Episode #5
" " Nona, maaf, saya sudah melarang mereka, tapi tuan Beny memegang tangan saya, sehingga wanita ini bisa sampai di sini, Nona!" ucap salah satu petugas keamanan di perusahaan tersebut.
" Tidak masalah pak, Bapak bisa pergi sekarang, saya juga sedang menunggu mereka," ucap Sania seraya tersenyum remeh.
Tiba tiba, Rudi datang dan berdiri tepat di hadapan Sania dengan membelakanginya.
" Tenanglah Rud, Aku tak apa apa, biarkan mereka duduk, mereka pasti sudah tidak sabar ingin bertemu denganku!" ucap Sania dengan nada suara tenang.
" Brengsek kau Sania, Kau melaporkan aku pada Dosen pembimbing ku, sehingga dia marah besar padaku, kenapa Sania,.. kenapa kau selicik ini?" teriak Arumi, dengan dada bergemuruh.
" Sania, Aku tahu kau cemburu pada Arumi, tapi tak seharusnya kau menghancurkan masa depannya!" Beny menambahkan.
" Ha ha ha ha ha!" Tawa Sania meledak, memenuhi ruangan , kala mendengar ucapan pasangan laknat tersebut.
" Arumi, bukan aku yang melaporkan mu, untuk apa aku melaporkanmu, setelah aku menggugat cerai suami bajinganku ini, bukankah itu menjadi pertanyaan besar terhadap keluargaku, orang tua ku memang sudah tiada, tapi aku masih mempunyai kerabat, dan, Dosen pembimbingmu adalah tanteku, Bukankah ini akan menjadi kebetulan yang luar biasa? kau harus mengulang lagi semestermu, karena kau harus mencari Dosen pembimbing yang lain, tapi kau tenang saja, jika dulu kau membiayai kuliahmu dengan bekerja sendiri, eh, Maksud aku, tepatnya menjual diri, dengan menjual apemmu pada suamiku, eh, tepatnya mantan suami, sekarang ada dia, jangan khawatir, dia akan membiayai kuliahmu, karena kau di bayar mahal untuk mengangkang dengannya, kau tahu, uang siapa yang selama ini dia bayar untukmu sebagai l@ntenya? Uang perusahaanku, ini hanya awal Arumi, Aku pastikan, setelah ini kau akan mendapatkan kejutan yang lebih besar dariku, Aku sudah berbesar hati melepaskan pria tak tahu malu ini, demi kau dan calon anakmu, lalu kau masih saja datang dan menyalahkan aku? Apa ini tidak terbalik ya? Disini, siapa yang korban!" ucap Sania seraya memandang Arumi dengan pandangan remeh.
" Seharusnya Aku yang marah, tapi di sini, kau yang marah, Rupanya benar ya, dengan apa yang selama ini beredar di sosmed, ternyata pelakor lebih galak dari istri sah," ucap Sania sambil menatap pasangan laknat itu bergantian.
" Dan kau, Beny Alamsyah, ternyata kau membuat laporan palsu di perusahaan, kau menyembunyikan keadaan yang sebenarnya, untung ada Rudi yang selama ini menghandle setiap masalah yang kau buat di perusahaan, ternyata pemikiran ku keliru selama ini, jika awalnya sampah, mungkin akan selalu menjadi sampah, tidak dapat di daur ulang!" ucap Sania dengan pandangan jijik ke arah Beny.
" Sania, aku mohon, maafkan aku, Aku bersedia melakukan apapun asal kau memaafkan Aku," mohon Beny, yang membuat Sania kembali tertawa.
" Rud, apakah semua laki laki seperti dirinya? Tak punya harga diri dan keyakinan?" Sania bertanya pada Rudi.
" Tidak, nona, laki laki akan di lihat dari ucapan dan tindakannya, itulah laki laki sejati!" jawab Rudi, seraya melirik ke arah Beny.
" Baiklah mas, Aku akan memaafknmu, asal,... kau menjatuhkan talak pada Arumi saat ini juga dan meninggalkannya bersama anaknya, Apakah kau bisa?"tanya Sania yang membuat Arumi membulatkan matanya.
Dengan tak tahu malunya Arumi berteriak," Keterlaluan kau, Sania, kau ingin memisahkan anak dari ayahnya,apa kau seorang wanita?"
Dengan tenang Sania berkata seraya kembali ke kursi kerjanya," Seharusnya, kata kata itu untuk mu, L@nte! apakah kau sadar dengan ucapanmu, kau tahu jika laki laki yang duduk di sampingmu ini adalah ayah dari anak didikmu, tapi kau masih bermain api dengannya, tapi, kau tak perlu khawatir, Aku akan dengan ikhlas memberikannya untukmu, karena Aku tak ingin terlalu lama di tempeli oleh benalu, yang hanya menumpang hidup tanpa punya otak.
" Anakmu berpenyakitan, ayah mana yang akan tahan mengurus anaknya yang di tubuhnya ada virus yang menular!" ucap Arumi dan mampu membuat Sania mengepalkan tangannya.
Beny terkejut, dia tak menyangka jika Arumi akan berkata seperti itu, bukankah Arumi tahu, jika dia sangat menyayangi putrinya, kenapa juga dia harus berkata seperti itu.
Sania akan berusaha tenang jika hanya dirinya yang di sakiti, tapi dia tak akan diam jika ada orang yang menyinggung soal putri semata wayangnya.
Sania bangkit dari duduknya dan segera menghampiri Arumi, "PLAK!" sebuah tamparan mendarat di pipi Arumi.
Beny berusaha menghalang-halangi, namun dengan cepat Rudi mencegahnya.
" Tuan, ini urusan wanita, sebaiknya tuan jangan ikut campur, ikuti saja kemarahan seorang istri sah menghadapi istri siri!" ucapnya, dengan senyuman jahatnya.
" Aw!" pekik Arumi ketika Sania menarik rambut Arumi.
" Dasar murahan!" ucap Sania seraya menghempaskan tubuh Arumi ke lantai, hingga keningnya terbentur meja kerja Sania, lalu menarik rambutnya, hingga wajahnya menengadah ke atas.
" Sekali saja kau mengatakan tentang putriku, Aku pastikan kau dan calon Anakmu ini, tidak akan bisa melihat indahnya Dunia, Arumi!" ucap Sania seraya kembali menghempaskan rambut Arumi dengan kasar.
" Jangan kau pikir aku diam bukan berarti tak dapat melawan, jika aku mau, dengan jentikkan jari ku saja dapat menghancurkan keluargamu, Arumi, anak yang mereka banggakan untuk menjadi seorang guru, telah menghancurkan harapan mereka, seharusnya kau menyesal, tapi apa yang kau lakukan, kau semakin keterlaluan, dan, kau Beny,.. Apakah ini wanita yang kau cintai, bahkan dia telah mengatakan hal buruk tentang putrimu, Aku benci kamu Beny, jangan pernah datang untuk menemuimu aku dan Keyla lagi, pergilah kalian, pergiii!" teriak Sania, histeris.
" Aku pasti akan melaporkan mu Sania, atas tindakan penganiayaan," teriak Arumi.
" Dengan senang hati, aku pasti akan menunggu, kita lihat, siapa yang akan di penjara, Aku atau kalian berdua!" ucap Sania seraya memberi kode pada Rudi, agar menyeret kedua orang itu keluar dari ruangannya.
Rudi pun mengerti kode tersebut, dan segera menyeret mereka berdua keluar.
****
Terima kasih ya, atas dukungannya.
maaf jika ada penyampaian kata yang tidak tepat, author akan mencoba untuk memperbaikinya.
jangan lupa like dan komentar author butuhkan, untuk support dalam menulis karya.
Maaf jika belum sempat membalas komentar komentar kalian.
Thanks you so much
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Puspa Puspitasari. PS Kab. Garut
aku suka banget love sekebon Sania
2025-01-02
0
Rafsa Azizah
ini baru wanita hebat.hahha
mampuslah kau gundik...
2023-12-10
0
Uthie
Wahhhh..... Sania harus kasih pelajaran mahal tuhhh untuk 2 manusia laknat 😡👍
2023-12-04
0