Ara point of view:
🌻🌻🌻
Aku ditinggal di meja ini bersama Doni dan dua teman cowok lain nya. Mereka hanya memperhatikanku dari atas sampai bawah tanpa berbicara sedikitpun.
“Bolehkah aku duduk?” Tanyaku.
“Silahkan ra,” Kata Doni mempersilahkan.
“Hi, aku kinara,” Kataku pada dua cowok yang ada di situ.
“Rio,” Kata cowok dengan jas hitam berdasi pink abu abu, sepertinya cukup ramah.
“Vino,” Jawab cowok satunya sangat cuek. Tuhan, apakah temen nya si bisma nih nggak jauh jauh dari sifatnya bisma ya? uda cuek, sombong dan songong, jadi pengen ketawa bayangin sifat mereka. Bisa mati kutu aku di sini, bener bener bukan tempatku.
“Citra itu cewek yang dicintai bisma dulu, ra," Kata doni.
“Dulu kan?” Tanyaku tersenyum minta penjelasan lebih.
“Kamu pikir hanya dulu? Sekarang juga masih cinta, kamu lihat sendiri tadi dia nggak nolak waktu dipeluk. Sekarang juga nggak nolak diajak ngobrol berdua,” Sahut Vino dingin, terlihat sorot mata nya sangat tidak menyukaiku.
Pengen banget aku bilang, "biasa aja kali, toh aku cuma pura pura pacaran sama bisma!"
“Jadi begitu ya?” Kataku asal ngomong dan tetap tersenyum.
“Kemarin pagi citra sudah kirim pesan via whatsApp minta dijemput, mungkin bisma sibuk hingga lupa. Kamu kelihatan nya bukan orang kota sini ya?mungkin bisma Cuma mau main main sama kamu,” kata vino.
Aku berpikir sejenak dan mulai menenangkan diriku. Mungkin si vino ini paranormal yang bisa ngeliat hubungan seseorang ya. Kenapa dia bisa tau kalo kita Cuma pura pura. Ya kita kan Cuma pura pura, kenapa juga aku harus takut kehilangan bisma. Membiarkan dia bahagia dengan citra mungkin salah satu solusi supaya dia tidak terus mengganggu hidupku.
“Atau mungkin aku yang sedang mempermainkan nya,”sahutku.
“Berani nya kamu mempermainkan bisma?” kata vino kesal.
“Masalah nya dia selalu percaya padaku meskipun aku permainkan, coba deh ntar katakan ke dia apa yang aku omongkan ke kamu. Dia pasti tidak mempercayaimu dan lebih percaya padaku,” Kataku lagi sambil tersenyum.
“Uda deh vin, jangan kayak anak kecil,” Sahut Rio.
“Kalo kamu Cuma main main sama bisma, apa aku masih ada kesempatan sama kamu?” Tanya Doni.
“Kamu nggak takut aku mainin?” Tanyaku pada Doni tertawa sambil melirik vino dan vino semakin kesal.
“Aku percaya kamu ra. aku kan uda kenal kamu lama," Kata Doni.
Ya tuhan, masalah nya kenapa rasa tiga tahun yang dulu sudah hilang ya untuk Doni. Jantungku sudah tidak berdetak cepat ketika ada di samping nya seperti saat ini. Kenapa nggak dulu aja sih nembak aku pas aku lagi cinta banget. Terkadang cinta memang datang di saat yang tidak tepat. Sungguh sungguh menyebalkan sekali!
“Tapi aku takut bism marah," Sahutku bohong biar vino tambah kesal, dan itu benar terjadi semakin mengembang senyumku.
“Kinara, beri aku kesempatan. Lepaskan bisma bersama citra," Kata doni menggenggam tanganku.
Aku melihat bisma di sudut sana dari kejauhan dengan citra yang bergelayut manja di lengan nya. Tiba tiba bisma menatapku tajam. Kenapa lagi sih tuh orang?
Bisma menghampiri meja kami lagi dan citra berlari kecil di belakang nya berusaha mengimbangi langkah bisma.
“Ayo kita pulang!” Kata bisma dingin sambil menarik tanganku yang masih digenggam doni.
“Permisi kami pulang dulu,” Kataku pada mereka sambil tersenyum dan mengikuti bisma yang masih menggenggam tanganku.
Bisma hanya diam di sepanjang perjalanan. Dan seperti biasa aku takut untuk memulai obrolan ketika dia sedang dalam kondisi hati yang dingin, atmosphere yang tidak baik untuk diriku. Semakin dingin saja saat ini, rasanya hatiku membeku.
“Jadi sesingkat itu acara nya? Kamu bahkan belum menyapa temanmu yang lain,” Tanyaku memberanikan diri membuka obrolan,aku capek tidak ada obroaln daritadi hingga mau sampe. Tapi dia tetap diam focus menyetir.
“Jadi benar kata mereka, kamu kesana hanya ingin menemui citra?”Tanyaku.
“Cerita apa mereka padamu?” Tanya nya dingin sambil memarkir mobil di ujung jalan menuju gang kosanku.
“Kenapa kamu kemarin lebih milih keluar seharian sama aku sih? Kan aku ngrasa bersalah kamu nggak bisa jemput citra.” Kataku.
“Sudah ku bilang bukan urusanmu. Sudah ku bilang jangan pegang tangan cowok lain di depan mataku” Kata bisma dingin.
“Lalu kamu berpelukan dengan cewek lain di depan mataku,” Kataku kesal sambil terus berceloteh.
“Kamu tidak menolak nya, kamu ditarik kesana kemari, dia bergelayutan di lenganmu kamu diam saja. Itu juga di depan mataku,lebih parah mana co…mhmph….” Kataku belum selesai bicara, tapi lagi lagi dia mencium bibirku tanpa ijin.
Kali ini tubuhku sadar mungkin karena effect kesal dan aku menjauhkan wajahku tapi tangan nya memegang kepalaku agar aku membalas ciuman nya.
Dia memojokkanku di pintu mobil nya, dia mencecap setiap bibirku. Merasakan manis nya berkali kali, air mataku mulai jatuh karena aku sangat kesal.
Entahlah ini rasa kesal pada tingkah citra tadi atau mungkin aku cemburu? Cemburu? Ahh… tidak mungkin aku cemburu dengan hubungan kami yang penuh dengan kepura puraan ini.
Entah berapa lama kami berciuman, kami melepas bibir kami masing masing dengan terengah engah.
“Kamu semakin hebat saja berciuman.” Kata bisma tersenyum sambil merapikan jas nya dan seketika wajahku memerah karena malu.
Aku benar benar bingung pada orang di sampingku ini, semudah itukah dari hawa dingin menjadi sehangat ini. Dasar emosi labil!!!
“Ayo aku antar kamu jalan,” Kata bisma.
“Nggak usah, uda deket banget kan tinggal jalan berapa meter juga," Kataku.
“Aku nggak mau ada cowok yang gangguin kamu pake baju gitu,” Kata bisma.
“Siapa juga yang minta model baju begini?”
“Ini pake jas ku” Kata nya sambil membuka jas nya dan menutupkan jasnya ke badanku. Dia membuka pintu mobil dan ku cegah tangan nya.
“Tunggu,” Kataku, dia duduk lagi dan menoleh ke arahku. Ku pegang bibir nya dengan lembut.
“Kamu belum puas ciuman barusan? Jangan disini sayang, nggak nyaman,” katanya pede.
“Aku lagi bersihin mulutmu, lipstick ku nempel di sini,” Kataku tertawa sambil membersihkan mulut nya dengan tissue yang ada di mobil.
Sesampai nya di kosan, aku merebahkan tubuh mungilku di kasur. Melihat sekilas Debby yang uda tidur nyenyak. Ku betulkan selimut nya agar menutupi badan nya.
Ku lihat layar hape yang dari tadi tak tersentuh, ku buka aplikasi WhatsApp dan ku lihat banyak pesan yang muncul disana.
Apalagi nih bisma? Pake kirim pesan juga malam-malam gini,
🐡
‘hanya ingin memastikan jika kamu sedang tidak membayangkan ciuman manis tadi.’
🐡
Dasar cowok gila, ku matikan hapeku dan ku pejamkan mataku.
jangan lupa like, comment and vote ya kawand 🌻🌻🌻
hepi weekend guys 🐡🐡🐡
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Bundanya Naz
cocok nih mereka jd aktor aktris.. saking mendalami perannya smpe tampak reaaal no pura2 😅
2021-01-30
1
Sumiati Somad
kinaraa
2020-08-01
0
wiwid khilafah
citraaa
2020-07-26
1