...Happy Reading Guys🖤...
.......
.......
.......
.......
.......
H-6...
H-5...
H-4...
H-3...
H-2...
H-1...
*HARI-H PERNIKAHAN
Karena pernikahan kami merupakan pernikahan yang dilakukan dengan rahasia tanpa sepengetahuan publik, pernikahan kami dilaksanakan di kediaman Pak Adrian, rumah yang akan menjadi rumahku setelah ini dan tamu undangan hanya akan dihadiri oleh orang-orang terdekat juga anggota keluarga.
Dan sekarang ini aku sedang berada di salah satu kamar tamu yang ada di rumah Pak Adrian, untuk dirias.
"Wah nona, anda sangat cantik sekali" ujar perias 1 setelah selesai merias wajah Alana
"Hahaha terimakasih kak, tapi ini juga berkat keahlian kakak dalam merias yang luar biasa" jawab Alana yang merasa tak enak karena dipuji
"Terimakasih untuk pujiannya nona, tapi tanpa riasan kami pun wajah nona sangat cantik bak dewi yang turun dari kahyangan" timpal perias 2.
//Aku hanya bisa merespon dengan tawa kecil kala mereka terus saja memujiku
"Wah-wah cantiknya putri mama papa" ucap mama bersamaan dengan papa ketika masuk ke dalam ruangan tersebut. Aku menoleh ke arah asal suara. Para perias juga pamit pergi sesaat setelah mama dan papa datang
"Terimakasih mah pah" ucapku sambil tersenyum kecut
"Maaf yha sayang karena kami harus membuatmu menikah lebih awal, tapi meski begitu kami melakukan ini semua demi masa depan kamu" jelas sang mama ketika melihat raut wajah putrinya
"Tidak masalah mah, hanya saja aku merasa takut. Takut bagaimana dengan kehidupanku setelah menikah nanti" Ucap Alana
Tanpa Alana sadari air matanya telah menetes. Sang mama yang tidak tega melihat putrinya menangis pun lantas memeluknya untuk menenangkan sang putri sedangkan sang papa hanya mengusap pelan rambut sang putri.
"Ssstt, sudahlah jangan menangis sayang. Mama tidak bisa melihatmu menangis seperti ini, mama juga akan ikut sedih jika melihatmu seperti ini. Selain itu mama yakin kamu pasti akan bahagia dengan pernikahan ini" Ucap sang mama
"Benar yang dikatakan mamamu, Adrian juga pria yang bertanggung jawab. Papa yakin Adrian bisa menjaga kamu dengan lebih baik. Papa yakin itu karena papa sudah sangat mengenalnya" timpal sang papa seraya mengusap pelan rambut sang putri
"Sudah yha jangan menangis, kasian para perias nanti karena riasan yang mereka buat jadi rusak" ucap mama seraya mengusap air mata yang keluar dari mata Alana
"Hm sekarang kita turun yha, karena Adrian juga sudah menunggumu di altar pernikahan" ucap sang papa
"Hm" balasku seraya menganggukkan kepalaku
*Alana Pov On
Setelah aku mulai merasa tenang, aku pergi berjalan ke arah altar pernikahan dengan papa berada di samping kananku seraya menggandeng tanganku sedangkan mama berada di samping kiriku seraya menggandeng tanganku yang sebelah kiri. Setelah sampai di altar pernikahan papa menyerahkan tanganku kepada Pak Adrian
"Tolong jaga putri saya sebaik-baiknya seperti saya menjaganya selama ini. Dan jika memang anda sudah tidak mampu untuk menjaganya maka kembalikan dia kepada saya dengan cara yang sebaik-baiknya, juga jangan pernah anda sakiti putri saya karena anda harus berhadapan dengan saya, orang yang telah menjaganya mulai dari sebelum lahir. "Ucap papa dengan tegas ketika akan menyerahkan tanganku kepada Pak Adrian
"Saya berjanji akan selalu menjaga Alana sebaik anda bahkan akan jauh lebih baik dari Anda. Dan saya berjanji untuk tidak akan pernah menyakiti Alana baik secara fisik maupun mental" balas pak Adrian juga dengan tak kalah tegasnya
"Hm saya pegang janji anda"ucap papa sembari menyerahkan tanganku kepada Pak Adrian
Pak Adrian menerima tanganku kemudian menggenggamnya. Setelah itu kami berjalan pelan ke arah kursi pelaminan yang ada altar pernikahan.
Setelah kami mengikrarkan janji pernikahan sesuai dengan arahan dari penghulu. Setelah selesai mengikrarkan janji pernikahan kami disahkan menjadi sepasang suami istri, penghulu mempersilahkan mempelai untuk mencium mempelai wanita. Ketika pak Adrian mencium keningku para tamu undangan bersorak gembira.
"Sekarang aku benar-benar telah sah menjadi istri Pak Adrian, semoga saja ini memanglah jalan yang terbaik" batinku
Papa, mama, mommy, juga daddy mengucapkan selamat kepada kami berdua. Mama dan mama memelukku setelah mommy juga memelukku. Setelah itu para tamu undangan mulai turut maju dan mengucapkan selamat kepada kami.
................
Setelah semua acara selesai mama, papa, mommy juga daddy pamit untuk pulang.
"Selamat menempuh hidup baru putri mama, sekarang kamu sudah menikah jadi pemikiran kamu harus lebih dewasa" ucap mama sambil memelukku
"Mama sama papa pulang dulu yha, kamu baik-baik di sini. Jangan suka merepotkan Adrian, dan kalo kamu pengen kemana-mana sekarang kamu harus izin pada suami kamu terlebih dahulu, karena sekarang kamu sudah tidak sebebas dulu lagi" imbuh papa
"Iya pah mah, kalian hati-hati dijalan"balasku
"mommy sama daddy pulang dulu yha sayang, nanti kalo Adrian aneh-aneh langsung telpon mommy saja" ucap mommy seraya memelukku
"iya mom, mommy sama daddy hati-hati dijalan"balasku seraya membalas pelukan mommy
"Adrian jaga menantu mommy" ancam mommy kepada Adrian
"Hm" balas pak Adrian dengan deheman
Setelah mereka pulang, kami berdua memasuki rumah dan bersiap-siap untuk tidur
"Uhm...pak" panggilku
//sebagai responnya pak Adrian menoleh ke arahku
"Ehm.. itu apa kita perlu tidur di satu kamar"tanyaku
//Bukannya menjawab pak Adrian malah memasang raut wajah penuh dengan tanda tanya
"um..itu maksud saya apakah kita perlu satu kamar. Apakah tidak bisa jika saya tidur di kamar lain?"tanyaku dengan hati-hati
"walaupun saya dan kamu sama-sama tidak setuju dengan pernikahan ini, jangan kamu kira janji yang saya ikrarkan itu hanyalah bohongan semata. Prinsip saya hanya satu yaitu menikah satu kali seumur hidup. Jadi jangan aneh-aneh dengan cara ingin pisah kamar" jelasnya kemudian berlalu pergi ke kamar
"Oiya, jika kamu memang memaksa ingin tidur di kamar yang berbeda kamu bisa tidur di gudang saja. Karena saya tidak mengizinkan kamu untuk tidur di kamar tamu" imbuhnya
Aku yang mendengarnya pun membelalakkan mataku, bagaimana bisa orang itu menyuruhku tidur di gudang, tega sekali. Setelahnya aku pergi ke kamar pak Adrian yang saat ini juga telah menjadi kamarku. Ketika aku memasuki kamar, terlihat pak Adrian yang sudah berbaring di atas ranjang dengan lengan kanan menutupi matanya. Aku secara perlahan naik ke atas ranjang karena takut mengganggunya, setelah itu aku menaruh guling di tengah-tengah antara kami berdua sebagai pembatas.
*Alana Pov Off
.......
.......
.......
.......
.......
----------------------------------------*----------------------------------------
Hai hai🖤...
Saya kembali lagi nih hehe. Oiya mohon maaf yha guys kalo banyak typo atau kata-kata yang tidak sesuai dengan KBBI, soalnya saya masih belajar hihi😁🙏🏻
Btw jan lupa vote dan tinggalin komen guys
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments