnya dengan tatapan yang tak terbaca.

"Turunlah!" Titahnya dengan wajah datar dan dingin.

Laura pun memilih turun, meskipun tidak disuruh Laura juga ingin turun. Sudah lama tidak berdekatan dengan Jimmy bahkan berbicara selain pekerjaan membuat suhu tubuh Laura terasa panas.

"Anda mau kemana?" Tanya Laura yang melihat Jimmy ikut turun.

"Apa aku tidak boleh melihat tempat tinggal mu," Jimmy mengerutkan keningnya menatap Laura curiga.

Laura menggeleng cepat, namun detik berikutnya ia juga mengangguk.

"Jadi boleh tidak?" Tanya Jimmy lagi.

"B-boleh."

Jimmy mengekor di belakang Laura, pria itu memindai sekeliling apartemen yang menurutnya dibawah kata standar, bangunannya sempit dan pasti memiliki fasilitas yang tidak lengkap.

"Padahal gaji dia cukup besar dan mampu menyewa apartemen yang jauh di atasnya, tapi kenapa dia lebih memilih tinggal di sini." Jimmy berkelana dengan pikirannya sendiri.

"Yakin anda mau masuk?" Tanya Laura dengan wajah memelas nya, berharap jika Jimmy mengurungkan niatnya.

Sebagai pria kaya, Laura yakin jika Jimmy tidak akan betah berada di ruang sempit tempat tinggalnya. Tapi itu semua hanya ada di angan Laura, karena buktinya Jimmy justru seperti menikmatinya.

"Saya buatkan anda minum." Laura berlalu menuju dapur kecil milikinya, tidak luas jadi disebut kecil.

Saat sedang berdiri di depan kitchen set tiba-tiba sebuah tangan melingkar di perutnya membuat Laura yang hendak menuangkan kopi kedalam gelas tersentak sampai membuat kopinya tumpah.

"T-tuan." Lirih Laura saat merasakan hangat napas Jimmy terasa membelai di kulit lehernya.

Rasanya beribu volt sengatan listrik menjalar cepat keseluruhan tubuhnya saat kecupan basah Jimmy berikan.

Laura memejamkan mata, rasa ini jujur ia rindukan sejak beberapa hari lalu, sejak dia mengetahui sesuatu. Dan sekarang Jimmy datang seolah mengerti dengan keinginannya.

Setelah puas membuat kulit leher Laura berjejak kepemilikan, Jimmy manarik kepalanya dan membalik tubuh Laura menjadi menghadapnya.

"Kau tau bibir ini terlalu manis saat bicara." Ibu jari Jimmy mengusap permukaan bibir Laura. "Aku tidak suka jika bibir ini membuat para pria berpusat padamu."

Mata Laura menatap bola mata Jimmy yang menatapnya tajam, rahangnya mengeras dengan deru napas yang memburu.

"Anda bicara ap-emphh." Laura menelan suaranya kembali saat ciuman bibir Jimmy yang rakus dan kasar mengoyak bibirnya brutal.

Akkhhh

Laura menjerit tertahan saat merasakan bibirnya digigit kuat dan terasa begitu sakit, rasa anyir dia rasakan membuat Laura langsung mendorong dada Jimmy dengan kuat.

"Kau menyakitiku Jimmy," tatapan mata Laura menyorot tajam.

Jarinya mengusap bibirnya yang ternyata berdarah.

Jimny tersenyum miring, pria itu terlihat sama sekali tak bersalah.

"Hukuman untuk bibirnya mu yang manis ini, agar kau ingat ini jika sedang bicara."

Plak

Laura menepis tangan Jimmy yang hendak menyentuh wajahnya, terlanjur emosi dan moodnya tiba-tiba buruk Laura memilih pergi. Namun belum sempat pergi tubuhnya sudah melayang dan terlentang di atas meja.

"Jimmy!!"

Laura menjerit saat tangan besar Jimmy mengoyak pakaiannya kasar hingga robek.

"Jimmy aku hamil!"

Deg

Terpopuler

Comments

Siti Aminah

Siti Aminah

tuh kaan...Laura bisa hamil...

2024-11-04

1

Dina

Dina

o. k. o
hl
oo. o. oo ll KLO. o ll
ol

o

o. l

2025-03-03

0

Siti Aisyah

Siti Aisyah

senang apa meninggalkan laura

2024-12-14

0

lihat semua
Episodes
1 Laura Chow
2 akan membawa benih
3 Tuhan menghukum ku
4 Memikirkan Jimmy
5 Jimmy aku hamil!!
6 Bayangan Laura
7 Meninggalkan
8 Tak berdaya
9 Sindrom couvade
10 Apakah benar-benar hamil
11 Hanya ingin Jimmy
12 Sebuah peringatan
13 Bertemu dokter Richard
14 Hasil rumah sakit
15 Kedatangan Celine
16 Celine balik diserang
17 Dia juga tinggal di Bali
18 Mencari informasi
19 Kurir makanan
20 Kembali merencanakan
21 Berikan anakmu
22 Tawaran
23 Mimpi permen lolipop
24 Memberikan kesepakatan
25 Diculik
26 Jimmy tahu
27 Merindu
28 Jangan pergi jauh dariku
29 Kekesalan Jimmy
30 Mengumpulkan banyak bukti
31 Periksa
32 Pamit
33 Kepulangan Celine
34 Perhatian Jimmy pada Celine
35 Kecemburuan Jimmy
36 Kedatangan Jimmy ke kamar
37 Rindu menjenguk baby
38 Rencana di kepala Celine
39 Jimmy Omes
40 Bertemu wanita
41 Singa betina
42 Cinta belum bersemi
43 Mengungkapkan perasaan
44 Kedatangan mendadak
45 Rasa sakit di khianati
46 Jenis kelamin
47 Kedatangan Jimmy
48 Itu ada bekas Cupang
49 Menginginkan bayi
50 Mencari Laura
51 Terkuak
52 Laporkan
53 Cukup sampai di sini
54 Mengandung setiap tahun
55 Basah
56 Menggunakan handuk
57 Wanita hebat
58 Beby J
59 Jasper Ricardo
60 Sebelumya milikku dan akan menjadi milikku kembali
61 Tidak ingin berurusan dengan sabun
62 Masa lalu
63 Catatan sipil
64 Bertemu Celine
65 Tidak akan membiarkan hal jahat
66 Jadi anakku
67 Datanglah padanya
68 Tidak disiplin
69 Undangan pesta
70 Jantung berdebar
71 Penjahat
72 Jatuh pingsan
73 Hamil
74 Berita
75 Berkunjung ke rumah sakit
76 Mirip dengan Daddy'ku
77 Celine
78 Kenal Mereka?
79 Ya, dia adikmu
80 Dia cantik
81 Bertanya
82 Bayangan
83 Kebenaran
84 Memberi pelajaran
85 Memberi pelajaran 2
86 Kembali merencanakan
87 Taman
88 Culik
89 Kenapa menyimpan sendiri
90 Egois dan serakah
91 Rumah sakit
92 Aku tak mau menikah
93 Hanya mencintaimu
94 Kepergian
95 Wanita keras kepala
96 Permohonan Josephine
97 Membangunkan ular dibawah sana
98 Kemeja tanpa kancing
99 Rayuan Josephine
100 Masih bisa membuatnya lagi
101 Sunrise
102 Sentuh aku dengan cintamu
103 Yang belum baca! Ayoo BACA!!
104 MY SOULMATE UNCLE!!
105 Extra part
106 BACA KARYA BARU!!
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Laura Chow
2
akan membawa benih
3
Tuhan menghukum ku
4
Memikirkan Jimmy
5
Jimmy aku hamil!!
6
Bayangan Laura
7
Meninggalkan
8
Tak berdaya
9
Sindrom couvade
10
Apakah benar-benar hamil
11
Hanya ingin Jimmy
12
Sebuah peringatan
13
Bertemu dokter Richard
14
Hasil rumah sakit
15
Kedatangan Celine
16
Celine balik diserang
17
Dia juga tinggal di Bali
18
Mencari informasi
19
Kurir makanan
20
Kembali merencanakan
21
Berikan anakmu
22
Tawaran
23
Mimpi permen lolipop
24
Memberikan kesepakatan
25
Diculik
26
Jimmy tahu
27
Merindu
28
Jangan pergi jauh dariku
29
Kekesalan Jimmy
30
Mengumpulkan banyak bukti
31
Periksa
32
Pamit
33
Kepulangan Celine
34
Perhatian Jimmy pada Celine
35
Kecemburuan Jimmy
36
Kedatangan Jimmy ke kamar
37
Rindu menjenguk baby
38
Rencana di kepala Celine
39
Jimmy Omes
40
Bertemu wanita
41
Singa betina
42
Cinta belum bersemi
43
Mengungkapkan perasaan
44
Kedatangan mendadak
45
Rasa sakit di khianati
46
Jenis kelamin
47
Kedatangan Jimmy
48
Itu ada bekas Cupang
49
Menginginkan bayi
50
Mencari Laura
51
Terkuak
52
Laporkan
53
Cukup sampai di sini
54
Mengandung setiap tahun
55
Basah
56
Menggunakan handuk
57
Wanita hebat
58
Beby J
59
Jasper Ricardo
60
Sebelumya milikku dan akan menjadi milikku kembali
61
Tidak ingin berurusan dengan sabun
62
Masa lalu
63
Catatan sipil
64
Bertemu Celine
65
Tidak akan membiarkan hal jahat
66
Jadi anakku
67
Datanglah padanya
68
Tidak disiplin
69
Undangan pesta
70
Jantung berdebar
71
Penjahat
72
Jatuh pingsan
73
Hamil
74
Berita
75
Berkunjung ke rumah sakit
76
Mirip dengan Daddy'ku
77
Celine
78
Kenal Mereka?
79
Ya, dia adikmu
80
Dia cantik
81
Bertanya
82
Bayangan
83
Kebenaran
84
Memberi pelajaran
85
Memberi pelajaran 2
86
Kembali merencanakan
87
Taman
88
Culik
89
Kenapa menyimpan sendiri
90
Egois dan serakah
91
Rumah sakit
92
Aku tak mau menikah
93
Hanya mencintaimu
94
Kepergian
95
Wanita keras kepala
96
Permohonan Josephine
97
Membangunkan ular dibawah sana
98
Kemeja tanpa kancing
99
Rayuan Josephine
100
Masih bisa membuatnya lagi
101
Sunrise
102
Sentuh aku dengan cintamu
103
Yang belum baca! Ayoo BACA!!
104
MY SOULMATE UNCLE!!
105
Extra part
106
BACA KARYA BARU!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!