Episode #11
Sementara itu Rudi menerima telpon dari seseorang.
" Tuan, nona Sania sedang terpuruk, tidak mungkin saya memaksanya untuk kesana!"ucap Rudi.
" Jangan paksa dia, kau temani saja dia dulu, hingga bangkit lagi!" jawab seseorang di seberang telepon.
" Baiklah tuan, akan saya lakukan sesuai perintah tuan,Maafkan saya, hingga membuat nona seperti ini!" ucap Rudi dengan rasa penyesalannya.
" Sejak awal aku sudah menduga, tidak masalah, kau temani saja dia, Aku percayakan dia padamu!" ucap lugas orang tersebut.
Masih teringat jelas di pikirannya, ketika saat itu Sania sedang meminta restu padanya tentang hubungannya dengan Beny, kedua orang tua Sania tidak merestui hubungan antara Sania dan Beny, entah karena apa, keduanya tidak menyukai Beny sejak awal, karena baginya Beny bukan laki laki yang tepat untuk Sania, bahkan mereka telah menjodohkan Sania dengan sahabat dari ayahnya, namun tanpa melihat wajahnya, Sania menolak dan memutuskan untuk tetap memilih Beny.
Terbukti saat ini, tahun ini dia di sakiti oleh beny, meski kedua orang tuanya sudah tiada, namun orang tersebut yakin jika kedua orang tua Sania turut merasakan kesedihan putri dan cucunya.
Orang itu pun memasukkan ponselnya kedalam saku celananya.
" Pa, apakah papa akan datang ke acara sekolahku?" tanya seorang anak perempuan yang usianya kini sudah berusia tujuh tahun.
Karena hari ini adalah hari pertama kalinya pertemuan antara guru dan orang tua siswa.
" Ya, papa akan datang sekarang,..Sania, bersiaplah!" ucap sosok lelaki itu seraya mengusap kepala sang anak.
" Yes, papa akan datang, Sania suka!" ucap anak itu seraya meninggalkan kamar sang papa.
Melihat keceriaan sang putri, dia teringat pesan terakhir sang istri.
" Temui dia, Dia wanita yang kau cintai, jadikanlah dia mama untuk anak kita Sania," ucapan itu masih terus terngiang di ingatannya, hingga dia merasa frustasi dengan ucapannya.
***
Sementara itu di kediaman Sania dan putrinya.
" Mah, Keyla berangkat dulu ya? Jangan lupa, Nanti jam sembilan datang ke sekolah," ucap Keyla, meminta mamanya agar datang ke sekolahnya.
" Pasti sayang, hati hati, nanti Mama akan datang ke sekolah," Sania mencium pipi Keyla.
" Keyla sayang mama!" ucap Keyla seraya membalas mencium pipi mamanya.
Sania melepas kepergian anaknya dengan senyuman.
" Terima kasih Tuhan, karena kau telah memberikan anak yang sangat pengertian seperti Keyla, dan angkatlah penyakitnya, jangan sampai dia terus merasakan sakit dan pahitnya minum obat setiap hari!" tanpa terasa air mata Sania menetes, memikirkan putri semata wayangnya.
Setelah kepergian Keyla, Sania menatap foto pernikahannya.
" Setidaknya Aku berterima kasih padamu mas, karena kau telah menghadirkan anak sebaik dan sehebat Keyla, Mulai sekarang, kita hidup sendiri sendiri, Aku tidak akan melarang mu untuk bertemu dengan Keyla, tapi untuk kita bersama lagi rasanya itu tidak mungkin!" Ucap Sania.
Sementara di sisi lain, terlihat Beny sedang menyantap sarapan paginya bersama Arumi hanya dengan nasi goreng.
" Kau tanda tangani surat cerai itu mas, tapi dengan syarat, kau mintalah salah satu usaha Sania, biar kita punya usaha sendiri, mas, gak seperti ini terus!" Arumi membujuk Beny dengan pendapatnya.
" Mas juga berpikir seperti itu dek,.. Tapi usaha apa? kita gak punya pengalaman apapun!" jawab Beny seraya memasukkan nasi goreng kedalam mulutnya.
" Kalau begitu, mas minta uang saja, nanti mas cari pekerjaan di kantor lain, mas kan, punya pengalaman bekerja di kantoran!" usul Arumi tanpa tahu malunya.
Sejenak Beny terdiam, Benar juga yang di katakan Arumi, pikirnya.
" Bagaimana mas, kita hanya minta seratus juta, masa ya, dia gak akan kasih juga!" ucapnya lagi.
" Mas akan bicarakan dengan Sania nanti, kau jangan ikut, nanti malah yang ada jadi gagal, kalau kau ikut datang kesana!" ucap Beny memperingatkan Arumi.
***
Hari ini, Sania ada pertemuan orang tua murid dengan guru di sekolah, Sania sudah bersiap siap untuk berangkat ke sekolah putrinya.
" BI, saya pergi dulu ya!" pamit Sania kepada ART nya yang kebetulan sedang ada di halaman rumah.
" Hati hati nyonya!" jawab ART tersebut, yang merasa bangga memiliki majikan sebaik Sania, Setiap kali Sania akan berangkat kemanapun dia akan selalu memberitahukan ART nya,. agar jika ada tamu datang, sang ART tidak bingung untuk menjawab setiap tamu yang datang.
" Tuan pasti menyesal karena sudah berselingkuh, Nyonya itu sangat baik dan tulus!" pikir ART itu dalam hatinya,"Begitulah kalau manusia tidak pernah bersyukur!"
Setelah kepergian Sania beberapa saat, tiba tiba datang seseorang menaiki sepeda motor matic, berhenti di depan gerbang, terlihat orang tersebut sedang berdebat dengan pak satpam, tentu saja ART itu mengenal sosok tersebut, siapa lagi kalau bukan, Beny, calon mantan suami majikannya.
" Maaf tuan beny, anda sudah tidak bisa masuk kedalam rumah ini lagi, lagi pula, nyonya dan Non Keyla tidak ada di rumah, untuk apa tuan memaksa masuk ke dalam!" Ucap pak satpam dengan tatapan mencemooh.
" Kemana, Sania dan Keyla, hah?" tanya Beny dengan kesal.
" Tuan lupa ingatan atau Bagaimana sih, ya tentu saja non Keyla bersekolah, kalau nyonya sedang ke sekolah non Keyla, mau menghadiri rapat orang tua murid, Begini nih, kalau jadi bapak dan suami laknat, pasti gak tau urusan anaknya, ************ terus sih yang ada di pikiran Bapak!" ucap pak satpam seraya tersenyum mengejek.
" Sial, kau selalu saja begini, selalu saja ada bahan untuk menghina aku!" ucap kesal Beny seraya kembali menyalakan mesin motornya, hendak menyusul kesekolah putrinya.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Zahbid Inonk
beny beny ckckck
2023-10-25
0