Bab 14

DIA…

Bisma point of view:

🌻🌻🌻

Siang Ini aku mengikuti kegiatan kampus jujitsu’. Jujitsu’ adalah sejenis olahraga beladiri dari jepang dengan teknik teknik yang sifat nya fleksible dimana kekuatan dari lawan tidak dihadapi dengan kekuatan tapi dengan cara menipu lawan agar daya serangan tersebut dapat digunakan untuk mengalahkan diri nya sendiri.

Secara garis besar teknik teknik nya terdiri dari menyerang bagian lemah dari tubuh lawan, mengunci persendian lawan,dan menjatuhkan lawan.

Sejenak ku sandarkan diriku pada tembok aula dan seseorang yang ku kenal tiba tiba menghampiriku, menyeka keringatku dengan tissue yang dibawa nya dan memberiku minum air mineral.

“Kamu kok tau aku di sini?” Tanyaku pada Citra.

“Kinara yang bilang kamu di sini," Sahut nya.

Aku mengerutkan alisku heran, kinara tau aku di sini? Sedetail itu kinara tau jadwalku?

“Sudah ku bilang jangan ikuti aku. Kemarin sudah ku jelaskan padamu jangan membuat pacarku salah paham, kamu malah bertanya pada nya tentang keberadaanku,” Jawabku sambil meminum air dari nya.

“Bisma, sudah ku bilang aku menyesal sudah menolakmu waktu itu. aku memang harus sekolah di luar negeri, aku nggak mau aja kita long distance. Dua tahun yang lalu kita berpisah. Belum terlambat kan aku kembali?” Citra menjelaskan dengan suara nya yang lembut, tapi sekarang suara lembutnya tidak semenarik dulu.

Kenapa lebih menarik suara cempreng dan cerewet nya kinara ya? Aku mebayangkan wajah nya, tiba-tiba terlintas ciuman nya yang manis itu, membuatku semakin ingin merasakan nya lagi.

“Kamu yakin selama dua tahun tidak ada yang berubah dariku?” Jawabku dingin.

“Bisma… aku yakin kamu tetap bisma yang dulu,” Kata citra tersenyum.

“Sudah ku bilang aku sudah berubah, aku mencintai pacarku,”

“Aku tidak sebodoh itu Bis. Kamu mencampakkan aku demi wanita seperti itu? kamu membandingkan aku dengan nya?” protes citra.

“Kamu yang membandingkan dirimu sendiri dengan nya. Sudah ku jelaskan padamu kemarin, ada hal yang dia punya tapi tidak ada di dalam dirimu,” Kataku menjelaskan.

“Aku tau dia bukan tipemu, kamu hanya berbohong padaku,” Kata citra meyakinkan dirinya.

“Apakah cinta mengenal tipe?” Kataku.

“Se'enggak nya bukan yang seperti dia untuk menyaingiku, ” kata citra penuh percaya diri.

“Apa kamu merasa tersaingi? berarti pacarku hebat. Kamu bertemu dimana tadi dengan nya?”

“Di depan kampus. Aku masih ingin bicara dengan nya. Apa boleh?” Tanya citra.

“Tapi jangan menyakiti nya,” Jawabku.

Kami berdua berjalan menuju tempat yang dimaksud citra, ternyata benar kinara ada di depan kampus bersama dua teman nya yang aneh itu. Citra menggandeng tanganku dengan manja nya sambil membenarkan rambutku yang sedikit berantakan.

BENAR-BENAR DIA….

Ara point of view:

🌻🌻🌻

“Lihat, itu bisma dengan cewek tadi berjalan ke arah kita.” Kata debby.

“Benar benar serasi,” Sahut chika.

“Apa apaan kamu ini, katamu mau nyomblangin dia dengan kinara?” Kata debby kesal.

“Siapa juga yang mau dengan dia,” Jawabku nggak kalah kesal.

Ya, mereka benar benar serasi. Apa apaan dia itu, melarangku bersama cowok lain tapi dia dengan mesra nya bersama cewek lain.

Jangan kesini donk, please…! aku mau muntah melihat adegan di depanku ini. Aku pura pura tidak melihat mereka dan tetap menyeruput cappucinoku yang ternyata sudah tinggal es batu nya saja.

“ Kinara aku boleh kan gabung dengan kalian?” Tanya citra duduk di depan kami dan mulai memesan cappuccino juga.

“Tentu saja boleh” Jawab chika. Debby menyenggol tangan chika seolah tidak setuju.

“Tentu boleh, ini kan tempat umum," Jawabku.

Bisma dengan santai nya duduk di kursi sebelah citra.

“Aku hanya ingin tau sedikit tentangmu,” Kata citra tersenyum ramah padaku.

“Aku? Kenapa aku?” Tanyaku heran.

“Nggak papa, sekedar Tanya kehidupanmu saja. Sejak kapan kenal bisma?”Tanya citra.

“Sejak awal masuk kuliah, gara gara jas almamater," Jawab debby sok tau.

Aku tersenyum mengiyakan. Bagaimanapun aku harus sopan di depan orang yang dicintai bisma. Nggak lama kemudian, minuman datang dan kami mendapatkan masing masing satu cup cappuccino. Aku lebih memilih mengaduk minumanku karena malas sekali terjebak di sini.

“Kenapa tidak langsung Tanya bisma saja? Kalian kan lebih dekat. Bagaimana kalo aku saja yang Tanya tanya tentang hubungan kalian?” Celetukku. Debby dan chika memandangku aneh.

“Kamu cemburu?” Tanya bisma memandang dalam mataku.

“Ada untung nya cemburu?” Tanyaku balik.

“Biarkan dia Tanya tanya tentang kita," Sahut citra tersenyum kearah bisma.

“Oh iya, kalian kan begitu dekat. Boleh aku Tanya hal yang sangat rahasia?” Tanyaku hati hati.

“Silahkan…” Jawab Citra tersenyum.

“Kalian pernah ciuman?” tanyaku langsung.

Pertanyaan macam apa yang ku lontarkan? Wajah citra langsung memerah malu seperti kepiting rebus. Apa mereka pernah berciuman?

“Hey, pertanyaan macam apa itu ra? jelas saja itu privacy. Maafkan temanku yang terlalu polos ini," Kata debby tersenyum garing.

“Katanya tadi boleh!” Jawabku melotot ke arah debby.

“Aku? Tentu saja belum pernah," Sahut citra.

“Benarkah itu?” Tanya chika tidak percaya.

“Iya, karena bisma ini berasal dari keluarga baik baik. Aku sangat mengenal nya, begitu juga keluarga nya. Keluarga nya sangat menghargaiku, mereka juga menjagaku.

Tentu saja bisma juga akan melakukan itu padaku, dia akan menghormatiku sebagai seorang wanita. Dan tentu saja setiap wanita wajib menghormati diri nya sendiri," Kata citra dengan yakin.

“Berarti bagaimana jika ada seorang cowok yang tiba tiba mencium wanita?” Tanyaku.

“Itu berarti dia tidak menghargaimu, tidak menghormatimu, atau mungkin hanya memanfaatkanmu sebagai pemuas nafsu nya saja, menganggapmu tidak penting. Lambat laun dia juga akan meninggalkanmu karena dia akan menganggapmu rendah. Apa mantanmu berbuat demikian?”Tanya citra.

“Enggak, aku hanya kebanyakan liat drama korea. Banyak adegan ciuman di sana,” Kataku berusaha tersenyum.

“Nggak mungkin juga kan bisma yang menciummu. Aku sangat mengenal bisma,” Tambah citra.

“Tentu saja tidak. Seperti nya aku harus pulang dulu, ada sesuatu penting yang harus ku selesaikan,” Kataku berdiri dan mulai berpamitan.

“Urusan apa sih ra? bukan nya kita free hari ini,”Sahut debby.

“Ternyata aku lupa jika aku ada janji. Maaf ya, kalian bisa lanjut ngobrolnya,” Kataku kemudian sambil beranjak dari sana menahan kecewa.

Rasanya aku ingin marah, aku mencoba menahan air mataku yang mau jatuh. Wajahku sudah merah madam menahan amarah, ingin melampiaskan tapi pada siapa?

Ingin menangis juga pada siapa? Kenapa rasanya hati ini sakit ya? Apa aku benar benar mencintai nya? Apa aku mulai mencintai bisma? Cowok gila itu?

Rasanya berbeda ketika putus dengan Dimas. Ini malah kita nggak ada hubungan apapun tapi rasanya lebih menyayat hati. Jadi dia menciumku karena hanya ingin memanfaatkanku saja?

Dia tidak menghormatiku, dia tidak menghargaiku. Bahkan dia sangat menghormati citra, tidak menyentuh nya sama sekali. Dia juga menghormati Riska, meskipun Riska menghianati nya.

Aku menghubungkan kata yang diucapkan bisma pada Riska kemarin tentang kenapa dia tidak mencium Riska? Dan ternyata Citra juga mengungkapkan demikian, dia sangat menghormati wanita kecuali aku.

hepi reading ya 🌻🌻🌻

jangan lupa like, comment and vote ya readers 🌻🌻🌻❤️

Terpopuler

Comments

Sept September

Sept September

like kakak

2020-09-21

0

Becky D'lafonte

Becky D'lafonte

udahan aja deh drpd sakit hati

2020-09-18

3

Rozh

Rozh

suka💖💖💖

2020-07-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!